Skip to main content

Posts

Kereta Api Bersama Kenangan Masa Kecil

Kereta api menjadi transportasi paling menyenangkan ketimbang jenis kendaraan lain. Bukan tanpa alasan saya menyebutnya "menyenangkan". Sejak kecil alat transportasi p[aling ditunggu-tunggu adalah kereta api. Kereta api yang menghubungkan antara Situbondo dan Jember salah satu tervaforit. Saya tinggal dan lahir di Situbondo, kota yang tidak bisa dianggap kecil tapi kebanyakan orang yang saya temui tak tahu keberadaannya. Pada saat lebaran berlangsung, kami sekeluarga rutin menggunakan kereta api ke Jember untuk menemui saudara. Tak heran jika lebaran selalu menjadi momen paling dinantikan. Selain berlibur ke tempat yang lebih sejuk ketimbang Situbondo, juga akan naik kereta api. Tak ada yang spesial sebenarnya alat transportasi ini selain duduk dan melihat orang yang tidak dikenal layaknya jika menggunakan bus atau angkutan umum lain. Yang unik, kereta api selalu punya jalur sendiri, yaitu sawah, perumahan desa, dan sungai. Selain antimacet juga sehat. Sayang jalur kereta Pan

Kereta Api Bersama Kenangan Masa Kecil

Kereta api menjadi transportasi paling menyenangkan ketimbang jenis kendaraan lain. Bukan tanpa alasan saya menyebutnya "menyenangkan". Sejak kecil alat transportasi p[aling ditunggu-tunggu adalah kereta api. Kereta api yang menghubungkan antara Situbondo dan Jember salah satu tervaforit. Saya tinggal dan lahir di Situbondo, kota yang tidak bisa dianggap kecil tapi kebanyakan orang yang saya temui tak tahu keberadaannya. Pada saat lebaran berlangsung, kami sekeluarga rutin menggunakan kereta api ke Jember untuk menemui saudara. Tak heran jika lebaran selalu menjadi momen paling dinantikan. Selain berlibur ke tempat yang lebih sejuk ketimbang Situbondo, juga akan naik kereta api. Tak ada yang spesial sebenarnya alat transportasi ini selain duduk dan melihat orang yang tidak dikenal layaknya jika menggunakan bus atau angkutan umum lain. Yang unik, kereta api selalu punya jalur sendiri, yaitu sawah, perumahan desa, dan sungai. Selain antimacet juga sehat. Sayang jalur ke

Sedia Tisu Sebelum Nonton Film Mars

Dari tangan ibu, sentuhan itu membuai dan dari tangannya juga, air mata anak-anaknya ia usap. Tidak semua orang tua mampu sekolahkan anaknya di sekolah ternama. Ada banyak faktor, salah satunya ekonomi. Saya ingat betul bagaimana perjuangan kedua orang tua menyekolahkan saya sampai jenjang perguruan tinggi. Dan saya seperti kembali menemukan patahan-patahan kisah hidup dalam film Mars. Film ini sangat dekat dengan perjalanan hidup saya. Film ini dibuka saat Sekar Palupi (Acha septriasa) berpidato di depan lulusan mahasiswa di Oxford University, Inggris dengan predikat mahasiswa terbaik. Dengan bangga dan haru ia kisahkan tentang kampung halamannya, kedua orang tuanya, dan perjuangannya hingga dapat melanjutkan studi di di Oxford University. Lalu flashback pada saat Tupon (Kinaryosih) berjuang dalam kemiskinan menyekolahkan Sekar kecil (Chelsea). Masalah demi masalah datang. Suaminya harus pergi, sementara ia harus menjual kambing untuk membeli seragam sekolah dan memberik

Menarilah Air Mancur, Selama Musik Masih Mengalun....

Saat musik mengalun, biarkan tangan terbuai, angan melambai, dan dunia khayal melayang. Itu cara menikmati waktu. Usai menghadiri acara launching produk smartphone terbaru di Grand Indonesia, Jakarta, saya menengok waktu, 16.30 WIB tandanya langit sudah menjingga. Matahari hendak tenggelam. Niat saya berkeliling sebentar di dalam pusat perbelanjaan dan hiburan itu. Tanpa sadar saya ingat janji tahun lalu, "Air Mancur Menari". Ternyata sudah setahun keinginan untuk melihat langsung air mancur yang hebohnya bisa menari itu belum lulus. Tahun ini menunjukkan angka 2016 nyaris bulan April. Tanpa disadari saya tepat berhenti di satu tingkat di atas lantai 3A, East Mall. Dari situ saya melihat kolam kecil dengan patung pria tepat di tengah. Tak ada kehebohan di sana. Masih tampak muncratan-muncratan kecil dari beberapa lubang dan suasana masih hening. Cucuran air bagai alunan musik hipnoterapi. Saya cukup terbuai dan sabar, sebab waktu belum menunjukkan pukul 17.00. Berdas

Menuju Bumi Sehat Bersama Komunitas Anak Kali Ciliwung

Rumah adalah surga tak terelakkan, sementara itu bumi itu tempat tinggal manusia dan beragam makhluk lain.      Pandangan saya seketika jatuh pada sebuah rumah bernuansa kayu, tepat di tepi Sungai Ciliwung, Kampung Tongkol RT 04 RW 01, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Rumah itu tampak sederhana dengan dinding bata timbul di lantai satu dan sepenuhnya menggunakan material kayu (sebagian besar dindingnya bambu) di lantai dua dan tiganya. Dibandingkan dengan rumah-rumah di sepanjang Sungai Ciliwung, rumah inilah yang berbeda, karena mencolok.      Terlihat kurang menarik memang jika dibandingkan dengan hunian perumahan elit, tapi justru rumah itu punya kisah dan konsep. Komunitas Anak kali Ciliwung, begitulah mereka menamakan sekumpulan warga peduli lingkungan itu, memotong rumah demi menjaga komitmen jalur inspeksi. Jalur inspeksi selebar 5 m dari batas sungai untuk jalan dan belakang rumah pun selebar 5 m untuk memberi ruang antara rumah dan tembok benteng kota

Komik Strip Ajib

Komik strip kini marak di dunia media sosial. Tak dapat dipungkiri, banyak akun khusus cerita bergambar ini naik daun. Akun instagram @tahilalat, @komikin_aja, dan @komikmuslim adalah beberapa contoh akun komik penganut komik strip. Sudah ada bayangan, kan? Jadi komik strip adalah rangkaian gambar yang bercerita, biasanya si tukang gambar itu kartunis dan terbit rutin. Sebelum muncul akun-akun komik di media sosial, komik strip telah mahsyur di kalangan surat kabar. Menurut Beng Rahadian, komikus yang komiknya rutin beredar di Jakarta Pos, komik strip biasanya dibaca selesai dalam satu baris. Komik strip juga ada yang dua baris, tiga baris, atau pun dalam bentuk serial. Di Jepang, komik jenis ini disebut Yonkoma. Kho Wan Gie memelopori komik strip pertama kali di Indonesia tahun 1929. Tentu komik ini tak asing ya. Yes. Tentu saja, sebab akun-akun penganut komik ini berjumlah milyaran (alay, red ). Juga karena ringan dan lucu, sehingga penikmatnya tidak segan menjadi follower

Super Didi, Film untuk Ayah

Ayah menghabiskan waktu lebih banyak di luar untuk menghidupi keluarga, tapi mendapatkan cinta lebih sedikit dari anak-anaknya.      Pada suatu pagi, dua anak perempuan kecil mengendap-endap masuk ke dalam sebuah kamar. Di dalam kamar, tergeletak pulas seorang laki-laki, Arka (Vino G Bastian), yang tak lain ayah mereka. Setibanya di atas kasur, kedua anak itu mencorat-coret wajah ayah mereka dengan lipstik. Beberapa saat kemudian sang ayah terbangun dan keceriaan pun bermula.      Pengantar di atas adalah cuplikan awal film Super Didi, yang diproduseri Reymund Levy. Menyentuh sampai detik terakhir, hingga menggugah untuk mengulang tiap adegan dari awal. Film ini berkisah tentang keluarga semikomedi.      Pada awalnya sang ayah dan istrinya, Wina (Karina Nadila) melakukan rutinitas seperti biasa dengan pembagian seimbang. Tapi mendadak Wina harus ke Hongkong selama dua minggu. Secara kebetulan, perusahaan Arka menaruh tanggung jawab padanya untuk mengerjakan proyek besar, deadli

Sembuh Tuberkulosis Gratis

     Masih lekat dalam ingatan kisah Eis dan Aria setahun silam (baca: Senandung Pilu Bcah ODHA Telan TB). Aria, bocah sembilan tahun penderita AIDS juga menderita TB tahun 2013. Beberapa bulan kemudian setelah Eis berkisah, Aria ditarik dari dunia. Tugasnya di bumi telah usai. Tingal cerita-ceritanya yang patut diambil pelajarannya.      Pada Jumat, 1 April 2016, Kementerian Kesehatan mendatangkan mantan penderita tuberculosis (TB). Ada banyak bagian yang tidak dapat tersampaikan saat perempuan-perempuan itu harus menghadapi masa-masa tak menyenangkan. Ketika masih menderita TB, orang-orang sekitar mengucilkan. Tentu saja, TB tergolong penyakit menular, di mana medianya berupa angin, seperti batuk dan bersin. Itu dapat terjad pada siapa saja Bakteri resisten      TB dapat menyerang bagian lain dalam tubuh, misalnya kulit, hati, ginjal, alat reproduksi sampai ke otak. Pengobatannya akan lebih sulit jika menyerang organ penting dan sulit dijangkau. TB memang disebabkan oleh bakter

Palang Merah Indonesia, Pelabuhan Perjuangan

Saat darah tumpah, ada perjuangan yang dinobatkan. Saat memasuki jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama, saya sangat tertarik pada ekstrakurikuler Palang Merah Remaja (PMR). Ketertarikan itu tanpa sebab, seolah saya harus berjalan ke arah itu. Meski keanggotaan saya dalam organisasi tersebut hanya seumur Amaranthus sp., rasanya ada kesenangan tersendiri saat itu. Palang Merah Remaja sebagai bagian dari Palang Merah Indonesia tergolong wadah yang menjunjung kemanusiaan. Tanpa terencana,  saya diundang dalam pelatihan "Manajemen Stres" bagi corporate volunteer (Selasa, 290316) di kantor PMI Jakarta barat. Ternyata pemaparan narasumber membangkitkan kembali jiwa sosial saya. Saya bertemu beberapa volunteer yang sudah pernah ikut mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya untuk membantu orang banyak, seperti saat bencana gunung meletus di Yogyakarta, tsunami di Aceh, banjir di Jakarta, dan lain-lain. Kemudian saya sadar betapa terkurungnya hidup saya, tanpa melihat dunia

Dedikasi dan Cinta Nusantara Sehat

Bahkan yang mati pun berawal dari hidup. Manusia tidak akan pernah tahu bagaimana sakit membawa kita pada yang bernyawa atau tiada. Dedikasi dan cinta bagi saya adalah dua hal yang saling bercumbuan. Dedikasi berarti pengorbanan haiknpikiran, tenaga, dan waktu untuk mencapai titik akhir dari tujuan mulia. Sementara itu cinta adalah rasanya. Beberapa kali saya melihat orang-orang tekun dengan pekerjaannya. Mereka berangkat pagi pulang malam, mengabaikan lapar dan anggota keluarga. Sedikit waktu yang biasa mereka habiskan untuk anak dan istri mereka, tanpa mengeluhkan betapa sesaknya jadwal-jadwal kegiatan per jamnya. Itu dedikasi yang didasarkan atas cinta terhadap apa yang mereka kerjakan. Sama seperti program yang sedang digalakkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengenai "Nusantara Sehat", saya rasa itu dapat menjadi jalan bagi orang-orang yang dapat bekerja dengan cinta tanpa menutup mata. Uang memang segala-galanya untuk memenuhi hidup, tapi kebahagiaan h