Skip to main content

Kenapa harus Jadi Blogger?

 Malam sudah berakhir. Saat saya menulis ini, waktu menunjukkan pukul 00:52 WIB. Bukan berarti saya tidak bisa tidur, tapi kepala saya tidak mau berhenti memerintahkan seluruh indera dan anggota gerak. Bahkan mata dilarang untuk terpejam. Beberapa menit lalu, saya sudah siap tarik selimut, tapi perut mendadak butuh asupan. Tubuh dibuat gemetar karenanya.
Paragraf pembukanya abaikan saja. Poin saya menulis bukan itu. Tapi saya punya sedikit cerita tentang blogger. Teman-teman sering menanyakan beberapa hal mengenai pekerjaan saya. Saya selalu jawab, "freelance". Jawaban itu tidak pernah membuat puas lawab bicara saya. Ujung-ujungnya saya sebutlah blogger. Lalu mulailah perbincangan yang cukup "awkward" jika sudah membahas masalah freelance dan blogger.
Beberapa teman juga sengaja mengirimkan pesan pribadi dan ingin menjadi blogger. Menurutnya,  menjadi blogger bisa ke mana saja. Memang betul. Begitu saya sarankan untuk "menulislah di blog", ribuan alasan mulai mencuat.
Mengapa menjadi blogger?
Blogger itu kan pekerjaannya menulis. Menulis itu hasil dari membaca, membaca buku, keadaan, orang, dan lain-lain. Saya yakin setiap orang bisa menulis. Kamu menulis status di media sosial bisa, malulah jika masih bilang,  "Aku gak bisa nulis." What the....  okay.

Blogger itu bisa kerja sambil nonton film juga
Menulis itu kan sudah pekerjaan sehari-hari. Berbeda dengan pers ya. Kalau wartawan memang punya serentetan aturan untuk menulis. Blogger tidak ada aturannya. Ibaratnya blog itu rumah kita. Ya terserah kita mau diisi perabot,  asesoris, atau tidak. Menulis di blig ya suka-suka saja. Tak ada yang akan marah karena standar menulis kita jauh di bawah rata-rata. Apa peduli orang?
Jadi buat saya sih menjadi blogger ya suka-suka. Aturan kita yang buat. Percaya deh pasti ada manfaatnya buat orang lain mau seperti apapun tulisannya. Jika ingin meningkatkan standar tulisan, baru kamu bisa belajar banyak hal dari blogger senior, wartawan, atau editor.
Blogger itu berpenghasilan?
Jawabannya bisa iya bisa tidak. Bergantung apa pemilik blog mengomersilkan tulisannya atau tidak. Tapi pada dasarnya kita bisa mendapatkan uang dengan ngeblog.  Tidak percaya? Saya buktinya.
Jangan salah, banyak perusahaan lebih pilih undang blogger ketimbang wartawan. Peluang ini sudah diambil mereka sejak beberapa tahun lalu.

Blogger itu makhluk unik yang sukarela sebenarnya. Seorang blogger akan punya beban tersendiri setelah datang di acara tertentu atau mengunjungi tempat-tempat unik. Apa ya, tangan rasanya gatal untuk menulis. Jadi tanpa dibayar pun sebenarnya seorang blogger akan menulis apa yang sudah dia kerjakan, alami, dan coba pada hari itu juga.
Karena teegolong user experience, perusahaan-perusahaan justru senang. Mendapatkan testimoni berupa pujian atau kritik dari masyarakat (blogger termasuk masyarakat). Berbeda dengan wartawan surat kabar yang hanya menyampaikan sedikit informasi.
Blogger juga bisa jadi sasaran penjualan perusahaan atas produk-produk mereka. Secara tidak langsung, perusahaan mendapat keuntungan berlipat. Promosi mouth to mouth dan mendapatkan konsumen.

Lalu bagaimana bayarannya? Sebenarnya menjadi blogger itu sih hobi ya. Tapi perusahaan-perusahaan melihat perkembangan blogger kian pesat dan terbukti menguntungkan mereka. Beberapa perusahaan yang punya 'hati' sudah menyiapkan uang transport (sebut saja begitu) ditambah goodie bag yang di dalamnya juga beragam. Tak sedikit juga yang hanya memberi goodie bag atau hanya makan siang/makan malam. Bagi sebagian blogger tidak masalah karena datang ke acara sekadar untuk menambah ilmu dan teman. Tapi bagi sebagian orang, menjadi blogger itu pekerjaan utama.
Iya benar. Karena ada banyak perusahaan yang memanfaatkan keberadaan blogger untuk meramaikan event mereka, blogger pun lama-lama bukan hanya untuk hobi, tapi juga sebagai ladang pekerjaan. Sudah proses alamiah sih jika blogger punya standar khusus untuk harga tulisan mereka di blog. Apalagi untuk blogger senior yang punya pengaruh dan jumlah follower di media sosialnya menjulang. Mengapa begitu? Beberapa perusahaan lebih percaya menggunakan jasa blogger ketimbang pers. Selain lebih murah, informasi yang disampaikan blogger lebih kaya ketimbang dari media cetak atau media online.
Blogger makhluk alay medsos
Kamu tergolong pengguna Twitter? Sering melihat trending topik? Beberapa pelaku utama penyebab satu jenis hastag trending topik adalah blogger.
Jika kamu mengundang blogger jangan sakit hati bila melihat kelakuan blogger bermain ponsel saat acara berlangsung. Yang blogger lakukan adalah nge-twit, mencatat sekaligus membuat acara tersebut jadi trending topik. Jangan kaget juga jika kamu harus melihat status-status blogger banjir di timelinemu. Blogger benar-benar memaksimalkan media sosial sebagai sarana penyalur hobi.
Kalau kamu punya acara lalu ingin jadi trending topik, undang saja minimal 10 blogger. Istimewa bukan? Jempol blogger sudah fasih dengan tombol di layar.
Pernah lihat postingan blogger (termasuk saya) jika hadir dalam suatu acara? Selain alay, blogger juga banci kamera. Sederhana sih karena setiap datang ke acara, seringkali bertemu lagi dengan orang yang sama. Blogger ngehits suka diundang ke mana-mana. Wkwk.
Intinya sih jangan muak dengan postingan blogger. Jika terlampau banyak blogger membanjiri timelinemu, artinya jumlah temanmu di media sosial sedikit. Tambahlah teman atau jika memang sangat terganggu unfriend atau unfollow. Beres.
Blogger itu penyuka gratisan?
Poin ini saya yang ingin menggarisbawahi ya. Manusiawi banget memang jika blogger suka gratisan. Beberaoa orang yang bukan blogger suka sekali bercanda, "Kamu kan suka gratisan?" Saya akan balas jawab iya sih. Tapi ada beberapa orang yang justru menjadikan bahan tertawaan di atas sebagai olokan. Kemudian orang yang agak sinis itu menjadi orang nomor satu kalau ada traktiran atau apalah. Kan kesel. Hahaha..  Enggak sih. Gak kesel-kesel amat.
Jadi kronologisnya begini. Blogger datang ke acara itu jelas naik kendaraan. Belum lagi jika acaranya pagi dan lokasinya jauh. Kebayang Jakarta ribetnya bagaimana. Jika tempat tinggalnya di Jakarta Timur tapi lokasi acara di Jakarta Barat,  perjuangannya itu...  coba deh rasakan sehari dua hari jadi blogger. Hitung juga uang transport yang dikeluarkan selama perjalanan pulang pergi. Belum lagi harus nge-twiit dan usai acara nulis. Butuh kuota internet kan? Jika kamu bilang itu tidak seberapa, cobalah berpikir ulang. Bahkan kadang blogger tidak dapat apa-apa usai acara, diabaikan panitia karena dianggap hanya blogger, atau beberapa deret perlakuan lain. Hahaha...  Ini kok malah curhat.
Ya gitu. Poinnya sih begini. Kalau blogger dapat kaos, mug, atau mungkin voucher jalan-jalan ke Bali satu tahun. Itu sih wajar. Dengan pakai kaos dari acara tersebut, artinya blogger juga membantu promosi kegiatan mereka. Anggap saja iklan berjalan. Jadi blogger memang penyuka gratisan dan bukankah semua orang juga suka?
Blogger bertabur berkah
Hadiah? Siapa yang tidak suka dapat hadiah? Ini serius. Banyak sekali informasi lomba blog di berbagai media. Ada banyak hadiah yang bisa blogger dapatkan juga pada saat datang ke acara. Gambling juga sih, tapi beberapa kali saya beruntung lo. Pernah dapat ipad, tongsis, voucher belanja, souvenir, pulsa, dan apa lagi ya? Lupa.
Tapi memang begitu. Blogger selalu dapat kejutan-kejutan. Ada beberapa blogger yang memang sudah langganan menang live tweet terbanyak. Hadiahnya smartphone, voucher belanja, dan lain-lain. Tak jarang juga blogger diundang sebuah instansi dan menginap di hotel berbintang. Atau juga boleh memesan makanan apapun di sebuah restoran untuk direview, atau jalan-jalan gratis. Percaya atau tidak, cobalah buktikan sendiri. Jadilah blogger...  Entah itu blogger random...  Blogger traveller...  Blogger food hunter...  Fashion blogger...  Tergantung pilihanmu dan uang yang akan datang sendiri jika kamu sudah dipercaya oleh perusahaan tertentu.
Jika ditelisik lebih dalam, menjadi blogger itu seru. Banyak juga yang bisa diceritakan. Beberapa teman saya yang lebih lama jadi blogger pasti punya bergudang-gudang cerita untuk dibagikan. Kalau saya sih... bahagia jadi blogger. (Uwan Urwan)

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Kisah Sang Ilustrator dan Cintanya pada Lautan!

Terkadang, hidup membawa kita ke arah yang tak terduga, seperti panggilan takdir yang menghampiri. Begitulah yang aku rasakan suatu hari ketika menemukan postingan di Instagram yang meminta pengiriman ilustrasi monster gurita untuk buku kedua dari seri "The Mogus Colony". Namun, setiap pengirim harus menciptakan versi gurita yang unik. Meskipun aku selalu suka menggambar, namun melangkah ke dunia ilustrasi terasa menakutkan. Aku bingung, bagaimana seharusnya aku menggambar seekor gurita? Namun, tiba-tiba ide itu muncul. Aku membayangkan seekor gurita dengan mata hitam seperti panda dan tentakel pendek berwarna merah. Dan untuk latar belakangnya? Aku tahu aku harus menangkap atmosfer kedalaman lautan. Jadi, aku mencari referensi di internet, menyerap bentuk dan warna dunia bawah laut. Dengan kertas dan cat poster (sahabat setiaku dalam dunia seni, karena aku memang tak pandai menggunakan cat air), aku mulai merangkai visi ini menjadi kenyataan. Terpilih di Tengah Bintang-Binta...

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya ki...

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka...

Dreams, Soil, and a New Hope for Indonesia’s Agriculture

Under the magical sky of Bali, a transformation took root within me—a profound shift sparked by a woman whose passion for organic farming seemed to reach the heavens. Meeting Maya Stolastika Boleng was like encountering a beacon of light guiding me toward a world where harmony with nature was more than just a dream; it was a reality she had begun to cultivate. Inspired by her story, I often imagine walking a similar path, carving out my place in a movement that seeks to heal our earth. Maya’s Vision for a Greener Bali Bali, with its breathtaking landscapes and rich culture, now also stands as a hopeful glimpse into the future of sustainable agriculture. Since the implementation of Regional Regulation No. 8 of 2020, spearheaded by Bali's Governor Wayan Koster, the island has committed to turning its fields into organic havens by 2024. This goal envisions a new reality where only organic produce graces the island's markets, pushing conventional products aside. It was in this fert...

Tips Berburu Tiket Pesawat Murah untuk Liburan Akhir Tahun

Akhir tahun memang waktu yang pas untuk liburan. Entah untuk menutup tahun dengan kenangan indah atau sekadar rehat sejenak dari rutinitas. Tahun ini, aku punya rencana sederhana: menjelajahi tempat baru. Bali selalu ada di urutan pertama pikiranku—pantai-pantai cantiknya, vibe santai, dan tentu saja kulinernya yang menggoda.  Tapi, ada juga rasa penasaran untuk merasakan petualangan di Kalimantan—berlayar di sungai yang tenang sambil melihat pesut. Semua impian itu punya satu kesamaan: harus direncanakan matang, termasuk soal berburu harga tiket pesawat yang ramah kantong. Tren Liburan Akhir Tahun di Indonesia Menjelang akhir tahun, liburan domestik kembali jadi pilihan utama bagi banyak orang. Destinasi populer seperti Bali, Yogyakarta, dan Labuan Bajo mendominasi daftar tempat yang diincar, baik untuk liburan keluarga maupun kumpul santai bareng teman. Tidak mengherankan jika tren ini diiringi dengan meningkatnya pemesanan tiket pesawat ke destinasi-destinasi tersebut. Survei t...

Kereta Api, Pilihan Nyaman Tanpa Drama Macet

Aku punya hubungan yang spesial dengan kereta api, sebuah kenangan yang melekat sejak kecil. Dulu, kereta api di Situbondo masih ada, dan rutenya sampai ke Jember. Setiap Lebaran, aku dan keluargaku sering naik kereta ini untuk silaturahmi ke rumah saudara. Cinta Pertamaku dengan Kereta Api Perjalanan dengan kereta selalu jadi momen yang kutunggu-tunggu. Suara peluit yang nyaring, derit roda di atas rel, dan angin sepoi-sepoi dari jendela kereta menciptakan pengalaman yang sederhana tapi begitu berharga. Saat itu, rasanya naik kereta seperti petualangan kecil yang penuh kegembiraan. Sayangnya, sekarang kereta itu sudah tak ada lagi, dan aku hanya bisa mengenangnya lewat cerita masa kecil. Saat pindah ke Jakarta, hubungan itu kembali hidup. Di kota ini, kereta menjadi sahabat setiaku. Naik commuter line ke Bogor, Bekasi, atau Serpong terasa seperti perjalanan yang menenangkan di tengah hiruk-pikuk ibu kota. Nggak perlu bermacet-macet ria atau rebutan tempat duduk seperti di bus, tinggal...

The Journey of Ahirul Habib Padilah in Sustainable Farming

When I first heard about Ahirul Habib Padilah, I was struck by a sense of awe that words hardly capture. Here was someone who left behind the comforts of city life to return to his roots, fueled by a purpose much larger than himself. Habib didn’t just go home; he brought with him a vision—a dream to build a future for his village through integrated, sustainable farming. His story isn’t just about farming; it's about a profound dedication to community, growth, and the pursuit of a better world. And in his journey, he’s inspired many, including myself, to reconsider what it means to live meaningfully and sustainably. Imagining myself in Habib’s shoes, I often wonder how it would feel to take that first step away from the known, toward something uncertain but deeply purposeful. Habib’s journey reminds us that when we come together with shared goals, we can create lasting change. It’s the kind of transformation that goes beyond individual gains—it enriches everyone it touches. Someday,...

Bunga Telang Ungu (Clitoria ternatea) Jadi Alternatif Pengganti Indikator PP Sintetis

Makin ke sini, ketenaran bunga telang (Clitoria ternatea L.) kian meluas. Banyak riset terbit di internet, juga tak ketinggalan pecinta herbal dan tanaman obat ikut berkontribusi memperluas infromasi itu.  Bunga telang ungu, tanaman yang juga dikenal dengan nama butterfly pea itu termasuk endemik karena berasal dari Ternate, Maluku, Indonesia. Meski begitu, banyak sumber juga mengatakan bahwa bunga telang berasal dari Afrika, India, Amerika Selatan, dan Asia tropis. Banyak info simpang siur karena sumber-sumber yang aku baca pun berasal dari riset-riset orang. Nanti jika ada waktu lebih aku akan melakukan riset lebih dalam mengenai asal usulnya. Antosianin bunga telang merupakan penangkal radikal bebas Kredit : researchgate.net Bunga telang kaya akan antosianin. Antosianin adalah golongan senyawa kimia organik berupa pigmen yang larut dalam air, menghasilkan warna oranye, merah, ungu, biru, sampai hitam. Tak hanya pada bunga Clitoria ternatea, antosianin juga ada di banyak buah dan...

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan la...