Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Ekonomi

Setua Ini Belum Nikah Juga?

Kamu gak mau nikah? Entah sudah berapa kali pertanyaan-pertanyaan itu datang, yang membedakan cuma penanyanya. Biasanya aku diem aja sih atau senyum. Gak jawab. Capek kadang dengernya apalagi pertanyaan itu datang dari keluarga sendiri. Kapan nikah? Kapan nikah? Kapan nikah? Menikah bukan prioritas saat ini Sebagian besar orang pasti ingin menjalani hidup normal, baru lahir, jadi anak-anak, tumbuh jadi remaja, lalu dewasa, menikah, punya anak, jadi kakek/nnek, terakhir mati. Siklus hidup manusia pada umumnya begini, tapi gak semua orang mau nikah. Ada temenku yang terang-terangan begitu ditanya, “Sudah menikah?” Jawabannya, “Tidak menikah.” Tidak dalam artian memang gak niat buat nikah. Ibaratnya kalo cita-citaku tercapai, baru aku lega dan beralih prioritas lain Kalo seperti yang orang-orang bilang, menikahlah biar bahagia. Lah, berarti orang-orang yang belum menikah tidak bahagia? Ya belum tentu kan. Bahkan orang yang sudah menikah apakah ada jaminan bahagia?

Pengalaman Berburu Produk Lokal di Pasar idEA

Begitu semua gaji hasil bekerja di media sosial tertampung di rekening, sudah tentu saya harus mengeluarkan sebagian untuk zakat, membeli keperluan bulanan, bayar BPJS, dan tak lupa belanja baju buat keperluan kalau diundang ke acara tertentu, dan gara-gara  Pasar Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) di Jakarta Convention Centre saya harus... Tahan, jangan belanja dulu! Sejak akhir bulan Juli 2019 kemarin sudah diwanti-wanti untuk tidak gegabah belanja ke tempat lain, “Di Pasar idEA bakalan diskon gede-gedean. Belanja di sana saja.” Berbekal datang ke Jakarta Fair dari tahun ke tahun dan berkunjung ke toko di mall tapi pada saat-saat tertentu sedang promo besar-besaran, saya dan teman-teman sepakat untuk TAHAN BELANJA terlebih dahulu, termasuk belanja online. Ya karena kami yakin barang yang dijual pun murah-murah. Seperti biasa, barang murah kudu butuh ketelitian saat membeli. Tanggal 15 Agustus 2019 adalah pembukaan Pasar idEA. Sebelumnya, buat kamu yang b

Rencanakan Anggaran Naik Haji dan Umrah Sejak Dini

Semua orang yang naik haji dan umrah tidak serta merta ke tanah suci tanpa menyisihkan sedikit demi sedikit gajinya. Saudara saya sudah merencanakan haji untuk 10 tahun ke depan. Saat ini mereka mendaftarkan diri ke badan pemberangkatan jamaah. Melalui itu, saudara saya menyetorkan uang sejumlah tertentu setiap bulannya dalam jangka waktu tertentu. Ada banyak badan yang mengurusi hal ini, tinggal pilih saja. Oh ya, bagaimana dengan kamu? Ingin naik haji dan umrah tapi tidak melakukan apa-apa, hanya berangan-angan saja? Hahaha... Sekadar angan saja tidak cukup. Harus diwujudkan. Niat kuat untuk berhaji dan umrah Semua dimula dari niat. Sebut saja saya ingin punya lahan di Jakarta untuk dibangun rumah suatu saat. Apakah tidak boleh berniat seperti itu? Boleh. Semua orang boleh bermimpi punya apapun yang mereka inginkan, tapi apakah mimpi akan terwujud secara cuma-cuma? Tidak bukan? Kuatkan niat terlebih dahulu. Kemudian buatlah strategi-strategi untuk mencapai mimpi