Skip to main content

Sejarah Baru Raden Ayu

Karakter manusia itu tak pernah lepas dari masa lalu. Mengenang kemerdekaan, mengenang kepergian seseorang, termasuk mengenang Hari Kartini. Hari Kartini sudah lewat. Sengaja saya posting jauh dari titik waktu yang dimaksud. Tujuannya untuk mengenang. Mengenang masa lalu. Yes. Right
Kartini itu siapa sih? Kenapa Kartini penting banget buat diingat-ingat? Kenapa? Masih ada banyak perempuan hebat lain untuk dikenang dan dibanggakan? Kenapa Kartini sangat spesial di mata orang Indonesia? Well, Kartini memang sosok hebat. Tanpa Kartini mungkin perempuan-perempuan tak akan seberani sekarang, meski belum tentu juga ya. Tapi sejarah tetaplah sejarah. Kita harus tetap menghargainya sebagai penanda bahwa masa lalu itu ada dan ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari situ.

Mengingat begitu pentingnya Kartini, saya mencoba merangkum beberapa hal yang wajib kita jaga sampai kapan pun (ini sih buat perempuan. Haha)

1. Kodrat perempuan itu fitrah
Sesimpel itu sih. Kartini tak pernah lupa kodrat, hak, dan kewajiban sebagai perempuan. Mau memberontak seperti apapun beliau tetap menjaga dirinya agar tak keluar dari kodrat. Bagaimana dengan perempuan sekarang? Bagaimana dengan kamu?

2. Menjaga budaya
Ini jelas. Kartini menjunjung tinggi budaya. Tak peduli sebanyak apa ia melahap bahan bacaan. Ia tetap berkebaya, mengenakan sanggul, dan bertingkah seperti perempuan jawa lainnya. 

Saya jadi ingat dengan orang India. Meski negara itu sudah Go International dengan Bollywoodnya, unsur budaya tak pernah mereka lepas. Ada pakaian, tarian, perhiasan banyak yang melekat, dan lagu-lagu khas. Siapa yang tak kenal orang India kalau sedang berpapasan di jalan kalau mereka sedang melancong ke luar negeri? Kemungkinan kecil sih menurut saya kalau orang India sulit dikenali.

3. Perempuan itu kudu kuat dan hebat
Emansipasi wanita yang dielu-elukan banyak orang menampakkan kekuatan dan kehebatan Kartini. Bagaimana tidak, jika sudah ada semboyan itu, kaum perempuan bisa meruntuhkan kedudukan laki-laki. Jadi perempuan itu harus kuat dan teguh karena di mata Tuhan setiap manusia itu sama. Tentu di mata manusia harusnya begitu.

4. Bahagia
Yes. Perempuan harus bahagia. Tak peduli keadaannya bagaimana, perempuan harus bahagia. Kartini saja bisa. Kenapa kalian tidak? 

Apa? Bahagia sulit? Ah, itu kata kamu saja. Kurang bersyukur. Cobalah syukuri setiap hal yang dipunya. Tak usah melihat ke atas, nanti tersandung. Berjalan itu ke depan dan tatapan harus seiring. 
Ngomong-ngomong soal bahagia. Saya ikut merasa bahagia saat ditawarkan membaca puisi ditemani Irwan, pada sebuah acara seni bertajuk "Raden Ayu" tanggal 15 April 2017 kemarin. Siapa yang mengadakan? MAN 2 Situbondo. Acaranya sudah lewat. Ahahah. Kan sudah saya bilang ini ceritanya. Why not? Saya tidak pernah berharap postingan ini musiman. Setelah Hari Kartini lewat, tulisan ini tak layak baca. No

Teater ala anak-anak SMA ini menyedot perhatian publik. Masih lokal sih. Sebanyak 300-an lebih penonton memenuhi aula MAN 2 Situbondo. Disutradai sekaligus pencetus ide pentas teater ini, Rifdiatul Jannah, guru sekaligus mantan anak teater, meruntuhkan pertahanan banyak orang untuk berdiam diri di rumah.
Pemainnya anak Bengkel Sastra, ya dari siswa-siswi MAN 2 Situbondo sendiri. Disutradai oleh seorang perempuan, harusnya para pria yang menonton sekaligus mendengar kegiatan itu tapi tak hadir, malu ya. Kekuatan perempuan bisa jauh dari beberapa laki-laki. Teater tentang Kartini jadi inti acaranya. Selain itu ada pementasan tari, sambutan acara dari kepala sekolah, dan pembacaan puisi. 

Harap maklum jika banyak kekurangan. Sebab ini acara pertama dan tidak banyak orang yang terlibat menyokong kegiatan itu. Yeah, tapi show must go on dan sukses. Saya pun ikut bangga karena dapat mengisi acara bersama rekan yang mengiringi dengan memetik senar gitar.
Apa yang bisa dipetik dari kegiatan ini? Banyak.

1. Bikin acara itu tidak mudah
Tak semudah bikin teh hangat, memanaskan air lalu mencelup teh ke air, tambahkan gula, lalu minum. Bikin acara tak semudah itu. Mau berhasil atau tidak, orang-orang yang terlibat dalam sebuah kegiatan adalah orang hebat. Tidak semua orang mau menyibukkan diri dengan kegiatan yang cukup melelahkan, menguras banyak uang dan tenaga, juga banyak dikomplain orang.

Belum lagi saat harap-harap cemas, kira-kira akan ada banyak pentonton atau tidak ya? Apakah tiket sudah terjual semua? Apakah properti sudah siap semua? Bagaimana dengan perlengkapannya? Dan lain-lain. Tidak bisa hanya mengandalkan dua-tiga orang untuk mengadakan kegiatan.

2. Persiapan acara harus matang
Benar-benar dirinci apa yang dibutuhkan saat acara dan siapa penanggungjawabnya. Jika tidak, beberapa hari menjelang hari-H akan menguras banyak tenaga, pikiran, dan uang. Belum lagi kalau tidak ada dana, apakah bisa jalan?

Kegiatan pentas seni ini saja sudah disiapkan sejak akhir tahun 2016, tapi masih ada kekurangan. Bagaimana dengan acara yang persiapannya hanya seminggu?

3. Jangan remehkan perempuan
Perempuan seringkali menjadi objek untuk dibuli atau dipermainkan. Kartini mendobrak pemikiran itu hingga saat ini. Akibatnya banyak perempuan bangkit menjadi pemimpin jauh lebih hebat ketimbang laki-laki. Buktinya, acara teater yang diadakan Bengkel Seni MAN 2 Situbondo diadakan dan dipromotori oleh perempuan lo.

4. Perbanyak relasi
Memperbanyak relasi menguntungkan kita. Jangan sombong, jaim, atau iri saat melihat teman-temanku berprestasi. Iri yang negatif selalu akan membawa penyakit. Berbahagialah saat temanmu mampu melakukan sesuatu atau berprestasi di bidang tertentu. Kalau mereka sukses, tentu mereka tak akan melupakanmu. Minimal traktir makan di sebuah warung emperan. 

5. Tolong menolong
Ini penting. Banyak sekali kita pesimis dengan teman sendiri saat mereka mengadakan kegiatan. Lalu kita enggan memberi selamat, datang, atau membantu promosikan acara. Unsur subjektivitas dan keegoisan memang kerap muncul, tapi jangan menjadikan sifat buruk itu menghambat berbuat baik. Kita tidak tahu suatu saat mengadakan acara dan orang-orang di sekitar kita apatis dan enggan hadir.

6. Bangga dan bahagia
Bangga itu perlu. Bangga membawa pada kebahagiaan. Jika kamu menjadi panitia sebuah acara, pengisi acara, atau penonton, nikmatilah setiap proses. Jangan terlalu banyak mengeluh. Mengeluh mengurangi rasa syukur.

7. Pasrah dan evaluasi
Nah, kalau kita sudah maksimal bekerja untuk suatu acara. Hal terakhir yang perlu kita lakukan hanyalah pasrah. Serahkan diri pada Tuhan. Siapapun Tuhanmu, Allah, Sang Hyang Widi, atau siapapun, berserah itu jalan terakhir. Dan tak lupa evaluasi. Yakinlah bahwa kegiatan selanjutnya akan lebih baik.


By the way, di Aula MAN 2 Situbondo begitu acara berlangsung sangat panas. Kipas angin yang tersedia dan berputar-putar tak membuat penonton beranjak. Artinya, pementasan itu berhasil membuat banyak penonton penasaran hingga acara usai. Dan... Saya senang sekali jika acara teater seperti itu jadi bom agar tak hanya diadakan oleh sekolah setingkat SMA, tapi oleh pemuda-pemuda Situbondo juga di luar daerah. (Uwan Urwan. Foto-foto: Rifdiatul dan Irwanto)

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Kisah Sang Ilustrator dan Cintanya pada Lautan!

Terkadang, hidup membawa kita ke arah yang tak terduga, seperti panggilan takdir yang menghampiri. Begitulah yang aku rasakan suatu hari ketika menemukan postingan di Instagram yang meminta pengiriman ilustrasi monster gurita untuk buku kedua dari seri "The Mogus Colony". Namun, setiap pengirim harus menciptakan versi gurita yang unik. Meskipun aku selalu suka menggambar, namun melangkah ke dunia ilustrasi terasa menakutkan. Aku bingung, bagaimana seharusnya aku menggambar seekor gurita? Namun, tiba-tiba ide itu muncul. Aku membayangkan seekor gurita dengan mata hitam seperti panda dan tentakel pendek berwarna merah. Dan untuk latar belakangnya? Aku tahu aku harus menangkap atmosfer kedalaman lautan. Jadi, aku mencari referensi di internet, menyerap bentuk dan warna dunia bawah laut. Dengan kertas dan cat poster (sahabat setiaku dalam dunia seni, karena aku memang tak pandai menggunakan cat air), aku mulai merangkai visi ini menjadi kenyataan. Terpilih di Tengah Bintang-Binta...

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya ki...

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka...

Dreams, Soil, and a New Hope for Indonesia’s Agriculture

Under the magical sky of Bali, a transformation took root within me—a profound shift sparked by a woman whose passion for organic farming seemed to reach the heavens. Meeting Maya Stolastika Boleng was like encountering a beacon of light guiding me toward a world where harmony with nature was more than just a dream; it was a reality she had begun to cultivate. Inspired by her story, I often imagine walking a similar path, carving out my place in a movement that seeks to heal our earth. Maya’s Vision for a Greener Bali Bali, with its breathtaking landscapes and rich culture, now also stands as a hopeful glimpse into the future of sustainable agriculture. Since the implementation of Regional Regulation No. 8 of 2020, spearheaded by Bali's Governor Wayan Koster, the island has committed to turning its fields into organic havens by 2024. This goal envisions a new reality where only organic produce graces the island's markets, pushing conventional products aside. It was in this fert...

Tips Berburu Tiket Pesawat Murah untuk Liburan Akhir Tahun

Akhir tahun memang waktu yang pas untuk liburan. Entah untuk menutup tahun dengan kenangan indah atau sekadar rehat sejenak dari rutinitas. Tahun ini, aku punya rencana sederhana: menjelajahi tempat baru. Bali selalu ada di urutan pertama pikiranku—pantai-pantai cantiknya, vibe santai, dan tentu saja kulinernya yang menggoda.  Tapi, ada juga rasa penasaran untuk merasakan petualangan di Kalimantan—berlayar di sungai yang tenang sambil melihat pesut. Semua impian itu punya satu kesamaan: harus direncanakan matang, termasuk soal berburu harga tiket pesawat yang ramah kantong. Tren Liburan Akhir Tahun di Indonesia Menjelang akhir tahun, liburan domestik kembali jadi pilihan utama bagi banyak orang. Destinasi populer seperti Bali, Yogyakarta, dan Labuan Bajo mendominasi daftar tempat yang diincar, baik untuk liburan keluarga maupun kumpul santai bareng teman. Tidak mengherankan jika tren ini diiringi dengan meningkatnya pemesanan tiket pesawat ke destinasi-destinasi tersebut. Survei t...

Kereta Api, Pilihan Nyaman Tanpa Drama Macet

Aku punya hubungan yang spesial dengan kereta api, sebuah kenangan yang melekat sejak kecil. Dulu, kereta api di Situbondo masih ada, dan rutenya sampai ke Jember. Setiap Lebaran, aku dan keluargaku sering naik kereta ini untuk silaturahmi ke rumah saudara. Cinta Pertamaku dengan Kereta Api Perjalanan dengan kereta selalu jadi momen yang kutunggu-tunggu. Suara peluit yang nyaring, derit roda di atas rel, dan angin sepoi-sepoi dari jendela kereta menciptakan pengalaman yang sederhana tapi begitu berharga. Saat itu, rasanya naik kereta seperti petualangan kecil yang penuh kegembiraan. Sayangnya, sekarang kereta itu sudah tak ada lagi, dan aku hanya bisa mengenangnya lewat cerita masa kecil. Saat pindah ke Jakarta, hubungan itu kembali hidup. Di kota ini, kereta menjadi sahabat setiaku. Naik commuter line ke Bogor, Bekasi, atau Serpong terasa seperti perjalanan yang menenangkan di tengah hiruk-pikuk ibu kota. Nggak perlu bermacet-macet ria atau rebutan tempat duduk seperti di bus, tinggal...

The Journey of Ahirul Habib Padilah in Sustainable Farming

When I first heard about Ahirul Habib Padilah, I was struck by a sense of awe that words hardly capture. Here was someone who left behind the comforts of city life to return to his roots, fueled by a purpose much larger than himself. Habib didn’t just go home; he brought with him a vision—a dream to build a future for his village through integrated, sustainable farming. His story isn’t just about farming; it's about a profound dedication to community, growth, and the pursuit of a better world. And in his journey, he’s inspired many, including myself, to reconsider what it means to live meaningfully and sustainably. Imagining myself in Habib’s shoes, I often wonder how it would feel to take that first step away from the known, toward something uncertain but deeply purposeful. Habib’s journey reminds us that when we come together with shared goals, we can create lasting change. It’s the kind of transformation that goes beyond individual gains—it enriches everyone it touches. Someday,...

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan la...