Skip to main content

Perjalanan Panjang Pengolahan Botol PET Bekas Jadi Botol Daur Ulang Baru

Aku tidak menyangka selama ini saat beli air mineral,  ada yang 100% menggunakan botol daur ulang loh. Yang lebih membahagiakan lagi adalah aku bisa melihat sebagian proses daur ulang tersebut, dari masih berupa sampah sampai menjadi botol yang sudah berisi air mineral. Botol daur ulang memang sudah menjadi upaya pemerintah mendorong ekonomi sirkular, di mana merupakan model industri baru yang berfokus pada reducing, reusing, dan recycling dengan harapan Indonesia bebas sampah.

 

botol daur ulang

TPS3R Abi Martopuro, tempat berkumpul dipilahnya sampah sesuai jenisnya

botol daur ulang


Pagi itu, 20 Juli 2022, matahari sudah meninggi, aku dan teman-teman perwakilan Danone Blogger Academy yang berdomisili di Jawa Timur tiba di Pengolahan Sampah – Reduce Reuse Recycle (TPS3R) Abi Martopuro, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. 

 

Ada mobil bak sampah yang sedang parkir. Sementara itu orang-orang berkaos lengan panjang biru dengan apron karet berwarna kuning dan penutup kepala (sebagian pakai topi, sisanya pakai helm). Tak lupa sarung tangan dan masker pun wajib dipakai, sebab mereka punya tugas mengeluarkan sampah dari dalam bak, meletakkannya ke atas mesin conveyor, dan memilah mana yang sampah organik, sisa residu, dan sampah botol. Sampah-sampah sesuai jenisnya dimasukkan ke dalam wadah.

 

botol daur ulang

TPS3R Abi Martopuro berdiri tahun 2016 dan mulai aktif tahun 2017. Sebanyak 3 ton sampah per hari dikumpulkan dari 8.000 kepala keluarga di Desa Martopuro. Jenis sampah pun beragam, sisa makanan, botol minuman, kaleng, bungkus plastik, tanaman dan ranting-ranting. Dari sampah-sampah yang dikumpulkan setiap harinya, dipilah oleh petugas yang tak lain adalah warga setempat. Hasilnya 20% sampah organik yang nantinya akan diolah menjadi kompos juga sebagai pakan ternak, maggot, ayam, dan bebek; 60% sisa residu yang nantinya akan didistribusikan ke TPA; dan 20% berupa botol, baik botol plastik, kaca, juga kaleng bekas dijual ke tengkulak.


Baca juga : Boiler Biomassa Industri Berbahan Bakar Sekam Padi di Jawa Tengah


Meski mulanya tak mudah mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampak sembarangan atau membakar sampah yang menumpuk, masyarakat di Desa Martopuro kini tertib dan bersih dari sampah. Didukung oleh Aqua ecosystem, Danone Indonesia, PT Veolia Services Indonesia, dan Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII), TPS3R Abi Martopuro mendapat bantuan peralatan, edukasi ke masyarakat, dan lain-lain.

 

botol daur ulang

botol daur ulang

Semua sampah yang terkumpul dari Desa Martopuro menghasilkan pendapatan 5-8 juta dalam sebulan. Sebanyak 40% dana masuk akan dialihkan ke desa (masuk ke koperasi). Pendapatan itu berasal dari hasil penjualan sampah botol dan kaleng. Botol PET (polyethylene terephthalate) akan didistribusikan ke Veolia, sementara sampah lain didistribusikan ke tengkulak lain. Veolia tak hanya mendapatkan botol PET bekas dari TPS3R Abi Martopuro, tapi juga dari TPS3R lain.

 

Pengolahan botol PET bekas jadi pelet foodgrade di PT Veolia Services Indonesia

botol daur ulang


Setelah dari TPS3R Abi Martopuro, aku dan teman-teman langsung menuju PT Veolia Services Indonesia, di Kawasan Industrial Estate Rembang (PIER), Pasuruan,  di mana botol PET bekas yang dikumpulkan dari TPS3R bermuara. Tercatat Indonesia menghasilkan 67,8 ton sampah pada tahun 2021 menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Tak Heran Danone-AQUA, Danone Ecosystem, dan PT Veolia Services Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII) mengembangkan Inclusive Recycling Indonesia (IRI) untuk meningkatkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di 4 TPS3R di desa dan 1 TPST di kecamatan. Program Inclusive Recycling Indonesia (IRI) juga meningkatkan pengelolaan sampah plastik terutama jenis PET dengan meningkatkan produktifitas 10 unit bisnis yang bergerak di bidang pengumpulan botol PET (Collection Centre).

 

Sejalan dengan aturan yang melarang penggunaan plastik sekali pakai, program IRI tak hanya mendukung program pemerintah, tapi juga menetdukung keberlangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan di bumi. Veolia mendaur ulang botol PET bekas karena punya tiga bisnis pelayanan, yaitu penjernihan air, pengelolaan sampah, dan layanan energi. Untuk pengelolaan sampah, Veolia berfokus pada pastik recycling dan sudah menguasai jalur pengumpulan sampai pendistribusian sampah, juga sudah berpengalaman lebih dari 100 tahun. Tujuannya ya tida hanya di sektor ekonomi, dan sosial, tapi di sektor lingkungan yang harapannya Indonesia bebas sampah.


botol daur ulang


Sampah botol PET yang dikumpulkan dari TPS3R sudah dikompres sedemikian rupa agar memudahkan saat dibawa. Botol-botol yang dikumpulkan biasanya botol bekas makanan dan minuman. Botol PET bekas itu kemudian akan masuk ke proses pemilahan lagi, pencacahan, pencucian, pengeringan sampai ke proses ekstruksi untuk dijadikan pelet foodgrade. Pelet-pelet yang sudah dikemas kemudian akan didistribusikan ke perusahaan yang membuat botol daur ulang yang biasanya disebut calon botol.


botol daur ulang


 

Botol daur ulang dipakai Danone-AQUA dan sampai ke tangan konsumen

botol daur ulang


Perjalanan panjang, sampah botol PET yang kita beli dan dibuang ke tong sampah, kembali lagi ke pabriknya, kemudian didistribusikan lagi ke konsumen, jadi sebuah siklus yang terus berjalan. Inilah yang dinamakan ekonomi sirkular. Ada dua jenis botol yang dipakai Danone-AQUA, yang pertama yang kapasitasnya 1 liter botolnya 100% hasil daur ulang dan yang kedua yang baru 25% pakai plastik daur ulang (yang ukuran kecil sampai 1,5 liter). Berharap banya perusahaan melakukan hal serupa agar Indonesia bebas sampah.

 

Siklus ini secara alami sebenarnya sudah terjadi sejak bumi diciptakan. Saat belajar tentang Ilmu Pengetahuan Alam dan Biologi, kita semua diajarkan bahwa ada rantai makanan, di mana produsen dimakan oleh konsumen tingkat satu, konsumen tingkat satu dimakan oleh konsumen tingkat dua dan seterusnya sampai berada di puncak, dan masing-masing konsumen saat mati akan diurai oleh jasad renik, kemudian produsen memanfaatkan nutrisi dari hasil penguraian bangkai dari konsumen.

 

Tak hanya rantai makanan yang berupa siklus, perjalanan air dari pegunungan melalui saluran di bawah tanah sampai ke muara dan di setiap perjalanan air saat terkena matahari, air berubah menjadi uap air kemudian menumpuk jadi hujan lalu turun ke bumi. Air hujan yang turun ke bumi masuk ke dalam tanah.

 

botol daur ulang
Kredit: sciencefacts.net


Apakah hanya itu? Tidak. perjalanan hidup manusia, tumbuhan, dan hewan juga berupa siklus, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus-siklus lain. Di alam sudah melakukan itu secara sukarela. Hanya saja, sampah anorganik yang kian hari jumlahnya kian banyak dan tak terkendali menjadi masalah di lingkungan. Sulitnya terurai juga menjadi penyebab siklus itu harus dibantu oleh tenaga manusia.

 

Baca juga : Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia sebagian besar sengaja dilakukan

 

botol daur ulang


Melalui program Inclusive Recycling Indonesia (IRI) sinergi Danone-AQUA, Danone Ecosystem, PT Veolia Services Indonesia, dan Yayasan Pembangunan Citra Insani Indonesia (YPCII) yang menggandeng masyarakat lewat TPS3R, TPST, dan Collection Centre, untuk ikut berperan dalam mengatasi masalah sampah harapannya menjadi siklus yang menular dan menginspirasi masyarakat lain untuk melakukan hal yang sama. Itulah yang bisa kusampaikan dalam tulisan ini dengan berakhirnya kunjungan pada hari itu di Pabrik AQUA Pandaan. Apalagi botol daur ulang hasil pengolahan sudah memenuhi standar dan mampu mengendalikan sampah.

 

Semoga ekonomi sirkular lewat program Inclusive Recycling Indonesia (IRI) ini tidak hanya dilakukan oleh beberapa perusahaan, tapi oleh banyak perusahaan sehingga bisa menggerakkan masyarakat secara masif dan mewujudkan Indonesia bebas sampah.

Comments

Syarifani said…
Setahuku baru Danone yang botolnya terbuat dari daur ulang.
Kedepannya tren ekonomi sirkular ini akan meningkat seiring dampak perubahan iklim kian nyata.

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya ki...

Kisah Sang Ilustrator dan Cintanya pada Lautan!

Terkadang, hidup membawa kita ke arah yang tak terduga, seperti panggilan takdir yang menghampiri. Begitulah yang aku rasakan suatu hari ketika menemukan postingan di Instagram yang meminta pengiriman ilustrasi monster gurita untuk buku kedua dari seri "The Mogus Colony". Namun, setiap pengirim harus menciptakan versi gurita yang unik. Meskipun aku selalu suka menggambar, namun melangkah ke dunia ilustrasi terasa menakutkan. Aku bingung, bagaimana seharusnya aku menggambar seekor gurita? Namun, tiba-tiba ide itu muncul. Aku membayangkan seekor gurita dengan mata hitam seperti panda dan tentakel pendek berwarna merah. Dan untuk latar belakangnya? Aku tahu aku harus menangkap atmosfer kedalaman lautan. Jadi, aku mencari referensi di internet, menyerap bentuk dan warna dunia bawah laut. Dengan kertas dan cat poster (sahabat setiaku dalam dunia seni, karena aku memang tak pandai menggunakan cat air), aku mulai merangkai visi ini menjadi kenyataan. Terpilih di Tengah Bintang-Binta...

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka...

Dreams, Soil, and a New Hope for Indonesia’s Agriculture

Under the magical sky of Bali, a transformation took root within me—a profound shift sparked by a woman whose passion for organic farming seemed to reach the heavens. Meeting Maya Stolastika Boleng was like encountering a beacon of light guiding me toward a world where harmony with nature was more than just a dream; it was a reality she had begun to cultivate. Inspired by her story, I often imagine walking a similar path, carving out my place in a movement that seeks to heal our earth. Maya’s Vision for a Greener Bali Bali, with its breathtaking landscapes and rich culture, now also stands as a hopeful glimpse into the future of sustainable agriculture. Since the implementation of Regional Regulation No. 8 of 2020, spearheaded by Bali's Governor Wayan Koster, the island has committed to turning its fields into organic havens by 2024. This goal envisions a new reality where only organic produce graces the island's markets, pushing conventional products aside. It was in this fert...

The Journey of Ahirul Habib Padilah in Sustainable Farming

When I first heard about Ahirul Habib Padilah, I was struck by a sense of awe that words hardly capture. Here was someone who left behind the comforts of city life to return to his roots, fueled by a purpose much larger than himself. Habib didn’t just go home; he brought with him a vision—a dream to build a future for his village through integrated, sustainable farming. His story isn’t just about farming; it's about a profound dedication to community, growth, and the pursuit of a better world. And in his journey, he’s inspired many, including myself, to reconsider what it means to live meaningfully and sustainably. Imagining myself in Habib’s shoes, I often wonder how it would feel to take that first step away from the known, toward something uncertain but deeply purposeful. Habib’s journey reminds us that when we come together with shared goals, we can create lasting change. It’s the kind of transformation that goes beyond individual gains—it enriches everyone it touches. Someday,...

Tips Berburu Tiket Pesawat Murah untuk Liburan Akhir Tahun

Akhir tahun memang waktu yang pas untuk liburan. Entah untuk menutup tahun dengan kenangan indah atau sekadar rehat sejenak dari rutinitas. Tahun ini, aku punya rencana sederhana: menjelajahi tempat baru. Bali selalu ada di urutan pertama pikiranku—pantai-pantai cantiknya, vibe santai, dan tentu saja kulinernya yang menggoda.  Tapi, ada juga rasa penasaran untuk merasakan petualangan di Kalimantan—berlayar di sungai yang tenang sambil melihat pesut. Semua impian itu punya satu kesamaan: harus direncanakan matang, termasuk soal berburu harga tiket pesawat yang ramah kantong. Tren Liburan Akhir Tahun di Indonesia Menjelang akhir tahun, liburan domestik kembali jadi pilihan utama bagi banyak orang. Destinasi populer seperti Bali, Yogyakarta, dan Labuan Bajo mendominasi daftar tempat yang diincar, baik untuk liburan keluarga maupun kumpul santai bareng teman. Tidak mengherankan jika tren ini diiringi dengan meningkatnya pemesanan tiket pesawat ke destinasi-destinasi tersebut. Survei t...

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...

Kereta Api, Pilihan Nyaman Tanpa Drama Macet

Aku punya hubungan yang spesial dengan kereta api, sebuah kenangan yang melekat sejak kecil. Dulu, kereta api di Situbondo masih ada, dan rutenya sampai ke Jember. Setiap Lebaran, aku dan keluargaku sering naik kereta ini untuk silaturahmi ke rumah saudara. Cinta Pertamaku dengan Kereta Api Perjalanan dengan kereta selalu jadi momen yang kutunggu-tunggu. Suara peluit yang nyaring, derit roda di atas rel, dan angin sepoi-sepoi dari jendela kereta menciptakan pengalaman yang sederhana tapi begitu berharga. Saat itu, rasanya naik kereta seperti petualangan kecil yang penuh kegembiraan. Sayangnya, sekarang kereta itu sudah tak ada lagi, dan aku hanya bisa mengenangnya lewat cerita masa kecil. Saat pindah ke Jakarta, hubungan itu kembali hidup. Di kota ini, kereta menjadi sahabat setiaku. Naik commuter line ke Bogor, Bekasi, atau Serpong terasa seperti perjalanan yang menenangkan di tengah hiruk-pikuk ibu kota. Nggak perlu bermacet-macet ria atau rebutan tempat duduk seperti di bus, tinggal...

Sasak Herbal Oil: Benarkah Berkhasiat Mengobati Segala Penyakit?

Sekarang ini, makin banyak produk kesehatan alami yang menjadi sorotan, termasuk minyak herbal seperti Sasak Herbal Oil. Apakah benar minum minyak bisa bikin sehat? Rasanya cukup aneh, ya? Nah, aku ingin berbagi pengalaman pribadi aku setelah mencoba mengonsumsi Sasak Herbal Oil. Keajaiban Sasak Herbal Oil: Pengalaman Pribadi yang Membuat Kagum Luka cakaran kucing kuoleskan Sasak Herbal Oil. Foto diambil pada kondisi pencahayaan yang berbeda Sebagai seorang yang tidak memiliki diabetes, awalnya aku cukup skeptis ketika mencoba Sasak Herbal Oil ini. Namun, setelah membaca beberapa ulasan positif, aku memutuskan untuk mencobanya. Pertama, aku mencoba mengoleskan minyak Sasak pada luka yang aku dapatkan akibat cakaran kucing. Hasilnya! Luka aku lebih cepat mengering dan pulih dengan baik. Seperti yang pernah aku bahas di tulisan sebelumnya di blog ini, Sasak Herbal Oil bisa menyembuhkan luka yang disebabkan oleh diabetes . Proses penyembuhannya pun bertahap tapi berdasarkan review yang ak...