Skip to main content

Posts

Jakarta Mengutuk Saya

Pertama kali menjejakkan kaki ke Jakarta Tahun 2010, untuk pertama kalinya saya backpacker ke ibukota. Mencoba menikmati hiruk-pikuk kota Jakarta yang sulit didekripsikan. Orang-orang tampak sibuk, berjalan terburu-buru, matahari membakar, dan penghuni-penghuninya yang seolah tak melihat ada makhluk hidup lain di sekitarnya. Dari Stasiun Pasar Senen saya dan teman mulai kelimpungan mencari arah jalan. Apakah barat, timur, selatan, atau utara? Begitu naik angkutan umum, penumpang memenuhi setiap sudut, hingga saya terjepit. Jam-jam pulang sekolah, siswa-siswi tampaknya tak peduli apakah kopaja sudah penuh atau tidak, yang penting bisa pulang. Badan saya berkeringat deras, ditambah panas siang hari membakar, tidak dapat tempat duduk, dan bau matahari anak-anak sekolahan itu menambah kesan buruk Kota Jakarta. Apalagi sang supir ugal-ugalan. Tak hanya menikmati kopaja, TransJakarta (Tj) pun jadi sasaran. Waktu itu Tj menggunakan karcis. “Beli tiket Rp3.500 di loket dan kam

Koala Kumal Bengal

Keseruan sebelum nonton bareng Beberapa tahun terakhir saya menyanjung tulisan Raditya Dika. Jika kembali pada film pertamanya 'Kambing Jantan' waktu itu saya hanya berpikir, "Film apa sih ini?" Otak saya masih belum beradaptasi. Tapi semakin ke belakang, karya-karya Dika kian bermakna. Dibalut dengan sangat ringan, pembaca dibuat seolah berada dalam permainan kisahnya. Novel Koala Kumal saya lahap habis tanpa bersisa, bahkan ada bab yang saya baca ulang. Filmnya tak jauh-jauh dari kisah percintaan, Dika menjadi pemeran utama, sedang berada dalam p uncak kebahagiaan. Sebab dia sedang menyiapkan pernikahannya dengan Andrea (Acha Septiasa). Segala pernak-pernik sedang ia pusingkan untuk dua bulan menjelang hari bersejarah itu. Tiba-tiba Andrea memutuskan hubungan karena berselingkuh dengan James (Nino Fernandez). Konflik pun bermula dari situ, hingga pada akhirnya Dika harus menghadapi kegalauan dalam hari-harinya. Bab terakhir bukunya pun belum satu kata pun

Magic Hill Cianjur, Segera!

KK Dheeraj, Pengusaha dan produser Daerah puncak pegunungan memang selalu menjadi pusat perhatian banyak orang. Selain wilayahnya lebih sejuk ketimbang di dataran rendah, rendah polusi udara, dan dapat menjadi lahan potensial untuk perkebunan, baik untuk pohon maupun tanaman hias. Tak dapat dipungkiri, wilayah dataran tinggi bertabur tempat wisata, sebut saja Lembang, Bandung; Batu, Jawa Timur; Puncak, Bogor; dan lain-lain. Yang saya sebutkan baru beberapa. Jika dibuat daftar tempat wisata, kebanyakan pasti berlokasi di dataran tinggi. Saya sih memang tak pernah bisa lepas dari tempat wisata yang pernah saya kunjungi. Nyaris semuanya berudara nyaman sampai AC pun tak perlu difungsikan. Kelihatannya memang agak terpencil wilayah yang bisa dikatakan tempat melepas stres. Tapi itu tak pernah menyurutkan niat wisatawan lokal dan asing untuk berlomba-lomba melawan kemacetan, hanya untuk tiba di lokasi yang dituju. Yang notabene ciamik untuk didatangi. Tentu saja, saya pun masih ket

Berbenah dengan Sampah

Masalah sampah belum teratasi (kredit: ilovebondowoso.com) Masalah sampah sepertinya akan terus menjadi masalah pelik yang sulit ditangani. Hal itu cukup meresahkan. Dari beragam jenis sampah, ternyata Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Tiongkok sebagai penghasil sampah plastik di laut. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH) menyebutkan plastik dari 100 toko atau Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) dalam setahun mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik Gaya hidup masyarakat masih belum terlalu berganti meski Mohamad Bijaksana Junerosano, aktivis lingkungan, memperjuangkan plastik berbayar untuk pembelian produk di pasar modern. Harga Rp200 untuk tiap plastik dianggap terlalu remah, sehingga kewaspadaan masyarakat pun tetap tak tergerak.  Masyarakat tetap banyak menggunakan plastik meski beberapa lalu sadar dan memanfaatkan tas daur ulang sebagai bentuk cinta lingkungan. Bijaksana tak sendiri. Ia bersama komunitas peduli lingkung

Shojo Complex, Idol Baru

Shojo Complex berpose di AEON Mall (Kredit: Uwan Urwan) Tiga belas gadis cantik berlenggak-lenggok saat musik menghentak. Tiga lagu dibabat habis diiringi sorakan penoton. Lagu-lagu yang berdendang pun bernuansa ceria dan berulang kali senyum bertabur dari bibir dara-dara manis itu. Bukan hanya ceria, musik yang dibawakan ala-ala Jepang. Mereka, Shojo Complex, idol grup baru dari proyek perdana Asian Circuit Project "Kawaiian Idol Project". Proses mengumpulkan tiga belas gadis itu pun bukan hal mudah. Sejak awal Desember 2015 selama tiga bulan  diseleksi 500 orang yang suka menari, menyanyi, dan ingin menjadi bintang menjadi 13 orang. Itulah yang kemudian dipatenkan. Anindhita Asmarani (kredit: Uwan Urwan) Setelah JKT48, Yooshimoto Creative Agency optimis Shojo Complex mendapat tempat bagi masyarakat Indonesia. Tujuannya untuk menyebarkan konten Jepang di Indonesia, sebab penggemar Jepang, baik produk, wisata, hingga orang-orangnya cukup banyak. Apalagi event

Teman TMMIN Taman Kijang

Kredit: TMMIN Langit tampaknya sejalan dengan hati. Cerah dan biru. Awan-awan bertebaran di atas layaknya peneduh yang sedang bersenda gurau. Cahaya matahari seolah tak ingin luput dari indera, ia mengintip dan menjatuhkan hangat melalui kaca bus. Mobil-mobil berkejaran di luar sana. Dari beragam jenis kendaraan yang melintas, ada satu yang menarik perhatian, mobil kijang inova  warna putih. Saya suka desainnya dan dapat saya gunakan bersama keluarga untuk berjalan-jalan ke luar kota. Kijang Innova mengedepankan MVP yang elegan dengan dimensi panjang 4.735 mm, lebar 1.830, dan tinggi 1.795 mm. Dengan mobil jenis itu saya dapat merasa aman saat bepergian.  Tak terasa bus yang saya tumpangi berhenti tepat di aebuah pelataran parkir TMMIN Karawang Plant. Kebetulan sekali, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Karawang Plant I memroduksi Kijang Innova dan Fortuner. Pabrik untuk produksi mobil ada empat, dua di Sunter, Jakarta Utara, untuk pembuatan mesin, press part

Sakit Tiroid Jangan Diabaikan

Berdasarkan penelitian Kumar Puspanadzan Livin tahun 2015, 17 juta penduduk Indonesia menderita penyakit ganggun tiroid. Sementara itu kelenjar tiroid memiliki peran sangat penting dalam metabolisme tubuh . Kelenjar Tiroid (kredit: www.amazine.co ) Kelenjar tiroid terletak di dalam leher bawah jakun. Tiroid menghasilkan hormon yaag memengaruhi setiap sel, jaringan, dan tubuh manusia. Kerja kelenjar tiroid dikendalikan oleh otak, sehingga jika kekurangan atau kelebihan hormon tiroid, otak akan merangsang kelenjar tiroid untuk menyesuaikan kinerjanya agar kadar hormon seimbang. Pada anak-anak, hormon tiroid punya peran penting untuk perkembangan otak dan tumbuh kembang. Nah, bisa kamu bayangkan jika manusia dewasa terutama anak-anak mengalami gangguan tiroid? Pada anak, perkembangan otaknya akan terganggu. Padahal semestinya otaknya berkembang hingga titik maksimal. Gangguan tiroid serius pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kelainan retardasi mental, pada anak tergan