Pagi itu, Bandung baru saja berembun. Dari balik kaca bengkel sepatu di ujung jalan Cigadung , tercium aroma kulit yang baru dijemur. Ada suara mesin jahit tua yang sesekali berdetak pelan, ngiiit... ceklek... ngiiit... ceklek... Di antara tumpukan kulit berwarna cokelat pucat, seorang pria muda sedang menunduk serius, menyisir potongan kulit kecil seukuran telapak tangan. “Ini... bekas kaki ayam ,” katanya sambil tersenyum, seolah sedang memperkenalkan permata yang lama tersembunyi. Namanya Nurman Farieka Ramdhany . Menjawab sebuah penasaran dari cerita teman, aku pun mencari tahu bahwa ada pengrajin sepatu yang berhasil mengubah limbah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Tapi aku tidak menyangka, limbah yang dimaksud... adalah kaki ayam. Kulit Kaki Ayam Disulap Jadi Sepatu? Nurman memulai kisahnya dengan segelas kopi hitam dan suara burung di atap seng. “Orang mengira, kulit bagus itu cuma dari sapi atau ular,” ujarnya pelan. “Padahal, ada potensi besar dari sesuatu yang sering ki...