Beberapa orang mungkin punya cara mahal untuk merayakan gajian, yaitu belanja baju baru, staycation, atau ngopi cantik. Tapi aku? Cuma butuh es tebu dan semangkuk mie ayam enak di warung kecil bernama Mie Ayam Tunggal Rasa. Simpel. Murah. Tapi cukup bikin dada hangat.
Hari itu, aku cuma ingin menyenangkan diri sendiri. Setelah belanja perlengkapan untuk kucing, ya, kucingku duluan yang dapat jatah gajian, aku menepi, menarik napas, dan bertanya pada diriku, "Apa ya yang bisa bikin hidupku terasa manis hari ini?"
Jawabannya adalah mie ayam. Dan seperti panggilan semesta, aku pun mampir ke salah satu kuliner Situbondo yang diam-diam jadi favoritku.
Bukan Warung Biasa, Tapi Warung yang Pernah Menyelamatkan Hariku
Aku pertama kali makan di Mie Ayam Tunggal Rasa karena diajak teman. Satu kali makan, aku langsung klik sama rasanya. Nggak lebay, tapi cukup buat bikin lidah percaya diri bilang, “Ini dia, mie ayam Situbondo yang aku cari.”
Lokasinya gampang dicari, yaitu di Jl. Basuki Rahmat, Mimbaan Barat, Panji. Persis di sebelah Hisana. Warungnya sederhana, tanpa dekorasi kekinian. Tapi dari luar, kamu sudah bisa lihat banner besar bertuliskan Mie Pedas dan itu yang bikin aku tergoda buat mampir lagi.
Tadinya mau pesan mie ayam biasa, tapi naluri petualangan bumbu-bumbuanku berbisik: pesan yang pedas, dong. Setelah tanya ke pelayannya, ternyata level pedas bisa disesuaikan. Langsung, pesan satu.
Ketika makanan datang, aku sempat bengong. Ini bukan mie ayam yang aku bayangkan. Disajikan di piring plastik hijau, bukan mangkok. Tapi justru itu yang bikin menarik. Di atas mie, ada bumbu kental cokelat pekat, selembar kornet bulat, acar timun, kulit pangsit, bubuk putih misterius, dan taburan bawang goreng.
Mienya empuk, ukurannya mirip mie instan. Bumbunya manis gurih, dengan aroma kaldu ayam dan rempah halus. Mie ayam enak itu bukan soal topping berlebihan, tapi soal kejujuran rasa. Dan warung ini punya itu. Bahkan untuk menu pedasnya, bumbu tetap terasa kaya tanpa dibunuh oleh cabai.
Dan yang bikin hati bahagia adalah harganya cuma 8 ribu rupiah. Di zaman serba mahal, nemu makanan Situbondo seenak ini dengan harga segitu? Rasanya kayak nemu oasis di tengah kemacetan hidup.
Dari Mie Pedas Sampai Cap Cay
Yang menarik dari Mie Ayam Tunggal Rasa adalah mereka bukan cuma jual mie ayam. Ini bukan warung dengan satu menu. Tapi lebih kayak warung semua bisa.
Selain mie ayam Situbondo, kamu bisa nemu mie pedas Situbondo, bakso, cui mie, nasi goreng, siomay, sampai lalapan ayam dan lele. Bahkan ada cap cay! Kayaknya ini surganya orang yang lapar tapi bimbang, tinggal duduk, buka menu, dan serahkan keputusan pada nasib.
Aku sempat intip meja sebelah, pesan bakso dan siomay. Mungkin kunjungan selanjutnya aku akan coba itu. Tapi hari itu, mie pedasnya sudah cukup membuatku lupa dunia. Kadang, satu suap bisa jadi pelipur hati. Dan satu piring mie bisa mengingatkan: kamu berhak bahagia.
Dan itu kekuatan sebuah kuliner Situbondo yang dibuat dengan rasa, bukan sekadar resep.
Warung Kecil, Cita Rasa Besar, dan Kenangan yang Selalu Ingin Diulang
Mungkin bagi sebagian orang, ini cuma warung mie ayam. Tapi buatku, ini tempat di mana aku belajar merayakan hal-hal kecil. Tempat di mana aku pernah datang sendirian dengan hati lelah dan pulang dengan perut hangat dan senyum ringan.
Mie Ayam Tunggal Rasa bukan sekadar tempat makan. Tapi tempat pulang ketika dunia terasa terlalu sibuk. Dan untuk kalian yang sedang mencari mie ayam enak, nggak perlu pergi jauh. Duduk saja di warung kecil di Situbondo ini. Rasakan bumbunya, lihat wajah pelayannya yang ramah, dan biarkan mie-nya bicara lebih banyak dari kata-kata.
Kalau kamu suka kuliner dengan rasa jujur, harga bersahabat, dan atmosfer yang nggak dibuat-buat, Mie Ayam Tunggal Rasa wajib masuk daftar kunjunganmu. Karena kadang, bahagia itu sesederhana semangkuk mie ayam yang datang di saat kamu benar-benar butuh penghiburan.
Comments