Skip to main content

Keanekaragaman Makananmu Menentukan Umur Panjangmu!

Apakah kamu pernah bertanya-tanya mengapa beberapa orang yang memiliki ragam jenis makanan dalam menu harian mereka tampak lebih sehat daripada mereka yang hanya mengandalkan mi goreng dan junk food? Kebenaran yang mengejutkan adalah bahwa kesehatan yang lebih baik seringkali berawal dari keanekaragaman makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Keanekaragaman makanan


Mengenal Si A dan Si B

Mie goreng memang enak tapi bayangkan kita makan menu ini setiap hari? Selain kekurangan nutrisi, tentu akan berisiko terkena penyakit di masa depan

Mari kita lihat contoh dua individu, yakni Si A dan Si B. Si A memperoleh kebutuhan nutrisinya dari menu yang beragam, seperti sayur sop, ikan kembung goreng, sambal terasi, kerupuk, tempe goreng, segelas jus buah, dan air putih. Di sisi lain, Si B hanya mengonsumsi nasi putih, ayam goreng, dan minuman kemasan, serta tidak menyukai sayuran dan ikan laut.

Sekarang kira-kira, bandingkan siapa yang akan tumbuh dan berkembang lebih baik, si A atau si B? Untuk teori, biasanya kamu akan bisa menjawab bahwa si A akan lebih sehat. Ya benar karena nutrisinya akan lebih terpenuhi.

Keunggulan Nutrisi di Balik Keanekaragaman

Keanekaragaman makanan

Dari segi nutrisi, jelas bahwa Si A memiliki keunggulan yang signifikan. Protein yang diperoleh dari ikan kembung sangat baik, diperkaya dengan kandungan omega-3 yang tinggi yang bermanfaat untuk kesehatan otak, jantung, dan mata. Sayuran dalam sop memberikan berbagai vitamin dan mineral penting, seperti vitamin A, C, dan kalsium. Sambal terasi, meskipun pedas, kaya akan vitamin dari cabai, tomat, dan terasi. Nasi putih, kerupuk, jus buah, dan air putih juga memberikan karbohidrat, serat, dan hidrasi yang penting untuk tubuh.

Kombinasi makanan yang beragam seperti yang dikonsumsi Si A membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian dengan lebih efektif dan seimbang. Hal ini akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serta meningkatkan kekebalan tubuh agar terhindar dari penyakit.

Sebaliknya, kebiasaan makan Si B yang monoton dan minim nutrisi berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kekurangan vitamin dan mineral, stunting, obesitas, dan penyakit kronis lainnya.

Bahaya dari Konsumsi Ultra-Processed Food

Keanekaragaman makanan
Makanan dan minuman pabrikan boleh dikonsumsi asal masih dalam batas

Di sisi lain, menu Si B yang cenderung monoton menghadirkan risiko yang lebih besar. Ayam goreng dan nasi putih, sementara enak, tidak menyediakan beragam nutrisi yang dibutuhkan tubuh secara optimal. Lebih lanjut, minuman kemasan yang sering dikonsumsi oleh Si B termasuk dalam kategori ultra-processed food (UPF), yang memiliki kandungan gula, garam, lemak, dan aditif tinggi. Konsumsi rutin UPF dapat meningkatkan risiko kesehatan jangka panjang.

Lebih lanjut, minuman kemasan yang sering dikonsumsi oleh Si B termasuk dalam kategori ultra-processed food (UPF), yang memiliki kandungan gula, garam, lemak, dan aditif tinggi. Konsumsi rutin UPF dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.

Kandungan gula yang tinggi dalam UPF dapat menyebabkan obesitas dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Kandungan garam yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah dan risiko penyakit jantung. Lemak jenuh dan lemak trans yang terdapat dalam UPF dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL), yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung. Aditif yang terdapat dalam UPF, seperti pengawet dan pewarna buatan, dapat menimbulkan berbagai efek negatif pada kesehatan, seperti alergi dan hiperaktif pada anak-anak.

Pentingnya Keanekaragaman Makanan dan Real Food

Keanekaragaman makanan

Kunci dari semua ini adalah keanekaragaman makanan. Dengan mengonsumsi beragam jenis makanan, kita memberikan tubuh kesempatan untuk mendapatkan berbagai nutrisi yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan. Sebagai contoh, sambal terasi menggabungkan berbagai bahan seperti cabai, terasi, tomat, dan garam, yang menghasilkan nutrisi yang lebih lengkap daripada hanya mengonsumsi satu jenis bahan saja.

Lebih dari sekadar variasi rasa, keanekaragaman makanan juga penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Berbagai jenis makanan mengandung prebiotik dan serat yang berbeda, yang membantu menjaga keseimbangan bakteri baik dalam usus.

Namun, tidak semua makanan diciptakan sama. Di era modern ini, banyak orang tergoda dengan kemudahan dan kelezatan makanan olahan yang seringkali tinggi kalori, gula, lemak tidak sehat, dan rendah nutrisi.

Penyusutan Nutrisi dalam Proses Pengolahan

Keanekaragaman makanan

Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa semakin panjang proses pengolahan suatu makanan, semakin banyak nutrisi yang hilang. Sebagai ilustrasi, sayur lodeh yang dipanaskan berulang kali, meskipun terasa lebih nikmat, namun nutrisinya akan berkurang. Sayur lodeh yang baru dimasak memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi daripada yang telah dipanaskan berulang kali.

Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
  • Paparan panas: Memasak makanan pada suhu tinggi dalam waktu lama dapat merusak vitamin dan mineral yang terdapat dalam makanan.
  • Penambahan air: Proses merebus dan mengukus dapat menyebabkan larutnya vitamin dan mineral ke dalam air rebusan.
  • Pemotongan dan pencacahan: Memotong dan mencacah makanan dapat memperbesar permukaannya, sehingga vitamin dan mineral lebih mudah teroksidasi dan hilang.

Menuju Kesehatan Optimal: Manfaat Maksimal dengan Konsep Real Food!

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman makanan memegang peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Dengan mengonsumsi beragam makanan yang seimbang, kita dapat memastikan bahwa kebutuhan nutrisi harian terpenuhi dengan baik.

Di sinilah konsep real food menjadi penting. Real food adalah makanan yang minim pengolahan, utuh, dan dekat dengan sumber aslinya. Contoh real food adalah buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, daging, ikan, dan telur.

Memilih real food sebagai basis pola makan kita akan membantu kita untuk mendapatkan nutrisi yang lebih lengkap, menjaga kesehatan pencernaan, dan mengurangi risiko penyakit kronis.

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Blogger Situbondo dan Peranannya dalam Mempromosikan Kota Santri

Situbondo, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Timur, menyimpan pesona yang belum banyak terungkap. Dibandingkan dengan Banyuwangi yang sibuk dengan wisata kelas dunia dan Jember yang dikenal dengan festival budayanya, Situbondo seolah masih berada dalam bayang-bayang. Padahal, kabupaten ini memiliki daya tarik luar biasa, dari wisata alam, budaya, hingga kuliner khas yang unik. Tantangan utamanya adalah bagaimana cerita tentang Situbondo bisa menjangkau lebih banyak orang. Di sinilah peran blogger menjadi sangat penting—merekalah yang bisa membawa nama Situbondo ke dunia digital, menyebarkan pengalaman, opini, serta keindahan daerah ini dalam bentuk narasi yang menarik dan inspiratif. Blogger Situbondo Menjadi Wajah Baru Jurnalisme Digital Dulu, informasi tentang suatu daerah hanya bisa ditemukan melalui media cetak atau berita resmi. Namun, di era digital seperti sekarang, blog menjadi salah satu sumber informasi yang lebih fleksibel, dekat dengan masyarakat, dan mudah diakses. Bl...

Fotografi Malam Hari Dengan Kecanggihan Ultra Night Mode

Fotografi malam hari menggunakan smartphone seringkali membuat saya memutuskan untuk “lebih baik tidak mengeluarkan hape” saja. Namun, sejak ada teknologi Ultra night mode, foto malam hari bukanlah kendala. Fotografi malam hari harus disiasati kalau kamera smartphonenya biasa Beberapa kali saya harus menyerh memang kalau sudah menjelang matahari terbenam kalau disuruh memotret, apalagi di dalam ruangan. Kesal karena smartphone saya belum canggih. Apalagi kalau ada lomba fotografi malam hari, saya menyerah. Tidak punya kamera DSLR atau mirrorless juga kendala lainnya. Hahaha   Meski begitu, teman saya suka memotret menggunakan ponsel, ternyata mendapatkan hasil maksimal. Ternyata dia mengenali karakter kameranya, mulai dari mengatur ISO dan lain-lain. Saya sih kebetulan paling malas belajar tentan itu bisanya hanya mengeluh tiada tara. Pakai mode profesional untuk fotografi malam hari Foto malam hari tidak semudah memotret saat cahaya matahari masih ada. Ada te...

Dibalik Karir Blogger: Berkilau di Dunia maya, Tipes di Dunia Nyata

Bayangkan, kamu berpikir aku hanya menikmati hidup sebagai seorang blogger. Saat tinggal di Jakarta, setiap hariku diwarnai dengan berlalunya waktu di jalanan yang padat, pertempuran melawan kemacetan, dan perlombaan mengejar transportasi agar tak terlambat tiba di undangan-acara. Ya, bisa dibilang aku keluar masuk kafe atau restoran mewah, sering bermalam di hotel berbintang, dan menerima produk-produk terbaru dari merek-merek ternama. Karir blogger seolah berkilau dan hangat layaknya sinar matahari pagi. Namun, semua itu hanya gula-gula pahit yang menghiasi kehidupanku. Hasil sesungguhnya datang setelah berkeringat menulis di blog dan media sosial. Dunia blogger saat ini penuh lika-liku. Karir blogger: Gampang Dapat Uang dari Ngeblog? Sederhana, bukan? Hm, nyatanya tidak semudah yang kamu bayangkan. Terlepas dari sudut pandangmu, menulis di blog adalah perjalanan yang tak bisa diremehkan. Ada faktor-faktor yang bisa mempermudahmu menghasilkan uang dari blog, tapi ada pula faktor-fakt...

Pengalaman Pakai Pasir Pantai sebagai Pengganti Pasir Kucing

Sudah punya kucing sejak kecil. Biasa atas keberadaan kucing membuatku tak pernah berhenti untuk punya kucing. Kucing liar yang sering mampir ke rumah biasanya aku juga beri makan dan yang mau mendekat aku pelihara. Punya kucing sebelumnya dibiarkan pup di luar. Repot kalau anak-anak kucing sudah mulai makan selain air susu induknya, pasti akan kencing dan pup di kasur karena induknya pasti lebih nyaman meletakkan anak-anaknya di kasurku. Dulu harus melatih mereka terlebih dahulu selama beberapa waktu sebelum bisa pup di luar   Setiap hari harus mencuci sprei dan menjemur kasur. Begitu tahu bahwa kasur bukanlah tempat pup dan pipis, mereka akan buang hajat di luar. Tentu saja akan mencari pasir atau tanah yang cukup gembur sebagai tempat merahasiakan hasil buangan. Kadang tanah tetangga jadi sasaran dan harus menerima omelan mereka.   Sejak awal tahun 2022, kembali dari ibukota, kucing melahirkan, dan sudah mulai makan selain air susu induknya, aku siapkan pasir buat mer...

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus ...

Film Pendek Lastarè: Perundungan, Trauma, dan Identitas Budaya Situbondo

Sebagian kru, pemain, dan sponsor Film Pendek Lastarè berfoto bersama saat premiere di Hotel Rosali (fotografer: Syah Arif Fammada) Aku masih ingat bagaimana semuanya dimulai. Awalnya, kami adalah orang-orang asing satu sama lain. Sebelum Ramadan 2024, aku bertemu dengan Dinda, Akbar, Thufeil, dan Afrizal—bukan karena kebetulan, tetapi melalui teman yang mempertemukan kami dengan satu tujuan: membuat sebuah film pendek Situbondo.  Ide awal memang datang dariku, sebuah kisah tentang perundungan, sesuatu yang begitu dekat denganku, bukan hanya sebagai isu sosial tetapi sebagai pengalaman pribadi. Aku menyerahkan skenario awal kepada Dinda untuk diperbaiki, dan sejak saat itu, dia menjadi sutradara Lastarè dan cerita mengalami banyak perubahan untuk disesuaikan dengan kondisi. Membiarkan Luka & Trauma Bullying Bicara dalam Film Film pendek Lastarè ini mengangkat pesan anti-bullying di mana perundungan biasa terjadi di sekolah dari tahun ke tahun Perundungan bukan sekadar cerita d...

Fauzi, Sosok di Balik Gerakan Pemuda dan Musik Situbondo

Ahmad Fauzi berdiri di tengah kebunnya Aku tak menyangka akan menemukan sesuatu yang begitu luar biasa di sudut kecil Situbondo ini. Sebuah lahan hijau yang tertata rapi, penuh dengan kehidupan dan harapan. Greenhouse sederhana berdiri kokoh, dikelilingi jaring halus sebagai tempat pembibitan. Di sekitarnya, deretan tanaman sayur tumbuh subur—terong, cabai, kacang panjang, kelor, sawi, serai, pepaya, hingga okra.  Tak jauh dari situ, ada kolam ikan yang airnya berkilauan di bawah sinar matahari. Area lain dipenuhi tanaman obat, masing-masing telah diberi papan nama, seolah memberi isyarat bahwa tempat ini bukan sekadar kebun, melainkan sumber ilmu dan kehidupan. Di tengah lahan, toren biru mencolok berdiri tinggi, menjadi sumber pengairan utama. Pemandangan ini semakin kontras karena lahan ini dihimpit oleh sawah dan rumah penduduk.  Toren biru ini bukan sekadar tempat penyimpanan air, tapi sumber kehidupan bagi tanaman sayur yang tumbuh hijau di sekitarnya. Ketika aku sibuk m...

Jangan Ikut List Blogwalking Kalau Sekadar Tugas

Fenomena blogwalking sudah terjadi sejak dahulu kala, mulanya menyenangkan. Tidak ada kewajiban untuk mengunjungi balik, berkomentar pun sekehendak hati, juga menambah wawasan karena ada ada tambahan sudut pandang orang lain. Antarbloger sudah sewajarnya saling dukung. Bahagia ngeliat temen bahagia. Fenomena blogwalking masa kini Aku gak mau bilang blogwalking tidak bermanfaat ya. Manfaatnya besar sekali dan aku sendiri bisa tahu apa saja hanya dengan mengetikkan kata kunci yang diinginkan. Masih banyak kok yang benar-benar saling baca tulisan teman-teman blogger. Memang gak semuanya membaca tuntas dan berkomentar. Paling bahagia kalau ada yang komentarnya mengoreksi dan mengapresiasi. Dua-duanya penting, pujian sebagai bentuk apresiasi dan kritik sebagai bahan refleksi.  Nah, dari kesekian kebahagiaan saling menjelajahi tulisan teman-teman bloger, gak sedikit juga sekarang yang cuma blogwalking agar diblogwalking balik oleh sesamanya. Pada akhirnya oknu...

Ramadan Tertib, Belajar Asyik, Ujian Tidak Panik!

Ramadan itu bulan penuh berkah, tapi bagi anak sekolah, tantangannya juga tidak main-main. Bayangkan harus bangun sahur, ibadah tarawih, menahan lapar seharian, tapi tetap harus belajar karena ujian sudah menunggu setelah Lebaran. Aku beruntung bisa ikut webinar bareng Sinotif dan Kak Erfano, dan ternyata banyak sekali insight menarik yang bisa membantu anak-anak (dan orang tua) supaya belajar tetap efektif selama Ramadan. Aku tuangkan di sini biar ilmunya tidak hilang dan bisa bermanfaat buat banyak orang. Jadi, bagaimana caranya biar anak tetap bisa belajar dengan baik tanpa mengorbankan ibadah dan kesehatan? Yuk, kita bahas! Atur Waktu Belajar, Kunci Sukses di Bulan Ramadan Materi yang disampaikan Kak Erfano sangat berguna bagi orang tua yang anaknya menghadapi ujian pasca lebaran (kredit : Instagram Sinotif) Kata Kak Erfano, disiplin waktu itu kunci utama supaya Ramadan tetap produktif. Ini penting karena kalau jadwalnya berantakan, bisa-bisa waktu belajar keteteran, ibadah tidak m...