Skip to main content

Posts

CORAT-CORAT CORET-CORET

Lagi-lagi saya harus berterimakasih pada waktu luang, kegalauan, dan otak yang diberikan Tuhan untuk saya. Mungkin ini hanya coretan tidak penting, tapi tidak semua orang bisa melakukannya dengan baik. Beberapa orang menyampaikan ungkapan perasaannya pada orang lain melalui lisan. Sebab mulut saya sulit mengeluarkan manfaat, hanya tangan yang bisa mewujudkannya. Memang bukan faedah besar. Namun saya percaya, semua hal besar dimulai dari hal kecil. Hal kecil diawali dengan sesuatu yang remeh. Sesuatu yang remeh pun sering muncul karena perbuatan tak penting. Yah, beginilah hidup saya. Selalu tidak penting untuk menjadi lebih berguna. Amin. Coretan-coretan kurang berguna itu sudah saya abadikan dalam bentuk foto. Jika memang ada saran atau kritik, sampaikanlah. Hehehe... Toh saya bukan dewa yang haus pujian. Hm... daripada saya   banyak berbicara hal kurang penting, lebih baik simak koleksi coretan saya. ( Uwan Urwan )

CORAT-CORET

Akun blog ini seperti rumah saya yang kesekian kalinya. Harap mahfum, saya punya beberapa akun media sosial, sehingga tidak semua bisa ter update rutin. Paragraf di atas tergolong pengantar kurang baik. Tidak semestinya saya membiarkan tulisan itu tersemat, tetapi entahlah saya tidak bisa membuang kalimat-kalimat itu. Biarkan saja menjadi legenda kecil. Kebetulan saya selalu punya kertas corat-coret. Terlebih lagi saya tidak bisa pergi tanpa meninggalkan tas. Tas menjadi bagian penting karena dapat menampung tiga benda penting seperti, buku catatan, kotak pensil, dan “buku kamuflase”. Buku kamuflase? Hehe... Itu hanya sebutan untuk buku yang selalu direncakan untuk dibaca saat perjalanan tapi selalu berakhir dengan tidak tersentuh sedikit pun. Keasyikan pada dunia luar ternyata membuat saya enggan membuka buku bacaan yang saya bawa. Namun, benda yang kerap lusuh dan sangat dibutuhkan ketika berjalan seorang diri ke suatu tempat hanyalah buku catatan kosong d

Hemat dengan Limbah Biogas

Sumber : satriodamar.wordpress.com        Demam memelihara lele di tanah air membuat peternak getol m emangkas biaya pakan dan operasional. Peternak biasanya menghabiskan 60% biaya pakan dan 20% untuk biaya operasional. Itu belum termasuk penyusutan jumlah lele bila mati. Rujuk Supriyanto, petani dan peternak lele di Desa Pandan Toyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur sebelumnya menggunakan sistem konvensional mengalami hal serupa . Ia mengganti air kolam dengan tenaga listrik setiap lima hari sekali hingga bulan ke-3 karena berbau . Bau itu disebabkan amonia dan nitrit pada sisa kotoran dan pakan.      Pada 2010, Rujuk menggunakan sluri sebagai media dasar kolam. Keunggulannya ia tak perlu lagi mengganti air setiap 5 hari sekali. Walaupun kolam berwarna cokelat, air tak berbau . Ia pun irit pakan hingga 20%. Pakai sluri lebih hemat        Rujuk membutuhkan sluri—limbah biogas—setinggi 5—10 cm lalu ia menambah air setinggi 10 cm—dan probiotik 12,5 l

MEMAHAMI BAHASA TUBUH KUCING

Menafsirkan bahasa isyarat pada kucing penting dilakukan terutama untuk pecintanya. Kucing memiliki beragam ekspresi dan menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi dengan semua yang ada di sekitar mereka. Bila Anda telah lama memelihara kucing, beberapa hal yang menjadi rutinitas pasti bisa diterka. Namun, hal lain yang ingin dikomunikasikan kucing kadang menjadi salah kaprah. Meskipun bukan hal baru, melalui tulisan ini saya ingin memberi sedikit gambaran mengenai pesan apa yang ingin Felis domestica piaraan Anda sampaikan. BAHASA TUBUH Badan Saat tubuh merenggang dapat menunjukkan bila kucing sedang percaya diri atau siap menyerang. Badan yang berkontraksi menunjukkan rasa takut. Lihat saja bila tubuh kucing melengkung, tandanya akan siap menyerang. Agresi dinyatakan dengan posisi telinga tegak, pupil menyempit, dan ekor mengayun-ayun. Saat defensif, badan membungkuk dalam posisi menarik tubuh ke belakang, telinga datar, dan ekor membentur-benturkan ke lantai.S