Gambar dibuat dengan Gemini Setiap bulan Asyura datang, Situbondo seperti berubah menjadi kota bubur. Tapi ini bukan bubur sembarangan, melainkan tajin sora, warisan tradisi Madura yang hanya bisa ditemui setahun sekali. Tidak ada penjualnya, tidak ada kios yang buka 24 jam menjualnya, semuanya dibuat di rumah-rumah dengan hati yang lapang. Sepanjang bulan ini, tetangga saling mengantarkan tajin sora, dengan ragam topping yang berwarna-warni, dari ayam suwir hingga irisan cabai merah besar dan kuah santan kuning yang harum. Sayangnya, saat tulisan ini diposting, kita sudah hampir menutup lembar bulan Safar, masa berbagi bubur ini sudah berakhir. Namun, di balik manisnya tradisi ini, ada cerita lain, kebiasaan penyajian yang semakin praktis, tetapi juga meninggalkan jejak sampah sterofoam dan sampah kemasan yang tidak sedikit. Dari Daun Pisang ke Sampah Sterofoam Dulu, budaya Situbondo dalam tradisi ter-ater terasa seperti lukisan masa lalu. Tajin sora disajikan di piring dengan al...