Momen itu masih jelas terpatri dalam ingatanku. Tanggal 13 Desember 2008, sebuah hari yang kini terasa begitu bersejarah bagiku. Ini bukanlah kebetulan semata, melainkan perpaduan kesengajaan dan ketidaksengajaan yang membawaku kepada suatu dunia yang indah, dunia membaca puisi dan menulis puisi yang sangat emosional. Momen ketika aku membaca puisi bersama komunitas pecinta sastra. Kecintaan pada puisi telah merayap dalam hatiku sejak masa SMP. Aku telah menghasilkan banyak puisi, namun hanya sedikit yang dipublikasikan. Meski rutin menulis puisi, kemenangan dalam lomba puisi adalah hal yang sulit aku raih. Lomba puisi memang sebuah tantangan besar buatku. Dari sekian kali ikut lomba puisi, hanya satu kali menang juara 1 lomba puisi. Setelah itu tidak ada lagi. Wkwk Aku ingat betul, waktu itu sedang asyik membaca puisi di HP-ku. HP-ku memiliki fitur rekaman suara yang memungkinkanku merekam sendiri. Impianku saat itu adalah merekam suara, entah itu untuk bernyanyi atau membaca hasil d
Aku, bersama teman-teman dari Eco Blogger Squad, memulai petualangan lingkungan di hari kedua Eco Blogger Squad Day Out 2023. Kami memutuskan untuk menyisipkan jejak kami di kawasan ekowisata mangrove di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara dengan misi menanam bibit mangrove dan meninggalkan pesan kesadaran. Dalam perjalanan ini, mari kita melibatkan diri dalam kekayaan hutan mangrove. Terumbu akar bakau menjadi saksi bisu menjaga kelestarian lingkungan pesisir. Aku merenung sejenak, menyadari betapa berharganya peran hutan mangrove: Menjaga kelestarian lingkungan pesisir. Akar bakau menjadi perisai alami, melindungi pantai dari abrasi dan erosi. Mendukung keanekaragaman hayati. Hutan mangrove menjadi rumah bagi flora dan fauna laut, tempat berkembang biak, serta mencari makan. Membantu menjaga kualitas air: Filter alami mangrove menyaring air laut, menjaga keseimbangan ekosistem. Membantu mengurangi dampak perubahan iklim: Mangrove berperan sebagai penyerap karbon dioksida, memberi