Skip to main content

Posts

happyOne.id, Empat Asuransi dalam Satu Platform

Saya percaya kalau setiap kebahagiaan itu ada harganya. Beberapa hal saya lewati dengan bersusah payah terlebih dahulu bahkan hingga berderai air mata untuk kemudian mendapatkan cerita baru. Cerita baru itu yang biasanya membawa sesuatu yang lebih ceria. Kisah yang selalu menjadi penanda, di mana orang lain melihat kesuksesan dan kebahagiaan kita dari situ. Saya berasal dari keluarga sederhana. Orang tua mengajarkan saya jika ingin mendapatkan sesuatu maka harus berjuang untuk mendapatkannya. Ada proses yang harus dijalani, ada kesakitan, ada pilu, ada derai air mata, tapi dari situlah saya belajar untuk kuat menjalani hidup. Buat saya kebahagiaan dan kesuksesan itu tidak selalu bernilai uang, tapi sebuah kesempatan, kesehatan, ketenangan hati, bahkan sebuah teman. Oh ya, salah satu hal membahagiakan yang saya alami akhir-akhir ini adalah bertemu teman dunia maya di dunia nyata. Biasanya hanya bertegur sapa melalui media sosial kemudian saat bertemu biasanya saya dan teman

Gua Soekarno, Wisata Instagramable di Sumenep

Perjalanan memang selalu bawa cerita baru. Bertemu teman baru, tempat baru, pelajari hal yang belum pernah ditemui, dan meremajakan pikiran kembali. Takjub tak kunjung henti lalu tinggalkan kenangan manis saat kembali ke rutinitas. Gua Soekarno, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur adalah gua pertama yang saya singgahi dari sekian banyak gua di Indonesia. Sebelum masuk, bayangan tentang stalaktit dan stalagmit sudah menari-nari di kepala. Dari pintu gua terlihat beberapa pekerja beristirahat karena seharian beraktivitas. Gua itu termasuk baru dan belum dibuka untuk umum dan saya datang pada jam-jam istirahat siang. Pintu gua tampak berseni dengan bebatuan berwarna putih kecokelatan. Bentuknya pun tak beraturan, seperti batu pada umumnya. Untuk masuk ke dalam gua, ada tangga yang mengarahkan ke celah kecil hanya muat untuk satu orang. Celah itu adalah pintu masuk ke dalam gua. Pada celah itu dipasangkan pintu kayu, mungkin nantinya pintu itu akan berganti menjadi ben

Festival Sapi Sono’, Kontes Sapi Hias Asli Pamekasan

Stadion R. Soenarto Hadiwidjojo, Kecamatan Pamekasan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, siang itu (20/10/2018) sangat terik. Meski begitu, lapangan sudah dipenuhi orang-orang baik dari masyarakat sekitar, turis lokal, dan turis mancanegara untuk melihat langsung Festival Sapi Sono’. Kalau di tempat lain orang-orang berbondong-bondong untuk melihat konser musik, teater, fashion show, dan yang berhubungan dengan manusia, masyarakat Madura justru menjadikan sapi-sapi sebagai objek yang dipertontonkan. Sapi sono’ adalah kontes kecantikan sapi. Sapi-sapi lokal terbaik dari Pulau Sapudi itu dihias dengan menggunakan asesoris dengan warna mencolok, merah, hitam, emas, kuning, dan hijau. Pemilik menghias sapi dengan panggonong, kain yang bersulamkan benang emas (berkilau saat terkena cahaya matahari), beludru merah dan kuning, kayu ukir bentaos dari Karduluk (sentra ukiran di Sumenep), serta kelintingan (yang berbunyi). Asesoris yang dipakai sapi sono’ terdapat rumbai yang berge