Skip to main content

Posts

Kamera Ponsel, Bagian Hidup

Aku dan Kamera Ponsel Selfie itu penting (captured by Malika) Saya tergolong manusia dengan hobi bercabang. Bagai ranting yang selalu punya celah untuk mendapatkan oksigen lebih banyak dengan variasi penuh ragam. Akibatnya sih kurang fokus. Tapi saya menikmati setiap momen yang dilakukan. Saat berada pada situasi tertentu saya lebih pilih buku catatan dan bolpoin untuk menulis puisi, pada saat yang lain saya bergelut dengan coretan abstrak dan warna-warni segala rupa, sisanya saya banyak menikmati memotret. Biasanya sih setiap karya yang saya hasilkan, misalnya lukisan, doodle, puisi, atau buku selalu didokumentasikan dengan kamera. Juga selfie dengan meminta bantuan orang memotret. Bawang tumbuh pun jadi sasaran memotret Dokumentasi sangat penting buat saya. Ada momen-momen yang tidak bisa terulang. Misalnya saat menghadiri acara blogger, mendokumentasikan pemateri dan acara itu wajib. Bonusnya adalah berfoto bersama teman-teman blogger dan pemateri. Itu ya

Geliat Setan yang Dibelenggu

Pocong alay lompat-lompat (Kredit: Pribadi) Saya jadi ingat waktu masih kecil, sering sekali paranoid dengan bayangan kelam, bisikan angin, atau suara mengejutkan tiba-tiba. Bukan tanpa sebab, orang-orang tua seringkali melarang anak kecil agar tak nakal dengan cara yang cukup aneh, menakuti. Sementara anak kecil gampang sekali menyerap hal-hal yang belum pernah ia dengar atau alami, tentang hantu misalnya. Bagaimana mungkin orang-orang dewasa kini jadi penakut hanya gara-gara hantu jika bukan karena orang tua terdahulu yang mendoktrinnya dengan baik.  Takut itu alami. Setiap makhluk hidup memilikinya. Kalau tumbuhan, entahlah, saya belum pernah jadi tumbuhan, baik tumbuhan berbiji tertutup maupun yang bijinya telanjang. Bicara soal hantu, seru sih. Pernah ingat pada tahun-tahun sebelumnya, entah tahun berapa, film horor jadi bom yang meledak di mana-mana. Saya sih tidak terpengaruh, kala itu menonton film horor harus bersama orang lain atau pada siang hari. Seperti

AMI Awards, Pencatat Sejarah Prestasi

Pengurus AMI Awards 2016-2020 (Kredit: Uwan Urwan) Siapa yang tidak ingin karyanya diapresiasi? Saya yakin setiap orang ingin. Sederhananya sih tidak selalu ingin dipuji “keren” atau “bagus”, tapi lebih dari itu. Dihargai karena bisa menghasilkan karya itu penting. Itu memberi semangat untuk terus belajar dan memperbaiki karya-karya sebelumnya. Dalam dunia musik, penghargaan biasanya diapresiasi dengan didengar dan dielu-elukan di mana pun, kapan pun. Dalam skala lebih besar, penghargaan semacam itu diwadahi oleh lembaga tertentu, sebut saja salah satunya Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards. Telah 19 tahun AMI Awards menghiasi dunia dendang di Indonesia. Mengapa harus diberi penghargaan? “AMI Awards itu mencatat sejarah prestasi musisi dan penyanyi Indonesia,” kata Seno M. Hardjo, board of director AMI Awards 2016. AMI Awards akan berlangsung pada Rabu, 29 September 2016 live di RCTI. Tidak hanya dengan RCTI, AMI Awards pernah bekerja sama juga dengan stasiun Televisi

AMI Awards, Pencatat Sejarah Prestasi

Pengurus AMI Awards 2016-2020 (Kredit: Uwan Urwan) Siapa yang tidak ingin karyanya diapresiasi? Saya yakin setiap orang ingin. Sederhananya sih tidak selalu ingin dipuji “keren” atau “bagus”, tapi lebih dari itu. Dihargai karena bisa menghasilkan karya itu penting. Itu memberi semangat untuk terus belajar dan memperbaiki karya-karya sebelumnya. Dalam dunia musik, penghargaan biasanya diapresiasi dengan didengar dan dielu-elukan di mana pun, kapan pun. Dalam skala lebih besar, penghargaan semacam itu diwadahi oleh lembaga tertentu, sebut saja salah satunya Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards. Telah 19 tahun AMI Awards menghiasi dunia dendang di Indonesia. Mengapa harus diberi penghargaan? “AMI Awards itu mencatat sejarah prestasi musisi dan penyanyi Indonesia,” kata Seno M. Hardjo, board of director AMI Awards 2016. AMI Awards akan berlangsung pada Rabu, 29 September 2016 live di RCTI. Tidak hanya dengan RCTI, AMI Awards pernah bekerja sama juga dengan stasiun Televisi