Skip to main content

Posts

Showing posts with the label hobi

Pavilion Resto & Cafe Kekinian

Kafe saat ini dapat menjadi pilihan untuk berkumpul bersama teman dan menepi dari kesibukan kantor. Di mana pun sekarang, mau di kota mana pun, kafe berdiri dan punya konsep khusus. Beruntungnya saat maen ke Lampung, saya dan teman-teman makan di Pavilion Resto & Cafe. Setelah cukup lelah menjelajah di Muncak. Perutku lapar dan tanpa basa-basi kami, blogger cihuy, langsung meluncur ke  Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 70, Telukbetung, Bandar Lampung.  Parkiran cukup luas untuk menampung banyak mobil tentu bisa menjadi alternatif untuk wisatawan seperti saya. Bus pun akan muat dalam ruang itu. Begitu masuk, kami disambut hangat oleh waiters. Senyum mereka tentu memberikan semangat. Konsep modern ditawarkan oleh resto dan cafe ini. Begitu masuk, saya menemukam ruang terbuka dengan meja kursi yang disediakan khusus untuk mereka yang ingin duduk di antara hijaunya rumput. Area ini tanpa penutup atap, sehingga saat malam hari konsumen akan merasa candle light dinner bersama tem

Beberapa Karakter Pengguna Instagram

Ting ting ting. Jangan merasa aneh, saya hanya membunyikan gelas dengan ujung pensil tiga kali kok. Iseng . Ngomong-ngomong, saya tidak bisa lepas dari satu akun media sosial yang satu ini, Instagram. Kenapa? Saya banyak belajar dari medsos itu, mulai dari foto, membaca karakter orang, melihat inspirasi, hiburan, dan lain-lain. Untung saja mantan-mantan tidak punya akun (atau saya tidak tahu ya? Ahaha). Ah lebih baik tidak tahu. Sebagai pengguna Instagram yang udah berada di level ' addict ', saya coba kelompokkan mereka-mereka yang juga punya akun Instagram. Saya yakin kamu ada dalam salah satu kelompok berikut. Artis Orang ini sudah jadi seleb beneran. Hmmm Hmmm. Abaikan artis-artis benerannya ya, seperti Luna Maya, Jedar, Raisa, dll. Mereka sudah artis sih. Jadi yang saya maksud artis ya, mereka yang bukan artis tapi punya follower lebih dari 10K. Buat saya, akun yang followernya masih di bawah itu belum bisa dibilang artis. Meskipun saya tahu perjuan

Hobi Itu Seperti Kecanduan Nikotin

Ini seperti kecanduan . Saya menganalogikan hobi-hobi nomaden saya seperti merokok sambil minum kopi. Apa sih sebenarnya tujuan merokok? Bagi yang antirokok tentu jawaban-jawaban yang diberikan oleh yang kecanduan rokok tak memuaskan. Berapa batang rokok yang bias dihabiskan seseorang sehari? Sebatang? Dua batang? Tiga atau lebih dari sebungkus? Semua jawaban bisa saja dilontarkan oleh orang yang berbeda, bergantung tingkat kecanduannya. Saya menemukan beberapa jawaban yang biasa dilontarkan di situs kaskus dan terselubung.in, seperti karena pengaruh lingkungan sosial, agar terlihat macho, stres, istirahat di jam kerja atau saat di rumah, untuk memperbaiki mood , dan mungkin ada beribu alasan lagi mengapa orang-orang merokok. Beberapa orang juga akan menjawab “ untuk kesenangan dan menghabiskan waktu ”. Saya pun begitu, kenapa saya menulis, mencorat-coret, berdeklamasi, atau kegiatan kurang penting lainnya? Jawabannya ya untuk bersenang-senang dan meluangkan waktu. Dan bayangkan betapa

Panen Buah Coretan

Corat-coret telah menajdi dunia saya kini. Tiada hari tanpa melakukan kegiatan “nyeleneh” bagi orang lain, tetapi amat berharga bagi saya. Rasanya saya telah meluangkan banyak waktu tak penting untuk hal-hal seperti ini, membuat puisi, menciptakan gambar abstrak, kerap aktif di media sosial, atau sekedar menghabiskan waktu di tempat asing. Aneh sih, tidak, itu hal biasa buat saya. Dan sayangnya semua hasil kerja kurang penting harus saya tulis di sini. Semoga yang membaca postingan ini tersadar dan mulai melakukan hal-hal yang lebih mencerahkan ketimbang kegiatan saya. Yap, ini hasilnya. Anda tak harus membayar bila ingin melihat galeri saya atau mengunduh, lalu share ke mana saja. Gratis. Kecuali jika saya menjadi orang terkenal kelak (hehe...), saya akan berpikir ulang untuk membagikannya ke publik. Siapa tahu hasil penjualan karya-karya tidak bermutu saya bisa difungsikan ke hal-hal bermanfaat bagi orang banyak. ( Uwan Urwan )

CORAT-CORAT CORET-CORET

Lagi-lagi saya harus berterimakasih pada waktu luang, kegalauan, dan otak yang diberikan Tuhan untuk saya. Mungkin ini hanya coretan tidak penting, tapi tidak semua orang bisa melakukannya dengan baik. Beberapa orang menyampaikan ungkapan perasaannya pada orang lain melalui lisan. Sebab mulut saya sulit mengeluarkan manfaat, hanya tangan yang bisa mewujudkannya. Memang bukan faedah besar. Namun saya percaya, semua hal besar dimulai dari hal kecil. Hal kecil diawali dengan sesuatu yang remeh. Sesuatu yang remeh pun sering muncul karena perbuatan tak penting. Yah, beginilah hidup saya. Selalu tidak penting untuk menjadi lebih berguna. Amin. Coretan-coretan kurang berguna itu sudah saya abadikan dalam bentuk foto. Jika memang ada saran atau kritik, sampaikanlah. Hehehe... Toh saya bukan dewa yang haus pujian. Hm... daripada saya   banyak berbicara hal kurang penting, lebih baik simak koleksi coretan saya. ( Uwan Urwan )

CORAT-CORET

Akun blog ini seperti rumah saya yang kesekian kalinya. Harap mahfum, saya punya beberapa akun media sosial, sehingga tidak semua bisa ter update rutin. Paragraf di atas tergolong pengantar kurang baik. Tidak semestinya saya membiarkan tulisan itu tersemat, tetapi entahlah saya tidak bisa membuang kalimat-kalimat itu. Biarkan saja menjadi legenda kecil. Kebetulan saya selalu punya kertas corat-coret. Terlebih lagi saya tidak bisa pergi tanpa meninggalkan tas. Tas menjadi bagian penting karena dapat menampung tiga benda penting seperti, buku catatan, kotak pensil, dan “buku kamuflase”. Buku kamuflase? Hehe... Itu hanya sebutan untuk buku yang selalu direncakan untuk dibaca saat perjalanan tapi selalu berakhir dengan tidak tersentuh sedikit pun. Keasyikan pada dunia luar ternyata membuat saya enggan membuka buku bacaan yang saya bawa. Namun, benda yang kerap lusuh dan sangat dibutuhkan ketika berjalan seorang diri ke suatu tempat hanyalah buku catatan kosong d