Skip to main content

Malang, Kota Kenangan yang Kaya Destinasi Wisata

Langit sore waktu itu mendung, terasa sejuk menggoda. Sambil menunggu teman-teman berkumpul untuk berarak bersama menuju Malang Tempoe Doeloe, saya menatap mobil dan motor yang lalu lalang.

“Malang dulunya memang begini, hampir tiap sore mendung dan hujan,” kata salah seorang teman arek Malang sejati.

Saat itu tertanam angka di kalender, tahun 2007. Sudah 18 tahun berlalu, artinya ada 10 kali acara Malang Tempoe Doeloe terlewati. Malang memang punya kenangan tersendiri, pernah belajar beberapa tahun di kota dengan label kota pendidikan itu seolah kembalikan saya pada bising-bising deru kendaraan ditambah kombinasi kesejukan, keramahan penduduknya, dan elok alamnya. Bagaimana ya, Kota Malang selalu saya sebut-sebut dan selalu ingin saya kunjungi. Dari sekian banyak kota/kabupaten di Jawa Timur, hanya Malang yang punya cerita unik. Bukan tersebab saya pernah menempuh studi di sana, melainkan ada daya tarik tertentu yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata. 
Malang Tempoe Doeloe setiap tahun digelar di Malang (kredit: tatangsatya.wordpress.com)

Untunglah teman-teman saya banyak yang tinggal di Malang sehingga saya tak perlu kerepotan jika berkunjung ke sana, kapan saja. Pun jika sendirian, saya tak akan ambil pusing. Banyak wilayah yang cukup dikenal dan bisa dijangkau dengan naik angkutan umum atau ojek online. Naik angkutan umum sepertinya lebih menyenangkan. Bukan karena murahnya. Sampai saya tamat belajar waktu itu, belum ada ojek online. Angkutan kota selalu menjadi alat transportasi utama. Berdesakan dengan penumpang lain, membawa tas besar dan kardus, kepanasan di dalam angkutan, dan lain-lain. Bukankah lebih baik jika mencoba mengulang masa-masa seperti itu? Wkwkwk... mulai baper.

Liburan Ke Malang
Oh ya, Malang ada dalam daftar teratas kota pertama yang harus saya kunjungi dalam waktu dekat. Ngapain ke Malang? Liburan. Sesederhana itu memang. Saya tidak pernah punya rencana berlebihan jika ke Malang. Yang jelas tempat yang harus ada dalam daftar perjalanan, yaitu Unversitas Brawijaya dan Malang Town Square. Wkwkwk. Sisanya ke mana? Tidak mau jauh-jauh. Berkeliaran di sekitar kota saja saya rasa cukup. Banyak destinasi baru yang harus dikunjungi, salah satunya Kampung Warna Jodipan. Saya beberapa kali ke Malang dan baru sadar baru-baru ini kalau lokasi tersebut masih ada di dalam kota. Lucu sekali beberapa kali ke sana tapi tidak sempatkan waktu ke Jodipan.
Kampus tercinta yang selalu saya kunjungi setiap ke Malang

Hem, saya yakin kamu yang membaca ini pasti pernah minimal “tahu” Malang. Malang memang menjadi salah satu destinasi favorit para pelancong, baik lokal maupun turis asing. Malang punya banyak sekali wisata hiburannya. Wilayah selatan, terdapat pantai yang selalu ramai dikunjungi wisatawan. Pantainya berpasir putih, juga ekosistem lautnya bisa dibilang kaya. Ada banyak landak laut jika kamu pergi ke titik tertentu. Hanya itu? Tidak. Kamu juga bisa snorkeling.

Malang ada apa lagi? Seperti yang saya jelaskan di atas, Malang punya banyak destinasi wisata. Selain Kampung Warna Jodipan, ada juga Masjid Tiban Malang, Alun-alun Kota Malang, Wisata Tubing Wringinanom, Taman Labirin, Coban Rondo, dan beberapa tempat lain. Kalau masih punya banyak waktu, pergilah ke Kota Batu. Kota Batu juga punya banyak lokasi asyik. Tidak percaya? Cobalah luangkan waktu seminggu di Malang dan sempatkan waktu beberapa hari untuk pergi ke Batu Night Spektacular, Jatim Park, Museum Angkut, dan lain-lain. Saya rasa waktu seminggu masih kurang. Itulah sebabnya rasanya ke Malang tak cukup sekali. Banyak sekali tempat wisata yang akan membuat hati bahagia.

Wisata Kulineran? Siapa takut!
Guys, saya sudah ke beberapa tempat wisata di Malang dan Batu semasa kuliah. Ya meski belum semua sih. Saya masih ada beberapa tugas untuk datang ke beberapa lokasi lain di Malang dan Batu. Tidak mau terburu-buru, karena rencana berlibur di Malang hanya tiga hari. Minimal saya harus efektif dan efisien dan tujuan-tujuan saya terpenuhi dengan baik, bukan hanya sebagai tempat untuk memenuhi konten Instagram dan blog ini. Iya kan?
Bakso Malang selalu menggoda lidah

Jadi bagaimana enaknya? Ya liburan ya harus dinikmati. Tidak mungkin juga saya datang ke semua lokasi wisata di Malang dan Batu. Bagaimana kalau saya wisata kulineran saja? Ide bagus. Nah ini juga yang membuat Malang dirindukan. Banyak sekali wisata kuliner yang wajib dikunjungi.

Bukan hanya banyak, tetapi punya citarasa yang nikmat. Tidak perlu repot-repot jika ingin sesuatu. Mau bakso? Tinggal pilih mau bakso apa. Bakso Malang berbeda dengan bakso di Situbondo dan di Jakarta. Di Malang, bakso lengkap dengan gorengan, tahu, pangsit, dan berbagai tambahan lain. Kalau di Jakarta biasanya kita bisa pilih apakah akan pakai mi kuning atau mi putih. Mau apa lagi? Steak? Tinggal search di map dan datang ke lokasi. Mau pecel? Di Malang ada aneka pecel. Guys, untuk referensi, kamu bisa cek Tempat makan enak di Malang versi Blog Traveloka. Saya akan datang ke beberapa lokasi yang disebutkan di sana.

Dan tahu tidak, dari referensi di atas, sampai sekarang saya terngiang-ngiang dengan Toko Oen. Kedai es krim legendari yang sudah ada sejak tahun 1930 itu belum sekali pun saya kunjungi. Parah ya? Letaknya tak jauh dari pusat kota. Toko Oen seringkali jadi pembicaraan paling utama jika sudah ada yang mau liburan ke Malang dan ya, tempat itu selalu terlewat begitu saja. Untuk liburan kali ini tak akan terlewat lagi. Tak hanya menjual es krim, ada makanan utama juga. Selain itu Toko Oen termasuk salah satu bangunan tua. Berdasarkan referensi sih, Toko Oen sangat direkomendasikan untuk dikunjungi.

Saya harus mencoba es krim ini (kredit: indonesia-tourism.com)

Oh ya saya punya tips hemat nih. Ya mungkin kamu yang ada di Jakarta, Bandung, Semarang, atau bahkan di luar Pulau Jawa sedang rencanakan liburan ke Malang atau tempat lain, bisa coba layanan baru Traveloka, yaitu paket tiket pesawat dan hotel. Jadi kalau kamu berencana pergi ke suatu tempat dan pesan tiket pesawat dan ingin pesan hotel juga di lokasi tersebut, lebih baik pakai paket ini. Kenapa? Pesan paket pesawat+hotel secara bersamaan lebih hemat dibandingkan pesan secara terpisah. Tanpa kode promo apapun, hematnya sampai 20%. Lumayan kan? (Uwan Urwan)

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Blogger Situbondo dan Peranannya dalam Mempromosikan Kota Santri

Situbondo, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Timur, menyimpan pesona yang belum banyak terungkap. Dibandingkan dengan Banyuwangi yang sibuk dengan wisata kelas dunia dan Jember yang dikenal dengan festival budayanya, Situbondo seolah masih berada dalam bayang-bayang. Padahal, kabupaten ini memiliki daya tarik luar biasa, dari wisata alam, budaya, hingga kuliner khas yang unik. Tantangan utamanya adalah bagaimana cerita tentang Situbondo bisa menjangkau lebih banyak orang. Di sinilah peran blogger menjadi sangat penting—merekalah yang bisa membawa nama Situbondo ke dunia digital, menyebarkan pengalaman, opini, serta keindahan daerah ini dalam bentuk narasi yang menarik dan inspiratif. Blogger Situbondo Menjadi Wajah Baru Jurnalisme Digital Dulu, informasi tentang suatu daerah hanya bisa ditemukan melalui media cetak atau berita resmi. Namun, di era digital seperti sekarang, blog menjadi salah satu sumber informasi yang lebih fleksibel, dekat dengan masyarakat, dan mudah diakses. Bl...

Fotografi Malam Hari Dengan Kecanggihan Ultra Night Mode

Fotografi malam hari menggunakan smartphone seringkali membuat saya memutuskan untuk “lebih baik tidak mengeluarkan hape” saja. Namun, sejak ada teknologi Ultra night mode, foto malam hari bukanlah kendala. Fotografi malam hari harus disiasati kalau kamera smartphonenya biasa Beberapa kali saya harus menyerh memang kalau sudah menjelang matahari terbenam kalau disuruh memotret, apalagi di dalam ruangan. Kesal karena smartphone saya belum canggih. Apalagi kalau ada lomba fotografi malam hari, saya menyerah. Tidak punya kamera DSLR atau mirrorless juga kendala lainnya. Hahaha   Meski begitu, teman saya suka memotret menggunakan ponsel, ternyata mendapatkan hasil maksimal. Ternyata dia mengenali karakter kameranya, mulai dari mengatur ISO dan lain-lain. Saya sih kebetulan paling malas belajar tentan itu bisanya hanya mengeluh tiada tara. Pakai mode profesional untuk fotografi malam hari Foto malam hari tidak semudah memotret saat cahaya matahari masih ada. Ada te...

Dibalik Karir Blogger: Berkilau di Dunia maya, Tipes di Dunia Nyata

Bayangkan, kamu berpikir aku hanya menikmati hidup sebagai seorang blogger. Saat tinggal di Jakarta, setiap hariku diwarnai dengan berlalunya waktu di jalanan yang padat, pertempuran melawan kemacetan, dan perlombaan mengejar transportasi agar tak terlambat tiba di undangan-acara. Ya, bisa dibilang aku keluar masuk kafe atau restoran mewah, sering bermalam di hotel berbintang, dan menerima produk-produk terbaru dari merek-merek ternama. Karir blogger seolah berkilau dan hangat layaknya sinar matahari pagi. Namun, semua itu hanya gula-gula pahit yang menghiasi kehidupanku. Hasil sesungguhnya datang setelah berkeringat menulis di blog dan media sosial. Dunia blogger saat ini penuh lika-liku. Karir blogger: Gampang Dapat Uang dari Ngeblog? Sederhana, bukan? Hm, nyatanya tidak semudah yang kamu bayangkan. Terlepas dari sudut pandangmu, menulis di blog adalah perjalanan yang tak bisa diremehkan. Ada faktor-faktor yang bisa mempermudahmu menghasilkan uang dari blog, tapi ada pula faktor-fakt...

Pengalaman Pakai Pasir Pantai sebagai Pengganti Pasir Kucing

Sudah punya kucing sejak kecil. Biasa atas keberadaan kucing membuatku tak pernah berhenti untuk punya kucing. Kucing liar yang sering mampir ke rumah biasanya aku juga beri makan dan yang mau mendekat aku pelihara. Punya kucing sebelumnya dibiarkan pup di luar. Repot kalau anak-anak kucing sudah mulai makan selain air susu induknya, pasti akan kencing dan pup di kasur karena induknya pasti lebih nyaman meletakkan anak-anaknya di kasurku. Dulu harus melatih mereka terlebih dahulu selama beberapa waktu sebelum bisa pup di luar   Setiap hari harus mencuci sprei dan menjemur kasur. Begitu tahu bahwa kasur bukanlah tempat pup dan pipis, mereka akan buang hajat di luar. Tentu saja akan mencari pasir atau tanah yang cukup gembur sebagai tempat merahasiakan hasil buangan. Kadang tanah tetangga jadi sasaran dan harus menerima omelan mereka.   Sejak awal tahun 2022, kembali dari ibukota, kucing melahirkan, dan sudah mulai makan selain air susu induknya, aku siapkan pasir buat mer...

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus ...

Film Pendek Lastarè: Perundungan, Trauma, dan Identitas Budaya Situbondo

Sebagian kru, pemain, dan sponsor Film Pendek Lastarè berfoto bersama saat premiere di Hotel Rosali (fotografer: Syah Arif Fammada) Aku masih ingat bagaimana semuanya dimulai. Awalnya, kami adalah orang-orang asing satu sama lain. Sebelum Ramadan 2024, aku bertemu dengan Dinda, Akbar, Thufeil, dan Afrizal—bukan karena kebetulan, tetapi melalui teman yang mempertemukan kami dengan satu tujuan: membuat sebuah film pendek Situbondo.  Ide awal memang datang dariku, sebuah kisah tentang perundungan, sesuatu yang begitu dekat denganku, bukan hanya sebagai isu sosial tetapi sebagai pengalaman pribadi. Aku menyerahkan skenario awal kepada Dinda untuk diperbaiki, dan sejak saat itu, dia menjadi sutradara Lastarè dan cerita mengalami banyak perubahan untuk disesuaikan dengan kondisi. Membiarkan Luka & Trauma Bullying Bicara dalam Film Film pendek Lastarè ini mengangkat pesan anti-bullying di mana perundungan biasa terjadi di sekolah dari tahun ke tahun Perundungan bukan sekadar cerita d...

Fauzi, Sosok di Balik Gerakan Pemuda dan Musik Situbondo

Ahmad Fauzi berdiri di tengah kebunnya Aku tak menyangka akan menemukan sesuatu yang begitu luar biasa di sudut kecil Situbondo ini. Sebuah lahan hijau yang tertata rapi, penuh dengan kehidupan dan harapan. Greenhouse sederhana berdiri kokoh, dikelilingi jaring halus sebagai tempat pembibitan. Di sekitarnya, deretan tanaman sayur tumbuh subur—terong, cabai, kacang panjang, kelor, sawi, serai, pepaya, hingga okra.  Tak jauh dari situ, ada kolam ikan yang airnya berkilauan di bawah sinar matahari. Area lain dipenuhi tanaman obat, masing-masing telah diberi papan nama, seolah memberi isyarat bahwa tempat ini bukan sekadar kebun, melainkan sumber ilmu dan kehidupan. Di tengah lahan, toren biru mencolok berdiri tinggi, menjadi sumber pengairan utama. Pemandangan ini semakin kontras karena lahan ini dihimpit oleh sawah dan rumah penduduk.  Toren biru ini bukan sekadar tempat penyimpanan air, tapi sumber kehidupan bagi tanaman sayur yang tumbuh hijau di sekitarnya. Ketika aku sibuk m...

Jangan Ikut List Blogwalking Kalau Sekadar Tugas

Fenomena blogwalking sudah terjadi sejak dahulu kala, mulanya menyenangkan. Tidak ada kewajiban untuk mengunjungi balik, berkomentar pun sekehendak hati, juga menambah wawasan karena ada ada tambahan sudut pandang orang lain. Antarbloger sudah sewajarnya saling dukung. Bahagia ngeliat temen bahagia. Fenomena blogwalking masa kini Aku gak mau bilang blogwalking tidak bermanfaat ya. Manfaatnya besar sekali dan aku sendiri bisa tahu apa saja hanya dengan mengetikkan kata kunci yang diinginkan. Masih banyak kok yang benar-benar saling baca tulisan teman-teman blogger. Memang gak semuanya membaca tuntas dan berkomentar. Paling bahagia kalau ada yang komentarnya mengoreksi dan mengapresiasi. Dua-duanya penting, pujian sebagai bentuk apresiasi dan kritik sebagai bahan refleksi.  Nah, dari kesekian kebahagiaan saling menjelajahi tulisan teman-teman bloger, gak sedikit juga sekarang yang cuma blogwalking agar diblogwalking balik oleh sesamanya. Pada akhirnya oknu...

Ramadan Tertib, Belajar Asyik, Ujian Tidak Panik!

Ramadan itu bulan penuh berkah, tapi bagi anak sekolah, tantangannya juga tidak main-main. Bayangkan harus bangun sahur, ibadah tarawih, menahan lapar seharian, tapi tetap harus belajar karena ujian sudah menunggu setelah Lebaran. Aku beruntung bisa ikut webinar bareng Sinotif dan Kak Erfano, dan ternyata banyak sekali insight menarik yang bisa membantu anak-anak (dan orang tua) supaya belajar tetap efektif selama Ramadan. Aku tuangkan di sini biar ilmunya tidak hilang dan bisa bermanfaat buat banyak orang. Jadi, bagaimana caranya biar anak tetap bisa belajar dengan baik tanpa mengorbankan ibadah dan kesehatan? Yuk, kita bahas! Atur Waktu Belajar, Kunci Sukses di Bulan Ramadan Materi yang disampaikan Kak Erfano sangat berguna bagi orang tua yang anaknya menghadapi ujian pasca lebaran (kredit : Instagram Sinotif) Kata Kak Erfano, disiplin waktu itu kunci utama supaya Ramadan tetap produktif. Ini penting karena kalau jadwalnya berantakan, bisa-bisa waktu belajar keteteran, ibadah tidak m...