Skip to main content

Posts

Tempat Singgah Strategis dan Murah di Jakarta

The journey of a thousand miles begins with a single step ( Lao Tzu ) Setiap perjalanan manusia merupakan satu kisah hidup yang sudah tergariskan untuk dilalui, mau sebaik atau seburuk apapun tanggapan indra manusia. Kutipan di atas benar-benar membuat mata saya terbuka. Setiap langkah saya tidak akan berarti jika perjalanan tidak dimulai. Sama seperti kembalinya diri ke ibukota. Saya tahu akan kembali, tapi belum tahu kapan? Ternyata saya resmi kembali pada akhir Juni 2018. Bertualang di Jakarta, kota terbesar di Indonesia, membuat dunia saya seolah kembali terang. Banyak titik yang harus dipelajari, terutama karena wilayah tersebut sejak abad ke-4 Masehi sudah diklaim oleh beberapa kerajaan (Kerajaan bercorak India Tarumanegara, Kerajaan Sunda Hindu, Kesultanan Banten Muslim) dan Pemerintahan Belanda, Jepang, termasuk Indonesia sendiri. Sebelumnya, Jakarta pun punya beberapa nama, Sunda Kelapa mahsyur selama periode Kerajaan Sunda; Jayakarta, Djajakarta, atau  Jacatra d

Kendaraan Listrik, Teknologi Masa Depan dan Ramah Lingkungan

Impian masa depan banyak orang-orang pecinta lingkungan adalah menghasilkan kendaraan bermotor bebas emisi. Kendaraan bermotor berbahan bakar minyak (BBM), hasil pembakarannya menjadi salah satu pencemar udara. Pencemaran udara dari kendaraan bermotor yang melebihi ambang batas bisa sebabkan gangguan kesehatan, seperti gangguan saluran pernapasan dan kanker. Zat-zat pencemar udara merupakan radikal bebas yang bisa sebabkan ketidakseimbangan metabolisme tubuh. Jika hal ini terus berlangsung dan tidak diimbangi dengan pola hidup sehat, bisa sangat fatal. Pernah membayangkan kalau semua kendaraan di Indonesia tidak perlu BBM, tapi menggunakan listrik? Bukan tidak mungkin, sebab saat ini kendaraan listrik sudah mulai diproduksi di luar negeri, termasuk di Indonesia. Perkembangan dunia otomotif di Indonesia makin pesat, apalagi Indonesia termasuk salah satu produsen kendaraan bermotor termasuk mobil. Beberapa perusahaan justru mengekspor produk otomotif itu ke beberapa negara. Berd

Job Fair Qareer Carnival 2018 Siapkan Konsep Baru

Masa setelah lulus kuliah adalah kehidupan yang sesungguhnya. Kutipan di atas adalah pesan yang secara turun-temurun disampaikan dengan bijak oleh banyak orang, termasuk saya. Saya yakin, ungkapan tersebut tak akan lekang meski zaman berganti, sebab kenyataannya memang begitu. Kehidupan setelah menempuh jenjang pendidikan tertinggi adalah yang paling berat. Sadar atau tidak sadar, kita sudah menjadi manusia dewasa yang bertanggungjawab atas segala perbuatan yang dilakukan. Berusaha tegar dan tersenyum meski melamar kerja butuh usaha ekstra (Cptured by Andini Harsono) Hal terberat pertama setelah lulus adalah mencari kerja. Ah, rasanya pusing setelah tahu bahwa saya harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bantuan finansial dari orangtua menjadi minim atau bahkan tidak sama sekali. Jadi mau tidak mau harus aktif mencari info ke sana ke mari, baik online maupun offline . Ribetrya mencari kerja meliputi Menyiapkan berkas-berkas (SKCK, surat keterangan sehat

Film Koki-Koki Cilik, Film Ringan Sarat Makna

Saya ingat betul beberapa tahun silam, saat melakukan daftar ulang masuk universitas, saya diantar Bapak menuju Kota Malang yang sejuk. Dengan membawa berkas-berkas lengkap, kami meminta bantuan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) untuk meminta keringanan biaya daftar ulang. Kebetulan dana dari kantong Bapak tidak mampu menutupi biaya total yang harus saya bayar. Dengan bantuan mereka, saya dibimbing untuk antri di depan ruang Pembantu Dekan 3, yang mengurusi keuangan mahasiwa. Melalui proses panjang, ke sana ke mari, harus fotokopi ini itu, akhirnya saya diberi waktu perpanjangan untuk melunasinya. Artinya saya bisa menjadi mahasiswa di kampus ternama di Jawa Timur itu. kredit:  celebrity.okezone.com Tampaknya tak berbeda jauh, Sayangnya dalam film Koki-Koki Cilik pun beberapa potongan kisah seperti mengembalikan ingatan saya tentang mimpi yang harus dikejar. Bima (Farras Fatik) adalah anak kurang beruntung secara ekonomi yang punya ho

Kulari ke Pantai, Film Keluarga Sarat Makna

Promo film Kulari ke Pantai sudah dilakukan jauh-jauh hari sebelum jadwal tayang. Dari judul saja saya penasaran, “Kulari ke Pantai?” saya langsung terngiang-ngiang puisi yang dibacakan Cinta dalam film Ada Apa dengan Cinta. Sepertinya Mira Lesmana dan Riri Riza tidak ingin masyarakat juga flashback ke film karya-karya mereka yang sukses mendapatkan respon positif masyarakat. Secara tidak sadar, judul ingin akan memutar-mutar kenangan tentang film sebelumnya, meski jalan ceritanya jelas-jelas berbeda. Yang unik, ternyata Kulari ke Pantai adalah film untuk anak, seperti Petualangan Sherina (2000) dan Laskar Pelangi (2008). Tentu saja film-film ini tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga dewasa. Miles Films pun bekerjasama dengan Ideosource Entertainment, BASE, dan Go-Studio, kembali menghadirkan film anak, Kulari ke Pantai. Kulari ke Pantai akan hadir di bioskop-bioskop kesayangan kamu mulai tanggal 28 Juni 2018. Melalui film ini, Mira Lesmana dan Riri Riza merekrut pemai

Mengapa Penting Memahami Isu Gender?

Kasus pelecehan seksual baik melalui teks, verbal, atau fisik masih kerap terjadi. Biasanya yang menjadi objek pelecehan adalah perempuan. Media pun lebih suka viralkan pelecehan seksual seputar perempuan, meski sebenarnya kasus pelecehan juga terjadi pada laki-laki. Berita tentang perempuan dianggap menjadi makanan sedap bagi pembaca yang haus akan info terbaru. Perempuan selalu menjadi objek perbincangan masyarakat umum. Dianggap wajar jika membicarakan hal-hal sensitif tentang perempuan. Media pun punya peran khusus membentuk opini tersebut. sadar atau tidak, perempuan dianggap layak dilecehkan, sehingga kasus-kasus tersebut masih akan terus berlangsung. Entah yang akan diberitakan di media atau pun tidak. Apabila terjadi kasus pemerkosaan, masyarakat secara tidak langsung akan berpikir bahwa si perempuanlah yang salah. Kenapa? Karena menggunakan pakaian minimlah, pulang larut malamlah, terlalu menggodalah, dan lain-lain. Selalu perempuan yang menjadi objek untuk disala

Memanfaatkan THR Usai Lebaran

Momen kebersamaan lebaran masih belum cukup lama berlalu. Orang-orang sudah mulai kembali menjalani kehidupan seperti sediakala. Ada yang menjadi karyawan di kantor pemerintah atau swasta, ada yang bekerja paruh waktu, dan ada yang sedang berjuang mencari pekerjaan. Kamu yang bekerja sebagai karyawan, tentu saja dapat tunjangan hari raya (THR). Ada yang masih utuh, ada juga yang sebagian ditabung, atau apakah kamu termasuk yang menghabiskan THR sekaligus? Yang terakhir adalah pilihan buruk menurut saya, meski kebutuhan tak terduga setiap orang kadang mengharuskan kosongkan tabungan. Saya tidak akan membahas tentang kamu yang sudah tidak punya sisa tabungan setelah hari raya. Hehe...   dan kebetulan saya termasuk orang yang memikirkan masa depan setelah lebaran. Biasanya setelah lebaran, ada saja kebutuhan yang mau tidak mau harus dipenuhi. Barang yang paling sering saya keluhkan adalah smartphone . Barang elektronik yang dipakai terus-menerus tentunya kualitasnya dan