Skip to main content

Posts

Siape Bilang Anak Jakarta Gak Berbudaye

Kalau kata pepatah lama, carilah ilmu meskipun harus ke negeri Cina. Sebagian besar orang pasti setuju termasuk saya. Sebagai manusia udik dari kampung kecil di Kota Situbondo, Jawa Timur, perlahan saya hijrah ke arah barat, Malang. Saya kuliah empat tahun setengah di Universita Brawijaya. Buat saya nilai akademik tidak terlalu berharga ketimbang nilai-nilai yang saya dapatkan selama hijrah itu. Saya banyak bertemu orang dari berbagai daerah, yang notabene kebanyakan sama udiknya. Ya, gak semua udik. Kebanyakan sih sudah mengerti hingar bingar dunia. Saya dan teman-teman Tau Dari Blogger berfoto bersama David Nurbianto Bertemu banyak orang itu menyenangkan. Bertemu dengan teman lama juga membuat riang. Tapi buat saya untuk belajar tentang hidup, manusia tidak boleh hanya berada di lingkungan yang sama sepanjang hayat. Waktu terus bergerak, perubahan akan terus terjadi. Setelah puas (sebetulnya belum) tinggal di Malang, jalan hidup saya menuntun untuk pergi ke barat yang lebih

Nonton Konser Iwan Fals Gratis? Mau?

Kalau ditanya siapa penyanyi Indonesia favorit saya? Hmm ada banyak. Tapi kalau ditanya penyanyi senior yang lagu-lagunya abadi sepanjang masa ya Iwan Fals. Bahkan saya sempat heran, anak yang usianya lebih muda dari saya pun hapal lagu-lagunya. Saya jadi minder sendiri. Lagu yang paling saya ingat dari Iwan Fals itu yang judulnya "kemesraan". Liriknya suka bikin senyum-senyum sendiri saat senang, tapi saat galau biasanya jadi sedih. Wkwkw. Kemesraan ini, janganlah cepat berlalu Kemesraan ini, ingin ku kenang selalu Hatiku damai Jiwaku tenteram si sampingmu Hatiku damai Jiwaku tenteram bersamamu Iya kan, coba perhatikan liriknya. Dalam kondisi apapun dan mau bersama siapa pun lagu ini pas dinyanyikan. Iwan Fals sih memang fenomenal ya. Apalagi pada zaman-zaman kejayaannya yang banyak mengkritik pemerintah, misalnya Demokrasi Nasi, Pola Sederhana, Bento, dan Mbak Tini. Gara-gara lagu tersebut ia harus diinterogasi dan dipenjara. Tapi yang namanya darah seniman d

Jakarta Akan Segera Punya Ka Bandara

Saya masih ingat saat kereta api bandara di Medan masih beru beroperasi. Begitu inginnya saya berkunjung ke Medan hanya untuk mencoba sensasi masuk ke dalam kereta api eksklusif tersebut. Rasanya menyenangkan apalagi ditambah berlibur ke Medan, mengunjungi tempat wisata yang ada di sana. Pertanyaan pertama yang masih terngiang-ngiang dulu adalah kenapa harus Medan sebagai pionernya? Mengapa bukan Jakarta? Bertahun-tahun pertanyaan itu terpendam bersama kegiatan sehari-hari. Tiba-tiba awal tahun 2016 tanpa sengaja saya harus terbang ke Medan untuk melakukan perjalanan singkat. Cukup lama rasanya saya menulis keinginan saya mencoba naik ka. Bandara di Medan dan itu terwujud. Saya jadi tahu jika doa baik akan terwujud pada waktu dan kondisi yang tepat. Kebetulan waktu itu saya hanya tinggal masuk stasiun saja, tanpa perlu repot beli tiket online atau bagaimana. Jadwal paling pagi ternyata penumpangnya jarang. Hanya orang-orang yang punya urusan di tempat lain yang perg

TransJakarta Berani Berubah

Jakarta itu tiada hari tanpa macet. Rasanya malas beranjak dari tempat duduk untuk pulang jika harus membayangkan harus mengantri berpuluh-puluh meter. Beberapa kali saya temui antrian di shelter busway sampai harus menempati jembatan penyebrangan untuk shelter-shelter tertentu. TransJakarta tentu saja masih menjadi alat transportasi andalan bagi sebagian besar orang. Busway sudah mulai banyak yang steril dari pengendara nakal. Memang tidak semua sih dan pada jam-jam sibuk, jalur TransJakarta memang masih menjadi alternatif menghindari kemacetan. TransJakarta memang merupakan sistem transportasu Bus Rapid Transit (BRT) pertama di Asia Tenggara dan Asia Selatan yang beroperasi sejak tahun 2004 di Jakarta. Bukan tanpa sebab TransJakarta didirikan. Lahirnya Tj (kependekan dari TransJakarta), merupakan salah satu upaya pemerintah menanggulangi kemacetan. Harus didukung dong. Bukan malah menyalahkan penerintah karena jalurnya masih suka dipakai bebas oleh pengendara nakal. Pemerinta

Menjadi Ganteng itu Wajib!

Manusia diciptakan untuk menjaga kebugaran dan kebersihan jasmani dan rohani. Jasmani dengan mandi rutin, memotong kuku, dan mencuci rambut hingga ujung kaki. Sementara kebersihan rohani dengan beribadah dan menjaga pikiran untuk tetap positif. Zaman sekarang mandi saja tidak cukup. Kosmetik pria dan kosmetik wanita sangat penting untuk menjaga penampilan terutama wajah. Ada juga yang harus ke klinik kecantikan jika mengalami masalah serius di wajah. Pilih beli kosmetik pria atau ke klinik kecantikan? Meski kebanyakan pria lebih jaga image dari sebutan "kosmetik", tetap saja yang dipakai itu kosmetik pria, misalnya sabun muka untuk membersihkan wajah, minyak rambut, juga parfum. Tak ada yang bisa mengelak itu lagi. Kebutuhan itu menjadi wajib karena bertemu dengan banyak orang. Bukan hanya tersebab ingin menjadikan dirinya tampil rapi dan menawan, tetapi juga ingin memberi kenyamanan bagi lawan bicara apalagi jika bertemu klien penting. Jangan sampai rambut berantakan, m

Keseruan Silaturahmi Antarkomunitas Pengguna Commuter Line

Ada banyak keajaiban saat saya menjadi blogger. Ini berkah yang ditabur bertubi-tubi buat saya. Bertemu dengan teman lama dan bertemu orang-orang baru membuat usia saya selalu muda dan segar. Keceriaan juga tertambatkan. Seperti acara halalbihalal yang bertajuk "Silaturahmi Antarkomunitas Pengguna Commuter Line" yang diadakan di Mangga Dua Square (7 Agustus 2016) kemarin. Tercatat beberapa komunitas hadirvpada acara itu, yaitu Komunitas Tau Dari Blogger (TDB), Commuter Line Community of Kompasiana (CLICK), Komunitas Jalur Bekasi (JB), Komunitas Jalur Serpong (JS), Komunitas Jalur Depok Bogor (JDB) dan Komunitas Jalur Duri Tangerang (JDT). Beberapa komunitas memakai dresscode kecuali TDB. Hahah, hanya tdb yang memakai pakaian warna-warni. Itu juga menunjukkan bahwa komunitas tdb memiliki keragaman karakter. Meski tak berdrescode, saya dan teman-teman tepat solid dan berbahagia. Silaturahmi ini didukung oleh banyak sponsor, yaitu Grab, Lem Fox, termasuk Sunpride yang meny

Catatan Kecil 1

Saat ada orang lain meletakkan kisahnya padamu, artinya dia percaya. Jika menurutmu itu hal remah dan tak ada hubungannya dengan dia, pikirkan kembali. Setiap perkataan yang ia keluarkan itu bukan bahan gunjingan untuk ditertawakan bersama dengan yang lain. Aku sering berbicara kepada seorang kawan saat ia berkisah tentang hidupnya, "Kita ini cuma teman. Teman akan selalu jadi teman. Jangan umbar aib meskipun hanya kepadaku. Besok kita belum tentu akan seakrab ini. Isi kepalaku berbeda. Besok bisa berbalik melawanmu." Dan memang iya, dalam ajaran agamaku uga diperintahkan untuk tidak mengumbar aib, mengurangi keluhan, dan banyak bersyukur seburuk apapun diri kamu. Setiap manusia punya dosa dan masa-masa kelam. Besok belum tentu manusia yang dulunya jahat akan tetap jahat dan yang baik akan selalu baik. Belum tentu. ( Uwan Urwan )

Indonesia Siap Bersaing di Pasar Global

Isu-isu pasar global dari tahun ke tahun makin menggelitik. Terutama bagi ukm di tanah air yang saya tahu makin tumbuh subur. Produk-produk lokal sebenarnya sudah sejak lama ada di Indonesia, hanya saja hanya ada di daerah setempat. Misalnya di daerah wisata yang sering dikunjungi turis asing maupun yang lokal. Jangan salah, beberapa UKM justru telah lama sekali mengekspor produk-produk mereka. cuma memang tidak semua. Selain karena keterbatasan link dengan pemasar di luar negeri, ada banyak faktor juga yang menyebabkan ukm di Indonesia maju mundur, jalan di tempat, atau pun gulung tikar. Dan ternyata masalah utamanya ada di produsen, konsumen, dan pemerintah. Kenapa sih produsen? Jelas, produsen harus menyediakan produk berkualitas dengan standar yang sudah ditentukan. Kalau ingin go international , standar mutunya pun harus menyesuaikan. Kadang produknya bagus tapi cara mengemasnya kurang, bisa jadi faktor juga mengapa barang tersebut kurang diminati. Yang kedua masyarakat. Mas

Rapa'i Festival 2016 akan Mengguncang Dunia

Pernah mendengar nama Aceh? Ah, mana mungkin? Aceh tergolong provinsi ngehits yang budayanya sudah go internasional. Tidak percaya? Kamu bisa browsing sendiri. Memanh benar lo, kebudayaan Aceh sangat khas. Saya saja masih suka gemetar kalau melihat penampilan tari-tarian yang disuguhkan. Mirip seperti kebudayaan Bali yang juga sudah go internasional. Dan sebenarnya kebudayaan di beberapa daerah di Indonesia juga go internasional. Saya punya teman dari Aceh. Waktu kuliah, saya menyaksikan kelihaiannya mengajarkan tari saman kepada teman-teman sekelas dan ditampikan untuk acara baik di jurusan mau pun fakultas. Jika ingat, saya masih begidik. Dia benar-benar paham budaya di daerahnya. Aceh sebelumnya disebut Daerah Istimewa Aceh lalu berganti menjadi Nanggroe Aceh Darussalam tergolong provinsi paling barat. Apa sih yang menyebabkan Aceh itu kaya? Budayanya, menurut saya. Suku saja berjumlah sekitar sebelas (atau 13 ya?), mulai dari Suku Aceh, Tamiang, Alas, Haloban, Singkil, Aneuk

Pejuang Itu Tak Selalu Mengangkat Senjata

Dulu sempat bercita-cita bekerja di daerah terpencil di Kalimantan. Setiap hari mengilhami kekayaan alam, menghirup udara segar, berteman dengan alam sekitar. Ah, rasanya masih sama. Saya masih ingin tinggal di pedalaman yang bebas dari hiruk pikuk ribetnya hidup di kota besar. Saya tahu konsekuensinya, akses untuk berasyik-asyik nongkrong si mall dan ya tahu sendiri kehidupan glamor di Jakarta. Hahaha. Gak ada yang bakalan betah jika tiba-tiba harus pindah ke tempat yang sepi. Beberapa waktu lalu di Kementerian Kesehatan RI, ada hal yang mengejutkan. Orang-orang yang menjadi bagian dari program pemerintah, Nusantara Sehat, yang mau berjuang di daerah terpencil didatangkan. Tentu perjalanannya tidak mudah. Yang mereka korbankan bukan hanya kebersamaan bersama orang-orang terdekat, tapi keasyikan bermewah-mewahan di Mall. Nusantara Sehat menjadi program pemerintah di mana generasi muda diajak untuk bergabung untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di daerah terpencil. Mengenai loka