Skip to main content

Sedia Tisu Sebelum Nonton Film Mars

Dari tangan ibu, sentuhan itu membuai dan dari tangannya juga, air mata anak-anaknya ia usap.

Tidak semua orang tua mampu sekolahkan anaknya di sekolah ternama. Ada banyak faktor, salah satunya ekonomi. Saya ingat betul bagaimana perjuangan kedua orang tua menyekolahkan saya sampai jenjang perguruan tinggi. Dan saya seperti kembali menemukan patahan-patahan kisah hidup dalam film Mars. Film ini sangat dekat dengan perjalanan hidup saya.

Film ini dibuka saat Sekar Palupi (Acha septriasa) berpidato di depan lulusan mahasiswa di Oxford University, Inggris dengan predikat mahasiswa terbaik. Dengan bangga dan haru ia kisahkan tentang kampung halamannya, kedua orang tuanya, dan perjuangannya hingga dapat melanjutkan studi di di Oxford University.

Lalu flashback pada saat Tupon (Kinaryosih) berjuang dalam kemiskinan menyekolahkan Sekar kecil (Chelsea). Masalah demi masalah datang. Suaminya harus pergi, sementara ia harus menjual kambing untuk membeli seragam sekolah dan memberikan asupan terbaik untuk anaknya, tanpa memedulikan diri. Begitu tiba pada adegan Tupon menggorengkan telur untuk Sekar, lalu Sekar bertanya, "Ibu tidak makan?" Tupon menjawab, "Tidak suka." Padahal sebenarnya ia juga ingin makan. Saya langsung ingat pada sosok ibu. Lalu terenyuh, sebab hal itu sering terjadi, di mana ibu lebih sering memilih berpura-pura tidak berselera makan demi melihat saya makan dengan lahap.

Film ini sangat dekat dengan saya (saya mengulang), di mana saat saya berusia kurang dari tujuh tahun, di rumah hanya ada anglo untuk memasak. Taplak merah yang tertangkap kamera ada di rumah. Dulu pun saya sering berboncengan dengan ibu menggunakan sepeda. Omaigat, film ini benar-benar kampret. Masih banyak cuplikan-cuplikan yang terpaksa membuat saya mengumpat. Bisa-bisanya ada film keramat sejenis ini, yang sederhana, tapi membuat saya seolah-olah sedang bermain di dalamnya. Gila dan jenius. Salut untuk sang sutradara, Sahrul Gibran; penulis skenario, John De-Rantau; pemain dan seluruh kru.

Film ini kisahnya tak dibuat-buat. Antara perjuangan ibu dan anak untuk mencapai satu tujuan ada di dalamnya. Hingga akhirnya sang ibu meninggal karena renta sebelum benar-benar melihat anaknya pulang membawa kabar paling ditunggu-tunggu. Ini film benar-benar pertunjukan cinta. Kalau kamu seorang ibu, kalau kamu seorang anak yang punya ibu, kalau kamu seorang anak yang pernah ditinggal ibu, kalau kamu seorang anak yang ibunya masih hidup, kalau kamu seorang anak yang ingin tahu seberapa besar cinta ayah, dan kalau kamu termasuk orang yang pernah mengalami pahitnya hidup, saya sarankan untuk menonton film ini. Kamu akan lihat bagaimana rasa syukur membawamu ke dalam pelukan ayah dan ibu. (Uwan Urwan)







Comments

Paling banyak dibaca

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.