Skip to main content

Posts

Serba-serbi Dunia Per-Instagraman

Eh, kamu punya Instagram tidak sih? Berapa jumlah follower mu? 100? 500? 800? 1k? 5k? 10k? atau 1m? Gila, luar biasa jika kamu mencapai jumlah followers 1m. Artis banget! Saat postingan mulai diketik, akun Instagram  @uwanurwan berjumlah 6.676  followers . Buat saya ini sudah di level " okay ", tapi untuk tujuan lain, angka 6k masih tergolong cemen . Maaf, bukan bermaksud merendahkan, tapi pada kenyataannya follower dengan jumlah seperti itu, jika saya ingin promosikan jualan, belum terlalu efektif (dalam artian kurang menjangkau lebih banyak orang). Kecuali saya tenar di komunitas tertentu dan mereka butuh barang jualan saya. Saya punya akun media sosial bukan untuk terlihat keren saja, tetapi untuk jualan. Minimal saya mau jual apa yang saya bisa, menulis, menggambar, atau apa gitu .  Saya butuh kerja lebih keras lagi untuk mencapai follower minimal 10k. Saya bisa promosikan produk art dan tulisan saya. Kebetulan saya fulltime blogger dan ilustrator , yang menurut

Sehat 365 Hari dengan Herbal

Perubahan cuaca sekarang sangat ekstrim. Seharian panas tiba-tiba hujan turun atau sebaliknya. Sementara pekerjaan menuntut kita untuk tetap beraktivitas seperti biasanya. Tak peduli hujan atau terik, asal pekerjaan hari itu selesai. Orang yang bekerja di kantor pun sering harus lembur. Sudah cuaca cukup ekstrim, rasanya sudah tidak ada lagi yang namanya musim kemarau dan musim penghujan. Hujan bisa datang kapan saja dan panas matahari kian menyengat. Apalagi pepohonan semakin berkurang akibat ditebangi. Kehidupan menjadi sejalan dengan menurunnya tingkat kesehatan lingkungan dan diri. Tubuh jadi kehabisan waktu untuk menyiapkan makanan bergizi. Tinggal antri di sebuah restoran cepat saji nyaris setiap hari. Pun waktu untuk berolahraga dan istirahat berkurang. Pulang kerja, tak berapa lama kemudian tidur karena esok paginya harus bekerja lagi. Weekend bagaimana? Bisa jadi karena saking sibuknya masih harus ke kantor atau memilih bermalas-malasan di rumah. Kondisi itu bik

Abhidhah, Potret Sederhana tentang Perbedaan

Bondowoso . Yang pertama kali terlintas saat mendengar kota itu disebut adalah daerah penghasil kayu. Selain itu, salah satu kota yang berada dalam wilayah tapal kuda itu memang jadi tempat singgah saat dalam perjalanan dari Situbondo ke Jember. Situbondo sangat dekat sekali dengan Bondowoso. Ya cukup naik motor dari pusat kota Situbondo, 15-30 menit sudah masuk ke wilayah Bondowoso. Untuk masuk ke kotanya sendiri butuh waktu lebih lama. Baca juga Desa wisata Lombok Kulon, Bondowoso Banyak potensi alam dan wisata sebenarnya di sana. Cuma saya ingin bercerita tentang sebagian kecil potensi sumber daya manusianya. Jadi sebenarnya saya dan teman-teman Komunitas Penulis Muda Situbondo (KPMS) juga Situbondo Photography Ponsel (Si Ponsel) diundang dalam screening film Abhidhah. Eits , jangan salah cara bacanya. Untuk bhi dibaca seperti huruf hijaiyah Ba ', tetapi huruf 'h'-nya tidak luruh dan dhah dibaca seperti huruf Dal dengan 'h' tidak luruh dan huruf &

Yuk Belajar Decoupage Barang Lama

Belajar itu keharusan. Tidak penting itu siapa dan di mana, selama ada kesempatan kenapa harus dilewatkan. Ada workshop kecil bersama ibu-ibu pecinta fotografi di Hotel Rukotel, Surabaya. Saya mah mau bareng siapa saja hayuk, tidak mengenal jenis kelamin. Mau bersama bapak-bapak atau bersama ibu-ibu selama asyik, mengapa harus tidur? Eh. Nah, kebetulan Mama Adhe mengajari cara membuat decoupage dari talenan dan botol bekas. Nah lo, talenan yang biasa dipakai di dapur juga bisa untuk hiasan di rumah. Juga botol bekas yang kita anggap tidak berguna, bukannya lebih baik dibuang ya? Nah, salah. Bukan dibuang, tetapi kudu dimanfaatkan dengan baik. Benda tak berharga bisa dibuat jadi terkesan mahal dan punya nilai jual lo . Kenapa sih, setiap benda di rumah yang bekas-bekas harus dibuang? Manfaatkan saja kenapa? Itung-itung mempercantik ruang tamu, kamar tidur, atau ruang bersantai bisa dong pakai barang-barang tak terpakai di rumah. Tisu bermotif Nah, untuk decoupage

Uang Kita di Bank Pasti Aman

Menyimpan uang bagi sebagian besar orang, termasuk saya adalah hal paling berat dalam hidup. Bayangkan, pada saat awal bulan menerima gaji, beberapa hari kemudian, gaji sudah nyaris 50% dikeluarkan untuk kebutuhan hidup selama satu bulan. Artinya, untuk satu bulan penuh bertahan hidup hanya mengandalkan gaji yang tersisa. Beberapa orang cukup kreatif, sehingga mulai membuka usaha kecil, misalnya dengan berjualan cemilan di kantor, jual pulsa, jual kain batik, atau jadi reseller produk-produk makanan atau pakaian. Sebenarnya memang bagus sih, soalnya kita jadi kreatif memanfaatkan momen, sekaligus untuk bertahan hidup. Uang sejumlah Rp5.000 akan menjadi sangat berharga saat memasuki pertengahan hingga akhir bulan. Sementara pada awal bulan, kita sibuk berbelanja, membeli hal yang kadang tidak dibutuhkan di rumah atau terlalu banyak kegiatan dengan teman-teman sekantor, misalnya nongkrong di kafe, karaoke, nonton film, atau travelling . Uang selalu datang dan pergi sudah seperti k

Yuke, Jebolan AFI 3 Punya Studio

Eh, kalian tahu Akademi Fantasi Indosiar (AFI) tidak sih? Itu lo kompetisi menyanyi pertama di Indonesia yang diadakan Indosiar. Nah, tahu ya? Toss, berarti kita satu zaman. Paling berkesan sih memang AFI 1. Ya karena termasuk acara baru dan masih belum tahu arahnya mau di bawa ke mana. Setiap minggu saya menonton acara itu. Begitu ada yang tereliminasi, ikut sedih. Tak hanya itu, setiap sore juga nonton Diary AFI. Kalau tidak nonton, biasanya agak bete . AFI 1 yang ngehits itu Saya masih ingat, pemenang AFI 1 itu Fery AFI. Semua nama peserta diberi embel-embel AFI dan tayangan ini hits sekali pada zamannya. Sampai-sampai waktu RINI AFI tereliminasi, saya sakit. Wkwk.. Lebay ya. Nah, saya memang ngefans sama RINI AFI, sampai saya berlangganan tabloid remaja, menggunting gambar-gambar yang berkaitan dengan AFI. Lalu menyimpannya di sebuah kotak. Sampai sekarang gambar-gambar itu masih ada. Hebat ya.  Bikin nostalgia nih tulisan ini Sayangnya gema AFI hanya sampai season ke

Travelling ke Lampung, Makannya di Cikwo

Lampung. Hm... kira-kira apa yang pertama kali melintas di benakmu saat mendengar kata Lampung? Iya, provinsi yang terletak paling selatan di Pulau Sumatra itu lo. Apa? Penghasil begal berkualitas? Betul. Eh, ahahah. Tidak, saya kali ini tak akan membahas tentang begal. Begal itu terlalu mengerikan untuk dibahas. Semakin dibahas akan semakin bahagia mereka. Ya, begitulah. Kian menyebarnya gosip tentang begal akan membuat begal semakin berjaya di muka bumi. Pertama kali menginjakkan Provinsi Lampung, nuasanya tak berbeda jauh dengan Jakarta. Tidak berbeda jauh sih, meski banyak sekali bedanya. wkwk. Provinsi Lampung resmi terbentuk pada 18 Maret 1964. Tahu tidak jika sebelumnya, Lampung itu satu karesidenan dengan Provinsi Sumatera Selatan. Dengan Ibukota Bandar Lampung, ikonnya memiliki banyak potensi alam dan objek wisata yang patut kita tahu. Begitu kapal feri mendarat di Pelabuhan Bakaheuni, Menara Siger yang berwarna kuning keemasan dengan ornamen merah terlihat dengan jel