Skip to main content

Posts

Showing posts with the label info

Tak Lagi Mengejar Sorot, Gisella Mencari Suara

Di balik gemerlap gaun malam dan sorotan kamera, ada Gisella Karina Emaputri—perempuan yang tak hanya tahu cara melangkah anggun di panggung, tapi juga cara mengatur ritme hidupnya dengan presisi seorang insinyur. Ia bukan hanya beauty queen. Ia adalah mahasiswi Teknik Industri di Sampoerna University, yang kini juga berjuang untuk kelulusannya. Banyak orang berpikir dunia pageant hanya soal penampilan. Tapi Gisella tahu, tampil memukau tak cukup tanpa manajemen waktu yang disiplin dan strategi hidup yang efisien. Ilmu teknik industri mengajarkannya bahwa segala sesuatu, bahkan mimpi, perlu dirancang dengan sistem yang kuat. Maka ia membagi harinya untuk kuliah, latihan menari, sesi modeling, dan kompetisi pageant—semuanya berjalan dalam satu sistem yang ia bangun sendiri. Dan hasilnya tak main-main: 1st Runner Up Miss Grand Tourism 2024, Miss Intelegensia Miss Grand Tourism, Best Evening Gown Miss Celebrity International, hingga masuk Top 15 di ajang internasional. Bukan keberuntungan...

Menemukan Bunyi yang Hilang: Perjalanan Emosional di Balik Album Stilasi

Aku duduk di tengah ruangan Dua Belas Space , dikelilingi wajah-wajah yang tenang namun penuh semangat. Hari itu, 25 April 2025, aku merasa menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar. Sebuah kehormatan bisa menghadiri launching album Stilasi sekaligus pemutaran music video "Mesem" garapan Nusantara Rythem. Tak hanya itu, diskusi budaya bersama Mas Rendra Agusta dan pemaparan dari Mas Ali Gardy Rukmana membuat sore itu terasa penuh makna. Ada rasa haru ketika menyaksikan video " Mesem "—tentang teman-teman difabel Situbondo. Rasanya seperti sedang menatap cermin, menyadari bahwa mereka adalah bagian dari kita, hanya dalam bentuk yang lebih istimewa. Lebih dari itu, pertemuan itu membawaku pada momen perenungan panjang, tentang musik, tentang budaya, dan tentang siapa kita sebagai manusia. Stilasi, Bunyi yang Lahir dari Perenungan Album Stilasi bukan sekadar kumpulan musik—ia adalah refleksi panjang, perenungan dalam tentang budaya dan identitas. Karya ini digarap o...

Biar Tidak Pusing, Tata Barang di Rak Gudang Minimalis dari Kitarack

Bukan hanya pabrik dan toko besar, rumahmu juga butuh sistem penyimpanan yang kuat dan terorganisir. Kenapa? Karena rak gudang heavy duty bisa jadi solusi yang kamu cari selama ini. Salah satu hal yang sering luput saat membangun atau merenovasi rumah adalah menyisihkan ruang khusus untuk menyimpan barang. Kita terlalu fokus pada estetika ruang tamu, dapur, atau kamar tidur—tapi lupa bahwa menyimpan barang dengan rapi adalah bagian penting dari rumah yang nyaman. Aku mengalaminya sendiri. Setiap sudut rumah seperti tidak punya fungsi penyimpanan yang jelas. Barang-barang yang jarang dipakai menumpuk di lemari, di sudut-sudut ruangan, bahkan di atas meja. Di dapur, panci dan botol bekas berserakan. Di kamar, peralatan kerja dan hobi bercampur jadi satu. Rasanya sumpek. Padahal solusinya sesederhana, yaitu punya gudang, dan tentu saja, rak gudang heavy duty. Gudang Tanpa Rak Adalah Masalah Baru Aku pernah berpikir punya gudang itu sudah cukup buat nyimpan semua barang di rumah. Tapi keny...

Ramadan Tertib, Belajar Asyik, Ujian Tidak Panik!

Ramadan itu bulan penuh berkah, tapi bagi anak sekolah, tantangannya juga tidak main-main. Bayangkan harus bangun sahur, ibadah tarawih, menahan lapar seharian, tapi tetap harus belajar karena ujian sudah menunggu setelah Lebaran. Aku beruntung bisa ikut webinar bareng Sinotif dan Kak Erfano, dan ternyata banyak sekali insight menarik yang bisa membantu anak-anak (dan orang tua) supaya belajar tetap efektif selama Ramadan. Aku tuangkan di sini biar ilmunya tidak hilang dan bisa bermanfaat buat banyak orang. Jadi, bagaimana caranya biar anak tetap bisa belajar dengan baik tanpa mengorbankan ibadah dan kesehatan? Yuk, kita bahas! Atur Waktu Belajar, Kunci Sukses di Bulan Ramadan Materi yang disampaikan Kak Erfano sangat berguna bagi orang tua yang anaknya menghadapi ujian pasca lebaran (kredit : Instagram Sinotif) Kata Kak Erfano, disiplin waktu itu kunci utama supaya Ramadan tetap produktif. Ini penting karena kalau jadwalnya berantakan, bisa-bisa waktu belajar keteteran, ibadah tidak m...

Cowok Skincare-an Agar Tidak Seperti Wajan Gosong!

Rutin pakai skincare bikin mukaku tidak kusam, jadi lebih percaya diri saat harus bertemu orang banyak (difoto oleh Syah Arif Fammada) Jujur saja, dulu aku termasuk tim "cuci muka pakai sabun mandi". Efektif? Ya tidak begitu. Malah bikin kulit makin kering. Sampai akhirnya sadar, kalau muka ini modal utama buat tampil pede. Tidak muluk-muluk pengen glowing seperti idol Korea, tapi setidaknya waktu ngaca tidak bikin sedih sendiri. Kadang cowok tuh gengsi buat skincare-an, takut dibilang "kemayu" atau "sok perawatan". Padahal, skincare itu bukan soal ingin terlihat cantik, tapi biar kulit tetap sehat dan bersih. Dan enaknya jadi cowok, kita tidak terlalu butuh banyak produk. Basic saja cukup: facial wash, serum kalau perlu, dan jangan lupa deodoran biar badan nggak bau asem. Dan sebenarnya ada yang menambahkan bahwa sunscreen itu penting, tapi bagiku tidak juga. Kecuali kita bekerja di tempat yang banyak terpapar cahaya matahari. Nah, kebetulan aku sedang me...

Film Pendek Lastarè: Perundungan, Trauma, dan Identitas Budaya Situbondo

Sebagian kru, pemain, dan sponsor Film Pendek Lastarè berfoto bersama saat premiere di Hotel Rosali (fotografer: Syah Arif Fammada) Aku masih ingat bagaimana semuanya dimulai. Awalnya, kami adalah orang-orang asing satu sama lain. Sebelum Ramadan 2024, aku bertemu dengan Dinda, Akbar, Thufeil, dan Afrizal—bukan karena kebetulan, tetapi melalui teman yang mempertemukan kami dengan satu tujuan: membuat sebuah film pendek Situbondo.  Ide awal memang datang dariku, sebuah kisah tentang perundungan, sesuatu yang begitu dekat denganku, bukan hanya sebagai isu sosial tetapi sebagai pengalaman pribadi. Aku menyerahkan skenario awal kepada Dinda untuk diperbaiki, dan sejak saat itu, dia menjadi sutradara Lastarè dan cerita mengalami banyak perubahan untuk disesuaikan dengan kondisi. Membiarkan Luka & Trauma Bullying Bicara dalam Film Film pendek Lastarè ini mengangkat pesan anti-bullying di mana perundungan biasa terjadi di sekolah dari tahun ke tahun Perundungan bukan sekadar cerita d...

Perjalanan Lukisan Uwan’s Art, Dari Kanvas ke Tiga Komunitas

Di sudut meja yang mulai berdebu, aku menarik laci yang hampir terlupakan. Tube-tube kecil cat akrilik berbaris di dalamnya, beberapa masih tertutup rapat, sementara yang lain sudah mulai mengering di tepinya. Ada rasa rindu yang tiba-tiba menyeruak. Sudah lama aku tidak menyentuh kuas dan kanvas. Kesempatan itu datang dari sebuah ajakan—kolaborasi dengan tiga komunitas besar di Jakarta untuk sebuah acara seni dan edukasi di bawah naungan Kompasiana, yaitu Ketapels, KOMiK, dan Ladiesiana.  Kredit: KOMiK Aku, seorang pelukis amatir dari Situbondo, ditawarkan untuk menjadi sponsor sebagai bentuk dukungan untuk acara "Tur Museum sambil Belajar Nulis Naskah Film". Tentu saja, aku tidak bisa menolak. Setelah berpikir, aku memutuskan untuk mendukung dalam bentuk lukisan kanvas. Bagiku, seni bukan hanya tentang menciptakan sesuatu yang indah, tapi juga tentang berbagi makna dan emosi dengan orang lain. Menyentuh Kembali Kanvas yang Terlupakan Aku menuangkan sedikit demi sedikit cat ...