Skip to main content

Posts

Showing posts with the label info

Hutan Bukan Sekadar Pohon, Tapi Hidup

Di balik rindangnya hutan, ada kehidupan. Ada kearifan. Ada cinta yang diwariskan turun-temurun. Aku belajar semua itu dari mereka, masyarakat adat yang menjaga hutan seperti menjaga rumahnya sendiri. Hutan Adat Lebih dari Sekadar Pohon Saat nonton live di Instagram @ecobloggersquad di Festival Lestari, aku merasa terdiam. Ternyata, hutan adat itu bukan cuma tentang pohon yang tinggi atau udara yang sejuk. Hutan adat adalah kehidupan. Masyarakat yang tinggal di sana tidak hanya menjaga hutannya, tapi mereka juga menggantungkan hidupnya pada hutan itu. Bukan dengan cara merusak, tapi dengan cara yang justru memperpanjang umur hutan itu sendiri. Di Kalimantan Barat, pangan lokal bukan sekadar makanan yang tumbuh di sekitar rumah. Pangan lokal di sana adalah inovasi. Mereka mengenal hutan seperti mengenal diri mereka sendiri. Ada peta wilayah yang mereka pahami, ada sistem berladang berpindah yang mereka jalani dengan penuh kesadaran. Mereka tahu kapan harus mengambil, kapan harus memberi...

Kamu Boleh Sibuk, Tapi Jangan Lupa Tetesin Aku

Dear Uwan Urwan, Aku tahu, kau sibuk. Pekerjaan menumpuk, deadline tak kenal waktu, dan hiburan di layar seolah menjadi pelarian. Tapi izinkan aku, matamu, menulis sepucuk surat. Surat dari organ mungil yang mungkin sering kau abaikan. Padahal, setiap hari aku menjadi jendela duniamu. Aku mengajakmu membaca, menonton, bekerja, bahkan menangis dan tertawa. Namun akhir-akhir ini, aku lelah. Kau mungkin belum menyadari sinyal yang kukirim. Mata sepet di pagi hari, perih menjelang malam, dan lelah yang tak kunjung reda. Kadang aku membuatmu berair, kadang justru terasa kering dan gatal. Itu bukan tanpa alasan. Itu adalah caraku berkata: “Aku butuh istirahat. Tolong jangan paksa aku melihat terus apalagi menatap gawai pandaimu!” Tapi kau terus memaksaku. Dalam gelap maupun terang, aku dipaksa waspada. Bahkan ketika tubuhmu rebah, jari-jarimu masih mencari notifikasi. Pernahkah kau merasa seperti ada pasir menempel di kelopakmu? Atau pandanganmu kabur setelah menatap layar terlalu lama? Itu ...

Tak Lagi Mengejar Sorot, Gisella Mencari Suara

Di balik gemerlap gaun malam dan sorotan kamera, ada Gisella Karina Emaputri—perempuan yang tak hanya tahu cara melangkah anggun di panggung, tapi juga cara mengatur ritme hidupnya dengan presisi seorang insinyur. Ia bukan hanya beauty queen. Ia adalah mahasiswi Teknik Industri di Sampoerna University, yang kini juga berjuang untuk kelulusannya. Banyak orang berpikir dunia pageant hanya soal penampilan. Tapi Gisella tahu, tampil memukau tak cukup tanpa manajemen waktu yang disiplin dan strategi hidup yang efisien. Ilmu teknik industri mengajarkannya bahwa segala sesuatu, bahkan mimpi, perlu dirancang dengan sistem yang kuat. Maka ia membagi harinya untuk kuliah, latihan menari, sesi modeling, dan kompetisi pageant—semuanya berjalan dalam satu sistem yang ia bangun sendiri. Dan hasilnya tak main-main: 1st Runner Up Miss Grand Tourism 2024, Miss Intelegensia Miss Grand Tourism, Best Evening Gown Miss Celebrity International, hingga masuk Top 15 di ajang internasional. Bukan keberuntungan...

Menemukan Bunyi yang Hilang: Perjalanan Emosional di Balik Album Stilasi

Aku duduk di tengah ruangan Dua Belas Space , dikelilingi wajah-wajah yang tenang namun penuh semangat. Hari itu, 25 April 2025, aku merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Sebuah kehormatan bisa menghadiri launching album Stilasi sekaligus pemutaran music video "Mesem" garapan Nusantara Rythem. Tak hanya itu, diskusi budaya bersama Mas Rendra Agusta dan pemaparan dari Mas Ali Gardy Rukmana membuat sore itu terasa penuh makna. Ada rasa haru ketika menyaksikan video " Mesem "—tentang teman-teman difabel Situbondo. Rasanya seperti sedang menatap cermin, menyadari bahwa mereka adalah bagian dari kita, hanya dalam bentuk yang lebih istimewa. Lebih dari itu, pertemuan itu membawaku pada momen perenungan panjang, tentang musik, tentang budaya, dan tentang siapa kita sebagai manusia. Stilasi, Bunyi yang Lahir dari Perenungan Album Stilasi bukan sekadar kumpulan musik—ia adalah refleksi panjang, perenungan dalam tentang budaya dan identitas. Karya ini digarap o...

Biar Tidak Pusing, Tata Barang di Rak Gudang Minimalis dari Kitarack

Bukan hanya pabrik dan toko besar, rumahmu juga butuh sistem penyimpanan yang kuat dan terorganisir. Kenapa? Karena rak gudang heavy duty bisa jadi solusi yang kamu cari selama ini. Salah satu hal yang sering luput saat membangun atau merenovasi rumah adalah menyisihkan ruang khusus untuk menyimpan barang. Kita terlalu fokus pada estetika ruang tamu, dapur, atau kamar tidur—tapi lupa bahwa menyimpan barang dengan rapi adalah bagian penting dari rumah yang nyaman. Aku mengalaminya sendiri. Setiap sudut rumah seperti tidak punya fungsi penyimpanan yang jelas. Barang-barang yang jarang dipakai menumpuk di lemari, di sudut-sudut ruangan, bahkan di atas meja. Di dapur, panci dan botol bekas berserakan. Di kamar, peralatan kerja dan hobi bercampur jadi satu. Rasanya sumpek. Padahal solusinya sesederhana, yaitu punya gudang, dan tentu saja, rak gudang heavy duty. Gudang Tanpa Rak Adalah Masalah Baru Aku pernah berpikir punya gudang itu sudah cukup buat nyimpan semua barang di rumah. Tapi keny...

Ramadan Tertib, Belajar Asyik, Ujian Tidak Panik!

Ramadan itu bulan penuh berkah, tapi bagi anak sekolah, tantangannya juga tidak main-main. Bayangkan harus bangun sahur, ibadah tarawih, menahan lapar seharian, tapi tetap harus belajar karena ujian sudah menunggu setelah Lebaran. Aku beruntung bisa ikut webinar bareng Sinotif dan Kak Erfano, dan ternyata banyak sekali insight menarik yang bisa membantu anak-anak (dan orang tua) supaya belajar tetap efektif selama Ramadan. Aku tuangkan di sini biar ilmunya tidak hilang dan bisa bermanfaat buat banyak orang. Jadi, bagaimana caranya biar anak tetap bisa belajar dengan baik tanpa mengorbankan ibadah dan kesehatan? Yuk, kita bahas! Atur Waktu Belajar, Kunci Sukses di Bulan Ramadan Materi yang disampaikan Kak Erfano sangat berguna bagi orang tua yang anaknya menghadapi ujian pasca lebaran (kredit : Instagram Sinotif) Kata Kak Erfano, disiplin waktu itu kunci utama supaya Ramadan tetap produktif. Ini penting karena kalau jadwalnya berantakan, bisa-bisa waktu belajar keteteran, ibadah tidak m...

Cowok Skincare-an Agar Tidak Seperti Wajan Gosong!

Rutin pakai skincare bikin mukaku tidak kusam, jadi lebih percaya diri saat harus bertemu orang banyak (difoto oleh Syah Arif Fammada) Jujur saja, dulu aku termasuk tim "cuci muka pakai sabun mandi". Efektif? Ya tidak begitu. Malah bikin kulit makin kering. Sampai akhirnya sadar, kalau muka ini modal utama buat tampil pede. Tidak muluk-muluk pengen glowing seperti idol Korea, tapi setidaknya waktu ngaca tidak bikin sedih sendiri. Kadang cowok tuh gengsi buat skincare-an, takut dibilang "kemayu" atau "sok perawatan". Padahal, skincare itu bukan soal ingin terlihat cantik, tapi biar kulit tetap sehat dan bersih. Dan enaknya jadi cowok, kita tidak terlalu butuh banyak produk. Basic saja cukup: facial wash, serum kalau perlu, dan jangan lupa deodoran biar badan nggak bau asem. Dan sebenarnya ada yang menambahkan bahwa sunscreen itu penting, tapi bagiku tidak juga. Kecuali kita bekerja di tempat yang banyak terpapar cahaya matahari. Nah, kebetulan aku sedang me...