Skip to main content

6 Alasanku Merantau Itu Wajib

Jejak kakiku melangkah jauh dari tanah kelahiran sudah tercatat sejak tahun 2007, di mana harus kuliah sekitar 5—6 jam dari Situbondo. Tuhan tuh, kalau sudah kasih izin, celetukan harapan meski hanya beberapa detik dan gak begitu serius diucapkan, bisa jadi nyata. Sadar sih pernah nyeletuk ingin kuliah ke Malang dan itu terkabul loh.

Merantau
Gak kerasa udah 13 tahun merantau...

Kukira dengan jauh dari kampung halaman yang kubenci (dulu) bisa mengobati goncangan jiwaku. Ternyata ceritanya gak semulus itu. Selain lebih bebas mengekspresikan diri dan menentukan nasib sendiri, aku mengalami banyak kesulitan sampai kadang pengen nyerah. “Nyerah saja apa ya?” tapi ingat lagi kalau aku punya mimpi besar. Hidup itu berat, gak ada yang gampang. Kalau mudah, mungkin sekarang aku sudah jadi presiden.

Sekarang aku merantau ke Jakarta, merantau, iya anak rantau banget. Agak beda sih kalau dibandingin dengan traveling. Pengennya bahas manfaat traveling, tapi sayang banget jarang traveling, akhirnya mending curhat saja kan, yang tak jauh-jauh dari traveling, tentang rantau. Drama kehidupannya juga ada aja. 

Seberat itukah jadi anak rantau? Iya. Lika-likunya jauh lebih menyengsarakan kalau belum sanggup melewati, tapi begitu lolos, kelegaan sekaligus rasa syukur lebih besar lagi. Sebab seberapa berat perjuangan hidup, selalu sepadan sesuai hasil yang didapat. Kira-kira apa sih manfaat merantau, rantau, dan rantau?

Menjadi anak rantau, kehidupanku lebih baik

Merantau
Merantau bikin aku bebas dan mandiri

Aku gak bilang kalau bukan anak rantau hidupnya tak bakal baik ya. Yang perlu digaris bawahi adalah kehidupanku jadi lebih baik kalau dibandingkan dengan tinggal di kampung halaman. Aku merasakan manfaat merantau itu lebih terasa. Kenapa? Menarik nih bahasannya.

Pertama aku tidak punya teman banyak di kampung. Dalam satu minggu paling keluar rumah paling sering ya jemput keponakan, sisanya paling bertemu teman komunitas satu sampai dua kali saja, dan paling keliling kota sendirian. 

Kedua, untuk masalah pekerjaan. Pekerjaanku bermain media sosial, otomatis nyaris waktuku lebih banyak main smartphone. Di kampung, event hampir tidak ada. Kalau pun ada ya tidak dibayar untuk meliput event tersebut atau pun posting ke media sosial tanpa dibayar.

Ketiga, bosan juga luntang-lantung yang benar-benar menganggur. Apalagi ketersediaan dana untuk foya-foya sangat tipis. Pekerjaan online hanya beberapa saja dan proses pembayarannya membutuhkan waktu maksimal tiga bulan. Mau ikut kompetisi ini itu, bukan passionku. Nah, kan. Bingung kan! mending rantau saja.

Keempat, kelima, dan keenam, ada sih, tapi sepertinya tidak baik kalau kutulis. Hehe. Nah, begitu merantau ke Jakarta kehidupanku jadi lebih baik Pokoknya merantau, rantau, rantau, rantau, dan rantau.. Setidak punyanya uang begitu merantau ke Jakarta, masih bisa mengusahakan makan tiap hari, tidak menumpang ke orang tua lagi. Alhamdulillah. Masih bisa menabung juga, meski keseringan kalau kepepet diambil juga dananya untuk bayar kos-kosan. Wkwk. 

Temannya heterogen

Merantau
Seneng punya banyak teman

Ini beneran terasa kok. Di kampung halaman hanya berteman dengan teman-teman maksimal dua suku (Jawa dan Madura), dengan karakter dan pemikiran tidak jauh berbeda. Belum lagi untuk urusan organisasi Islam, masing-masing organisasi masih saling bergunjing (Muhammadiyah dan NU), paling kurasakan sih karena lingkunganku sekitarku kebanyakan condong ke NU, kalau ada kejanggalan soal ibadah untuk Muhammadiyah. Beberapa rekan terdekat sampai nyeletuk, “Mereka itu Islam apa?” Padahal tidak ada kesalahan. Gerah kadang. wkwk.

Merantau

Beberapa pandangan yang awalnya aku sepakat dengan orang sekitarku perlahan membuatku jadi bisa memandang dari dua sisi. Menjadi anak rantau, kuliah ke Malang bertemu orang lebih hebat, pemikirannya sudah lebih beragam dan lebih kreatif, dan semula hanya punya satu sudut pandang jadi bisa melihat dari sudut pandang manusia lain juga. Bahkan begitu merantau ke Jakarta, masyarakatnya lebih heterogen lagi, aku jadi punya lebih banyak referensi.

Pemikiran lebih terbuka

Merantau
Banyak teman bikin aku belajar memahami setiap pandangan orang

Menyambung dari poin sebelumnya, punya lebih banyak teman dari berbagai tipe agama, ras, suku, bahasa, sudut pandang, tingkat intelegensi, usia, beda hobi itu adalah anugerah luar biasa. Apalagi temannya sesama anak rantau. Aku menjadi lebih menerima, menerima orang lain juga diri sendiri. Kayak ada cermin besar selama berkumpul. Selama itu aku ngeliat dan sadar. Bahkan bisa melihat dengan jelas kekurangan orang lain saat berada lebih dekat. “Iya, tiap orang punya kekurangan dan kelemahan tiap orang berbeda."

Sementara itu, aku juga ngeliat kehebatan mereka. Iya, Si A hebat bidang seni, Si B hebat bidang komunikasi, Si C hebat dalam bidang marketing, dan lain-lain. Jadi, begitu dipertemukan lagi dengan orang baru di masa depan, tak kaget dan kadar menghakimnya berkurang. Beda kalau kita hanya berkumpul dengan satu golongan saja sampai usia senja, ya tak berkembang karena sumber pelajarannya tetap selingkupan.

Menambah sumber rezeki 

Merantau
Rezeki yang ga bisa dituker sama apapun tuh kayak gini. Minya waktu buat sharing ke anak-anak sekolah, langsung terkabul. Terimakasih teman. 

Karena temannya makin banyak, itu bisa jadi pintu rezeki gak disangka-sangka. Misalnya aku nih suka menggambar, terus tiba-tiba dapat pesan dari teman lama, dia mau pesan gambarku untuk dijadikan cover bukunya. Bahagia dong. Juga aku dapat bayaran lebih tinggi dibandingkan biasanya. Belum lagi kenalan-kenalan lain.

Karena aku punya media sosial, ya aku keluarkan kemampuanku di sana. Maksudnya memang pamer, tapi pamer diniatkan untuk menghasilkan duit. Kan selama caranya halal kenapa enggak. Daripada harus melakukan perbuatan laknat misalnya pasang susuk, susuk serebuan atau lima ratusan. Wkwkwk. Intinya makin banyak teman makin banyak peluang untuk dapat rezeki. Rezeki juga bukan soal uang terus kan.

Manfaat merantau ternyata bikin gampang minta tolong

Merantau
Minta tolong apa kayak digampangin gitu

Nah ini nih yang perlu jadi catatan juga. Soalnya poin dari atas sampai ke poin bawah akan saling berkesinambungan. Ceile. Kalau merantau mau tak mau kita harus punya teman kan. Mau gak mau juga punya teman dari berbagai kalangan, ga melulu yang seumuran, satu hobi. Karena daftar pertemanan makin banyak, makin gampang buat minta tolong kalau mendesak, ya misalnya pinjam uang. Aduh, urusan uang biasanya sensitif ya. Kalau bisa pinjam uang sama yang kenal aja. 

Hem, kukasih contoh lain, misalnya lagi traveling ke NTT, kebetulan lagi kena musibah dompet dicopet. Sisa uang cash makin sedikit sementara itu jadwal traveling masih tiga hari lagi berakhir. Kemudian aku inget, temenku yang di Jakarta lagi pulang ke kampung halaman  atau tiba-tiba resign lalu pindah ke kampung halaman. Ya udah bisa minta tolong dia buat numpang nginep karena dana buat penginapan sudah habis karena kecopetan. Selama numpang pasti kan urusan makan beres. Hehe... Banyak sekali manfaat merantau kisanak.

Tahu rasanya kangen keluarga di kampung halaman

Waktu masih tinggal dengan orang tua, kayaknya males banget. Setiap hari ketemu sama mereka, diomelin ibu, dimarahi bapak, belum lagi ada masalah-masalah kurang penting yang dibesar-besarkan. Haha.

Merantau
Lega kalau orang-orang ya g kita sayang baik-baik aja

Sejak merantau, aku jadi kangen keluarga terus. Tahu rasanya kangen keluarga, paham seberapa besar sayangnya Bapak dan Ibu, mengerti kalau tanpa mereka gak bakalan jadi siapa-siapa. Jadinya setiap pulang ke kampung halaman adalah momen indah, selalu ditunggu-tunggu, kangen keluarga terobati. Ngeliat ibu seneng, ngeliat Bapak tatapannya damai, ngeliat saudara menyambut kedatangan, ngeliat kucing-kucingku dirawat baik, yah... jadi kangen keluarga kan. Heuhh... Udah ah...




Ih, serius aku barusan menemukan poin lagi tapi kedistract sama notifikasi hape dan aku lupa. Mandeg dah sekarang. Lalu sadar kalau tulisanku dah panjang bener. Mending kuakhiri saja. Manfaat merantau ke Jakarta dan kota besar lain, bisa gak berefek ke semua orang, tetap tergantung orangnya, tergantung cara orang lain menyikapi sesuatu, tergantung lingkungannya, juga banyak faktor lain. Malah bisa jadi orang yang tidak merantau jauh lebih baik kehidupannya. Hehe....

Comments

Din said…
Dulu ketika merantau juga sekitar masih umur 17 an kerja, saya pikir akan kehidupan saya akan menjadi lebih baik, tapi ternyata saya sulit untuk menerima kenyataan jauh dari kampung

Paling banyak dibaca

Mengilhami Dinding Sel Supermini

Pohon mangga ( Mangifera indica ) setinggi 4 m berdiri kokoh di halaman kantor saya. Daunnya rimbun membentuk payung hidup. Saat berdiri di bawah naungannya, angin sejuk dapat saya rasakan. Tentu saja, oksigen sebagai hasil metabolisme tanaman anggota family Anacardiaceae itu membersihkan karbondioksioda di udara dan digantikan oleh unsur yang bersifat oksidator. Pantas jika setiap orang yang ternaungi, tak hanya terlindung dari terik matahari, tetapi juga merasa segar. Pohon mangga (kredit: irwantoshut.net )        Tanaman itu sangat kokoh dan konsisten berdiri bertahun-tahun bahkan kian tinggi. Meski tidak memiliki rangka seperti hewan dan manusia, tanaman (tak hanya mangga) memiliki rangka-rangka dalam berukuran mikroskopis. Rangka-rangka itu dapat disebut dinding sel. Sebenarnya tidak tepat jika saya mengatakan bahwa dinding sel adalah rangka dalam (endoskeleton) tanaman, tetapi fungsinya mirip dengan sistem rangka pada tubuh hewan. Itu terbukti pada fungsinya yang memberi be

Insto Dry Eyes: Rahasia Menghadapi Mata Kering dan Computer Vision Syndrome

Pernahkah kamu merasakan matamu berkunang-kunang dan migrain setelah seharian menatap layar hape? Aku mengalaminya. Aku, Uwan Urwan, seorang pengembara kata, pemburu cerita, dan pencipta puisi, nyaris terjebak dalam jerat kecanduan layar. Mata yang lelah dan kering menjadi teman setia. Pengalaman Mata Kering karena Terlalu Lama Menatap Layar Hape Keseharianku sebagai seorang blogger, kreator konten, dan penulis puisi membawaku dalam aliran teknologi, menyulut pancaran cahaya layar sepanjang hari. Awalnya hanya urusan pekerjaan, namun perlahan, kebiasaan membuka hape dan laptop terus menggelayuti, meski cahaya pekerjaan telah surut. Mataku pun menjadi korban kelelahan yang terabaikan. Dalam dunia maya, aku menemukan kebahagiaan berinteraksi, meresapi riset para peneliti, dan terbius oleh pancaran cahaya teknologi. Sulit untuk melepaskan diri dari belenggu kecanduan layar hape, bahkan dalam momen-momen sederhana sehari-hari. Namun, kebahagiaan hakiki ditemukan ketika berada di tengah-ten

Bagaimana ASUS ROG Phone 8 Mengubah Cara Aku Bekerja!

Aku, Uwan Urwan, menggenggam erat peran sebagai penulis, kreator konten, dan gamer dalam dunia freelance yang penuh tantangan. Hidupku berkutat dengan smartphone, alat sehari-hari yang memegang kendali terhadap pekerjaanku. Namun, kebahagiaan ini sering terhalang oleh masalah yang timbul dari smartphone yang sudah lama menemani langkahku. Rusaknya Hape Lama: Layar Buram, Kamera Rusak Layar yang mulai muncul bercak-bercak yang sangat menggangu dan kamera depan yang tidak berfungsi. Itu menjadi mimpi buruk bagi seorang freelancer sepertiku. Setiap kata yang kucatat, setiap gambar yang kurekam, semuanya terasa terhambat oleh keterbatasan ini. Selain kamera depan yang rusak dan layarnya sudah muncul bercak, smartphone ini harus aku isolasi karena LCD-nya sudah bisa copot Apalagi jika ada job review yang mengharuskan membuat video atau berfoto selfie dengan produk. Rasanya seperti ingin membatalkan kerjasama tapi mau tidak mau aku harus mengerjakannya agar bisa bertahan hidup. Mau tidak mau

Jamur blotong Nama Ilmiahnya Ternyata Coprinus sp.

Saya menduga jamur yang selama ini saya beri nama jamur blotong nama ilmiahnya Coprinus sp. Setiap usai musim giling, biasanya musim hujan, saya dan tetangga berburu jamur ini di tumpukan limbah blotong di dekat Pabrik Gula Wringin Anom, Situbondo. Jamur Coprinus sp . tumbuh di blotong Asli, kalau sudah tua, payungnya akan berwarna hitam seperti tinta dan meluruh sedikit demi sedikit Sudah sekian lama mencari tahu, berkat tulisan saya sendiri akhirnya saya tahu namanya, meski belum sampai ke tahap spesies . Jamur yang bisa dimakan ini tergolong dalam ordo dari Agaricales dan masuk dalam keluarga Psathyrellaceae. Selain itu, jamur ini juga suka disebut common ink cap atau inky cap (kalau benar nama ilmiahnya Coprinus atramentarius ) atau Coprinus sterquilinus (midden inkcap ) . Disebut begitu karena payungnya saat tua akan berwarna hitam dan mencair seperti tinta. Nama yang saya kemukakan juga berupa dugaan kuat, bukan berarti benar, tapi saya yakin kalau nama genusnya Copr

Bagaimana menu isi piringku yang benar?

Sering mendengar frase Isi Piringku? Hem, sebagian orang pasti tahu karena kampanye yang dimulai dari Kementerian Kesehatan ini sudah digaungkan di mana-mana, mulai dari media sosial, workshop-workshop kesehatan di daerah-daerah, dan sosialisasi ke ibu-ibu begitu ke Posyandu.  Slogan Isi Piringku menggantikan 4 Sehat 5 Sempurna Isi Piringku adalah acuan sajian sekali makan. Kampanye ini sudah diramaikan sejak tahun 2019 menggantikan kampanye 4 sehat 5 sempurna. Empat sehat lima sempurna terngiang-ngiang sekali sejak kecil. Terdiri dari nasi, lauk-pauk, sayur-mayur, buah-buahan, dan susu adalah kombinasi sehat yang gizinya dibutuhkan tubuh, sebab mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral, susu adalah penyempurnanya. Kenapa harus berganti slogan?  Slogan 4 Sehat 5 Sempurna yang aku tangkap maknanya, dalam setiap makan harus ada empat komposisi dan susu. Mengenai jumlahnya, aku bisa ambil nasi lebih banyak dengan sedikit sayur atau sebaliknya, atau sebebas-bebasnya kita saja.

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus kucing, y

Fried Chicken Enak di Situbondo, Kamu Wajib Tahu!

Tidak ada KFC atau pun McD di Situbondo, ya setidaknya hingga kini dan beberapa waktu ke depan. Dulu sempat ada CFC, belum sempat berkunjung, eh sudah tutup. Jika aku ingin makan ayam goreng krispi di Situbondo beli di mana? Beberapa warung makan di Situbondo juga menjual ayam goreng tepung. Memang tak khusus ayam goreng. Berbeda dengan di kota besar, di mana gerai olahan ayam tepung bisa ditemui di mana pun. Hisana Fried Chicken Situbondo punya rasa khas, jadi salah satu favoritku Bila kamu sedang travelling ke Situbondo dan sangat ingin menikmati ayam goreng krispi, aku cukup merekomendasikan makan di Hisana Fried Chicken. Sesuai namanya, Hisana adalah gerai ayam goreng tepung yang cukup terkenal dan banyak digemari. Hisana Fried Chicken tidak hanya ada di Situbondo, tapi juga di Jakarta, Bandung, dan kota-kota lain. Sudah ada ratusan outlet yang tersebar di banyak titik di Indonesia. Hanya saja aku baru tahu ada brand ayam goreng krispi lokal ini begitu pulang ke Situbondo. Meski ad

Terungkap Rahasia Dibalik Keindahan Alun-alun Situbondo: 41 Pohon Penyelamat Bumi!

Aku beberapa waktu lalu mengunjungi Alun-alun Situbondo di suatu sore yang cerah. Kejutan menyambutku begitu tiba di sana; bagian pendoponya telah mengalami perubahan yang memukau, lebih bagus dan lebih ramah bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Namun, perhatianku lebih tercurahkan pada pohon Angsana yang tersebar di sekitar alun-alun itu. Apa yang membuatku tertarik pada pohon Angsana? Simak kisah selengkapnya! Pesona Bunga Angsana dan Aroma yang Memikat Ketika pohon Angsana mulai berbunga, suasana di sekitarnya menjadi luar biasa. Daunnya yang berpadu dengan bunga kuning menciptakan pemandangan yang memesona. Tidak hanya itu, aroma wangi dari bunga-bunga Angsana membuat alun-alun tercium harum sepanjang hari. Sensasi itu begitu memikat hatiku sehingga aku sering menghabiskan waktu di bawah pohon-pohon Angsana yang berbunga, menikmati keindahan alam yang disuguhkan. Ketika aku berada di bawah pohon-pohon Angsana yang sedang berbunga, aku merasa seperti terhubung dengan kehidupan alam

Sasak Herbal Oil: Benarkah Berkhasiat Mengobati Segala Penyakit?

Sekarang ini, makin banyak produk kesehatan alami yang menjadi sorotan, termasuk minyak herbal seperti Sasak Herbal Oil. Apakah benar minum minyak bisa bikin sehat? Rasanya cukup aneh, ya? Nah, aku ingin berbagi pengalaman pribadi aku setelah mencoba mengonsumsi Sasak Herbal Oil. Keajaiban Sasak Herbal Oil: Pengalaman Pribadi yang Membuat Kagum Luka cakaran kucing kuoleskan Sasak Herbal Oil. Foto diambil pada kondisi pencahayaan yang berbeda Sebagai seorang yang tidak memiliki diabetes, awalnya aku cukup skeptis ketika mencoba Sasak Herbal Oil ini. Namun, setelah membaca beberapa ulasan positif, aku memutuskan untuk mencobanya. Pertama, aku mencoba mengoleskan minyak Sasak pada luka yang aku dapatkan akibat cakaran kucing. Hasilnya! Luka aku lebih cepat mengering dan pulih dengan baik. Seperti yang pernah aku bahas di tulisan sebelumnya di blog ini, Sasak Herbal Oil bisa menyembuhkan luka yang disebabkan oleh diabetes . Proses penyembuhannya pun bertahap tapi berdasarkan review yang ak

Piring Beragam: Rahasia Menuju Petani Sejahtera dan Perekonomian Lokal Maju

Pernahkah kamu membayangkan bahwa sepiring makananmu dapat membawa dampak positif bagi banyak orang? Bukan hanya kesehatanmu yang terjaga, tapi juga kesejahteraan para petani dan kemajuan ekonomi lokal. Ya, kamu tidak salah baca. Kebiasaan sederhana untuk makan beragam ternyata menyimpan kekuatan luar biasa untuk menciptakan perubahan positif bagi berbagai pihak. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana piring beragam dapat membawa manfaat ekonomi yang signifikan. Mendukung Petani dan Perekonomian Lokal Aku senang sekali melakukan eksplorasi terhadap makanan, salah satunya ini. Aku buat salad dengan campuran nanas, seledri, tomat, dan irisan wortel. Sebagai seorang pencinta kuliner, aku selalu antusias mencicipi berbagai hidangan. Dari sayur lodeh yang kaya akan sayuran, soto betawi dengan isian daging sapi yang melimpah, hingga nasi goreng dengan tambahan telur dan berbagai sayuran. Kebiasaan ini ternyata membawa manfaat yang tak terduga. Tak hanya itu, aku juga suka sekali mencoba ma