Skip to main content

Posts

Showing posts with the label reportase

Festival Pariopo 2 Lekatkan Tradisi

Budaya lokal perlu dijaga sepenuh hati oleh generasi terkini agar tak tergerus zaman baru. Festival Pariopo 2 perjuangkan tradisinya untuk lebih dikenal kepada khalayak. Perjalanan menuju Duhuk Pariopo, Desa Bantal, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, dari pusat kota Situbondo masih sama. Saya dan teman-teman menempuh perjalanan sekitar satu jam dan melewati bukit-bukit tandus. Bedanya perjalanan lebih mudah karena kemarin (27/11/2016) termasuk yang kedua kalinya. Hujan yang turun sebelumnya pun memberi kejutan. Bukit-bukit tandus, menghijau, menambah elok tebing-tebing terjal itu. Tampaknya juga, pemerintah mulai memperhatikan kelayakan jalan-jalan menuju lokasi, sebab ada aspal yang masih hitam pekat, tanda masih baru. Setiba di lokasi, Bato Tomang, yang merupakan titik acara. Bato Tomang adalah tiga batu besar (sekitar setinggi tiga meter) yang mirip tungku. Konon, batu itu digunakan sebagai perapian untuk pengelana yang sedang singgah. Ra

Ke Muncak Arungi Tujuh Provinsi

Beberapa bulan lalu saya sempat mendapat tawaran jadi tim buzzer sebuah kegiatan di perusahaan. "Bayarannya untuk trip ke Lampung. Yang tidak bisa ikut silakan cancel ." Begitu pesan yang saya terima. Trip ke Lampung? Ah, saya mah cukup optimis untuk bisa ikut dan langsung setuju. Pertimbangan saya yang lain, jika tidak bisa ikut, toh saya sudah ikut meramaikan media sosial. Aktivitas media sosial buat saya itu sangat penting, apalagi saya sudah terlalu larut untuk menyebut diri sebagai blogger. Blogger gak update di timeline masing-masing adalah hal yang tidak wajar. Buat pekerja online , media sosial yang sepi itu mengurangi nilai. Semakin tidak aktif semakin buruk. Pernah tahu kan klout.com ? Orang media sosial pasti tahu klout score . Klout score menentukan pengaruh seseorang di media sosial baik dari Facebook. Instagram, Twitter, Flickr, dan Youtube. Beberapa teman sengaja me- link -an semua medsosnya demi menaikkan skor klout . Seberapa penting memang? Penting bang

Ke Bogor tak Bawa Oleh-oleh? Yakin?

Salah satu sudut Kota Bogor (kredit: nicolashadi.wordpress.com) Pernah berkunjung ke Bogor? Kota yang dikenal kota hujan itu meskipun tak selalu hujan, selalu memiliki tempat dalam kenangan. Tahun 2013-2014 adalah tahun-tahun di mana saya sering lalu-lalang ke kota itu. Pertama kali datang ke Bogor kesan saya, "Waw, akhirnya saya bisa datang ke kota ini juga." Waktu itu saya harus menjalani proses seleksi terakhir untuk bekerja di sebuah perusahaan majalah pertanian. Ada banyak angkot dan saya mengunjungi teman di Universitas Pertanian Bogor.  Suasananya teduh dan basah akibat hujan habis mendera kota itu. Berbeda dengan Situbondo yang memang lebih banyak menghabiska masa kemarau ketimbang musim hujan. Sepanjang jalan menuju kampus IPB, saya melihat pohon-pohon besar dan tanaman menghijau sepanjang pandangan mata. Bogor juga terkenal dengan berbagai panganan lezat. Banyak orang berburu cemilan-cemilan tersebut saat berkunjung, misalnya talas bogor, asinan bogor, ubi

Demi Solidaritas, Pemuda Situbondo Turun ke Jalan

Masih hangat dalam perbincangan gempa yang terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh tanggal 7 Desember 2012 kemarin. Gempa berkekuatan 6,5 SR yang terjadi menyebabkan kerusakan pada bangunan-bangunan sekitar. Secara geografis, Aceh memang termasuk kawasan seismik aktif yang rawan gempa bumi. Tentu kita masih ingat bencana tsunami yang terjadi beberapa tahun silam. Itu juga karena aktivitas bumi. Gabungan dari berbagai komunitas bersatu dalam aksi ini (kredit: Sfc Situbondo) Tak ingin ketinggalan mengurangi duka saudara-saudara di Aceh, Slank Fans Club (SFC) Situbondo, AREMA Situbondo, Komunitas Penulis Muda Situbondo, Backpacker Situbondo, Seni Berjalan, Si Ponsel, Aremania Situbondo, dan Outsider Situbondo melakukan penggalangan dana turun ke jalan tanggal 11-12 Desember 2016.  Saya cuma nampang kok. Hehe... Pemuda-pemuda yang tergabung dalam komunitas itu mengumpulkan dana di perempatan lampu merah alun-alun Situbondo. Dengan begitu, warga Situbon

Mengembalikan Fungsi Pelabuhan Kamal dengan Festival Bahari

Petis madura menjadi primadona (kredit: http://travel.kompas.com) Madura? Yang terlintas pertama kali dalam benak saya jika seseorang menyebut nama Madura adalah petisnya. Petis madura berbeda dengan petis lainnya dari segi rasa dan strukturnya. Sebenarnya tidak semua petis yang dibuat di Madura enak, tapi petis madura sangat terkenal dengan kelezatannya. Tak heran jika ada tetangga atau saudara mengunjungi keluarga di Madura, oleh-olehnya yang harus ada pertama kali adalah petis. Untuk mengunjungi Madura biasanya ada dua alternatif jika melalui Surabaya, menggunakan kapal ferry atau lewat Jembatan Suramadu. Sebelum Suramadu berdiri kokoh, Pelabuhan Kamal adalah satu-satunya jalan menyebrang Selat Madura. Pelabuhan Kamal terletak di Bangkalan memang menjadi gerbang luar biasa yang menampung banyak orang untuk kluar masuk dari Madura dan ke Madura. Sebagai keturunan asli Madura, saya bisa merasakan sensasi menjadi suku yang sebenarnya jika dieksplor lebih dalam akan menjadi s