Skip to main content

Alun-alun Kota Situbondo Tahun 2013



Ini mungkin konyol jika saya selalu mengekspos kampung kelahiran saya. Iya, saya memang kembali lagi menguak satu titik di kota Situbondo. Bukan masalah besar sih, hanya saja saya pikir bodoh kalau banyak orang yang lahir di kota Situbondo memilih untuk menutup mata. Mungkin orang-orang juga tertawa jika membaca tulisan ini dan akan berkata, “Halah, lebay.” Atau “Apa sih yang bisa dibanggakan di Situbondo?” Buktinya pemuda-pemudanya malas untuk memgembangkan potensi di sana (termasuk saya dan teman-teman saya sendiri, hehe).
Memang sih, sampai saat ini saya merasa (ini belum disurvey lo, jadi jangan terhasut) tidak ada sesuatu yang ‘wah’ di sana. Lapangan pekerjaan begitu sempit untuk memberikan peluang hobi saya bisa berkembang. Dan banyak orang (lagi-lagi anggapan subjektif penulis) yang cukup bertahan dengan menjadi pegawai sukwan (kepanjangan dari sukarelawan) dengan gaji seadanya hingga bertahun-tahun. Banyak sih alasannya dan tidak bisa jauh dari orang tua yang menjadi alasan utama (ini hasil perbincangan dengan beberapa rekan sejawat saya).
Dan dua paragraf di atas sebenarnya ‘nggak banget’ buat dijadikan pendahuluan di tulisan ini. Tapi, karena sudah capek-capek ngetik sambil menunggu kantuk, ya boleh dong (mumpung sedang mood). Tetap seperti tulisan terdahulu (baca : Senja di Situbondo) saya memang sengaja berkeliaran untuk hunting foto. Ini juga berupa kumpulan foto terdahulu dan beberapa memang terbaru.  
Nah, foto-foto dibawah itu saya ambil di alun-alun kota Situbondo. Kalau Anda berkunjung ke Situbondo, sempatkanlah mampir di alun-alun. Letaknya sih di pusat kota dan hanya 10-15 menit dari terminal kota Situbondo. Cukup naik angkot saja bisa. Sebenarnya sama sih dengan alun-alun di mana pun. Setiap malam minggu pasti orang-orang membludak. Dan kalau malam, ada warung-warung tenda yang telah ditertibkan. Satu petak khusus untuk pedagang-pedagang. Banyak yang dijual sih mulai dari makanan hingga baju bekas. Hihi.. jangan salah, saya juga pernah sekali membeli baju bekas di sana dan sampai saat ini masih sering dipakai. 
Di  bagian lain tentu saja lapangan. Cukup luas sih dan biasanya digunakan untuk upacara kemerdekaan atau acara lain misalnya konser artis, malam takbiran, main bola dan lain-lain. Eh, beberapa tahun belakangan sudah ada lapangan basketnya loh. Saya tidak tahu tepatnya dan tepat di depan pendopo ada teras-teras beratap yang bisa wi-fi-an. Khusus bagi yang punya laptop atau tablet yang mau gratisan. Saya dulu juga sering berlama-lama di sana lo. Apalagi peminat gratisan cukup banyak. Hehe... Sekalian bisa flirting-flirting dengan anak sekolahan.

Tepat di pusat alun-alun ada air mancur. Demi penghematan, air mengucur ke atas hanya di malam minggu. Di tengah kolam terpasang perahu dengan cat emas. Cantik sih. Tapi saya sering tidak betah di sana karena selalu sendirian. Maklum saya memang lebih suka hidup soliter. Beberapa meter dari air mancur itu ada relief. Sepertinya cerita mengenai perjuangan untuk kemerdekaan Republik Indonesia sih. Saya kurang bisa memahami jalan ceritanya. Yang menarik buat saya ya... heran saja, relief cantik begini orang sering tidak peduli (menurut saya sih). Tak jauh dari relief itu, ada tugu tempat bertengger burung garuda. Burung garuda itu mengepakkan sayap seolah ingin terbang. Tapi keburu dikutuk jadi batu. Hehe...


Tulisan ini sengaja mengangkat alun-alun kota Situbondo walaupun pembukaannya menurut saya ‘nggak banget’ tapi tetap akan saya lanjutkan cerita tentang Situbondo di lain waktu. Menyambung di paragraf awal, saya hanya ingin mengatakan bahwa Situbondo bukanlah kota kecil yang hanya menjadi tempat persinggahan sementara bagi orang-orang yang hendak ke Bali. Kami punya banyak hal untuk Anda ketahui.(Uwan Urwan)

Comments

Paling banyak dibaca

Golda Coffee dan Kopi ABC Botol, Kopi Kekinian, Kopi Murah Cuma 3000an

Kamu suka kopi hitam pekat, kopi susu, kopi kekinian, atau yang penting kopi enak di kedai kopi? Mungkin kita sering sekali nongkrong bersama teman di kedai kopi mencoba berbagai aneka ragam kopi, mahal pun tak masalah, tapi yang jadi persoalan jika sedang miskin, apakah akan tetap nongkrong? Pilihannya ya minuman murah, misalnya kopi murah dan kopi enak yang cuma 3000an ini.   Aku, Uwan Urwan, memang bukan penikmat kopi banget, tapi suka minum kopi, kadang sengaja mampir ke kedai kopi punya teman, paling sering membeli kopi Golda Coffee dan/atau Kopi ABC Botol, yang harganya hanya 3000an. Aku akan mencoba mereview empat rasa dari dua merek yang kusebut sebelumnya. Golda Coffee kutemukan di minimarket punya dua rasa, yaitu Golda Coffee Dolce Latte dan Golda Coffee Cappucino. Sementara Kopi ABC botol juga kutemukan dua rasa, chocho malt coffee dan kopi susu.   Keempat rasa kopi kekinian kemasan itu aku pikir sama karena biasanya hanya membeli, disimpan di kulkas, dan langsung ku

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.