Skip to main content

Masyarakat Adat Terikat dengan Alam

Kasus di Sinjai, Sulawesi Selatan termasuk salah satu hal yang tak banyak orang tahu. Kawasan hutan lindung Bonto Katute tahun 2010 berubah status jadi lahan konsessi tambang emas PT Galena Sumber Energi. Masyarakat adat baru tahu tahun 2011 dan melancarkan protes besar. Protes itu membuahkan hasil, tahun 2013 izin tambang tersebut dicabut oleh pemerintah setempat. Meski begitu, butuh dua tahun agar kawasan hutan itu tetap menjadi bagian dari masyarakat adat.

 

Masyarakat Adat
Kredit: Mongabay.co.id

Masyarakat Adat terpinggirkan oleh proyek negara

Protes yang dilakukan masyarakat adat terhadap penggusuran lahan tak semua berhasil. Lahan-lahan pertanian di Desa Sukamulya digusur oleh proyek Bandara Internasional Kertajati, Jawa Barat, misalnya. Tahun 2016, ratusan warga di Desa Majalengka yang memblok pengukur lahan, mau tak mau berhadapan dengan 2.000an aparat (tentara, polisi, dan satpol PP) dan terpaksa berhamburan saat mereka menembak gas air mata, menggeledah kampung, menangkap petani, dan melukai belasan orang.

 

Masyarakat adat
Kredit: tribun-medan.com

Di Desa Natumingka yang merupakan lahan komunitas adat Huta Natumikka pun kemudian ditetapkan oleh pemerintah sebagai hutan negara lalu menjual konsesi ke PT Toba Pulp Lestari sebagai perkebunan eukaliptus. Pada 18 Mei 2021, 500 aparat dan karyawan perusahaan itu datang ke wilayah adat Natumingka dengan truk-truk yang memuat bibit eukaliptus. Warga memortal akses masuk tapi tetap diterobos. Kemudian warga juga dilempari batu dan kayu.

Masyarakat adat
Bendungan Bener. (Kredit: kompas.com)

                                      

Begitu pun di Desa Wadas, konflik terbaru di Jawa Tengah di mana perut bukit Wadas menghadapi ancaman akan ditambang untuk material pembangunan Bendungan Bener, salah satu proyek strategis nasional. Kawasan hutan Wadas tersebut digunakan sebagai sumber penghidupan (misalnya sumber nektar untuk ternak madu masyarakat sekitar) dan menghasilkan ratusan juta hingga miliaran rupiah per tahun bagi masyarakat sekitar. Protes masyarakat pun mendapatkan respon yang sama, aparat menembak gas air mata, membubarkan warga, menarik para petani, dan menangkap paksa sejumlah warga dan mahasiswa.

 

Masyarakat adat
Kredit: projectmultatuli.org

Presiden Joko Widodo sempat dikecam karena mengenakan busana adat Timor Tengah Selatan pada upacara HUT RI ke-75. WALHI menganggap bahwa masyarakat adat dianggap sebagai konten pelengkap, sementara hutan adat Pubabu di wilayah tersebut digusur secara paksa karena proyek Pemerintah Provinsi NTT. Pada 4 Agustus 2020, pemerintah daerah dan aparat mendatangi warga desa Linamnutu, Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan yang menginfokan bahwa akan ada penggusuran. Karena warga menolak, sebagian rumah warga dihancurkan paksa dan posko darurat diusir aparat. Parahnya, beberapa anak ditahan, mengalami kekerasan, sebagian perempuan mengalami pelecehan seksual, juga kerap terjadi intimidasi.

 

Masih banyak contoh bahwa masyarakat adat dianggap tidak ada dan sengaja dipinggirkan, jadi hutan dan lahan bisa dialihfungsikan atau dijual oleh pemerintah. Itu terjadi karena belum ada pengakuan negara Indonesia terhadap masyarakat adat. Bahkan saat ini, Indonesia sudah 77 tahun merdeka, pengakuan negara atas hak masyarakat adat masih jalan di tempat. RUU Masyarakat Adat belum ada titik terang kapan akan disahkan.

 

KLHK sampai tahun 2021 telah melepas kawasan hutan untuk budidaya perkebunan dan non kehutanan dengan luas total 7,4 hektar. Ditemukan juga bahwa sejak 2015-2020 ada 21ribu kekter wilayah adat yang subur telah dirampas melakui pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan.


Masyarakat adat
Kredit: projectnultatuli.org

 

Masyarakat Adat sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di wilayah adatnya

Aku, Uwan Urwan, beberapa waktu lalu ikut webinar bersama Eco Blogger Squad dengan topik “#IndonesiaBikinBangga: Masyarakat Adat yang Kaya Tradisi dan Budaya”. Sebenarnya sewaktu kuliah aku juga pernah dijelaskan oleh dosen mengenai masyarakat adat, jadi tentu saja topik ini masih sangat lekat dengan keilmuanku.

 

Masyarakat adat
Mina Setra, Deputi IV Sekjen AMAN, Urusan Sosial dan Budaya

Masyarakat adat yang aku bahas pada sub judul pertama, tak hanya di Indonesia saja sebenarnya yang seolah tersingkirkan, tida mendapatkan hak atas rumah mereka sendiri. Meski tak ada definisi khusus tentang masyarakat adat, mereka adalah orang yang sudah dari zaman dahulu kala menempati suatu wilayah, bercocok tanam, berkeluarga, dan berkomunitas.

 

Menurut Mina Setra, Deputi IV Sekjen AMAN, Urusan Sosial dan Budaya, masyarakat adat punya empat elemen

Wilayah adat

Masyarakat adat menempati suatu wilayah yang sudah turun-temurun, seperti yang kebanyakan orang tempati saat ini. Masyarakat ini punya ikatan yang cukup kuat.

 

Hukum adat

Demi menjaga keseimbangan alam, sosial, agama, budaya, dan ekonomi, masyarakat adat punya hukum adat yang berlaku dan harus dihormati, meski tida tertulis. Bila ada pelanggaran, akan ada denda yang harus dibayar dan ritual yang dilakukan.

 

Perangkat adat

Sama seperti perangkat di organisasi dan kampung, di wilayah adat juga ada perangkat adat yang mengatur kehidupan sehari-hari, berupa ketua dan pengurus-pengurusnya. Perangkat-perangkat adat inilah yang menentukan keberlangsungan hidup dalam wilayah tersebut, seperti kapan akan dilaksanakan upacara adat untuk acara tertentu, kapan harus mulai berladang, dan lain-lain.

 

Keterikatan alam dan masyarakat adat

Masyarakat adat
Kredit: Sinar Banten


Masyarakat adat hidup di alam, memanfaatkan alam, untuk mendapatkan sandang, pangan, dan papan. Untuk itulah mereka akan menjaga alam dengan sebaik mungkin. Kalau pun mereka menebang pohon dan melakukan ladang berpindah tidak dilakukan secara luas, hanya sesuai kebutuhan dan dengan persetujuan perangkat adat.

 

Masyarakat adat tak hanya tinggal dan berbaur dengan alam, tapi dengan memanfaatkannya, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari mereka, salah satunya adalah tanaman obat, menghasilkan produk-produk unggulan yang layak bersaing di negara lain, dan lain-lain. Melihat budaya dan kondisi tradisional di mata banyak orang dianggap kuno dan ada tradisi rantau di beberapa daerah, anak-anak muda yang seharusnya menjadi penerus perjuangan mereka, merantau. Sebagian ada yang kembali ke kampung dan sebagian ada yang menetap di kota besar.

Dengan menetapnya generasi muda di kota menyebabkan sumber daya manusia di wilayah adat berkurang, tersisa anak muda yang tidak pernah merantau karena terkendala biaya atau hal lain dan orang-orang tua. Padahal keberadaan anak muda sangat penting. Hal ini juga yang menjadi penyebab masyarakat adat makin terpinggirkan.

Sebenarnya di kampung para pemuda adat dan anak muda lain bisa hidup sejahtera juga. Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) pun mencanangkan program Gerakan Pulang Kampung, di mana gerakan ini mendorong pemuda adat kembali ke kampung masing-masing dengan harapan pengetahuan yang diperoleh di kota besar bisa diterapkan di kampung. Pemuda-pemuda bersama perangkat adat lain bekerja sama, misalnya untuk mewujudkan kesejahteraan pangan demi terhindar dari krisis pangan, juga ikut memperjuangkan wilayah adat dari ancaman penggurusan oleh program pemerintah.

Aku berharap RUU Masyarakat Adat segera ditindaklanjuti oleh pemerintah dan disahkan. Mengingat masyarakat adat banyak berkontribusi di negeri ini melalui penyediaan produk-produk pertanian termasuk olahannya, produk-produk tenun berkualitas, dan lain-lain.

 

Sumber:

projectmultatuli.org

asumsi.co

webinar Eco Blogger Squad topik “#IndonesiaBikinBangga: Masyarakat Adat yang Kaya Tradisi dan Budaya, 12 Agustus 2022

Comments

Dee_Arif said…
Masyarakat sangat terikat oleh alam
Mereka menggantungkan hidupnya dari alam
Tak heran mereka sangat menjaga alam ya mas
Laily M Octavia said…
Sebagai gardu paling depan dalan merawat kelesrarian hutan, masyarakat menjadi elemen penting dalam menjaga kelestarian hutan yang harus kita jafa keberadaannya bukannya malah di tindas dan dipinggirkan

Paling banyak dibaca

Mengilhami Dinding Sel Supermini

Pohon mangga ( Mangifera indica ) setinggi 4 m berdiri kokoh di halaman kantor saya. Daunnya rimbun membentuk payung hidup. Saat berdiri di bawah naungannya, angin sejuk dapat saya rasakan. Tentu saja, oksigen sebagai hasil metabolisme tanaman anggota family Anacardiaceae itu membersihkan karbondioksioda di udara dan digantikan oleh unsur yang bersifat oksidator. Pantas jika setiap orang yang ternaungi, tak hanya terlindung dari terik matahari, tetapi juga merasa segar. Pohon mangga (kredit: irwantoshut.net )        Tanaman itu sangat kokoh dan konsisten berdiri bertahun-tahun bahkan kian tinggi. Meski tidak memiliki rangka seperti hewan dan manusia, tanaman (tak hanya mangga) memiliki rangka-rangka dalam berukuran mikroskopis. Rangka-rangka itu dapat disebut dinding sel. Sebenarnya tidak tepat jika saya mengatakan bahwa dinding sel adalah rangka dalam (endoskeleton) tanaman, tetapi fungsinya mirip dengan sistem rangka pada tubuh hewan. Itu terbukti pada fungsinya yang memberi be

Jangan Menabung Kalau Ingin Hidup Melarat

"Mangkanya kalau punya uang ditabung," kata temanku dulu. Waktu itu saya masih duduk di bangku SMA kelas XI. Saya masih ingat betul pesannya sampai sekarang. Dia bisa beli handphone . Waktu itu masih zamannya alat komunikasi poliponik. Saya belum punya. Seringkali merepotkan teman hanya untuk sms ke saudara untuk hal-hal penting. Tak jarang juga diabaikan karena tidak diizinkan meminjam atau meminta satu sms saja meski niat hati ingin membayar biaya sms. Waktu itu satu sms masih seharga Rp350 dan itu tergolong mahal. Jika setiap hari menggunakan Rp3.500 untuk 10 sms, satu minggu menghabiskan Rp24.500. Belum lagi jika harus telepon. Biaya sms Rp350 sudah yang paling murah. Belum banyak bermunculan operator seluler pada zaman itu. Tapi poin dari tulisan ini bukan masalah harga telepon dan sms. Tak sengaja saya bongkar-bongkar lemari dan menemukan secarik kertas. Isinya percakapan saya dengannya. Begini kira-kira Eh kamu kalo tiap hari dikasih sangu berapa sih?

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.

Yakult Light, minuman susu fermentasi rendah gula, harga lebih tinggi

Pertama kali melihat postingan teman di Twitter, aku lupa siapa, dia posting kemasan Yakult dominan biru. Dari situ aku tahu bahwa ada Yakult varian baru yang less sugar. Seperti biasa kalau di minimarket selalu berlama-lama di depan tempat minuman, mondar-mandir bak sedang sensus, tiba-tiba aku menemukan Yakult Light yang biru. Betapa senangnya hatiku. Meski harganya lebih mahal, aku langsung membawa satu ke kasir.   Yakult Light, Yakult Less Sugar diperkaya vitamin D dan Vitamin E Aku dan keluarga doyan Yakult dan karena ibu menderita diabetes melitus, sepertinya aku harus mengganti varian Yakult Less Sugar kalau beli. Begitu aku coba, rasanya tidak berbeda jauh, masih enak, hanya manisnya saja yang berkurang.   Minuman susu fermentasi dengan kandungan bakteri baik Lactobacillus casei shirota strain ini begitu aku cek di website resminya, memang kandungan gulanya lebih sedikit, yaitu hanya 3 gram atau sekitar 6% dari total anjuran konsumsi gula harian per orang menurut Kementeri

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan say

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus kucing, y

Styrofoam Aman Digunakan Kok. Siapa Bilang berbahaya?

Hasil pengujian Badan POM RI terhadap 17 jenis kemasan makanan styrofoam menunjukkan bahwa semua kemasan tersebut memenuhi syarat, artinya styrofoam aman digunakan. Sampai detik ini tidak ada satu negara pun melarang penggunaan styrofoam atas dasar pertimbangan kesehatan. Pelarangan penggunaan styrofoam, nantinya akan jadi sampah non organik, di beberapa negara biasanya berhubungan dengan pencemaran lingkungan. Padahal daur ulang styrofoam sangat mudah. Menurut JECFA-FAO/WHO monomer stiren pada wadah gabus tidak mengakibatkan gangguan kesehatan jika residunya berada di ambang batas 40-500 ppm. Kalau mencapai 5000 ppm bisa menyebabkan kanker. Bungkus makanan hangat pakai styrofoam aman kok Kemasan makanan styrofoam ternyata sebagian besar adalah udara Badan POM RI menguji 17 jenis kemasan, antara lain berupa gelas POP MIE rasa baso, gelas POP Mie Mini rasa ayam bawang, mangkuk NISSIN Newdles Mie Goreng Pedas Kriuk Bawang, mangkuk Bowl Noodle Soup Kimchi flavour Vegetal, kot