Skip to main content

Posts

Lima Alasan Kenapa Harus ke Air Terjun Banyu Urip

Air Terjun Banyu Urip adalah salah satu tempat wisata Situbondo yang terletak di Alassumur, Balung, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo. Jangan bayangkan ada air dengan debit air besar terjun dari tebing tinggi, menghujam keras ke daratan di bawahnya dalam jarak 5-20 meter. Sayangnya Air Terjun Banyu Urip tidak begitu. Tempat wisata Situbondo itu berupa sungai sekaligus sumber air bersih berbatu, dengan ketinggian sekitar 5 meter. Masih bisa disebut air terjun meskipun alirannya tidak sederas itu, tapi aku sangat merekomendasikan untuk dikunjungi. Inilah alasan mengapa kamu harus mengunjungi salah satu wisata alam gratis di Kendit itu. Dekat dengan pusat kota Situbondo  Tak butuh satu jam untuk tiba di Air Terjun Banyu Urip. Jika dari rumahku saja membutuhkan waktu sekitar 25 menit, kalau dari pusat kota mungkin hanya perlu 45 menit. Yang menyenangkan adalah kita bisa melewati area persawahan yang luas dan indah, juga perkampungan penduduk yang lebih desa lagi.  Suhunya sejuk, dijami

Watu Kodok, Bukit Zamrud Kabupaten Situbondo yang Istimewa

Banyak sekali wisata alam gratis di Situbondo yang wajib kueksplorasi dan kutulis di sini. Dalam banyak hal, Kabupaten Situbondo memang lebih terbelakang jika dibandingkan dengan Kabupaten Banyuwangi atau Kabupaten Bondowoso, tapi untuk urusan keindahan alamnya, banyak banget yang bisa dinikmati tanpa harus dijadikan tempat wisata berbayar, salah satunya Watu Kodok yang kutemukan di Google Maps. Watu Kodok, salah satu hidden gem Situbondo Watu Kodok adalah sebuah bukit yang di puncaknya terdapat sebuah batu dengan diameter sekitar satu meter (tidak tahu tepatnya). Bukit zamrud Kabupaten Situbondo yang kusebut itu karena seluruh permukaannya dilapisi oleh rumput, hijau sepanjang mata melihat. Selayaknya batu zamrud, keindahan wisata alam gratis itu seolah setara dengan batu mulia hijau mengilau. Tak banyak vegetasi yang tumbuh, selain rumput, beberapa jenis semak, dan beberapa pohon. Tak jauh dari posisi batu, ada tiang Saluran Udara Tegangan Estra Tinggi (sutet) yang berdiri di antara

Perjalanan Eja Membuka Jasa Fotografi Wedding Malang, Karoaku Project

"Aku kok ngerasa salah ambil jurusan ya? Coba kalo aku kuliah di bidang yang aku geluti sekarang, kan jadi lebih gampang kerjaannya," ujar Eja memulai kisahnya. Ia adalah pria lulusan Jurusan Biologi, Universitas Brawijaya tahun 2011. Ia tak menyangka jika saat ini punya usaha Jasa Fotografi Wedding Malang, Karoaku Project. Kredit: Instagram @karoaku_project Bergelut di jasa fotografi wedding  Malang memperluas relasi Eja saat ini paling banyak menangani jasa fotografi wedding Malang, mulai dari prewedding sampai wedding . Tak perlu repot cari fotografer untuk hal lain, ia juga kerap mendapatkan pesanan jasa untuk seremonial, akad nikah, siraman, acara ulang tahun, foto produk selain makanan, dan profil. Ia mengaku senang dengan pekerjaannya kini, sebab bisa bertemu banyak orang dan memperluas jaringan pertemanan. Kredit: Instagram @karoaku_project Berbeda dengan jasa fotografi lain, fotografi wedding relasinya lebih banyak, lebih kuat, dan saling menguntungkan. Eja bisa b

Savana Mini Panarukan, Wisata Alam Gratis di Situbondo

Sejak akhir 2022 sampai bulan Februari 2023 (saat aku menulis ini), Kabupaten Situbondo jadi sering sekali diterpa hujan. Pada suatu hari yang cerah, aku memanfaatkan momen untuk menuju Savana Mini Panarukan. Berbekal aplikasi Maps, sebelumnya aku menyusuri Sungai Sampean, tapi menemukan jalan buntu. Jalan setapak yang kecil dan ada bagian yang longsor menyebabkan aku putuskan untuk pulang. Saat musim kemarau Savana Mini Panarukan tak jauh dari Benteng Panaroekan  Tidak mau menyerah, hari cerah lain, kuputuskan untuk jalan-jalan ke Benteng Panaroekan dan Savana Mini Panarukan karena lokasinya berdekatan. Terimaksih Google Maps, aku berhasil kali ini. Tahun 2023 memang aku punya target membahas lebih banyak tentang Kabupaten Situbondo, mulai dari wisata alam gratis, kuliner, dan event-event yang kudatangi. Aku sudah menuliskan cerita saat berkunjung ke Benteng Panaroekan di blog ini. Setelah puas berkunjung ke Benteng Panaroekan, aku menyusuri jalan yang ditunjuk Maps. Lumayan berkelok-

6 Alasan Mengapa Merahasiakan Hubungan di Media Sosial

Memangnya harus banget posting foto pasangan di media sosial? Harus posting foto pacar? Harus pamer foto pacar? Harus umbar kemesraan di media sosial? Dan berbagai pertanyaan sejenis ini. Sebenarnya tidak juga, tapi sebagian orang senang jika pasangannya pamer kemesraan di medsos, pamer foto pacar, tapi sebagian lagi tidak. Mereka lebih senang merahasiakan hubungan di media sosial. Baik yang pamer atau pun tidak, masing-masing punya alasan kuat. Kita kan tidak boleh menyalahkan pilihan orang lain hanya karena bersebrangan pendapat. Untuk itu aku membuat poling di Instagram @uwanurwan . Awalnya iseng, kok melihat jawaban teman-teman jadi kepikiran buat diangkat di blog. Sebanyak 6% mengaku senang jika posting bersama pasangan, 27% kadang posting juga meski tidak sering, dan mayoritas (67%) mengaku lebih senang jika tidak posting hal-hal yang berbau asmara di media sosial. Awalnya biasa saja dengan melihat hasil poling itu, tapi jadi menarik melihat jawaban-jawabannya. Aku sengaja tidak

Kuliner Laok Sabe, Rekomendasi Kuliner Situbondo

Berbeda dengan di kota besar, seperti Jakarta, biji salak bisa dinikmati kapan saja tergantung kita mau beli atau tidak. Penjualnya pun selalu ada, terutama saat Bulan Ramadan. Namun, di Situbondo dan banyak daerah di Pulau Jawa, termasuk di kampungku, makanan ini hanya bisa dinikmati pada Bulan Safar, penanggalan Islam. Kredit: IG @niesukma_ Biji salak menjadi kuliner enak Situbondo yang sangat spesial di Bulan Safar karena ada tradisi bagi-bagi tajin Sappar kepada tetangga dan keluarga. Biasanya orang-orang bergantian membuat tajin lor-polor (begitulah aku dan keluarga menyebutnya) dalam jumlah banyak untuk dibagi-bagi. Dulu aku menganggap tajin lor-polor adalah kuliner khas Situbondo. Bukan tanpa sebab, saat kuliah di Malang aku juga tidak menemukan tajin lor-polor dijual bebas. Begitu bekerja di Depok, Jawa Tengah, temanku membawa tajin lor-polor menggunakan wadah gelas pet cup dan menyebutnya biji salak. Kuliner Laok Sabe, menikmati tajin Sappar di luar Bulan Sappar Kangen makan t

Puing-puing Situs Benteng Portugis Tersembunyi di Kuburan Kilensari

Sebuah ketidaksengajaan sebenarnya menemukan plang bertuliskan Benteng Portugis di sebuah gang di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Aku memang terbiasa setiap beberapa hari sekali ke Panarukan beli ikan, entah di Pasar Panarukan atau di tempat jual ikan saat sore. Menuju jalan pulang lewat jalan yang tak pernah dilewati sekalian melihat-lihat sekitar. Begitu melihat plang Benteng Portugis kuberanikan untuk masuk ke gang tersebut. Celingak-celinguk, tak kutemukan sebuah benteng, hanya Kuburan Kilensari, di utara ada persawahan dan banguan kayu yang tinggi, entah untuk apa itu. Putus asa, aku memutuskan pulang. Lain kali saja mencari benteng peninggalan Belanda itu. Lagipula aku mungkin akan lama tinggal di Kabupaten Situbondo. Benteng Portugis ada di dalam Kuburan Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo  Masih penasaran tapi tidak mau terjebak kedua kalinya, beberapa bulan kemudian (pertengahan Januari 2023) kubukalah aplikasi Maps. Berniat mengunjung