Pada suatu senja yang berseri, aku tak dapat menahan godaan untuk menjelajah ke Kota Santri, Situbondo. Kota ini, yang selalu menyuguhkan atmosfer hangat, berhasil mengembalikan senyum di wajahku—seakan-akan memanggilku untuk berkelana di antara rimbunnya kota santri yang penuh keberkahan. Dengan mengendarai motor yang jarang kubersihkan, aku melaju dengan kecepatan sedang, 40 KM per jam sambil merasakan angin yang menerpa pipiku dengan manja. Kadang cahaya matahari dengan leluasa menyinari tubuhku terhalangi bayangan pohon-pohon yang sangat merdu di pinggiran jalan. Terlepas dari keresahan di rumah, aku merasa perlu berpetualang dan mencicipi cemilan kita santri sebagai teman menanti jam makan malam. Ke mana langkahku akan membawaku? Sambil melajukan motor, pertanyaan "Beli apa ya?" menggelayuti pikiranku. "Beli gorengan Situbondo di mana yang enak ya?" Cemilan Kota Santri yang Menggugah Selera Di tengah perjalanan yang menyenangkan, mataku tertuju pada sebuah gero...