Skip to main content

Posts

Raih Hadiah Total 5juta dalam Lomba Blog #FinantierForBetterFuture

Pernah dengar Open Finance? Belum? Hem, tenang, aku juga baru-baru ini tahu. Open finance adalah pertukaran data keuangan konsumen yang disetujui dan diamankan antara lembaga keuangan guna menghubungkan kumpulan data tersebut dengan kumpulan data lainnya. Jadi kita punya data pribadi nih di sebuah platform, nah fintech platform dan lembaga keuangan lain bisa diproses yang tujuannya memudahkan kita dan lembaga pengakses, terutama bagi kita yang tidak punya rekening bank di Indonesia. Data-data kita bisa dikumpulkan setiap detik saat ita terhubung dengan internet dari preferensi pembelian di marketplace sampai ke jejak pencarian di search engine. Finantier sebagai start up pengembang layanan open finance, memungkinkan perusahaan finansial menggunakan sambungan API (Application Programming Interface) untuk mengefisiensikan beberapa proses. Di mana ada tiga kapabilitas utama yang ditawarkan, yaitu melakukan verifikasi identitas melalui data yang dimasukkan pengguna/data bank yang dimiliki,

Bisakah Anak Usia 1-6 Tahun Belajar Membaca?

Aku benar-benar bisa membaca pada saat kelas 1 SD. Hm, aku tidak tahu zaman sekarang belajar membaca anak TK apakah sudah dimulai atau tidak? sementara itu pendidikan anak sudah dimulai dari PAUD dan tuntutan soal prestasi-prestasi anak sudah diperhitungkan untuk masuk ke jenjang sekolah lebih tinggi. Tak heran jika buku bacaan anak saat ini makin variatif bahkan sebelum bisa membaca, anak sudah perlu dikenalkan dengan buku bacaan anak. Manfaat belajar membaca anak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sudah melakukan kampanye gizi untuk anak dengan isu stunting dan penyakit disebabkan pemberian gizi yang tidak sesuai kepada anak. Mulai dari menerapkan Isi Piringku yang mana merupakan perbaikan dari slogan empat sehat lima sempurna. Juga tidak memberikan susu kental manis kepada anak-anak karena kandungannya lebih banyak gula ketimbang susu. Selain soal pemenuhan gizi, pemerintah juga melakukan banyak kampanye untuk tingkatkan literasi masyarakat, mengingat daya baca masyarakat Indo

Silent Reader di Grup WhatsApp Harus Diapakan?

Bergabung masuk ke dalam grup WhatsApp itu tanggung jawabnya harusnya sama seperti saat kita masuk ke dalam komunitas. Meski begitu, tidak semua anggota grup WhatsApp dan komunitas itu aktif. Kenyataan di lapangan begitu, mungkin hanya pengurus inti dan beberapa anggota saja. Terlebih lagi bila sudah punya kesibukan masing-masing, ya sudah, begitu ada kegiatan, banyak yang akhirnya memilih angkat tangan untuk memegang tanggung jawab. Kadang orang-orang yang tidak aktif dan hanya jadi silent reader  (sider) itu menjengkelkan, kadang hanya mau enaknya saja, tidak mau ikut pusing memberi ide dan eksekusi. Ya kadang juga tidak bisa menyalahkan si sider. Seperti dua tulisan tentang pembaca diam-diam atau  silent reader di grup WA, di mana yang satu membahas dari sisi merekanya dan yang satu membahas dari mereka yang aktif atau founder/ admin grup. Berdasarkan data hasil wawancaraku dengan beberapa orang, kira-kira sebagai admin/ founder komunitas di WhatsApp group , bagaimana cara meninda

Pendapat Mereka tentang Silent Reader di Grup WhatsApp

Grup WhatsApp atau WhatsApp Group, biasa disingkat grup WA atau WAG ibarat komunitas atau kelompok. Di dalamnya ada banyak karakter, ada yang selalu muncul mau ditanya pendapat atau tidak, ada yang hanya muncul di momen-momen tertentu, atau tidak muncul sama sekali. Pernah tidak greget dengan orang yang jadi silent reader di grup WhatsApp? Atau malah kita sendiri yang silent reader? Zuzur ya zuzur, aku di kebanyakan grup WhatsApp adalah silent reader apalagi sejak pandemi.  Beberapa waktu lalu aku membuat poling di Instastory Instagram @uwanurwan. Ada dua hal yang kutanyakan, apakah kamu founder komunitas/admin grup WhatsApp? dan sebagai bagian dari WhatsApp Group, tanggapanmu melihat anggota lain jadi silent reader bagaimana? Kedua topik itu berhubungan dengan silent reader. Topik kedua aku berikan empat pilihan jawaban. Aku meminta teman-teman Instagramku menjawab. Bila tidak ada di dalam pilihan, aku meminta mereka untuk menuliskannya dalam kolom question. Ada 126 orang yang bersedi

Kenapa aku ingin punya mobil?

Bicara soal impian, aku sudah mencatat banyak impian dalam bucket list. Punya rumah atau apartemen di Jakarta, kaya raya, ngembangin bisnis art, membukukan puisi lagi, punya mobil, dan lain-lain. Banyak sekali keinginan manusia memang, ingin ini ingin itu banyak sekali. Doraemon, penuhilah semua keinginan-keinginanku. Cling. Haha.. Sayangnya di dunia nyata tidak seinstan komik Doraemon ditambah kebodohan dan kecerobohan Nobita. Aku harus berusaha, ya tentu. Eh tapi tahu tidak kenapa aku ingin punya mobil? Ini dia alasannya. Bisa pergi bawa rombongan Kadang keadaan memaksa untuk bolak-balik antar jemput karena suaminya atau karena tidak ada kendaraan saat berkumpul bersama keluarga besar. Sebenarnya tidak begitu masalah karena itu jarang terjadi, tapi jadi tidak praktis dan melelahkan bila yang diantar jemput tidak hanya satu orang. Bayangkan punya mobil, cukup angkut beberapa orang, sekali jalan bisa jemput dan antar ke beberapa tempat. Menurutku jadi hemat waktu dan hemat bahan bakar.

Grup WhatsApp Harusnya Bagaimana?

Aku puya sekitar 30an grup WhatsApp? Kalau kamu berapa? Coba sekarang dipikirkan, apakah aktif di semua grup, hanya di beberapa grup, atau malah tidak aktif di semua grup? Kalau aktif di semua grup apakah kamu pengangguran? Wkwk... Lalu bila memilih tidak aktif di semua grup, berarti ada yang salah dengan fungsi grup itu sendiri. Menurutku, setiap grup dibentuk dengan tujuan tertentu, ada yang buat komunitas, pekerjaan, alumni xxx, geng, dan lain-lain. Masing-masing harus paham visi dan misi sekaligus keberadaan grup itu sendiri. Meski begitu, mau grup WhatsApp apapun itu akan selalu ada yang tidak nyaman atau memilih jadi silent reader. Di sisi lain, banyak yang merasakan manfaat adanya grup WhatsApp dalam hidupnya, bagi yang benar-benar mengambil manfaat. Baca juga : Kenapa keluar dari grup WhatsApp? Aku mengumpulkan data dari beberapa teman, seharusnya grup WhatsApp itu seperti apa sih? Begini kata mereka. Sesuai dengan tujuannya Grup WhatsApp memang sebaiknya sesuai dengan tujuann

Dapat Modal Usaha Total 20juta Melalui Stellar Women Entrepreneurship Academy

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencengangkan, dari 64juta lebih pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia, 64,5% (37juta)-nya dikelola oleh perempuan. Ternyata perempuan Indonesia lebih banyak berkiprak di UMKM, yang menjadi tulan punggung perekonomian Indonesia. Belum lagi ada 29% perusahaan di perusahaan top Indonesia yang punya perempuan sebagai jajaran direksinya. Perempuan memang punya kekuatan untuk meningkatkan perekonomian keluarga dan negara. Untuk itulah Danone Indonesia bekerjasama dengan Indonesia Business Coalition for Women Empowermet (IBCWE) dan Stellar Women, komunitas untuk perempuan yang punya tujuan hidup jelas, entah itu wanita karir, wisausahawan, pencipta kerja, atau pekerja lepas, membentuk kegiatan Stellar Women Entrepreneurship Academy. Selama sebulan dibimbing untuk jadi pengusaha sukses Stellar Women Entrepreneurship Academy adalah program empat minggu yang dirancang secara khusus untuk wirausaha perempuan, pemimpin perempuan, dan social enterpr

Review Film Tribhanga, Tedhi Medhi Crazy

Agak bosan nonton serial di Netflix membuatku beralih cari film yang sekali habis, mulai dari Timetrap, Your Name Engraved Herein, Marriage Story, 37 Seconds, The Maid, Dear Ex, dan kemarin sehabis dua hari libur nonton, langsung buka aplikasi kemudian muncullah wajah Kajol, artis India yang sudah tidak diragukan lagi aktingnya, di film Tribhanga Tedhi Medhi Crazy. Aku langsung duduk manis dan memutar film itu. Sebenarnya ingin mereview semua film yang kutonton, tapi semoga bisa melakukan itu ya, aamiin. Film-film yang kusebut di atas pun sebenarnya layak tont on semua, paling kurekomendasikan sih The Maid, 37 Seconds, dan Dear Ex ya, tulisan ini aku mau review film Tribhanga. Kemunculan Kajol mengobati kerinduan di film Bollywood Kajol di film Tribhanga Tedhi Medhi Crazy mengingatkanku pada Lulu Tobing, artis Indonesia yang sudah lama tidak muncul di layar kaca, tiba-tiba hadir dan pesonanya tetap ada. Begitu pun Kajol, film terakhir yang kutonton adalah My Name is Khan, di mana peran

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.