Skip to main content

Mengembalikan Fungsi Pelabuhan Kamal dengan Festival Bahari


Petis madura menjadi primadona (kredit: http://travel.kompas.com)
Madura? Yang terlintas pertama kali dalam benak saya jika seseorang menyebut nama Madura adalah petisnya. Petis madura berbeda dengan petis lainnya dari segi rasa dan strukturnya. Sebenarnya tidak semua petis yang dibuat di Madura enak, tapi petis madura sangat terkenal dengan kelezatannya. Tak heran jika ada tetangga atau saudara mengunjungi keluarga di Madura, oleh-olehnya yang harus ada pertama kali adalah petis.

Untuk mengunjungi Madura biasanya ada dua alternatif jika melalui Surabaya, menggunakan kapal ferry atau lewat Jembatan Suramadu. Sebelum Suramadu berdiri kokoh, Pelabuhan Kamal adalah satu-satunya jalan menyebrang Selat Madura. Pelabuhan Kamal terletak di Bangkalan memang menjadi gerbang luar biasa yang menampung banyak orang untuk kluar masuk dari Madura dan ke Madura. Sebagai keturunan asli Madura, saya bisa merasakan sensasi menjadi suku yang sebenarnya jika dieksplor lebih dalam akan menjadi salah satu yang diunggulkan mempercantik daftar pesona Indonesia. Tak dapat dipungkiri, dari makanan khas, baju adat, bahasa, dan letak geografis yang spesial membuatnya terlihat 'sadis'. Banyak masyarakat Madura merantau dan menetap di berbagai wilayah Indonesia, bahkan di luar negeri padahal luas wilayahnya hanya 5.168 km2 lebih kecil dibandingkan Pulau Bali.

Pulau Madura terlihat seperti sapi (kredit: www.pulaumadura.com)
Jika dilihat-lihat, Pulau Madura bentuknya terlihat seperti sapi. Sesuai dengan kebudayaannya, yaitu karapan sapi. Sungguh banyak hal yang ingin saya ceritakan tentang betapa khasnya masyarakat Madura. Mulai dari bahasa Madura, rujak Madura, petis, jubada, kepeng, tette, baju loreng merah putih, sampai lagu daerahnya. Saya tidak terlalu mendalami budaya Mdura sih, tapi minimal sedikit tahu (ngeles). Nah, beruntunglah masih ada masyarakat yang peduli. Salah satunya kegiatan yang diselenggarakan 10-17 November 2016 kemarin, Festival Bahari. Festival ini untuk pertama kalinya dilaksanakan sebagai wujud kepedulian terhadap budaya dan destinasi wisata di Madura.

Jembatan Suramadu (kredit: nettik.net)
Keberadaan Jembatan Suramadu menyebabkan penurunan penggunaan transportasi kapal penyebrangan. Tak bisa dipungkiri sih kalau Jembatan Suramadu memudahkan pemilik kendaraan leluasa keluar masuk Madura tanpa harus mengantri masuk pelabuhan, kapal, keluar kapal, dan keluar pelabuhan lagi. Berdasarkan informasi, Pelabuhan Tanjung Kamal mulai sepi pengunjung dan pengguna.

Pelabuhan Kamal, gerbang keluar masuk Madura (kredit: www.rri.co.id)
Melalui festival ini diharapkan Pelabuhan Kamal kembali berkibar. Apalagi kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh bupati, dinas-dinas (Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Koarmatim [TNI -AL], Pemkab Bangkalan, UTM, ITS, PT PAL, PELINDO, ASDP, GAPASGAB, PT Dharma Lautan Utama dan PT Adiluhung), pemerhati pariwisata, dan masyarakat sekitar. Kegiatan apa sih yang berlangsung kemarin? Banyak, mulai dari festival lampion, gowes, festival bakar ikan, lomba layang-layang, perahu tradisional hias, kentongan bambu, bazar jajanan dan kerajinan khas Bangkalan, serta berbagai lomba setingkat TK sampai dewasa. Tak lupa juga ada lomba duta bahari, di mana diharapkan menjadi penerus perjuangan mensosialisasikan budaya Madura lebih luas.


 

Pembukaan Festival Bahari, 10 November 2016, dihadiri oleh Bupati Bangkalan, R Muh Makmun Ibnu Fuad, SE dan Ir H Bambang Harjo Sukartono, Anggota DPR RI Fraksi VI Bidang Perindag, UMKM, BUMN dan Koperasi, juga Kapolres Bangkalan AKBP Anissullah M Ridha, SIK, SH, MH, Forkopimda Kab Bangkalan, para Kadis Kab Bangkalan, para Camat, Danramil, Kapolsek seBangkalan, para Kepala SD, SMP, SMA sekabupaten Bangkalan serta para Kades sekecamatan Kamal.

Kemeriahan Festival Bahari di Pelabuhan Kamal (kredit: MataMaduraNews.com)
Acara yang cukup meriah dan besar ini diharapkan dapat mengembalikan fungsi Pelabuhan Kamal sebagai alternatif perjalanan untuk menyebrang Selat Madura, bukan berarti semua orang harus menggunakan fasilitas Jembatan Suramadu. Toh sensasi naik kapal berbeda dengan naik motor atau mobil sepanjang perjalanan. Acara Festival Bahari tahun depan sepertinya akan lebih meriah. Saya harus ikut berpartisipasi nih. Kamu mau ikut juga? (Uwan Urwan)




Referensi:
matamaduranews.com
tribratanewsbangkalan.com
www.pulaumadura.com
www.emadura.com

Comments

Paling banyak dibaca

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.