Skip to main content

Posts

Showing posts with the label hobi

Menembus Gelap dan Terang dalam Dunia Puisi

Dulu, di kelas dua SMP, ada beberapa temanku yang selalu memikatku dengan cerita-cerita sastra yang ia bahas. Sastra-sastra yang tak pernah habis ia gali hingga membuatku penasaran. Akhirnya, aku mengambil langkah pertamaku ke perpustakaan, mencari buku-buku sastra.  Di perpustakaan, aku menemukan hikayat, novel yang mendalam dan kumpulan puisi penyair lama, karya sastra yang menggetarkan hatiku. Dari situlah, cinta pada puisi tumbuh, sebuah dunia yang ternyata bisa menghadirkan keindahan tanpa batasan seperti dalam cerpen atau novel. Di dalam puisi, terdapat banyak kiasan yang bisa mengekspresikan berbagai emosi.  Menulis puisi sebagai Cermin Hati Aku menemukan bahwa puisi bisa menjadi cermin hati, tempat di mana aku bisa menjeritkan kemarahan tanpa harus begitu lugas. Orang lain membaca puisi, tanpa harus tahu bahwa itu adalah serpihan emosiku yang marah. Bagi mereka, puisi adalah karya sastra indah yang bisa diinterpretasikan dengan berbagai cara. Pada waktu itu, aku membaca begitu

Petualangan Pertama Kali Membaca Puisi

Momen itu masih jelas terpatri dalam ingatanku. Tanggal 13 Desember 2008, sebuah hari yang kini terasa begitu bersejarah bagiku. Ini bukanlah kebetulan semata, melainkan perpaduan kesengajaan dan ketidaksengajaan yang membawaku kepada suatu dunia yang indah, dunia membaca puisi dan menulis puisi yang sangat emosional. Momen ketika aku membaca puisi bersama komunitas pecinta sastra.  Kecintaan pada puisi telah merayap dalam hatiku sejak masa SMP. Aku telah menghasilkan banyak puisi, namun hanya sedikit yang dipublikasikan. Meski rutin menulis puisi, kemenangan dalam lomba puisi adalah hal yang sulit aku raih. Lomba puisi memang sebuah tantangan besar buatku. Dari sekian kali ikut lomba puisi, hanya satu kali menang juara 1 lomba puisi. Setelah itu tidak ada lagi. Wkwk Aku ingat betul, waktu itu sedang asyik membaca puisi di HP-ku. HP-ku memiliki fitur rekaman suara yang memungkinkanku merekam sendiri. Impianku saat itu adalah merekam suara, entah itu untuk bernyanyi atau membaca hasil d

Ilustrasi Surealis Pertamaku Jadi Bintang di Sampul Buku Kumpulan Puisi!

Sebagai seorang yang gemar menggoreskan berbagai bentuk di atas kanvas dan kertas, termasuk gambar doodle, lukisan kanvas , dan ilustrasi surealis, aku kerap kali membagikan karya-karya itu di platform Facebook. Saat itu, Instagram belum meraih puncak popularitasnya seperti yang kita saksikan saat ini. Oleh karena itu, Facebook menjadi panggung utama untuk memamerkan eksplorasi visualku. Pada waktu itu, pikiran aku belum mencengkam ambisi menghasilkan uang dari passion aku ini. Bagi aku, itu hanya sebuah wadah pameran semata. Benar sekali, platform media sosial saat ini adalah pameran online yang bisa kita jalankan sendiri tanpa harus ada panitia penyelenggara. Penontonnya adalah teman-teman sendiri dan orang-orang yang mau berteman dengan kita di media sosial. Pameran online yang kita selenggarakan bisa buka setiap hari 24 jam selama punya akses internet. Beruntung sering pamer gambar doodle dan ilustrasi surealis di media sosial  Suatu hari, seorang teman mengajak aku untuk mengikuti

Aku Sering Mutusin Berhenti Menggambar

Ngomong-ngomong soal menggambar, dulu aku hanya menggambar karena hobi. Aku gak pernah belajar secara khusus tentang teknik menggambar, apalagi sampai kursus. Memang tidak terpikirkan, ya karena, sekali lagi, hobi. Sering menggambar doodle Kalau ditanya soal teknik-teknik menggambar dan tetek bengeknya tidak paham. Bisa dibilang bego banget . Bahkan aku tidak tahu jenis-jenis gambar yang kubuat sampai ada saat kuliah teman menyebut gambar doodle. Baru menyadari kalau aku menggambar doodle selama ini. Doodle adalah gambar yang dibuat saat seseorang kehilangan perhatiannya (menurut wikipedia), gambar yang dibuat secara tidak sengaja tanpa tujuan tertentu. Ya, doodle hanyalah corat-coret biasa yang gambarnya kadang tidak punya makna khusus atau bahkan bisa berupa bentuk realis, tergantung situasi, kondisi, dan keinginan saja. Kini doodle art sedang naik daun dan sudah bukan lagi corat-coret biasa. Kalau dari pengertian itu, menggambar doodle bisa apa saja, kartun, tokoh, objek sekitar, ma

Dapat Pesanan Lukisan Surealis Untuk Kegiatan Spesial

Aku lebih sering menerima pesanan gambar digital. Gambar digital bisa digunakan untuk berbagai keperluan dan bisa diperbanyak. Selain itu memudahkanku juga menggambar dengan modal pakai gawai saja. Namun pada suatu hari yang malas, tiba-tiba ada mention di sebuah grup WhatsApp. Komunitas Bloggercrony Indonesia minta dibuatkan piagam untuk BloggerDay 2023 Wardah Fajri, founder Komunitas Bloggercrony Indonesia, memintaku membuat desain piagam penghargaan untuk awarding Most Wanted Blog Award untuk kegiatan tahunan BloggerDay 2023, sekaligus merayakan hari jadi ke-8. Most Wanted Blog Award adalah sebuah penghargaan bagi anggota komunitas yang cukup aktif di kegiatan-kegiatannya selama satu tahun. Apresiasi ini sudah turun-temurun dilakukan sebagai balas jasa anggotanya menghidupkan komunitas. Itu juga sebagai pacuan bagi anggota lain untuk tetap mewarnai kegiatan-kegiatan Komunitas Bloggercrony Indonesia, baik yang berbayar atau pun tidak. Sebuah kehormatan bagi aku bisa bekerjasama denga

Puisi Harus Dijual Ke Mana?

Itungannya udah 17 taon ya aku suka dan nulis puisi, mulai dari puisi cinta, puisi tentang alam, puisi tentang Covid-19, puisi galau, puisi ramadhan, puisi marah-marah, dan puisi lainnya. Sampek sekarang masih mengidam-idamkan pengen fokus di puisi dan ilustrasi, menulis juga, nulis mah tetep. Kan sayang kalo punya platform tapi gak dimanfaatin. Jadi demen nulis puisi kan gak cuma nulis di buku, hape, ato laptop? Ato cuma berakhir di blog ato medsos doang? Gak mungkin kan? Kayak gimana sih, hobi nulis tapi gak bisa ngasilin duit dari situ. Jadi puisi kudu dijual ke mana? Puisi ekspresinya udah beragam loh Sebelum ngomongin soal cara menjual puisi itu ke mana, aku pengen ngasih gambaran soal puisi itu apakah cuma yang kayak kita bayangin, ya tulisan-tulisan berat dan gak gampang dipahami. Cuma orang-orang yang kita anggap “nyastra” ato “nyeni” aja yang bakalan paham (begitu kan yang ada di dalam otak sebagian orang?) Bagian ini bakalan nentuin kamu bakal menjual puisi ke arah mana sih.

Membuat Gambar Ilustrasi Digital Pake Hape

Kesulitanku selama membuat ilustrasi manual cuma di ribetnya. Ribet, bikin kotor, terus males beres-beresnya, ditambah kudu nungu kering, abis itu kudu discan, setelah discan aku harus edit dulu pake aplikasi (ngebersihin, motong, ngebenerin warnanya), baru posting di medsos. Keribetan ini yang bikin aku penasaran membuat gambar ilustrasi di hape. Aku cari-carilah aplikasi menggambar di hp, ketemulah beberapa, tapi masih keasyikan bikin ilustrasi pake cat poster.   Membuat ilustrasi manual serius gak enak? Aslinya aku lebih puas ngegambar di kertas. Gak ada tandingannya sih emang bikin gambar ilustrasi manual. Pas ngecampur warna, ada perasaan yang masuk ke dalam warna itu sendiri. Begitu warna disapukan terus dikombinasiin sama warna lain biar bergradasi, jiwaku kayak nyatu gitu. Begitu kering aku senyum-senyum sendiri ngeliat hasilnya dan bakalan dibuka-buka terus karena bangga sama diri sendiri, “Aku keren juga!”   Di sisi lain, hal yang bikin ribet itu bikin aku mikir dua

Sastrawan Indonesia? Itu Dulu Mimpiku!

Berbekal baca-baca buku sastra dan puisi karya penyair Indonesia yang udah besar akhirnya pengen juga jadi sastrawan Indonesia. Sungguhan. Kupikir dengan jadi sastrawan sastrawan karena suka membaca puisi, semua orang bakalan kagum dan bangga gitu. Jadi sastrawan Indonesia gak semudah itu Suka puisi sejak kelas 2 SMP. Pas aku masih imut-imut. Kebetulan aku emang sediain satu buku khusus buat puisi. Satu buku tulis isinya 64 halaman, anggap aja ada 50 puisi dalam satu buku. Nah tiap bukunya abis aku ganti buku baru. Ada puisi-puisi yang kuedit-edit lagi. Nah, sampek kuliah, aku seharusnya udah punya setumpuk buku kumpulan puisi, tapi sayang pada ilang karena lupa naroh di mana. Itu belum puisi yang kutulis di buku lain. Hehe.. Saat itu aku udah ngerasa bangga sekali bisa nulis 10 puisi dalam sehari. Saking bangganya, aku ikutin lomba nulis puisi di mana-mana. Hem, tahu apa hasilnya? GAK ADA SATU PUN YANG MENANG! Paling sedih tuh pas kelas XII SMA, ikut kompetisi nulis puisi nasional. Y

Kalo gak bisa gambar bisakah jadi ilustrator?

Jawabannya bisa. Kenapa harus enggak? Kita semua bisa jadi apa aja yang kita mau selama mau. Ya, selama mau dan belajar. Mau aja gak cukup, tapi kudu memulai. Pengen bisa gambar ya belajar? Semua orang bisa gambar kok Aku percaya kalo setiap kita itu bisa gambar. Gambar paling sederhana aja, bebek yang dimulai dari membuat angka dua. Ya tapi kan, tapi kan hasilnya gak bagus. Bengkok-bengkok garisnya. Nah kamu pengen menggambar dengan gaya apa? Referensi “bisa gambar” versimu itu seperti apa? Pengen gambar seperti apa? Sebelum yakin mau mulai dari mana, kamu harus tahu arah dan tujuanmu menggambar itu seperti apa dan bagaimana? Ambil salah satu gambar yang kamu sukai atau ilustrator idolamu. Tunjukkan pada diri sendiri, aku mau membuat gambar semacam itu. Aku kasih contoh, kamu pengen gambar kayak di akun @perempuanpeduli. Yang perlu kamu lakukan pertama kali adalah meniru, pelajari teknik yang dia lakukan, pantengin terus medsosnya, atau bisa tanya-tanya langsung via

Dari Hobi Gambar Abstrak Sampai ke Melukis Tas Goodiebag

Membahas soal hobi, ada satu hobi yang memang ingin kuseriusin, yaitu seni (art). Aku punya Uwan’s Art, akun khusus karya gambarku. Sempat juga serius berbisnis di situ dengan melukis segala macam bahan, mulai dari kaos, gantungan kunci dari kayu, tas, gelas, mug, dan lain-lain. Akhirnya gulung tikar karena manajemenku buruk sekali. Meski begitu, aku tetap menerima pesanan gambar sih. Kalau ditanya, “Sudah gak gambar lagi?” Masih kok. Ya, masak setiap gambar abstrak, ilustrasi abstrak, lukisan surealis, dan gambar surealis, harus diposting? Belum tentu kan? Beberapa kali dapat goodiebag berupa tas dari event yang kduatangi. Biasanya kalau sudah begitu, aku mulai berpikir untuk memodifikasinya. Aku gak mungkin merombak tatanan tas yang sudah bagus, ya jalan satu-satunya digambar, ya gambar abstrak, ilustrasi surealis, atau dengan gambar surealis. Mengambar, mewarnai, melukis, sudah jadi pekerjaan rutinku sejak kecil. Aku masih ingat betul waktu SD diminta tetangga untu