Skip to main content

Posts

Job Fair Qareer Carnival 2018 Siapkan Konsep Baru

Masa setelah lulus kuliah adalah kehidupan yang sesungguhnya. Kutipan di atas adalah pesan yang secara turun-temurun disampaikan dengan bijak oleh banyak orang, termasuk saya. Saya yakin, ungkapan tersebut tak akan lekang meski zaman berganti, sebab kenyataannya memang begitu. Kehidupan setelah menempuh jenjang pendidikan tertinggi adalah yang paling berat. Sadar atau tidak sadar, kita sudah menjadi manusia dewasa yang bertanggungjawab atas segala perbuatan yang dilakukan. Berusaha tegar dan tersenyum meski melamar kerja butuh usaha ekstra (Cptured by Andini Harsono) Hal terberat pertama setelah lulus adalah mencari kerja. Ah, rasanya pusing setelah tahu bahwa saya harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bantuan finansial dari orangtua menjadi minim atau bahkan tidak sama sekali. Jadi mau tidak mau harus aktif mencari info ke sana ke mari, baik online maupun offline . Ribetrya mencari kerja meliputi Menyiapkan berkas-berkas (SKCK, surat keterangan sehat

Film Koki-Koki Cilik, Film Ringan Sarat Makna

Saya ingat betul beberapa tahun silam, saat melakukan daftar ulang masuk universitas, saya diantar Bapak menuju Kota Malang yang sejuk. Dengan membawa berkas-berkas lengkap, kami meminta bantuan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk meminta keringanan biaya daftar ulang. Kebetulan dana dari kantong Bapak tidak mampu menutupi biaya total yang harus saya bayar. Dengan bantuan mereka, saya dibimbing untuk antri di depan ruang Pembantu Dekan 3, yang mengurusi keuangan mahasiwa. Melalui proses panjang, ke sana ke mari, harus fotokopi ini itu, akhirnya saya diberi waktu perpanjangan untuk melunasinya. Artinya saya bisa menjadi mahasiswa di kampus ternama di Jawa Timur itu. kredit:  celebrity.okezone.com Tampaknya tak berbeda jauh, Sayangnya dalam film Koki-Koki Cilik pun beberapa potongan kisah seperti mengembalikan ingatan saya tentang mimpi yang harus dikejar. Bima (Farras Fatik) adalah anak kurang beruntung secara ekonomi yang punya ho

Kulari ke Pantai, Film Keluarga Sarat Makna

Promo film Kulari ke Pantai sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum jadwal tayang. Dari judul saja saya penasaran, “Kulari ke Pantai?” saya langsung terngiang-ngiang puisi yang dibacakan Cinta dalam film Ada Apa dengan Cinta. Sepertinya Mira Lesmana dan Riri Riza tidak ingin masyarakat juga flashback ke film karya-karya mereka yang sukses mendapatkan respon positif masyarakat. Secara tidak sadar, judul ingin akan memutar-mutar kenangan tentang film sebelumnya, meski jalan ceritanya jelas-jelas berbeda. Yang unik, ternyata Kulari ke Pantai adalah film untuk anak, seperti Petualangan Sherina (2000) dan Laskar Pelangi (2008). Tentu saja film-film ini tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga dewasa. Miles Films pun bekerjasama dengan Ideosource Entertainment, BASE, dan Go-Studio, kembali menghadirkan film anak, Kulari ke Pantai. Kulari ke Pantai akan hadir di bioskop-bioskop kesayangan kamu mulai tanggal 28 Juni 2018. Melalui film ini, Mira Lesmana dan Riri Riza merekrut pemai

Mengapa Penting Memahami Isu Gender?

Kasus pelecehan seksual baik melalui teks, verbal, atau fisik masih kerap terjadi. Biasanya yang menjadi objek pelecehan adalah perempuan. Media pun lebih suka viralkan pelecehan seksual seputar perempuan, meski sebenarnya kasus pelecehan juga terjadi pada laki-laki. Berita tentang perempuan dianggap menjadi makanan sedap bagi pembaca yang haus akan info terbaru. Perempuan selalu menjadi objek perbincangan masyarakat umum. Dianggap wajar jika membicarakan hal-hal sensitif tentang perempuan. Media pun punya peran khusus membentuk opini tersebut. sadar atau tidak, perempuan dianggap layak dilecehkan, sehingga kasus-kasus tersebut masih akan terus berlangsung. Entah yang akan diberitakan di media atau pun tidak. Apabila terjadi kasus pemerkosaan, masyarakat secara tidak langsung akan berpikir bahwa si perempuanlah yang salah. Kenapa? Karena menggunakan pakaian minimlah, pulang larut malamlah, terlalu menggodalah, dan lain-lain. Selalu perempuan yang menjadi objek untuk disala

Memanfaatkan THR Usai Lebaran

Momen kebersamaan lebaran masih belum cukup lama berlalu. Orang-orang sudah mulai kembali menjalani kehidupan seperti sediakala. Ada yang menjadi karyawan di kantor pemerintah atau swasta, ada yang bekerja paruh waktu, dan ada yang sedang berjuang mencari pekerjaan. Kamu yang bekerja sebagai karyawan, tentu saja dapat tunjangan hari raya (THR). Ada yang masih utuh, ada juga yang sebagian ditabung, atau apakah kamu termasuk yang menghabiskan THR sekaligus? Yang terakhir adalah pilihan buruk menurut saya, meski kebutuhan tak terduga setiap orang kadang mengharuskan kosongkan tabungan. Saya tidak akan membahas tentang kamu yang sudah tidak punya sisa tabungan setelah hari raya. Hehe...   dan kebetulan saya termasuk orang yang memikirkan masa depan setelah lebaran. Biasanya setelah lebaran, ada saja kebutuhan yang mau tidak mau harus dipenuhi. Barang yang paling sering saya keluhkan adalah smartphone . Barang elektronik yang dipakai terus-menerus tentunya kualitasnya dan

Ini Dia Yang Wajib Kamu Tahu di Jakarta Fair 2018

Event tahunan terbesar se-Asia Tenggara ini telah menyedot perhatian masyarakat. Sayangnya Jakarta Fair 2018 pelaksanaannya juga bertepatan pada saat Ramadan. Beberapa pendatang harus kembali ke kampung halaman untuk merayakan lebaran selama kurang lebih dari dua minggu. Namun, bukan berarti Jakarta Fair akan sepi. Tentu tidak. Beberapa pendatang memilih untuk tidak pulang kampung atau sebagian lain sudah menjadi warga ibukota. Jadi saya pikir Jakarta Fair 2018 tidak akan sepi pengunjung. Apalagi banyak diskon besar-besaran bertebaran, tentu warga Jakarta akan suka dengan itu. Saya kemarin sempat ke salah satu booth yang melayani tukar tambah smartphone dan saya tertarik. Apalagi saya perlu smartphone baru. Kalau beli lagi, artinya saya akan punya dua. Kalau tukar tambah, saya hanya perlu membayar dengan harga jauh lebih murah daripada biasanya. Hem, dari tiga kali kunjungan ke Jakarta Fair 2018, saya jadi punya rangkuman untuk beberapa hal unik yang wajib kamu tahu

Libur Lebaran Wajib ke Jakarta Fair

Jakarta tidak pernah tidur, lampu-lampu selalu terang dan mengilau jika mau menikmatinya. Setiap hari ibukota selalu penuh dengan cerita dan keinginan penghuninya untuk berikan banyak peristiwa sebagai cara lepas penat.  Difoto oleh Widya Candra Dewi Banyak hiburan ditawarkan di beberapa titik di Jakarta. Ada yang berbayar, ada yang gratis, ada yang membosankan, ada yang sepi, ada yang lucu, tapi tak sedikit juga yang menarik. Misalnya Jakarta Fair 2018, saya kira acara rutin ini sangat wajib dikunjungi.  Setiap tahun Jakarta Fair,  event  termegah di Indonesia digelar. Tahun ini, Jakarta Fair dimulai pada tanggal 23 Mei 2018 sampai 1 Juli 2018. Tak hanya menasional, Jakarta Fair tercatat sebagai pameran dan hiburan terbesar se-Asia Tenggara. Ingin mengulang kesuksesan tahun lalu, yang berhasil menarik enam juta pengunjung dan dengan nilai transaksi bisnis mencapai angka 6,6 triliun, tahun ini pun digelar dengan lebih meriah. Juga tentunya Jakarta Fair ke-51 ini untuk mem

Karena Berbeda Kita Kaya

Ada haru yang kemudian mengepul saat melihat lima tokoh lintas agama saling genggam. Tokoh lintas agama itu berjumlah lima orang dari perwakilan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. Tersebutlah Pendeta Datulon Sembiring, Biksu Syailendra Virya, Romo RD Aloysius Tri Harjono, Pedande (Gede Nyenengin), dan H Muhammad Ali yang menganggat tangan mereka di hadapan perwakilan masyarakat di Gedung Promotor, Kapolda Metro Jaya. Begitulah Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika seharusnya, meski berbeda tapi tetap satu, saling toleransi, saling menyayangi, saling membantu, dan saling melindungi. Bhineka Tunggal Ika berasal dari Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Indonesia dengan banyak keragaman suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain-lain sudah menjadi satu kesatuan. Hal itu ditandai dengan bendera merah putih, lagu kebangsaan, mata uang, dan bahasa. Bhineka Tunggal Ika juga ditunjukkan dalam lambang negara Indonesia di kaki Burung Garuda Pancasila.

Mamasuka Cheesy Mayonnaise Penyelamat Lidah

Tengah malam adalah waktu paling rawan, apalagi buat saya yang suka begadang. Pukul 23.00 ke atas bisa dibilang bahaya. Masalah yang kudu dihadapi adalah mengantuk dan lapar. Mau tidak mau harus makan, makanan berat, seperti nasi atau mi instan. Mau tidak mau harus makan (saya mengulang kalimat ini lagi.), karena jika tidak, tidak bisa tidur nyenyak. Saya tidak bisa selalu makan nasi atau mi instan. Mi instan tidak baik jika terlalu sering dikonsumsi. Untuk itu saya mencari alternatif lain. Untunglah ada mayonaise keju yang menjadi penyelamat hidup. Makan mayones? Ah, tidak. Saya belum menambahkannya tadi. Untung saya selalu sedia mayonaise keju, telur ayam kampung, dan sayur di dalam kulkas. Tidak butuh waktu lama di dapur, saya panaskan wajan dan masukkan mentega. Telur ayam kampung saya ceplok. Sambil menunggu matang, saya oleskan mayones di atas roti. Kemudian dilapisi dengan selada. Setelah telur matang saya letakkan di atas selada. Sengaja tidak ditutup dengan roti lagi karena s