Skip to main content

Cowok Skincare-an Agar Tidak Seperti Wajan Gosong!

Rutin pakai skincare bikin mukaku tidak kusam, jadi lebih percaya diri saat harus bertemu orang banyak
Rutin pakai skincare bikin mukaku tidak kusam, jadi lebih percaya diri saat harus bertemu orang banyak (difoto oleh Syah Arif Fammada)

Jujur saja, dulu aku termasuk tim "cuci muka pakai sabun mandi". Efektif? Ya tidak begitu. Malah bikin kulit makin kering. Sampai akhirnya sadar, kalau muka ini modal utama buat tampil pede. Tidak muluk-muluk pengen glowing seperti idol Korea, tapi setidaknya waktu ngaca tidak bikin sedih sendiri.

Kadang cowok tuh gengsi buat skincare-an, takut dibilang "kemayu" atau "sok perawatan". Padahal, skincare itu bukan soal ingin terlihat cantik, tapi biar kulit tetap sehat dan bersih. Dan enaknya jadi cowok, kita tidak terlalu butuh banyak produk. Basic saja cukup: facial wash, serum kalau perlu, dan jangan lupa deodoran biar badan nggak bau asem. Dan sebenarnya ada yang menambahkan bahwa sunscreen itu penting, tapi bagiku tidak juga. Kecuali kita bekerja di tempat yang banyak terpapar cahaya matahari.

Nah, kebetulan aku sedang mencoba Nutri Nature Care, produk skincare lokal yang katanya bagus. Aku coba Moisturizer Facial Wash, Serum Bengkoang, dan Aloefresh Deodorant Spray. Aku ingin menceritakan pengalamanku memakai produk-produk ini.

Moisturizer Facial Wash: Cuci Muka Tanpa Drama

Kemasan Moisturizer Facial Wash yang nyaman digenggam dan tinggal dipencet
Kemasan Moisturizer Facial Wash yang nyaman digenggam dan tinggal dipencet

Awal lihat kemasannya, aku sempat bingung. Biasanya facial wash bentuknya tube yang harus dipencet, tapi ini model pump—mirip serum di merek tertentu. Praktis sih, tidak akan kebanyakan ngeluarin produknya.

Begitu pertama kali coba, aku langsung sadar kalau busanya tidak terlalu banyak. Aku sempat skeptis, soalnya terbiasa pakai sabun muka yang busanya melimpah. Tapi ternyata ini justru bagus, karena busa yang terlalu banyak bisa bikin kulit kering.

Hasilnya?
  • Wajah bersih tanpa rasa ketarik
  • Tetap lembab setelah cuci muka
  • Segar, tidak ada rasa lengket atau berminyak

Tekstur moisturizer Facial Wash dari Nutri Nature Care

Yang bikin aku makin yakin, produk ini terbuat dari bahan alami dan sudah BPOM. Plus, ada ekstrak bunga mawar yang bisa membersihkan pori-pori lebih dalam. Jadi, buat yang kulitnya sensitif, ini bisa jadi pilihan aman.

Serum Bengkoang Agar Wajah Tidak Kusam

Serum bengkoang dari Nutri Nature Care

Aku bukan tipe yang rajin pakai serum, tapi sekali-kali aku pakai kalau kulit lagi terasa kering atau kusam. Serum Bengkoang dari Nutri Nature Care ini ringan, tidak lengket, dan cepat meresap.

Kandungan utamanya ekstrak bengkoang, yang terkenal untuk mencerahkan kulit. Ditambah hyaluronic acid untuk melembabkan, ekstrak rumput laut untuk regenerasi kulit, dan minyak lemon untuk meratakan warna kulit.

Sejujurnya, aku tidak berekspektasi banyak. Tapi setelah pakai beberapa hari, kulit terasa lebih kenyal dan sehat. Kalau dibandingkan dengan cuci muka doang, efeknya lebih berasa.

Cara pakainya gampang:
  1. Bersihkan wajah dulu (jangan lupa pakai facial wash!)
  2. Saat wajah masih lembab, tetesin 2-3 kali serum
  3. Ratakan dan tunggu sampai meresap

Cara pakai serum bengkoang yang simpel, ga butuh waktu lama buat diaplikasikan ke wajah
Cara pakai serum bengkoang yang simpel, ga butuh waktu lama buat diaplikasikan ke wajah

Aku merasa kalau skincare itu mirip pakai helm saat naik motor. Mungkin awalnya malas, tapi kalau sudah terbiasa, akan merasa aneh kalau tidak pakai.

Selamat Tinggal Bau Keringet Berkat Deodorant Spray

Sekarang masuk ke bagian yang tidak kalah penting: bau badan. Jujur saja, aku ini tipe orang yang gampang keringetan. Bahkan pas tidur pun bisa bangun dengan badan basah kuyup.

Apalagi sekarang udah masuk musim kemarau. Matahari makin sadis, hujan makin jarang. Hasilnya? Gerah dan berkeringat terus. Dan kalau udah berkeringat, otomatis bau badan pun ikut meningkat.

Aloefresh Deodorant Spray dari Nutri Nature Care

Nah, makanya aku nyobain Aloefresh Deodorant Spray dari Nutri Nature Care. Yang aku suka, deodoran ini tidak berbau menyengat. Begitu disemprot, aku sempat mikir "Lho, ini kok nggak ada baunya?". Tapi setelah nyium ketiak beberapa saat kemudian (demi review ini, ya), rasanya ada efek segar.

Keunggulan deodorant ini:
  • Mengontrol keringat berlebih
  • Mengurangi bau badan tanpa bikin kulit iritasi
  • Cepat kering dan nggak lengket

Yang membuatku makin nyaman, deodoran ini mengandung ekstrak lidah buaya, jadi bisa melembabkan dan menenangkan kulit. Cocok buat yang sering iritasi gara-gara deodoran berbahan keras.

Cara pakainya gampang banget:
  • Kocok botolnya dulu biar ekstraknya merata
  • Semprot ke ketiak dari jarak sekitar 15 cm
  • Tunggu beberapa detik sampai kering sebelum pakai baju
Aku biasanya pakai deodoran ini setelah mandi pagi. Efeknya bertahan cukup lama, jadi nggak perlu worry soal bau badan seharian.

Cowok Juga Butuh Skincare, Tidak Hanya Cewek!

Setelah nyobain produk Nutri Nature Care ini, aku jadi sadar kalau skincare itu tidak ribet dan tidak butuh banyak produk. Cukup facial wash untuk bersihin wajah, serum kalau perlu, dan deodoran buat jaga kesegaran.

Tiga produk Nutri Nature Care yang aku cobain dan langsung terasa manfaatnyaTiga produk Nutri Nature Care yang aku cobain dan langsung terasa manfaatnya 

Dan satu hal yang aku pelajari: skincare bukan soal gengsi, tapi soal kebersihan dan kepercayaan diri. Kalau muka bersih, kulit sehat, dan badan wangi, kita sendiri yang bakal merasa nyaman.

Jadi, buat para cowok yang masih ragu buat pakai skincare, coba deh mulai dari yang basic. Dijamin tidak akan menyesal!

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Blogger Situbondo dan Peranannya dalam Mempromosikan Kota Santri

Situbondo, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Timur, menyimpan pesona yang belum banyak terungkap. Dibandingkan dengan Banyuwangi yang sibuk dengan wisata kelas dunia dan Jember yang dikenal dengan festival budayanya, Situbondo seolah masih berada dalam bayang-bayang. Padahal, kabupaten ini memiliki daya tarik luar biasa, dari wisata alam, budaya, hingga kuliner khas yang unik. Tantangan utamanya adalah bagaimana cerita tentang Situbondo bisa menjangkau lebih banyak orang. Di sinilah peran blogger menjadi sangat penting—merekalah yang bisa membawa nama Situbondo ke dunia digital, menyebarkan pengalaman, opini, serta keindahan daerah ini dalam bentuk narasi yang menarik dan inspiratif. Blogger Situbondo Menjadi Wajah Baru Jurnalisme Digital Dulu, informasi tentang suatu daerah hanya bisa ditemukan melalui media cetak atau berita resmi. Namun, di era digital seperti sekarang, blog menjadi salah satu sumber informasi yang lebih fleksibel, dekat dengan masyarakat, dan mudah diakses. Bl...

Fotografi Malam Hari Dengan Kecanggihan Ultra Night Mode

Fotografi malam hari menggunakan smartphone seringkali membuat saya memutuskan untuk “lebih baik tidak mengeluarkan hape” saja. Namun, sejak ada teknologi Ultra night mode, foto malam hari bukanlah kendala. Fotografi malam hari harus disiasati kalau kamera smartphonenya biasa Beberapa kali saya harus menyerh memang kalau sudah menjelang matahari terbenam kalau disuruh memotret, apalagi di dalam ruangan. Kesal karena smartphone saya belum canggih. Apalagi kalau ada lomba fotografi malam hari, saya menyerah. Tidak punya kamera DSLR atau mirrorless juga kendala lainnya. Hahaha   Meski begitu, teman saya suka memotret menggunakan ponsel, ternyata mendapatkan hasil maksimal. Ternyata dia mengenali karakter kameranya, mulai dari mengatur ISO dan lain-lain. Saya sih kebetulan paling malas belajar tentan itu bisanya hanya mengeluh tiada tara. Pakai mode profesional untuk fotografi malam hari Foto malam hari tidak semudah memotret saat cahaya matahari masih ada. Ada te...

Dibalik Karir Blogger: Berkilau di Dunia maya, Tipes di Dunia Nyata

Bayangkan, kamu berpikir aku hanya menikmati hidup sebagai seorang blogger. Saat tinggal di Jakarta, setiap hariku diwarnai dengan berlalunya waktu di jalanan yang padat, pertempuran melawan kemacetan, dan perlombaan mengejar transportasi agar tak terlambat tiba di undangan-acara. Ya, bisa dibilang aku keluar masuk kafe atau restoran mewah, sering bermalam di hotel berbintang, dan menerima produk-produk terbaru dari merek-merek ternama. Karir blogger seolah berkilau dan hangat layaknya sinar matahari pagi. Namun, semua itu hanya gula-gula pahit yang menghiasi kehidupanku. Hasil sesungguhnya datang setelah berkeringat menulis di blog dan media sosial. Dunia blogger saat ini penuh lika-liku. Karir blogger: Gampang Dapat Uang dari Ngeblog? Sederhana, bukan? Hm, nyatanya tidak semudah yang kamu bayangkan. Terlepas dari sudut pandangmu, menulis di blog adalah perjalanan yang tak bisa diremehkan. Ada faktor-faktor yang bisa mempermudahmu menghasilkan uang dari blog, tapi ada pula faktor-fakt...

Pengalaman Pakai Pasir Pantai sebagai Pengganti Pasir Kucing

Sudah punya kucing sejak kecil. Biasa atas keberadaan kucing membuatku tak pernah berhenti untuk punya kucing. Kucing liar yang sering mampir ke rumah biasanya aku juga beri makan dan yang mau mendekat aku pelihara. Punya kucing sebelumnya dibiarkan pup di luar. Repot kalau anak-anak kucing sudah mulai makan selain air susu induknya, pasti akan kencing dan pup di kasur karena induknya pasti lebih nyaman meletakkan anak-anaknya di kasurku. Dulu harus melatih mereka terlebih dahulu selama beberapa waktu sebelum bisa pup di luar   Setiap hari harus mencuci sprei dan menjemur kasur. Begitu tahu bahwa kasur bukanlah tempat pup dan pipis, mereka akan buang hajat di luar. Tentu saja akan mencari pasir atau tanah yang cukup gembur sebagai tempat merahasiakan hasil buangan. Kadang tanah tetangga jadi sasaran dan harus menerima omelan mereka.   Sejak awal tahun 2022, kembali dari ibukota, kucing melahirkan, dan sudah mulai makan selain air susu induknya, aku siapkan pasir buat mer...

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus ...

Film Pendek Lastarè: Perundungan, Trauma, dan Identitas Budaya Situbondo

Sebagian kru, pemain, dan sponsor Film Pendek Lastarè berfoto bersama saat premiere di Hotel Rosali (fotografer: Syah Arif Fammada) Aku masih ingat bagaimana semuanya dimulai. Awalnya, kami adalah orang-orang asing satu sama lain. Sebelum Ramadan 2024, aku bertemu dengan Dinda, Akbar, Thufeil, dan Afrizal—bukan karena kebetulan, tetapi melalui teman yang mempertemukan kami dengan satu tujuan: membuat sebuah film pendek Situbondo.  Ide awal memang datang dariku, sebuah kisah tentang perundungan, sesuatu yang begitu dekat denganku, bukan hanya sebagai isu sosial tetapi sebagai pengalaman pribadi. Aku menyerahkan skenario awal kepada Dinda untuk diperbaiki, dan sejak saat itu, dia menjadi sutradara Lastarè dan cerita mengalami banyak perubahan untuk disesuaikan dengan kondisi. Membiarkan Luka & Trauma Bullying Bicara dalam Film Film pendek Lastarè ini mengangkat pesan anti-bullying di mana perundungan biasa terjadi di sekolah dari tahun ke tahun Perundungan bukan sekadar cerita d...

Fauzi, Sosok di Balik Gerakan Pemuda dan Musik Situbondo

Ahmad Fauzi berdiri di tengah kebunnya Aku tak menyangka akan menemukan sesuatu yang begitu luar biasa di sudut kecil Situbondo ini. Sebuah lahan hijau yang tertata rapi, penuh dengan kehidupan dan harapan. Greenhouse sederhana berdiri kokoh, dikelilingi jaring halus sebagai tempat pembibitan. Di sekitarnya, deretan tanaman sayur tumbuh subur—terong, cabai, kacang panjang, kelor, sawi, serai, pepaya, hingga okra.  Tak jauh dari situ, ada kolam ikan yang airnya berkilauan di bawah sinar matahari. Area lain dipenuhi tanaman obat, masing-masing telah diberi papan nama, seolah memberi isyarat bahwa tempat ini bukan sekadar kebun, melainkan sumber ilmu dan kehidupan. Di tengah lahan, toren biru mencolok berdiri tinggi, menjadi sumber pengairan utama. Pemandangan ini semakin kontras karena lahan ini dihimpit oleh sawah dan rumah penduduk.  Toren biru ini bukan sekadar tempat penyimpanan air, tapi sumber kehidupan bagi tanaman sayur yang tumbuh hijau di sekitarnya. Ketika aku sibuk m...

Jangan Ikut List Blogwalking Kalau Sekadar Tugas

Fenomena blogwalking sudah terjadi sejak dahulu kala, mulanya menyenangkan. Tidak ada kewajiban untuk mengunjungi balik, berkomentar pun sekehendak hati, juga menambah wawasan karena ada ada tambahan sudut pandang orang lain. Antarbloger sudah sewajarnya saling dukung. Bahagia ngeliat temen bahagia. Fenomena blogwalking masa kini Aku gak mau bilang blogwalking tidak bermanfaat ya. Manfaatnya besar sekali dan aku sendiri bisa tahu apa saja hanya dengan mengetikkan kata kunci yang diinginkan. Masih banyak kok yang benar-benar saling baca tulisan teman-teman blogger. Memang gak semuanya membaca tuntas dan berkomentar. Paling bahagia kalau ada yang komentarnya mengoreksi dan mengapresiasi. Dua-duanya penting, pujian sebagai bentuk apresiasi dan kritik sebagai bahan refleksi.  Nah, dari kesekian kebahagiaan saling menjelajahi tulisan teman-teman bloger, gak sedikit juga sekarang yang cuma blogwalking agar diblogwalking balik oleh sesamanya. Pada akhirnya oknu...

Ramadan Tertib, Belajar Asyik, Ujian Tidak Panik!

Ramadan itu bulan penuh berkah, tapi bagi anak sekolah, tantangannya juga tidak main-main. Bayangkan harus bangun sahur, ibadah tarawih, menahan lapar seharian, tapi tetap harus belajar karena ujian sudah menunggu setelah Lebaran. Aku beruntung bisa ikut webinar bareng Sinotif dan Kak Erfano, dan ternyata banyak sekali insight menarik yang bisa membantu anak-anak (dan orang tua) supaya belajar tetap efektif selama Ramadan. Aku tuangkan di sini biar ilmunya tidak hilang dan bisa bermanfaat buat banyak orang. Jadi, bagaimana caranya biar anak tetap bisa belajar dengan baik tanpa mengorbankan ibadah dan kesehatan? Yuk, kita bahas! Atur Waktu Belajar, Kunci Sukses di Bulan Ramadan Materi yang disampaikan Kak Erfano sangat berguna bagi orang tua yang anaknya menghadapi ujian pasca lebaran (kredit : Instagram Sinotif) Kata Kak Erfano, disiplin waktu itu kunci utama supaya Ramadan tetap produktif. Ini penting karena kalau jadwalnya berantakan, bisa-bisa waktu belajar keteteran, ibadah tidak m...