Skip to main content

Stasiun Bandara Kualanamu, Pembuka Jalur Wisata

     Mencoba hal-hal baru adalah hobi saya. Banyak hal yang belum saya lakukan dan beragam lokasi unik juga belum saya jamah. Kaki saya masih berkutat di Pulau Jawa. Ingin rasanya sekali-kali melancong ke ujung barat menuju ujung timur wilayah Indonesia. Itu masih menjadi keinginan-keinginan terpendam. Saya harus mewujudkannya suatu saat.

     Untuk perjalanan jauh agar singkat biasanya harus ditempuh dengan pesawat terbang. Kemudahan itu menjadi sulit dilakukan jika untuk menuju bandara, saya harus melewati berbagai titik terlebih dahulu. Jika di Surabaya dan di Jakarta saya mesti ke terminal pemberhentian bus untuk memakai jasa Damri menuju pusat berlabuhnya capung raksasa, tampaknya menjadi perjalanan yang melelahkan. Lalu lintas yang tidak lancarlah penyebabnya.

     Untuk itu, saya lebih senang naik kereta api. Karena tanpa macet dan pemberangkatannya terjadwal, saya selalu dapat memerkirakan waktu tempuh untuk sampai ke tujuan. Saya tidak perlu berangkat beberapa jam lebih awal untuk menuju lokasi akhir.

Stasiun di bandara
     Berhubungan dengan transportasi kereta api menuju bandara, saya tergelitik dengan dua stasiun yang menghubungkan stasiun Medan dan Kualanamu. Uniknya, kereta yang melintas sengaja dibuat untuk memanjakan penumpang pesawat di Bandara Kualanamu. Dengan fasilitas ini, orang-orang dapat mengabaikan layanan taksi atau Damri.

Stasiun Kualanamu baru beroperasi bulan Juli 2013 (Sumber: www.lidbahaweres.com)

     Fasilitas antarjemput penumpang itu belum genap setahun usianya. Terhitung sejak 25 Juli 2013, kereta api mulai bergerilya. Medan menjadi cukup mencolok dengan lahirnya dua stasiun itu. Sebab, di ibukota belum diciptakan hal serupa. Bandara belum terintegrasi dengan pusat kota, sehingga akses dari pusat kota menuju Bandara Soekarno Hatta cukup rumit. Taksi dari bandara pun harus mengantri hingga berjam-jam jika penumpangnya membludak. Damri yang seringkali penuh dan jumlahnya terbatas, sehingga kebanyakan orang enggan menggunakan jasa pesawat terbang sebagai alat transportasi. Berbeda dengan di negara-negara maju, yang telah berkembang lebih dulu sarana penunjangnya. Kini, Medan lebih dulu mengambil alih peradaban unggul ketimbang Jakarta.
     Layanan ekslusif pun diciptakan. Penumpang dapat menikmati saluran internet nirkabel gratis, ruang menyusui, toilet, dan musala yang terjaga kebersihannya di dua stasiun tersebut. Tak hanya itu, toko-toko retail, galeri penarikan uang tunai, money canger, sampai kafe—restoran eksklusif digelar. Pengunjung dapat menikmati kenyamanan fasilitas yang dibangun oleh Railink, perusahaan gabungan antara Kereta Api Indonesia dan Angkasa Pura II. Dengan layanan itu, saya semakin tak sabar mengunjunginya.
     Menurut informasi, terdapat tempat meletakkan koper dalam gerbong bagi penumpang yang membawa tas besar. Fasilitas yang diberikan menjadi sebanding dengan harga yang ditawarkan. Jika saya nanti berkunjung ke Medan, saya cukup memesan tiket kereta api via online melalui situs https://ticket.railink.co.id.

Pintu Pembuka
     Bandara akan menjadi pintu pembuka saya memasuki Provinsi Sumatera Utara dengan beragam titik wisata tersohor. Setelah bandara, jalur selanjutnya adalah stasiun Kualanamu menuju pemberhentian akhir, yang notabene merupakan pusat kota Medan. Benar sekali, pusat kota adalah tujuan utama saya. Saya ingin merasakan suasana kota terbesar ketiga setelah Jakarta dan Surabaya. Saya pernah tinggal di Surabaya dan saat ini sedang melanglang buana di ibukota. Tentu saja berbeda antara Surabaya, Jakarta, dan Medan.
Danau Toba, lokasi wisata tersohor di Medan (Sumber: anekatempatwisata.com)
     Medan dengan Danau Toba sebagai ikonnya selalu menjadi lokasi buruan massal, baik bagi turis asing maupun yang lokal. Terlebih cerita rakyat mengenai terbentuknya genangan air raksasa itu. Legenda itu telah mendunia dan sejak kecil saya memang bermimpi untuk berkunjung ke Danau Toba. Mungkin memang hadiah luar biasa dari Tuhan, Samosir melengkapi pesona danau vulkanik terbesar se-Asia Tenggara itu.

     Lokasi-lokasi wisata lain menyusul, seperti Istana Maimun, Air Terjun Sipiso-piso, Masjid Raya medan, Penangkaran Buaya Asam Kumbang, Danau Linting,Salju Panas Dolok Tinggi Raja, Aek Sijornih, Green City Hill, Tangkahan, Taman Nasional Gunung Leuser, Danau Lau Kawar, Cagar Alam Sibolangit, Gunung Sibayak, Air Terjun Telaga Dwiwarna Sibolangit, Bukit Lawang, Rumah Tjong A Fie, Menara Air Tirtanadi, Bukit Gundaling, Danau Siombak, Air Terjun Sigura-gura, dan Pantai Lagundri. Waw, saya takjub dengan beragamnya tempat bertamasya yang disuguhkan. Bukan hanya tergiur, saya ingin menyisir setiap keelokan tempat-tempat itu. (Uwan Urwan)

Pustaka
1. anekatempatwisata.com
2. beritasatu.com 
3. railink.co.id
4. wikipedia

Comments

Paling banyak dibaca

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.