Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2022

Penderita Kusta dan Disabilitas Identik Sama Orang Miskin?

Penemuan kasus aktif kusta di Indonesia masih berada di peringkat ketiga dunia. Belum ada perubahan signifikan meski sudah dilakukan penanganan, pencegahan, pengendalian, dan edukasi melalui berbagai media tentang kusta. Artinya, belum banyak yang benar-benar peduli dengan penyakit menular yang bisa menyebabkan cacat fisik.   kredit: eastbalipovertyproject.org Banyak stigma yang ditujukan kepada penderita kusta, penyandang disabilitas, orang yang pernah menderita kusta (OYPMK), apalagi yang disabilitas karena kusta. Penyakit tersebut membatasi untuk berkontribusi aktif secara sosial dan ekonomi di lingkungannya. Tersebat stigma tersebut, penderita kusta dan disabilitas kesulitan mendapatkan akses pendidikan, sosial, untuk bekerja, apalagi untuk mendapatkan modal usaha untuk berkarya. Hal ini yang membuat penderita kusta dan disabilitas juga menderita kemiskinan. Stigma masyarakat membatasi ruang gerak penderita kusta dan penyandang disabilitas Penyakit kusta itu jadi membatasi mereka u

Empat Alasan Tidak Memakai Pasir Pantai untuk Kucing

  Gara-gara pasir kucing habis dan uang pas-pasan, akhirnya aku putar otak, bagaimana cara kucing bisa pup. Ketemu jawabannya, “pasir pantai”. Kebetulan rumahku bisa dibilang tida terlalu jauh dengan pantai, naik motor setengah jam, sampai.   Itu juga karena aku mendapat inspirasi dari video Tiktok yang rutin mengambil pasir pantai sebagai penganti pasir kucing. Dan setelah mencoba pakai selama dua hari, hasilnya, aku atas nama pribadi, Uwan Urwan, TIDAK DIREKOMENDASIKAN . Kenapa? Pasir pantai lebih berat dibandingkan pasir khusus kucing Pasir pantai tidak jauh berbeda dengan pasir yang dipakai untuk bahan bangunan, berat. Warna pasir pantai beragam, mulai dari hitam seperti batu sampai krem. Ukuran pun beragam, mulai dari yang sangat halus sampai ke pasir ukuran normal. Yan paling au soroti adalah warnanya, ternyata setelah diletakkan di dalam bak, jadi tidak bagus. apalagi kalau sudah ada gundukan pup dan kencing yang seperti menyebar. Berbeda dengan pasir khusus kucing, y

Pengalaman Pakai Pasir Pantai sebagai Pengganti Pasir Kucing

Sudah punya kucing sejak kecil. Biasa atas keberadaan kucing membuatku tak pernah berhenti untuk punya kucing. Kucing liar yang sering mampir ke rumah biasanya aku juga beri makan dan yang mau mendekat aku pelihara. Punya kucing sebelumnya dibiarkan pup di luar. Repot kalau anak-anak kucing sudah mulai makan selain air susu induknya, pasti akan kencing dan pup di kasur karena induknya pasti lebih nyaman meletakkan anak-anaknya di kasurku. Dulu harus melatih mereka terlebih dahulu selama beberapa waktu sebelum bisa pup di luar   Setiap hari harus mencuci sprei dan menjemur kasur. Begitu tahu bahwa kasur bukanlah tempat pup dan pipis, mereka akan buang hajat di luar. Tentu saja akan mencari pasir atau tanah yang cukup gembur sebagai tempat merahasiakan hasil buangan. Kadang tanah tetangga jadi sasaran dan harus menerima omelan mereka.   Sejak awal tahun 2022, kembali dari ibukota, kucing melahirkan, dan sudah mulai makan selain air susu induknya, aku siapkan pasir buat mereka. Namu

Kejahatan Siber di Depan Mata. Apa yang Harus Kita Lakukan?

Penipuan yang memanfaatkan teknologi tidak sekali dua kali terjadi. Mulai dari akun dihacked, scam, ditelepon orang yang mengaku saudara dan terjadi kecelakaan, sampai isi rekening dikosongin penipu. Kejahatan siber (cyber crime) mulai muncul dan makin ramai sejak ada teknologi yang bernama internet. Sebelum ada internet, kejahatan biasa terjadi di dunia nyata, dirampok, diperkosa, dianiaya, dan lain-lain, tapi semakin ke sini, kejahatan jadi makin beragam, ditambah lagi ada banya platform di dunia internet.   Menangis karena baru saja ditipu Kejahatan siber zaman sebelum android marak Kejahatan siber yang dulunya marak adalah virus yang membuat data-data penting di laptop hilang. Perangkat telepon masih belum android, sehingga keberadaan laptop dan komputer adalah hal paling canggih dan sangat penting bagiku dan masyarakat kala itu. Aku, Uwan Urwan, tahun 2004 adalah tahun pertama aku mengenal internet. Ada perasaan bangga karena bagiku dan masyarakat Situbondo, internet tidak