Skip to main content

Posts

Savana Mini Panarukan, Wisata Alam Gratis di Situbondo

Sejak akhir 2022 sampai bulan Februari 2023 (saat aku menulis ini), Kabupaten Situbondo jadi sering sekali diterpa hujan. Pada suatu hari yang cerah, aku memanfaatkan momen untuk menuju Savana Mini Panarukan. Berbekal aplikasi Maps, sebelumnya aku menyusuri Sungai Sampean, tapi menemukan jalan buntu. Jalan setapak yang kecil dan ada bagian yang longsor menyebabkan aku putuskan untuk pulang. Saat musim kemarau Savana Mini Panarukan tak jauh dari Benteng Panaroekan  Tidak mau menyerah, hari cerah lain, kuputuskan untuk jalan-jalan ke Benteng Panaroekan dan Savana Mini Panarukan karena lokasinya berdekatan. Terimaksih Google Maps, aku berhasil kali ini. Tahun 2023 memang aku punya target membahas lebih banyak tentang Kabupaten Situbondo, mulai dari wisata alam gratis, kuliner, dan event-event yang kudatangi. Aku sudah menuliskan cerita saat berkunjung ke Benteng Panaroekan di blog ini. Setelah puas berkunjung ke Benteng Panaroekan, aku menyusuri jalan yang ditunjuk Maps. Lumayan berkelok-

6 Alasan Mengapa Merahasiakan Hubungan di Media Sosial

Memangnya harus banget posting foto pasangan di media sosial? Harus posting foto pacar? Harus pamer foto pacar? Harus umbar kemesraan di media sosial? Dan berbagai pertanyaan sejenis ini. Sebenarnya tidak juga, tapi sebagian orang senang jika pasangannya pamer kemesraan di medsos, pamer foto pacar, tapi sebagian lagi tidak. Mereka lebih senang merahasiakan hubungan di media sosial. Baik yang pamer atau pun tidak, masing-masing punya alasan kuat. Kita kan tidak boleh menyalahkan pilihan orang lain hanya karena bersebrangan pendapat. Untuk itu aku membuat poling di Instagram @uwanurwan . Awalnya iseng, kok melihat jawaban teman-teman jadi kepikiran buat diangkat di blog. Sebanyak 6% mengaku senang jika posting bersama pasangan, 27% kadang posting juga meski tidak sering, dan mayoritas (67%) mengaku lebih senang jika tidak posting hal-hal yang berbau asmara di media sosial. Awalnya biasa saja dengan melihat hasil poling itu, tapi jadi menarik melihat jawaban-jawabannya. Aku sengaja tidak

Kuliner Laok Sabe, Rekomendasi Kuliner Situbondo

Berbeda dengan di kota besar, seperti Jakarta, biji salak bisa dinikmati kapan saja tergantung kita mau beli atau tidak. Penjualnya pun selalu ada, terutama saat Bulan Ramadan. Namun, di Situbondo dan banyak daerah di Pulau Jawa, termasuk di kampungku, makanan ini hanya bisa dinikmati pada Bulan Safar, penanggalan Islam. Kredit: IG @niesukma_ Biji salak menjadi kuliner enak Situbondo yang sangat spesial di Bulan Safar karena ada tradisi bagi-bagi tajin Sappar kepada tetangga dan keluarga. Biasanya orang-orang bergantian membuat tajin lor-polor (begitulah aku dan keluarga menyebutnya) dalam jumlah banyak untuk dibagi-bagi. Dulu aku menganggap tajin lor-polor adalah kuliner khas Situbondo. Bukan tanpa sebab, saat kuliah di Malang aku juga tidak menemukan tajin lor-polor dijual bebas. Begitu bekerja di Depok, Jawa Tengah, temanku membawa tajin lor-polor menggunakan wadah gelas pet cup dan menyebutnya biji salak. Kuliner Laok Sabe, menikmati tajin Sappar di luar Bulan Sappar Kangen makan t

Puing-puing Situs Benteng Portugis Tersembunyi di Kuburan Kilensari

Sebuah ketidaksengajaan sebenarnya menemukan plang bertuliskan Benteng Portugis di sebuah gang di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Aku memang terbiasa setiap beberapa hari sekali ke Panarukan beli ikan, entah di Pasar Panarukan atau di tempat jual ikan saat sore. Menuju jalan pulang lewat jalan yang tak pernah dilewati sekalian melihat-lihat sekitar. Begitu melihat plang Benteng Portugis kuberanikan untuk masuk ke gang tersebut. Celingak-celinguk, tak kutemukan sebuah benteng, hanya Kuburan Kilensari, di utara ada persawahan dan banguan kayu yang tinggi, entah untuk apa itu. Putus asa, aku memutuskan pulang. Lain kali saja mencari benteng peninggalan Belanda itu. Lagipula aku mungkin akan lama tinggal di Kabupaten Situbondo. Benteng Portugis ada di dalam Kuburan Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo  Masih penasaran tapi tidak mau terjebak kedua kalinya, beberapa bulan kemudian (pertengahan Januari 2023) kubukalah aplikasi Maps. Berniat mengunjung

Sawah, Surga Wisata alam Gratis di Kabupaten Situbondo

Kabupaten Situbondo tak hanya memiliki 55 pantai karena memiliki garis pantai sepanjang 131,575 km, tapi juga luas sawah yang cukup bombastis. Menurut data BPS tahu 2017 yang diupdate tanggal 30 Juli 2019, luas lahan padi (baik padi sawah atau pun ladang) adalah 57.208 Ha. Sementara itu, luas wilayah yang juga siberi julukan Kota Santri itu adalah 1.638 km2. Artinya 34,92% luas wilayah Situbondo adalah sawah. Aku sempat berpikir, orang-orang kota senang sekali berlibur ke Bali lalu girang sekali saat melihat sawah. Sementara aku, Uwan Urwan, sebagai orang Situbondo yang di sini tak kekurangan sawah merasa liburan ke tempat wisata yang menawarkan sawah sebagai salah satu objek wisatanya menjadi kurang menarik. Selain karena belum dicukupkan secara ekonomi. Wkwk. Namun di salah satu wisata di Situbondo adalah sawah. Travelling ke Situbondo wajib main ke sawah sih. Sawah di Situbondo luas-luas Kalau travelling ke Situbondo kamu akan menemukan banyak sekali sawah-sawah. Sejauh pandangan m

Wow, Ternyata Pantai Situbondo Ada 55!

Inilah kenapa kamu harus mengunjungi Kabupaten Situbondo, sebab di sini ada sebanyak 55 pantai yang aku catat melalui Google Maps. Melalui situs pariwisata.situbondo.go.id disebutkan bahwa Situbondo punya garis pantai sepaanjang 150 km. Lebih spesifiknya, dalam buku Profil Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur, Vol 1 karya beberapa penulis dari Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Situbondo garis pantainya sepanjang 131,575 km. Kabupaten Situbondo sepanjang itu memang. Saking panjangnya, kalau naik bus dari Situbondo ke Surabaya atau sebaliknya sampai bosan. Dari 55 pantai, aku baru mengunjungi 10 pantai di Situbondo. Ya otomatis aku juga tidak punya foto-foto di pantai tersebut, paling ya aku ambil dari review orang-orang di Google Maps. Dan aku coba kelompokkan ke dalam tiga wilayah yang aku tentukan secara subjektif. 9 pantai Situbondo di area barat Kredit: Dwiyanto Arjun Sembilan pantai Situbondo itu antara lain, Pantai Uta

Enam Alasan Alun-alun Situbondo Harus Kamu Kunjungi

Tidak banyak turis lokal atau pun turis asing yang dengan sengaja mau liburan ke Kabupaten Situbondo kalau bukan karena hal khusus, misalnya ada pekerjaan, ada riset, tempat tinggal orang tua, dan lain-lain. Setahuku rata-rata orang lebih pilih berlibur ke Banyuwangi karena sektor pariwisatanya jauh lebih unggul daripada di Kabupaten Situbondo, juga dilengkapi dengan banyaknya travel agen yang menyediakan paket wisata yang bisa mengunjungi ke banyak tempat, seperti Alas Purwo dan Taman Nasional Baluran. Sebenarnya ada banyak tempat wisata Situbondo yang layak didatangi, tapi karena kurangnya pengelolaan, akomodasi, sarana transportasi, dan promosi, ya jadi begitu, tempat wisata Situbondo jadi seperti hanya ada. Namun, jika mampir ke Kabupaten Situbondo, kamu wajib mampir ke Alun-alun Situbondo. Kenapa? Alun-alun Situbondo lokasinya strategis Alun-alun Situbondo memang terletak di pusat Kota Situbondo. Wajar jika strategis, dekat kantor polisi, rumah sakit, perkantoran, kafe, toko buku

Penanaman Mangrove di Pantai Pathek, Situbondo, 2017 dan kini

Dulu Pantai Pathek punya banyak ruang yang bikin pengunjung bisa memilih area untuk duduk dan bersantai bersama teman atau keluarga, tapi makin tahun, areanya makin sempit. Selain karena pengikisan area pantai karena area perairan makin meluas, juga karena banyak titik dibangun warung-warung pondok juga dibangun semacam tambak atau apa ya itu, pembenihan udangkah? Entahlah. Pathek beach, Situbondo, East Java 2017 Memotret Pantai Pathek di tahun yang berbeda Namun ada area di salah satu pantai di Situbondo ini yang dulunya hanya pantai, tapi pada 2017 saat aku, Uwan Urwan, mengunjunginya ada kayu-kayu yang ditancapkan dengan jarak tertentu. Tak hanya kayu, tapi juga ada bibit bakau yang kebanyakan hanya muncul sedikit daun. Tahun 2021, begitu aku mengunjungi area itu kembali, tanaman mangrove sudah tinggi-tinggi. Sebenernya mendokumentasikan dua area yang sama dalam kurun waktu yang berbeda di salah satu pantai di Situbondo ini adalah ketidaksengajaan. Memotret adalah salah satu hobiku

Taman Nasional Baluran, Wisata Alam di Situbondo

Parah gak sih? Aku yang termasuk warga asli Situbondo, belum sama sekali main ke Taman Nasional Baluran? Berkali-kali aku menderngar cerita teman-teman dan melihat postingan mereka di Instagram. Iri sekali. Padahal aku tinggal naik motor atau naik bus saja sih. Wkwk.. Kredit : Instagram @_ricooo01 Banyak sekali alasannya kenapa aku masih belum ke Africa Van Java sampai sekarang. Salah satunya karena belum benar-benar berminat. Pernah lewat beberapa kali saat aku dalam perjalanan ke Banyuwangi dan Bali. Dan tentu saja, mengunjungi tempat wisata terbaik di Situbondo itu ada dalam daftar kunjunganku tahun ini. Iya, bismillah tahun ini. Disebut tempat wisata terbaik di Situbondo juga karena cukup terkenal bagi pelancong daripada Kota Situbondo-nya sendiri  Taman Nasional Baluran dulunya suaka margasatwa Kredit : Instagram @adehandri  Aku baru tahu ini kalau Taman Nasional Baluran dulunya adalah suaka margasatwa. Suaka margasatwa adalah kawasan hutan untuk melindungi satwa. Memang tujuanny

Alun-alun Situbondo Dulu dan Sekarang

Alun-alun ibarat pusat sebuah kota, semua orang bisa berkumpul di tempat itu untuk berbagai kegiatan, sebagai ruang publik, ruang sosial, dan ruang budaya. Alun-alun sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit. Umumnya alun-alun dikelilingi oleh masjid, pendopo, penjara, dan area perkantoran dan dibatasi oleh jalan. Dulunya area ini dipagari Begitu pun Alun-alun Situbondo, batas selatan adalah pendopo, batas barat adalah Masjid Agung Al-Abror, batas timur adalah penjara, dan area perkantoran ada di bagian utara. Dulu, ada pohon beringin besar di tengah-tengah alun-alun Situbondo. Aku tidak ingat betul seberapa besar tapi yang aku tahu dulu ada di tengah-tengah. Masjid Al-Abror juga sudah jauh lebih bagus sekarang Alun-alun Situbondo pernah punya pohon beringin besar Gerakan protes pada akhir masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 2001, memicu gerakan besar yang menumbangkan sekitar seratus pohon, termasuk pohon beringin di alun-alun karena dianggap sebagai simbol partai Golka