Skip to main content

Posts

Stasiun Baru Harapan Terkini

Kereta Api tetap menjadi alat transportasi buruan. Buktinya, gerbong tak pernah sepi penumpang. Mesin untuk mengetahui saldo kartu Multitrip Jika dibandingkan dengan kopaja, transjakarta, angkot, atau angkutan darat lain, kereta api buat saya adalah pilihan utama. Kecuali daerah yang ingin saya kunjungi jauh dari jalur kereta api (stasiun), baru alat transportasi lain pilihannya. Saya beberapa hari yang lalu sempat mengulas kisah mengapa saya suka menggunakan kereta api (bisa dilihat di Kereta Api Bersama Kenangan Masa Kecil ). Setelah tur KRL pertama bersama teman-teman Tau Dari Blogger , kini saya pun menikmati lagi perjalanan dengan commuterline . Kami tak sendiri, Ibu Joice Hutajulu, Kepala Humas Dirjen Perekeretaapian, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, mendampingi sejak awal keberangkatan dari titik temu, Stasiun Palmerah, menuju Stasiun Maja, Stasiun Parung Panjang, dan terakhir Stasiun Kebayoran. Ada apa sih di sana? Nah, pertanyaan bagus. Ketiga stasiun itu tergolong

Kereta Api Bersama Kenangan Masa Kecil

Kereta api menjadi transportasi paling menyenangkan ketimbang jenis kendaraan lain. Bukan tanpa alasan saya menyebutnya "menyenangkan". Sejak kecil alat transportasi p[aling ditunggu-tunggu adalah kereta api. Kereta api yang menghubungkan antara Situbondo dan Jember salah satu tervaforit. Saya tinggal dan lahir di Situbondo, kota yang tidak bisa dianggap kecil tapi kebanyakan orang yang saya temui tak tahu keberadaannya. Pada saat lebaran berlangsung, kami sekeluarga rutin menggunakan kereta api ke Jember untuk menemui saudara. Tak heran jika lebaran selalu menjadi momen paling dinantikan. Selain berlibur ke tempat yang lebih sejuk ketimbang Situbondo, juga akan naik kereta api. Tak ada yang spesial sebenarnya alat transportasi ini selain duduk dan melihat orang yang tidak dikenal layaknya jika menggunakan bus atau angkutan umum lain. Yang unik, kereta api selalu punya jalur sendiri, yaitu sawah, perumahan desa, dan sungai. Selain antimacet juga sehat. Sayang jalur kereta Pan

Kereta Api Bersama Kenangan Masa Kecil

Kereta api menjadi transportasi paling menyenangkan ketimbang jenis kendaraan lain. Bukan tanpa alasan saya menyebutnya "menyenangkan". Sejak kecil alat transportasi p[aling ditunggu-tunggu adalah kereta api. Kereta api yang menghubungkan antara Situbondo dan Jember salah satu tervaforit. Saya tinggal dan lahir di Situbondo, kota yang tidak bisa dianggap kecil tapi kebanyakan orang yang saya temui tak tahu keberadaannya. Pada saat lebaran berlangsung, kami sekeluarga rutin menggunakan kereta api ke Jember untuk menemui saudara. Tak heran jika lebaran selalu menjadi momen paling dinantikan. Selain berlibur ke tempat yang lebih sejuk ketimbang Situbondo, juga akan naik kereta api. Tak ada yang spesial sebenarnya alat transportasi ini selain duduk dan melihat orang yang tidak dikenal layaknya jika menggunakan bus atau angkutan umum lain. Yang unik, kereta api selalu punya jalur sendiri, yaitu sawah, perumahan desa, dan sungai. Selain antimacet juga sehat. Sayang jalur ke

Sedia Tisu Sebelum Nonton Film Mars

Dari tangan ibu, sentuhan itu membuai dan dari tangannya juga, air mata anak-anaknya ia usap. Tidak semua orang tua mampu sekolahkan anaknya di sekolah ternama. Ada banyak faktor, salah satunya ekonomi. Saya ingat betul bagaimana perjuangan kedua orang tua menyekolahkan saya sampai jenjang perguruan tinggi. Dan saya seperti kembali menemukan patahan-patahan kisah hidup dalam film Mars. Film ini sangat dekat dengan perjalanan hidup saya. Film ini dibuka saat Sekar Palupi (Acha septriasa) berpidato di depan lulusan mahasiswa di Oxford University, Inggris dengan predikat mahasiswa terbaik. Dengan bangga dan haru ia kisahkan tentang kampung halamannya, kedua orang tuanya, dan perjuangannya hingga dapat melanjutkan studi di di Oxford University. Lalu flashback pada saat Tupon (Kinaryosih) berjuang dalam kemiskinan menyekolahkan Sekar kecil (Chelsea). Masalah demi masalah datang. Suaminya harus pergi, sementara ia harus menjual kambing untuk membeli seragam sekolah dan memberik

Menarilah Air Mancur, Selama Musik Masih Mengalun....

Saat musik mengalun, biarkan tangan terbuai, angan melambai, dan dunia khayal melayang. Itu cara menikmati waktu. Usai menghadiri acara launching produk smartphone terbaru di Grand Indonesia, Jakarta, saya menengok waktu, 16.30 WIB tandanya langit sudah menjingga. Matahari hendak tenggelam. Niat saya berkeliling sebentar di dalam pusat perbelanjaan dan hiburan itu. Tanpa sadar saya ingat janji tahun lalu, "Air Mancur Menari". Ternyata sudah setahun keinginan untuk melihat langsung air mancur yang hebohnya bisa menari itu belum lulus. Tahun ini menunjukkan angka 2016 nyaris bulan April. Tanpa disadari saya tepat berhenti di satu tingkat di atas lantai 3A, East Mall. Dari situ saya melihat kolam kecil dengan patung pria tepat di tengah. Tak ada kehebohan di sana. Masih tampak muncratan-muncratan kecil dari beberapa lubang dan suasana masih hening. Cucuran air bagai alunan musik hipnoterapi. Saya cukup terbuai dan sabar, sebab waktu belum menunjukkan pukul 17.00. Berdas

Menuju Bumi Sehat Bersama Komunitas Anak Kali Ciliwung

Rumah adalah surga tak terelakkan, sementara itu bumi itu tempat tinggal manusia dan beragam makhluk lain.      Pandangan saya seketika jatuh pada sebuah rumah bernuansa kayu, tepat di tepi Sungai Ciliwung, Kampung Tongkol RT 04 RW 01, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Rumah itu tampak sederhana dengan dinding bata timbul di lantai satu dan sepenuhnya menggunakan material kayu (sebagian besar dindingnya bambu) di lantai dua dan tiganya. Dibandingkan dengan rumah-rumah di sepanjang Sungai Ciliwung, rumah inilah yang berbeda, karena mencolok.      Terlihat kurang menarik memang jika dibandingkan dengan hunian perumahan elit, tapi justru rumah itu punya kisah dan konsep. Komunitas Anak kali Ciliwung, begitulah mereka menamakan sekumpulan warga peduli lingkungan itu, memotong rumah demi menjaga komitmen jalur inspeksi. Jalur inspeksi selebar 5 m dari batas sungai untuk jalan dan belakang rumah pun selebar 5 m untuk memberi ruang antara rumah dan tembok benteng kota

Komik Strip Ajib

Komik strip kini marak di dunia media sosial. Tak dapat dipungkiri, banyak akun khusus cerita bergambar ini naik daun. Akun instagram @tahilalat, @komikin_aja, dan @komikmuslim adalah beberapa contoh akun komik penganut komik strip. Sudah ada bayangan, kan? Jadi komik strip adalah rangkaian gambar yang bercerita, biasanya si tukang gambar itu kartunis dan terbit rutin. Sebelum muncul akun-akun komik di media sosial, komik strip telah mahsyur di kalangan surat kabar. Menurut Beng Rahadian, komikus yang komiknya rutin beredar di Jakarta Pos, komik strip biasanya dibaca selesai dalam satu baris. Komik strip juga ada yang dua baris, tiga baris, atau pun dalam bentuk serial. Di Jepang, komik jenis ini disebut Yonkoma. Kho Wan Gie memelopori komik strip pertama kali di Indonesia tahun 1929. Tentu komik ini tak asing ya. Yes. Tentu saja, sebab akun-akun penganut komik ini berjumlah milyaran (alay, red ). Juga karena ringan dan lucu, sehingga penikmatnya tidak segan menjadi follower