Skip to main content

Kekerasan Seksual Ada di Sekitar Kita

Kekeraan seksual seolah teralihkan, pada kenyataannya tindakan keji smacam ini ada di sekitar kita.

Saya jadi ingat beberapa tahun silam saat dua sahabat terbaik saya mengaku, "Saya diperkosa?" Tanpa diminta ia menceritakan kronologis yang membuat perasaan-entahlah-tidak bisa didefinisikan. Cukup menyedihkan buat saya, sebab hal iu terjadi pada orang yang dekat sekali dengan saya. Pertama, AA (sebutlah dia begitu) seorang perempuan baik-baik, rajin salat, pandai, dan tak neko-neko. Waktu itu dia dijebak GY (pacarnya sendiri) pada saat GY ulang tahun. AA memang sangat bodoh menurut saya, sebab dia percaya perkataan GY. Entah apa yang GY katakan hinga pada akhirnya ia diperkosa di kos-kosan GY. Usai diperkosa, darah sudah berceceran di kasur. Secara biologis, saat perempuan tidak rileks, alat reproduksi perempuan tidak akan menghasilkan lubrikan untuk mengurangi gesekan dan sakit saat alat kelamin pria melakukan penetrasi.

Tidak sampai di situ, AA, dicerca setelah dipaksa melayani napsu GY dan diminta membersihkan tempat tidur itu. Bertahun-tahun AA mengalami stres secara psikologis. Kasus lain, AN, pria yang tergabung dalam perkumpulan sepak bola di Jawa Timur. Ia mengaku pernah disodomi beramai-ramai oleh teman sewaktu masih menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas. Tidak ada yang bisa dilakukan saat seseorang diancam untuk tidak melaporkan kejadian itu. Pada akhirnya AN bungkam dan seolah yang bersalah merdeka di dunia dan korban harus menanggung beban psikologis sampai waktu yang entahah... hanya Tuhan dan di yang tahu.

Banyak kasus pelecehan semacam ini menjadi seolah legal bagi masyarakat dan aib seumur hidup bagi korban. Cerminnya sih pada kasus-kasus yang baru-baru ini marak, yaitu atas meninggalnya YY setelah diperkosa beramai-ramai. Tak hanya itu, kasus-kasus lain pun sedang dipejuangkan oleh masyarakat dan negara. Tepat pada malam 11 Mei 2016 di Tugu Proklamasi, Jakarta, sebanyak 143 komunitas tergabung untuk melakukan Aksi Malam Solidaritas untuk Korban Kekerasan Seksual Peringatan 40 Hari Kematian YY.

Tingginya kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual mengundang keprihatinan banyak pihak, termasuk saya untuk tergerak. Tampak Rosiana Silalahi sebagai presenter, Anis Baswedan (Menteri Pendidikan), Boy Rafli Amar (Kepala Divisi Humas Polisi Repblik Indonesia), Lukman Hakim Syaifuddin (Menter Agama), Yuniyanti Chuzaifah (Wakil Komnas Perempuan), dan Eva Kusuma Sundari (Komnas Perempuan DPRI) meramaikan aksi ini sebagai wujud keprihatinan terhadap kasus-kasus kekerasan yang menimpa masyarakat Indonesia. 

Harapannya, aksi ini tidak hanya menyadarkan masyarakat tentang pentingnya saling menjaga satu sama lain, mendidik dan melindungi anak, serta memberi efek jera bagi pelaku yang telah, sedang, dan yang baru punya niat untuk melakukan itu. Semoga kasus-kasus seperti ini tak lagi terjadi atau pun jika terjadi ada undang-undang dan diberlakukan tegas. (Tulisan dan eluruh foto oleh Uwan Urwan)












Comments

Paling banyak dibaca

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.