Skip to main content

Posts

Showing posts from January 8, 2023

Taman Nasional Baluran, Wisata Alam di Situbondo

Parah gak sih? Aku yang termasuk warga asli Situbondo, belum sama sekali main ke Taman Nasional Baluran? Berkali-kali aku menderngar cerita teman-teman dan melihat postingan mereka di Instagram. Iri sekali. Padahal aku tinggal naik motor atau naik bus saja sih. Wkwk.. Kredit : Instagram @_ricooo01 Banyak sekali alasannya kenapa aku masih belum ke Africa Van Java sampai sekarang. Salah satunya karena belum benar-benar berminat. Pernah lewat beberapa kali saat aku dalam perjalanan ke Banyuwangi dan Bali. Dan tentu saja, mengunjungi tempat wisata terbaik di Situbondo itu ada dalam daftar kunjunganku tahun ini. Iya, bismillah tahun ini. Disebut tempat wisata terbaik di Situbondo juga karena cukup terkenal bagi pelancong daripada Kota Situbondo-nya sendiri  Taman Nasional Baluran dulunya suaka margasatwa Kredit : Instagram @adehandri  Aku baru tahu ini kalau Taman Nasional Baluran dulunya adalah suaka margasatwa. Suaka margasatwa adalah kawasan hutan untuk melindungi satwa. Memang tujuanny

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka

Travelling ke Situbondo, Jangan Lupa Cobain Tajin Palappa

Mengunjungi pusat kota santri (begitulah sebutan Situbondo) rasanya tak lengkap kalau tidak mencoba tajin palappa. Bubur khas Situbondo yang tidak ada di daerah lain layak untuk menjadi daftar nomor satu kuliner yang wajib dinikmati. Bagi masyarakat Situbondo, tajin palappa adalah sarapan nikmat yang tiada duanya. Iya, bubur Situbondo ini kebanyakan dijual pagi hari. Di beberapa warung, pukul 7 pagi saja sudah ludes terjual. Tajin palappa secara harfiah bisa diartikan sebagai bubur bumbu. Terjemahan bahasa Madura tajhin adalah bubur dan palappa adalah bumbu, artinya tajin palappa adalah bubur bumbu. Bubur beras yang diberi toping sayur, umumnya kangkung dan kecambah rebus lalu diguyur bumbu kacang. Beberapa warung menyediakan toping tambahan berupa hongkong (nama lain ote-ote dan bakwan).  Bumbunya pun khas, berupa petis ikan, garam, micin, gula pasir, kacang goreng, cabai, dan cuka. Aku biasanya lebih suka tidak menambahkan cabai di bumbu karena pedas cabai merusak rasa bumbunya, tapi