Skip to main content

Eloknya Hutan Lindung Kendit Situbondo untuk Kegiatan Fotografi

Hutan Penelitian PadekanMalang Situbondo yang lebih dikenal sebagai Hutan Kendit atau Hutan Lindung Kendit Situbondo sudah lama diketahui orang-orang. Beberapa kali ke sana sih sepi, tapi utnuk waktu-waktu tertentu juga kedatangan beberapa macam pengunjung, entah untuk penggembala ternak, anak sekolahan, atau untuk kepentingan lain. Beberapa kali kulihat hutan ini sudah banyak dipakai fotografer Situbondo buat hunting foto, termasuk prewedding. 

Hutan Lindung Kendit Situbondo

Memang sih lokasinya menyenangkan untuk didatangi, sejuk, teduh, dan penuh dengan pohon-pohon tinggi. Aneka macam tanaman seperti saling sokong membentuk ekosistem yang utuh. Tak heran sih kalau fotografer Situbondo memanfaatkannya untuk jadi lokasi fotografi model, fotografi jurnalistik, landscape, makro, dan lain-lain. Gak mau ketinggalan, karena aku bekerja di media sosial, ya di Instagram, Twitter, blog, bahkan mulai merambah ke Youtube, mau gak mau ambil bagian dong. Harus punya stok foto yang ada di Situbondo, termasuk di tempat itu.

Foto-foto dengan fotografer Situbondo

Hutan Lindung Kendit Situbondo

Nah, aku bekerjasama dengan Mas Roni, pemilik usaha fotografi ISO Photo Production, untuk menjadi fotograferku selama beberapa jam. Bingung menentukan konsep karena memang niatnya untuk diposting di instagram (jangan lupa follow Instagramku ya @uwanurwan). Akhirnya ketemulah ide kain, karena kebetulan nenek punya banyak sekali koleksi kain.
ISO Photo Production biasanya menerima pesanan foto untuk paket wedding dan prewedding. Saat kutanya juga beberapa kali menerima jasa untuk videografi juga. Sudah lama berteman dan ya, karena punya teman yang jago memotret sekaligus punya alat lengkap kenapa tidak dimanfaatkan saja. Kemudian diputuskanlah lokasi pengambilan gambar di Hutan Lindung Kendit Situbondo.

Hutan Lindung Kendit Situbondo

Suatu sore yang agak mendung, berangkatlah aku dengan pakaian lengkap dan gembolan di sana-sini. Meski belum masuk musim hujan, mendung selalu berusaha menutupi birunya langit. Padahal tak perlu sebegitunya, jika waktunya tiba, air yang tak terbendung pun akan jatuh di tanah Bumi Sholawat Nariyah. Hehe...

Meski setengah takut hujan akan turun, kami pun memasuki Hutan Lindung Kendit Situbondo yang biodiversitasnya menurutku cukup tinggi. Pernah ada papan bertuliskan Hutan Penelitian PadekanMalang Situbondo begitu memasuki area hutan. Beberapa pohon, daunnya meranggas, tipe-tipe tanaman yang mempertahankan dirinya dengan mengurangi penguapan akibat musim kemarau. Musim kemarau memang membuat lingkungan cukup ekstrim sebab persediaan air di dalam tanah menjadi terbatas. Mau tidak mau, tumbuhan harus bertahan dalam kondisi tersebut selama berbulan-bulan.

Hutan Lindung Kendit Situbondo

Pohon-pohon jadi tersisa batang dan rantingnya saja, lantai Hutan Lindung Kendit Situbondo penuh serasah kering. Warna-warna cokelat berhamburan di sekeliling. udara kering tapi lembab, tapi cukup membuat gerah sih. Sambil menyiapkan properti dan pencahayaan, aku dan Mas Roni mulai menentukan titik dan mulai jepret. 

Ini merupakan pengalaman kedua untuk fotografi model secara serius buat aku. Sebelumnya tanpa sengaja mendapat tawaran untuk jadi model smartphone, Advan Indonesia. Panjanglah prosesnya, sampai akhirnya klien memilihku jadi salah satu modelnya. Haha. Pamer dikit bolehlah ya. Kalau berfoto di Situbondo sih memang sengaja, sambil memanfaatkan momen selama pulang kampung ke kota yang dikenal sebagai Bumi Sholawat Nariyah dan kota santri. “Pokoknya kembali ke Jakarta harus membawa cerita.”

Hutan Lindung Kendit Situbondo

Ada banyak daftar yang harus kulakukan selama pulang kampung awal November 2019 kemarin, tapi nyatanya hanya berjalan beberapa. Rencananya berkolaborasi dengan beberapa teman yang cukup berpotensi, ya, begitu. Manusia hanya bisa berencana, tetap Tuhan yang memberi izin apakah rencana itu oke atau tidak. Belum lagi keluargaku terkena musibah. Eh, malah curhat.
Intinya, Hutan Lindung Kendit Situbondo memang tempat yang asyik untuk hunting foto bagi fotografer Situbondo, entah itu untuk fotografi jurnalistik, fotografi model, fotografi makro, fotografi landscape, dan lain-lain. Hanya saja aku khawatir kalau nanti Hutan Penelitian PadekanMalang Situbondo akan jadi rusak karena sampah atau karena makin banyak orang yang memanfaatkan momen dengan mengeksploitasi atau merusak tanaman. Efeknya nanti area tersebut keindahannya berkurang dan akhirnya benar-benar ditutup untuk umum atau jadi berbayar untuk masuk ke sana. Hehe... Apapun itu, semoga kita bijak memanfaatkan area yang sudah menyediakan banyak kebaikan untuk kita. Aamiin.

Comments

Paling banyak dibaca

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr...

Blogger Situbondo dan Peranannya dalam Mempromosikan Kota Santri

Situbondo, sebuah kabupaten di pesisir utara Jawa Timur, menyimpan pesona yang belum banyak terungkap. Dibandingkan dengan Banyuwangi yang sibuk dengan wisata kelas dunia dan Jember yang dikenal dengan festival budayanya, Situbondo seolah masih berada dalam bayang-bayang. Padahal, kabupaten ini memiliki daya tarik luar biasa, dari wisata alam, budaya, hingga kuliner khas yang unik. Tantangan utamanya adalah bagaimana cerita tentang Situbondo bisa menjangkau lebih banyak orang. Di sinilah peran blogger menjadi sangat penting—merekalah yang bisa membawa nama Situbondo ke dunia digital, menyebarkan pengalaman, opini, serta keindahan daerah ini dalam bentuk narasi yang menarik dan inspiratif. Blogger Situbondo Menjadi Wajah Baru Jurnalisme Digital Dulu, informasi tentang suatu daerah hanya bisa ditemukan melalui media cetak atau berita resmi. Namun, di era digital seperti sekarang, blog menjadi salah satu sumber informasi yang lebih fleksibel, dekat dengan masyarakat, dan mudah diakses. Bl...

Fotografi Malam Hari Dengan Kecanggihan Ultra Night Mode

Fotografi malam hari menggunakan smartphone seringkali membuat saya memutuskan untuk “lebih baik tidak mengeluarkan hape” saja. Namun, sejak ada teknologi Ultra night mode, foto malam hari bukanlah kendala. Fotografi malam hari harus disiasati kalau kamera smartphonenya biasa Beberapa kali saya harus menyerh memang kalau sudah menjelang matahari terbenam kalau disuruh memotret, apalagi di dalam ruangan. Kesal karena smartphone saya belum canggih. Apalagi kalau ada lomba fotografi malam hari, saya menyerah. Tidak punya kamera DSLR atau mirrorless juga kendala lainnya. Hahaha   Meski begitu, teman saya suka memotret menggunakan ponsel, ternyata mendapatkan hasil maksimal. Ternyata dia mengenali karakter kameranya, mulai dari mengatur ISO dan lain-lain. Saya sih kebetulan paling malas belajar tentan itu bisanya hanya mengeluh tiada tara. Pakai mode profesional untuk fotografi malam hari Foto malam hari tidak semudah memotret saat cahaya matahari masih ada. Ada te...

Dibalik Karir Blogger: Berkilau di Dunia maya, Tipes di Dunia Nyata

Bayangkan, kamu berpikir aku hanya menikmati hidup sebagai seorang blogger. Saat tinggal di Jakarta, setiap hariku diwarnai dengan berlalunya waktu di jalanan yang padat, pertempuran melawan kemacetan, dan perlombaan mengejar transportasi agar tak terlambat tiba di undangan-acara. Ya, bisa dibilang aku keluar masuk kafe atau restoran mewah, sering bermalam di hotel berbintang, dan menerima produk-produk terbaru dari merek-merek ternama. Karir blogger seolah berkilau dan hangat layaknya sinar matahari pagi. Namun, semua itu hanya gula-gula pahit yang menghiasi kehidupanku. Hasil sesungguhnya datang setelah berkeringat menulis di blog dan media sosial. Dunia blogger saat ini penuh lika-liku. Karir blogger: Gampang Dapat Uang dari Ngeblog? Sederhana, bukan? Hm, nyatanya tidak semudah yang kamu bayangkan. Terlepas dari sudut pandangmu, menulis di blog adalah perjalanan yang tak bisa diremehkan. Ada faktor-faktor yang bisa mempermudahmu menghasilkan uang dari blog, tapi ada pula faktor-fakt...

Pengalaman Pakai Pasir Pantai sebagai Pengganti Pasir Kucing

Sudah punya kucing sejak kecil. Biasa atas keberadaan kucing membuatku tak pernah berhenti untuk punya kucing. Kucing liar yang sering mampir ke rumah biasanya aku juga beri makan dan yang mau mendekat aku pelihara. Punya kucing sebelumnya dibiarkan pup di luar. Repot kalau anak-anak kucing sudah mulai makan selain air susu induknya, pasti akan kencing dan pup di kasur karena induknya pasti lebih nyaman meletakkan anak-anaknya di kasurku. Dulu harus melatih mereka terlebih dahulu selama beberapa waktu sebelum bisa pup di luar   Setiap hari harus mencuci sprei dan menjemur kasur. Begitu tahu bahwa kasur bukanlah tempat pup dan pipis, mereka akan buang hajat di luar. Tentu saja akan mencari pasir atau tanah yang cukup gembur sebagai tempat merahasiakan hasil buangan. Kadang tanah tetangga jadi sasaran dan harus menerima omelan mereka.   Sejak awal tahun 2022, kembali dari ibukota, kucing melahirkan, dan sudah mulai makan selain air susu induknya, aku siapkan pasir buat mer...

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus ...

Film Pendek Lastarè: Perundungan, Trauma, dan Identitas Budaya Situbondo

Sebagian kru, pemain, dan sponsor Film Pendek Lastarè berfoto bersama saat premiere di Hotel Rosali (fotografer: Syah Arif Fammada) Aku masih ingat bagaimana semuanya dimulai. Awalnya, kami adalah orang-orang asing satu sama lain. Sebelum Ramadan 2024, aku bertemu dengan Dinda, Akbar, Thufeil, dan Afrizal—bukan karena kebetulan, tetapi melalui teman yang mempertemukan kami dengan satu tujuan: membuat sebuah film pendek Situbondo.  Ide awal memang datang dariku, sebuah kisah tentang perundungan, sesuatu yang begitu dekat denganku, bukan hanya sebagai isu sosial tetapi sebagai pengalaman pribadi. Aku menyerahkan skenario awal kepada Dinda untuk diperbaiki, dan sejak saat itu, dia menjadi sutradara Lastarè dan cerita mengalami banyak perubahan untuk disesuaikan dengan kondisi. Membiarkan Luka & Trauma Bullying Bicara dalam Film Film pendek Lastarè ini mengangkat pesan anti-bullying di mana perundungan biasa terjadi di sekolah dari tahun ke tahun Perundungan bukan sekadar cerita d...

Fauzi, Sosok di Balik Gerakan Pemuda dan Musik Situbondo

Ahmad Fauzi berdiri di tengah kebunnya Aku tak menyangka akan menemukan sesuatu yang begitu luar biasa di sudut kecil Situbondo ini. Sebuah lahan hijau yang tertata rapi, penuh dengan kehidupan dan harapan. Greenhouse sederhana berdiri kokoh, dikelilingi jaring halus sebagai tempat pembibitan. Di sekitarnya, deretan tanaman sayur tumbuh subur—terong, cabai, kacang panjang, kelor, sawi, serai, pepaya, hingga okra.  Tak jauh dari situ, ada kolam ikan yang airnya berkilauan di bawah sinar matahari. Area lain dipenuhi tanaman obat, masing-masing telah diberi papan nama, seolah memberi isyarat bahwa tempat ini bukan sekadar kebun, melainkan sumber ilmu dan kehidupan. Di tengah lahan, toren biru mencolok berdiri tinggi, menjadi sumber pengairan utama. Pemandangan ini semakin kontras karena lahan ini dihimpit oleh sawah dan rumah penduduk.  Toren biru ini bukan sekadar tempat penyimpanan air, tapi sumber kehidupan bagi tanaman sayur yang tumbuh hijau di sekitarnya. Ketika aku sibuk m...

Jangan Ikut List Blogwalking Kalau Sekadar Tugas

Fenomena blogwalking sudah terjadi sejak dahulu kala, mulanya menyenangkan. Tidak ada kewajiban untuk mengunjungi balik, berkomentar pun sekehendak hati, juga menambah wawasan karena ada ada tambahan sudut pandang orang lain. Antarbloger sudah sewajarnya saling dukung. Bahagia ngeliat temen bahagia. Fenomena blogwalking masa kini Aku gak mau bilang blogwalking tidak bermanfaat ya. Manfaatnya besar sekali dan aku sendiri bisa tahu apa saja hanya dengan mengetikkan kata kunci yang diinginkan. Masih banyak kok yang benar-benar saling baca tulisan teman-teman blogger. Memang gak semuanya membaca tuntas dan berkomentar. Paling bahagia kalau ada yang komentarnya mengoreksi dan mengapresiasi. Dua-duanya penting, pujian sebagai bentuk apresiasi dan kritik sebagai bahan refleksi.  Nah, dari kesekian kebahagiaan saling menjelajahi tulisan teman-teman bloger, gak sedikit juga sekarang yang cuma blogwalking agar diblogwalking balik oleh sesamanya. Pada akhirnya oknu...

Ramadan Tertib, Belajar Asyik, Ujian Tidak Panik!

Ramadan itu bulan penuh berkah, tapi bagi anak sekolah, tantangannya juga tidak main-main. Bayangkan harus bangun sahur, ibadah tarawih, menahan lapar seharian, tapi tetap harus belajar karena ujian sudah menunggu setelah Lebaran. Aku beruntung bisa ikut webinar bareng Sinotif dan Kak Erfano, dan ternyata banyak sekali insight menarik yang bisa membantu anak-anak (dan orang tua) supaya belajar tetap efektif selama Ramadan. Aku tuangkan di sini biar ilmunya tidak hilang dan bisa bermanfaat buat banyak orang. Jadi, bagaimana caranya biar anak tetap bisa belajar dengan baik tanpa mengorbankan ibadah dan kesehatan? Yuk, kita bahas! Atur Waktu Belajar, Kunci Sukses di Bulan Ramadan Materi yang disampaikan Kak Erfano sangat berguna bagi orang tua yang anaknya menghadapi ujian pasca lebaran (kredit : Instagram Sinotif) Kata Kak Erfano, disiplin waktu itu kunci utama supaya Ramadan tetap produktif. Ini penting karena kalau jadwalnya berantakan, bisa-bisa waktu belajar keteteran, ibadah tidak m...