Skip to main content

Freelance Jaman Nau Gampang Dapat Job

Mendadak ingat teman seperjuangan waktu kuliah dulu. Saya dan dia suka sekali membahas banyak hal, mulai dari gosip angkatan, organisasi pers yang kami geluti, tugas, laporan praktikum,  dan rencana ke depannya. Sayangnya kami hampir tidak pernah membahas urusan pacar, pernikahan, dan tetek bengeknya. Sampai pada masanya menjelang kelulusan, pada suatu malam yang cukup sendu, udara Malang yang cukup sejuk, dan hati cukup kalut, muncullah sebuat pernyataan, Aku gak suka kerja yang dibatasi tembok-tembok atau kerja di laboratorium. Bosen gak sih?

Sama. Aku nanti kalau lulus mau buka usaha yang buka lapangan kerja buat orang lain.

Impian saya bisa bekerja di mana saja tanpa harus dibatasi oleh tembok setiap hari

Indonesia sudah kebanyakan pengangguran dan kebanyakan lari ke kota untuk kerja.”

Intinya kami punya impian yang sama, tidak suka bekerja di kantor.

Sepertinya memang apa yang saya katakan dulu dikabulkan. Beberapa kali kerja kantoran selalu merasa tertekan dan bosan. Jalan akhirnya resign. Sesedrhana itu untuk menjadi pengangguran yang bisa menggalau bebas. Hm, tapi poin pentingnya bukan menganggur.

Sebelum diterima di perusahaan-perusahaan tersebut, pasti mencari lowongan kerja yang pas dong. Saya sama sekali tidak tertarik untuk ikut jobfair. Dengan terpaksa saya mendaftar di situs-situs pencari kerja yang di mana semuanya fulltime. Saya memang bukan orang yang bisa mengabdi penuh pada pekerjaan sejenis itu. Saya ingin ada lebih banyak waktu untuk diri sendiri, keluarga, binatang piaraan, dan lingkungan. Kalau berbicara masalah gaji, saya percaya rezeki akan selalu ada selama saya berusaha. Berarapun yang saya butuhkan. Toh, sewaktu bekerja di kantor pun, kondisi keuangan saya pas-pasan. Sebuah realita yang sebenarnya banyak dialami orang, tapi mereka lebih memilih bertahan di pekerjaan dengan tekanan tinggi dan gaji standar. Belum lagi harus lembur dengan menghabiskan waktu berkumpul dengan keluarga. Esok paginya harus bekerja pagi. Sering terlambat bisa mendapatkan sangsi.

Yeah kehidupan kerja di perusahaan, baik perusahaan kecil atau besar, kadang semelelahkan itu. Tapi tidak semua orang tidak suka bekerja di kantor. Beberapa teman justru menikmati kehidupan kantor yang penuh dengan keteraturan. Buat mereka, delapan jam kerja (atau lebih) adalah sebagai bagian dari bentuk pengabdian diri terhadap apa yang mereka cintai. Beberapa orang suka menjadi sales karena harus bertemu banyak orang setiap hari, beberapa orang cukup serius menggeluti penelitian ilmiahnya di laboratorium bahkan sampai harus begadang hanya untuk tahu apakah nasib samplenya sesuai dengan yang diharapkan.


Freelance itu bebas
Lulus kuliah saya bekerja di sebuah bimbingan belajar atas saran teman, karena merasa tak sesuai akhirnya saya menganggur delapan bulan. Tidak mudah menjadi pengangguran di mana setiap lulusan sarjana dituntut untuk bekerja di sebuah perusahaan bonafit oleh keluarga dna lingkungan. Sambil memasukkan lamaran, baik via online maupun via pos, kemudian saya  dan mencoba peruntungan di perusahaan yang bergelut di penerbitan buku. Sayangnya pekerjaan itu pun saya kira tidak cocok. Akhirnya saya kembali menganggur delapan bulan. Dalam kurun waktu itu saya mencoba buka usaha kecil dengan mengandalkan hobi menggambar. Usaha di bidang kesenian itu pun terhenti lantaran ada proyek baru bersama seseorang. Beberapa bulan berselang, setelah proyek tersebut berakhir, saya coba kembali fokus di dunia blogger.

Freelancer itu menyenangkan. Ada banuak waktu luang dan tetap bisa melakukan hobi lain

Saya ikut banyak event dan bertemu banyak orang. Menjadi blogger seperti memberi asupan energi karena setiap orang yang saya temui punya pemikiran dan ilmu masing-masing. Tanpa sengaja, profesi blogger juga memberi efek samping positif lain. Saya bisa belajar mengatur media sosial, meningkatkan impression, dan meningkatkan standar kualitas postingan. Mulai branding diri meski belum sempurna. Akibatnya apa? Ternyata setelah saya mencoba perbaiki kualitas postingan, ada beberapa tawaran datang, baik di blog, Instagram, atau pun untuk jadi buzzer di Twitter. Sangat menyenangkan, bukan bekerja di rumah hanya bermodalkan smartphone.

Apakah pekerjaan freelance cuma itu? Tidak. Ada banyak sekali. Anak arsitek, desian grafis, tukang batu, tukang bangunan, guru bimbel yang tidak terikat kontrak, dan lain-lain. Masih banyaaak. Sayangnya saya kehabisan kata-kata mengingat jenis pekerjaan freelance lain. Wkwkwk.. Keunggulannya jadi freelance itu apa sih? Kebebasan. Saya bisa menerima dan menolak tawaran yang datang atau bahkan menerima semuanya. Sesederhana itu tanpa harus pusing memikirkan besok pagi harus pakai kemeja dan sepatu klimis. 

Apa lagi? Hem, selain waktunya sesuka hati, pakaian senyamannya, juga mengerjakan pekerjaan yang kita inginkan tapi bisa juga mengerjakan hal lain di waktu yang berbeda tanpa harus terikat dalam jangka waktu lama. Selesai proyek, berganti pekerjaan lain dan dengan orang baru, atau bisa jadi dengan orang yang sama tapi berbeda bidangnya. Menyenangkan bukan? Mengenai bayaran? Kita juga bisa atur, mau menyesuaikan standar sendiri, ikut bayaran per proyek dari perusahaan, atau mengambil jalan tengah. Kalau deal, jalankan, kalau tidak, bersenang-senanglah dengan waktu luang yang tersedia.

Beruntunglah mahasiswa zaman sekarang
Guys, waktu saya kuliah ingin bekerja sambilan. Mencoba ke sana ke mari mencari lowongan kerja freelance. Susah sekali mencari lowongan pekerjaan untuk anak kuliahan dengan kepintaran standar dan tidak punya keahlian menonjol. Beberapa kali mencoba mendaftar di bimbingan belajar untuk menjadi salah satu pengajar, menjadi cleaning service, waiters, dan lain-lain, ehm, tidak menunjukkan hasil. Tulisan-tulisan (puisi dan cerpen) saya tidak ada satu pun yang dimuat di media juga. Sungguh menyedihkan. Sementara uang kiriman berangsur-angsur makin kecil dan tersendat-sendat.

Alhamdulillah pernah bekerja menjaga toko buku kecil sebulan lamanya saat musim liburan untuk mengganti teman. Tidak apa-apa. Setelah itu beberapa kali terjebak dengan bisnis MLM. Yeah, saya sudah menjadi langganan diprospek MLM. Tahu kan kalau bisnis MLM produknya tidak ada yang murah? Ya, bukannya saya mendapat keuntungan, tetapi malah sibuk membelanjakan keuntungan untuk mendapatkan poin. Hasilnya saya tidak mendapat apa-apa selain produk MLM itu sendiri. 

Beruntunglah kamu yang jadi mahasiswa sekarang. Kenapa? Mencari pekerjaan paruh waktu bukan lagi mimpi buta. Semua orang menjadi punya peluang untuk bekerja sampingan di sela-sela jam kosong tanpa jadwal kuliah. Salah satu solusinya menjadi blogger. Cukup membuat website, bergabung di grup blogger di Facebook, berteman dengan blogger-blogger di berbagai daerah, lalu datang ke event-event baik yang berbayar, gratis, atau pun dibayar, beli produk kemudian direview di blog, dikenal banyak orang, tulisannya bermanfaat, mendapatkan tawaran-tawaran dan..... menghasilkan uang. Terlihat sederhana ya? Iya sesederhana itu meski perjalanannya tidak mudah juga. Buat saya merintis sesuatu harus sedini mungkin. Jika kamu, mahasiswa, dan merasa terlambat, sebaiknya lakukan sekarang juga, apapun itu. Belajar dari kesalahan dan kritikan orang, kelak jika sudah lulus, tinggal mengembangkan dan ongkang-ongkang kaki di rumah menikmati hasil yang sudah dirintis sejak lama.

Saya mau kasih bocoran lagi nih. Ada lo beberapa website dan aplikasi pencari kerja. Untuk pekerjaan yang berhubungan dengan blogger kamu bisa mendaftar di iblogmarket, sribulancer, sociabuzz, dan beberapa website lain. Nah, kelebihannya, website-website yang saya bocorin ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan kita. kalau cocok, langsung join, jika tidak ya abaikan saja. Mau pekerjaan freelance lain? Ada.. coba kamu mulai rajin buka website pencari kerja freelance. Serius, banyak dan kamu tidak perlu lagi repot menambah uang saku lagi. (Uwan Urwan)

Comments

Paling banyak dibaca

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Petualangan Pertama Kali Membaca Puisi

Momen itu masih jelas terpatri dalam ingatanku. Tanggal 13 Desember 2008, sebuah hari yang kini terasa begitu bersejarah bagiku. Ini bukanlah kebetulan semata, melainkan perpaduan kesengajaan dan ketidaksengajaan yang membawaku kepada suatu dunia yang indah, dunia membaca puisi dan menulis puisi yang sangat emosional. Momen ketika aku membaca puisi bersama komunitas pecinta sastra.  Kecintaan pada puisi telah merayap dalam hatiku sejak masa SMP. Aku telah menghasilkan banyak puisi, namun hanya sedikit yang dipublikasikan. Meski rutin menulis puisi, kemenangan dalam lomba puisi adalah hal yang sulit aku raih. Lomba puisi memang sebuah tantangan besar buatku. Dari sekian kali ikut lomba puisi, hanya satu kali menang juara 1 lomba puisi. Setelah itu tidak ada lagi. Wkwk Aku ingat betul, waktu itu sedang asyik membaca puisi di HP-ku. HP-ku memiliki fitur rekaman suara yang memungkinkanku merekam sendiri. Impianku saat itu adalah merekam suara, entah itu untuk bernyanyi atau membaca hasil d

Mengilhami Dinding Sel Supermini

Pohon mangga ( Mangifera indica ) setinggi 4 m berdiri kokoh di halaman kantor saya. Daunnya rimbun membentuk payung hidup. Saat berdiri di bawah naungannya, angin sejuk dapat saya rasakan. Tentu saja, oksigen sebagai hasil metabolisme tanaman anggota family Anacardiaceae itu membersihkan karbondioksioda di udara dan digantikan oleh unsur yang bersifat oksidator. Pantas jika setiap orang yang ternaungi, tak hanya terlindung dari terik matahari, tetapi juga merasa segar. Pohon mangga (kredit: irwantoshut.net )        Tanaman itu sangat kokoh dan konsisten berdiri bertahun-tahun bahkan kian tinggi. Meski tidak memiliki rangka seperti hewan dan manusia, tanaman (tak hanya mangga) memiliki rangka-rangka dalam berukuran mikroskopis. Rangka-rangka itu dapat disebut dinding sel. Sebenarnya tidak tepat jika saya mengatakan bahwa dinding sel adalah rangka dalam (endoskeleton) tanaman, tetapi fungsinya mirip dengan sistem rangka pada tubuh hewan. Itu terbukti pada fungsinya yang memberi be

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Dibalik Karir Blogger: Berkilau di Dunia maya, Tipes di Dunia Nyata

Bayangkan, kamu berpikir aku hanya menikmati hidup sebagai seorang blogger. Saat tinggal di Jakarta, setiap hariku diwarnai dengan berlalunya waktu di jalanan yang padat, pertempuran melawan kemacetan, dan perlombaan mengejar transportasi agar tak terlambat tiba di undangan-acara. Ya, bisa dibilang aku keluar masuk kafe atau restoran mewah, sering bermalam di hotel berbintang, dan menerima produk-produk terbaru dari merek-merek ternama. Karir blogger seolah berkilau dan hangat layaknya sinar matahari pagi. Namun, semua itu hanya gula-gula pahit yang menghiasi kehidupanku. Hasil sesungguhnya datang setelah berkeringat menulis di blog dan media sosial. Dunia blogger saat ini penuh lika-liku. Karir blogger: Gampang Dapat Uang dari Ngeblog? Sederhana, bukan? Hm, nyatanya tidak semudah yang kamu bayangkan. Terlepas dari sudut pandangmu, menulis di blog adalah perjalanan yang tak bisa diremehkan. Ada faktor-faktor yang bisa mempermudahmu menghasilkan uang dari blog, tapi ada pula faktor-fakt

Beli follower atau organik?

Follower Instagram . Mau banyak atau sedikit tergantung tujuan kita punya akun itu. Tidak semua orang punya orientasi untuk menjadikannya ladang bisnis. Beberapa orang hanya sekadar bahagia posting foto selfie , curhat, dan kehidupan sehari-hari. Ada yang postingannya bagus dan terstruktur, tapi tak sedikit juga yang amburadul dalam postingannya. Jujur, foto dan caption yang tidak menarik (jelek, red ) di Instagram bisa jadi sangat mengganggu. Jangan berharap followers bertambah. Berbeda jika kita posting gambar asal di Facebook, Twitter, atau Path . Orang akan maklum. Namun, segmen dunia Instagram jelas berbeda.  Jangan sekali-kali posting foto blur , tidak jelas maksudnya, atau entahlah pokoknya tidak enak dilihat karena itu sangat berpengaruh pada masa depan followers kita, yang notabene pasti teman kita sendiri. Jangan sedih kalau follower kita berkurang setiap hari atau bahkan teman kita unfollow . Jangan sedih . Akun dengan foto dan caption keren saja sering menjadi k

Mi Ramen Yakisoba Mi Instan Goreng dari Nissin Foods, Enak atau Enggak?

Kala itu langkah kakiku bersemangat seolah habis mendapat kecupan dari ayang, padahal baru dapat transferan uang. Seperti biasa, jika punya cukup uang, aku akan membeli beberapa makanan kebutuhan di Indomaret tersekat. Kemudian aku terjebak di bagian etalase mi instan. Tentu saja aku mengambil beberapa mi goreng Indomie original dan mi kuah Indomie.   Set, dengan cepat ada yang menarik perhatian. Label harga berwarna kuning artinya promo untuk mi bertuliskan aksara Jepang dengan bungkus dominan berwarna cokelat, Ramen Yasikoba Mi Instan Goreng, rasa takoyaki ala Jepang. Kebetulan aku pernah makan takoyaki. Harga promonya kalau tidak salah ingat Rp5.000. Lumayan untuk dicoba apalagi memang produk Nissin Foods hampir tidak pernah menyentuh lidahku. Ramen Yasikoba Mi Instan Goreng, rasa takoyaki bisa diterima di lidah orang Indonesia? Ramen Yasikoba Mi Instan Goreng, rasa takoyaki ala Jepang baru kumasak beberapa hari kemudian, di sore hari saat perut meminta jatah kesenangan. Begitu kubu

Enam Alasan Alun-alun Situbondo Harus Kamu Kunjungi

Tidak banyak turis lokal atau pun turis asing yang dengan sengaja mau liburan ke Kabupaten Situbondo kalau bukan karena hal khusus, misalnya ada pekerjaan, ada riset, tempat tinggal orang tua, dan lain-lain. Setahuku rata-rata orang lebih pilih berlibur ke Banyuwangi karena sektor pariwisatanya jauh lebih unggul daripada di Kabupaten Situbondo, juga dilengkapi dengan banyaknya travel agen yang menyediakan paket wisata yang bisa mengunjungi ke banyak tempat, seperti Alas Purwo dan Taman Nasional Baluran. Sebenarnya ada banyak tempat wisata Situbondo yang layak didatangi, tapi karena kurangnya pengelolaan, akomodasi, sarana transportasi, dan promosi, ya jadi begitu, tempat wisata Situbondo jadi seperti hanya ada. Namun, jika mampir ke Kabupaten Situbondo, kamu wajib mampir ke Alun-alun Situbondo. Kenapa? Alun-alun Situbondo lokasinya strategis Alun-alun Situbondo memang terletak di pusat Kota Situbondo. Wajar jika strategis, dekat kantor polisi, rumah sakit, perkantoran, kafe, toko buku

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus kucing, y