Skip to main content

Posts

Dari Hobi Gambar Abstrak Sampai ke Melukis Tas Goodiebag

Membahas soal hobi, ada satu hobi yang memang ingin kuseriusin, yaitu seni (art). Aku punya Uwan’s Art, akun khusus karya gambarku. Sempat juga serius berbisnis di situ dengan melukis segala macam bahan, mulai dari kaos, gantungan kunci dari kayu, tas, gelas, mug, dan lain-lain. Akhirnya gulung tikar karena manajemenku buruk sekali. Meski begitu, aku tetap menerima pesanan gambar sih. Kalau ditanya, “Sudah gak gambar lagi?” Masih kok. Ya, masak setiap gambar abstrak, ilustrasi abstrak, lukisan surealis, dan gambar surealis, harus diposting? Belum tentu kan? Beberapa kali dapat goodiebag berupa tas dari event yang kduatangi. Biasanya kalau sudah begitu, aku mulai berpikir untuk memodifikasinya. Aku gak mungkin merombak tatanan tas yang sudah bagus, ya jalan satu-satunya digambar, ya gambar abstrak, ilustrasi surealis, atau dengan gambar surealis. Mengambar, mewarnai, melukis, sudah jadi pekerjaan rutinku sejak kecil. Aku masih ingat betul waktu SD diminta tetangga untu

6 Alasanku Merantau Itu Wajib

Jejak kakiku melangkah jauh dari tanah kelahiran sudah tercatat sejak tahun 2007, di mana harus kuliah sekitar 5—6 jam dari Situbondo. Tuhan tuh, kalau sudah kasih izin, celetukan harapan meski hanya beberapa detik dan gak begitu serius diucapkan, bisa jadi nyata. Sadar sih pernah nyeletuk ingin kuliah ke Malang dan itu terkabul loh. Gak kerasa udah 13 tahun merantau... Kukira dengan jauh dari kampung halaman yang kubenci (dulu) bisa mengobati goncangan jiwaku. Ternyata ceritanya gak semulus itu. Selain lebih bebas mengekspresikan diri dan menentukan nasib sendiri, aku mengalami banyak kesulitan sampai kadang pengen nyerah. “Nyerah saja apa ya?” tapi ingat lagi kalau aku punya mimpi besar. Hidup itu berat, gak ada yang gampang. Kalau mudah, mungkin sekarang aku sudah jadi presiden. Sekarang aku merantau ke Jakarta, merantau, iya anak rantau banget . Agak beda sih kalau dibandingin dengan traveling . Pengennya bahas manfaat traveling , tapi sayang banget jarang traveling,

Rumput Tetangga Harus Terlihat Lebih Hijau

Istilah rumput hijau memang lebih tetangga daripada rumput sendiri, memang benar. Eh, kamu gak merasa janggal? Hahahaha... Yang benar, rumput tetangga memang terlihat lebih hijau daripada rumput sendiri. Istilah ini sudah turun-temurun dipakai sampai orang-orang kadang abai. Biasanya dimaknai dengan, ya kita harus selalu bersyukur sama apa yang kita punya. Ya, sesederhana itu. Gak melulu harus bersyukur, tapi kudu bersaing Aku setuju dengan pendapat di atas, kita harus selalu bersykur atas kehidupan yan sudah kita jalani, atas apa yang kita punya, dan apa yang sudah kita usahakan. Ya memang. Namun, untuk hal lain aku gak begitu sepakat. Kita malah justru harus ngelihat orang lain agar kita selalu terpacu untuk jadi lebih baik dan lebih baik. terus saja begitu. Istilah kasarnya sih iri. Loh, iri itu boleh. Kenapa harus dilarang? Iri adalah sifat yang Tuhan kasih untuk manusia kok. Yang salah adalah mengekspresikan iri tersebut ke hal-hal negatif, misalnya jadi bergunjing

Hidup Minimalis, Harus Banget?

Konsep hidup minimalis sebenarnya sudah ada dari zaman dahulu kala. Hanya saja manusia memang diciptakan untuk punya sifat ingin ini, ingin itu, banyak sekali. Semua semua semua bisa dikabulkan dengan duit. Wkwk. Tapi memang ya bener loh. Keinginnan manusia gak habis-habis. Apa beneran harus punya baju cuma lima potong? Aku orang yang minimalis untuk hal-hal tertentu. Misalnya sih untuk urusan makan. Jika sudah kenyang, ya udah, keinginan buat jajan ini itu gak ada lagi. Mau ditawari makanan dengan promo gila-gilaan kalau sudah gak inat, ya sudah. Berbeda sekali dengan teman saya. Mau nonton film yang hanya dua jam saja, dia harus membawa cemilan ke dalam bioskop, minimal minuman. Kebahagiaan setiap orang berbeda Kadang gak habis pikir, ini cuma nonton lo bukan pergi ke luar kota, tapi karena aku gak punya hak atas kehidupan seseorang, ya tidak dilarang. Bebas. Suka-suka dia. Kadang hanya nyeletuk, “Baru juga habis makan!” terus ya diam karena memang gak punya hak pen

Tips Mewujudkan Resolusi 2020

Sebagian manusia sudah punya rencana tahun 2020 mau ngapain, yang jelas resolusi 2020 kudu lebih baik daripada tahun 2019. Ada yang sudah mencatat dan mengorganisir harus ngapain aja, ada yang sudah punya resolusi tahunan tapi tidak punya kerangka kerja (jadi ya tetap diserahlan kepada takdir), dan ada juga yang tidak punya resolusi tapi lebih ke “ya udah jalani aja”. Bab resolusi kehidupan selalu menghantui memang wkwk Kamu termasuk yang mana? Kalau aku sebenarnya resolusi tahun baru selalu ada, tapi gak tahunan. Selama aku punya niat, punya mimpi dan itu belum tercapai, ya itu resolusi tahun baru ku. Gak tertulis sih. Dulu sempat bikin resolusi tahunan di buku catatan, eh tapi lebih ke bucket list (daftar keinginan). Waktu SD aku punya diary dan selalu menuliskan curahan hatiku di sana. Sekarang diary sudah tidak ada, berganti ke blog dan media sosial. Ya postingannya sudah bukan curhat yang bersifat personal sih, lebih ke hal-hal yang sekiranya bisa diambil manfaatnya o

Membaca tuntas agar terhindar hoax

Pendidikan sudah dimulai sejak manusia lahir di bumi. Hal pertama saat kita keluar dari rahim ibu diperintah untuk menangis, kemudian berlanjut ke menyusui dan bersentuhan dengan ibu. Apakah seoang bayi mungil tidak belajar? Belajar! Makin bertambah usia, anak kecil diajarkan untuk membaca. Ya, membaca adalah perintah nomor satu yang diturunkan oleh Tuhan melalui Nabi Muhammad SAW. Namun, sayang sekali akhir-akhir ini kita seringkali tidak membaca tuntas.  Lebih memilih untuk membaca hanya di judul atau beberapa baris di awal kemudian berkomentar. Aku, iya aku. Sebut saja aku. Iya, itu aku yang seringkali membaca berita atau tulisan tidak tuntas. Suka sekali fatal berkomentar karena keliru. Tidak paham dengan isi tulisan yang baru saja kubaca. Untung saja aku bukan selebtweet atau selebgram yang kemudian bisa banjir komentar berupa hujatan hanya karea tidak membaca tuntas. Seram sekali, bukan!  Yang jelas hampir setiap orang mengalaminya, membaca tulisan media online cu

Tips Menikmati Hidup Meski Musim Hujan

Musim hujan membuat bakteri gampang sekali berkembang biak, baik yang gak bahaya atau pun yang bahaya. Kondisi basah dan lembab jadi sarang buat mereka. Ya mau ga mau aku dan kamu kudu ekstra banget menjaga kesehatan. Kalau tidak, gak bisa menikmati hidup. Sebagai orang yang kehidupannya gak sehat-sehat banget. Aslinya sih pengen rajin olahraga, tapi bila ditanya, “Olahraga gak?” Pasti kujawab iya. Meski sekali seminggu atau sekali dalam dua minggu masih okelah ya daripada gak sama sekali. Terus sekarang memang udah lebih sering memilih naik transportasi umum, yang tentunya aku harus jalan sekitar 10 menit buat sampai ke Stasiun MRT atau Halte TransJakarta. Kalau urusan makan, nah ini dia, akhir-akhir ini makan sudah mulai seenaknya. Padahal biasanya emang ngejaga, ya cari makanan yang harus ada sayurnyalah. Alhamdulillah masih rutin konsumsi buah sih.eh kenapa malah curhat. Padahal mau kasih tahu cara mencegah sakit dan menikmati hidup meski musim hujan. Selalu sedia

Ini yang Harus Kamu Lakukan Saat Banjir

Banjir awal tahun 2020 menjadi kenyataan buruk bagi sebagian orang-orang Jakarta. Benar-benar tak diduga, kalau melihat jumlah warga yang mengungsi ikut berduka. Jadi ingat kejadian tahun 2002, banjir bandang menimpa Situbondo. Ingat betul waktu itu ba’da isya air Sungai Sampeyan mulai meluap. Mulanya masih setinggi lutut, kian lama kian tinggi. Tentu saja banjir waktu itu menjadi pengalaman paling berharga buatku karena aku jadi tahu kalau alam sudah menunjukkan tanda bahaya, aku harus siap-siap. Saking banyaknya foto yang beredar, sampe ga tahu sumbernya. Kalau ada yang tahu bisa kasih tahu ini siapa yang motret. Makasih Banjir memang akan selalu terjadi saat hujan akibat hujan yang tak henti, badai pesisir, serta meluapnya bendungan dan sungai, ya mulai dari skala kecil sampai membahayakan. Salah satu penyebab banjir adalah sanitasi buruk , ditambah penyebab-penyebab lain, membuat banjir bisa semakin parah. Jakarta dan sekitarnya baru mengalaminya. Sedih sekali rasanya me