Skip to main content

Posts

Perlunya Pemahaman Alergi untuk Mengurangi Dampak Negatif

Alergi bisa terjadi pada anak-anak karena makanan, debu, pergantian musim, dan lain-lain (kredit: Uwan Urwan ) Alergi biasanya sering terjadi pada anak-anak. Hal ini disebabkan karena anak-anak masih memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Anak yang memiliki penyakit alergi apabila tidak ditangani dengan cepat maka akan menimbulkan penyakit lain yang lebih serius. Alergi dapat ditimbulkan dari berbagai macam, seperti makanan, debu, pergantian musim dan lain sebagainya. Untuk itu sebagai orang tua jika memiliki anak berpenyakit alergi maka perlu memahami penyebab timbulnya alergi pada anak. Karena pemahaman alergi dapat dilakukan apabila telah mengetahui sebabnya, sehingga alergi tersebut dapat dihindari. Seseorang yang memahami penyakit alergi dengan baik maka akan menurunkan dampak negatif yang akan terjadi pada anak. Dampak negatif yang akan ditimbulkan dari penyakit alergi yang berkelanjutan yang tidak ditangani dengan baik, adalah: Gangguan emosional, Jika anak yang m

Pekan Literasik Situbondo Kobarkan Semangat Membaca

Pemuda Situbondo begitu gigih perjuangkan nasib mereka dan kota tempat tinggalnya. Terbukti dengan gagasan singkat Gerakan Situbondo Membaca (GSM) dan Komunitas Penulis Muda Situbondo (KPMS) terciptalah Pekan Literasik Situbondo (saya singkat PLS saja ya biar gampang). Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 15-17 Maret 2017.  Dengan berbagai macam rangkaian, meliputi bedah buku Musem Ibu karya Gusti Trisno yang dibedah Ahmad Yusuf, dosen Unars Situbondo; diskusi buku Dangdut Madura karya Panakajaya Hidayatullah, dibahas Wahyu Aves, seniman musik Situbondo; Diskusi dunia buku bersama Ahmad Nur dan Irwan Kurniadi; diskusi membuat novel bersama Ahmad Sufiatur Rahman, penulis novel nasional; diskusi sastra daerah tapal kuda bersama Hat Pujiati, penulis buku Spritualitas dan Muhammad Mukhlis; serta bedah buku puisi dan pentas seni dengan pembacaan puisi dari KPMS dengan diiringi seniman Ali Gardy di aula Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Situbondo.   Acara berlangsung meriah de

Serba-serbi Dunia Per-Instagraman

Eh, kamu punya Instagram tidak sih? Berapa jumlah follower mu? 100? 500? 800? 1k? 5k? 10k? atau 1m? Gila, luar biasa jika kamu mencapai jumlah followers 1m. Artis banget! Saat postingan mulai diketik, akun Instagram  @uwanurwan berjumlah 6.676  followers . Buat saya ini sudah di level " okay ", tapi untuk tujuan lain, angka 6k masih tergolong cemen . Maaf, bukan bermaksud merendahkan, tapi pada kenyataannya follower dengan jumlah seperti itu, jika saya ingin promosikan jualan, belum terlalu efektif (dalam artian kurang menjangkau lebih banyak orang). Kecuali saya tenar di komunitas tertentu dan mereka butuh barang jualan saya. Saya punya akun media sosial bukan untuk terlihat keren saja, tetapi untuk jualan. Minimal saya mau jual apa yang saya bisa, menulis, menggambar, atau apa gitu .  Saya butuh kerja lebih keras lagi untuk mencapai follower minimal 10k. Saya bisa promosikan produk art dan tulisan saya. Kebetulan saya fulltime blogger dan ilustrator , yang menurut

Sehat 365 Hari dengan Herbal

Perubahan cuaca sekarang sangat ekstrim. Seharian panas tiba-tiba hujan turun atau sebaliknya. Sementara pekerjaan menuntut kita untuk tetap beraktivitas seperti biasanya. Tak peduli hujan atau terik, asal pekerjaan hari itu selesai. Orang yang bekerja di kantor pun sering harus lembur. Sudah cuaca cukup ekstrim, rasanya sudah tidak ada lagi yang namanya musim kemarau dan musim penghujan. Hujan bisa datang kapan saja dan panas matahari kian menyengat. Apalagi pepohonan semakin berkurang akibat ditebangi. Kehidupan menjadi sejalan dengan menurunnya tingkat kesehatan lingkungan dan diri. Tubuh jadi kehabisan waktu untuk menyiapkan makanan bergizi. Tinggal antri di sebuah restoran cepat saji nyaris setiap hari. Pun waktu untuk berolahraga dan istirahat berkurang. Pulang kerja, tak berapa lama kemudian tidur karena esok paginya harus bekerja lagi. Weekend bagaimana? Bisa jadi karena saking sibuknya masih harus ke kantor atau memilih bermalas-malasan di rumah. Kondisi itu bik

Abhidhah, Potret Sederhana tentang Perbedaan

Bondowoso . Yang pertama kali terlintas saat mendengar kota itu disebut adalah daerah penghasil kayu. Selain itu, salah satu kota yang berada dalam wilayah tapal kuda itu memang jadi tempat singgah saat dalam perjalanan dari Situbondo ke Jember. Situbondo sangat dekat sekali dengan Bondowoso. Ya cukup naik motor dari pusat kota Situbondo, 15-30 menit sudah masuk ke wilayah Bondowoso. Untuk masuk ke kotanya sendiri butuh waktu lebih lama. Baca juga Desa wisata Lombok Kulon, Bondowoso Banyak potensi alam dan wisata sebenarnya di sana. Cuma saya ingin bercerita tentang sebagian kecil potensi sumber daya manusianya. Jadi sebenarnya saya dan teman-teman Komunitas Penulis Muda Situbondo (KPMS) juga Situbondo Photography Ponsel (Si Ponsel) diundang dalam screening film Abhidhah. Eits , jangan salah cara bacanya. Untuk bhi dibaca seperti huruf hijaiyah Ba ', tetapi huruf 'h'-nya tidak luruh dan dhah dibaca seperti huruf Dal dengan 'h' tidak luruh dan huruf &

Yuk Belajar Decoupage Barang Lama

Belajar itu keharusan. Tidak penting itu siapa dan di mana, selama ada kesempatan kenapa harus dilewatkan. Ada workshop kecil bersama ibu-ibu pecinta fotografi di Hotel Rukotel, Surabaya. Saya mah mau bareng siapa saja hayuk, tidak mengenal jenis kelamin. Mau bersama bapak-bapak atau bersama ibu-ibu selama asyik, mengapa harus tidur? Eh. Nah, kebetulan Mama Adhe mengajari cara membuat decoupage dari talenan dan botol bekas. Nah lo, talenan yang biasa dipakai di dapur juga bisa untuk hiasan di rumah. Juga botol bekas yang kita anggap tidak berguna, bukannya lebih baik dibuang ya? Nah, salah. Bukan dibuang, tetapi kudu dimanfaatkan dengan baik. Benda tak berharga bisa dibuat jadi terkesan mahal dan punya nilai jual lo . Kenapa sih, setiap benda di rumah yang bekas-bekas harus dibuang? Manfaatkan saja kenapa? Itung-itung mempercantik ruang tamu, kamar tidur, atau ruang bersantai bisa dong pakai barang-barang tak terpakai di rumah. Tisu bermotif Nah, untuk decoupage

Uang Kita di Bank Pasti Aman

Menyimpan uang bagi sebagian besar orang, termasuk saya adalah hal paling berat dalam hidup. Bayangkan, pada saat awal bulan menerima gaji, beberapa hari kemudian, gaji sudah nyaris 50% dikeluarkan untuk kebutuhan hidup selama satu bulan. Artinya, untuk satu bulan penuh bertahan hidup hanya mengandalkan gaji yang tersisa. Beberapa orang cukup kreatif, sehingga mulai membuka usaha kecil, misalnya dengan berjualan cemilan di kantor, jual pulsa, jual kain batik, atau jadi reseller produk-produk makanan atau pakaian. Sebenarnya memang bagus sih, soalnya kita jadi kreatif memanfaatkan momen, sekaligus untuk bertahan hidup. Uang sejumlah Rp5.000 akan menjadi sangat berharga saat memasuki pertengahan hingga akhir bulan. Sementara pada awal bulan, kita sibuk berbelanja, membeli hal yang kadang tidak dibutuhkan di rumah atau terlalu banyak kegiatan dengan teman-teman sekantor, misalnya nongkrong di kafe, karaoke, nonton film, atau travelling . Uang selalu datang dan pergi sudah seperti k