Skip to main content

Posts

Tips Menikmati Hidup Meski Musim Hujan

Musim hujan membuat bakteri gampang sekali berkembang biak, baik yang gak bahaya atau pun yang bahaya. Kondisi basah dan lembab jadi sarang buat mereka. Ya mau ga mau aku dan kamu kudu ekstra banget menjaga kesehatan. Kalau tidak, gak bisa menikmati hidup. Sebagai orang yang kehidupannya gak sehat-sehat banget. Aslinya sih pengen rajin olahraga, tapi bila ditanya, “Olahraga gak?” Pasti kujawab iya. Meski sekali seminggu atau sekali dalam dua minggu masih okelah ya daripada gak sama sekali. Terus sekarang memang udah lebih sering memilih naik transportasi umum, yang tentunya aku harus jalan sekitar 10 menit buat sampai ke Stasiun MRT atau Halte TransJakarta. Kalau urusan makan, nah ini dia, akhir-akhir ini makan sudah mulai seenaknya. Padahal biasanya emang ngejaga, ya cari makanan yang harus ada sayurnyalah. Alhamdulillah masih rutin konsumsi buah sih.eh kenapa malah curhat. Padahal mau kasih tahu cara mencegah sakit dan menikmati hidup meski musim hujan. Selalu sedia

Ini yang Harus Kamu Lakukan Saat Banjir

Banjir awal tahun 2020 menjadi kenyataan buruk bagi sebagian orang-orang Jakarta. Benar-benar tak diduga, kalau melihat jumlah warga yang mengungsi ikut berduka. Jadi ingat kejadian tahun 2002, banjir bandang menimpa Situbondo. Ingat betul waktu itu ba’da isya air Sungai Sampeyan mulai meluap. Mulanya masih setinggi lutut, kian lama kian tinggi. Tentu saja banjir waktu itu menjadi pengalaman paling berharga buatku karena aku jadi tahu kalau alam sudah menunjukkan tanda bahaya, aku harus siap-siap. Saking banyaknya foto yang beredar, sampe ga tahu sumbernya. Kalau ada yang tahu bisa kasih tahu ini siapa yang motret. Makasih Banjir memang akan selalu terjadi saat hujan akibat hujan yang tak henti, badai pesisir, serta meluapnya bendungan dan sungai, ya mulai dari skala kecil sampai membahayakan. Salah satu penyebab banjir adalah sanitasi buruk , ditambah penyebab-penyebab lain, membuat banjir bisa semakin parah. Jakarta dan sekitarnya baru mengalaminya. Sedih sekali rasanya me

Warga Situbondo Pamerkan Karya Instalasi Seni di Atas Sungai

“Mau Lihat Menara Eifel, di Situbondo ada loh,” kata seorang teman begitu kami berkeliling di Situbondo. Beragam instalasi seni di atas sungai Tanpa ba-bu ba-ba-bi aku pun mengiyakan karena penasaran. Dari alun-alun Situbondo , melewati Masjid Agung Al Abror, lalu menyebrang mengikuti aliran sungai di sebelah pegadaian. Terus saja ke utara. Beberapa menit kemudian aku melihat ada instalasi besar yang terbuat dari kayu. Instalasi-instalasi seni itu diletakkan di tengah sungai dan berjejer-jejer dan diberi jarak beberapa meter. Benar, saya tak perlu jauh-jauh ke luar negeri lagi kalau memang punya budget minim. Cukup berjalan kaki di sepanjang sungai RT 03 RW 03, Lingkungan Krajan, Kelurahan Dawuhan, Situbondo untuk menikmati pemandangan sederhana itu. Ada kincir air dalam ukuran kecil, ada Monas mini, ada gubuk-gubukan, ada naga, ada kapal pinisi, ada menara eifel mini, dan patung singa seperti yang ada di Singapura. Instalasi-instalasi tersebut sepertinya me

Uniknya Instalasi Seni untuk Natal di Mall-Mall Jakarta

Hari Natal bagi umat nasrani ibarat Hari Raya Idul Fitri buat muslim. Hari besar yang memang harus dirayakan bersama keluarga dan sanak kerabat. Tiap perayaan hari besar, beberapa mall di Jakarta akan menghias atrium atau area tertentu dengan instalas yang berhubungan dengan natal. Biasanya sejak awal bulan Desember pernak-pernik natal akan menghias di mall itu. Tujuannya sih biasanya untuk area foto, apalagi dengan kebangkitan era media sosial sekarang ini. Perekaman momen ini adalah sebuah kebetulan. Awalnya hanya karena lewat, merasa lucu, kemudian dipotret. Kemudian saat merasa sudah memotret beberapa hiasan natal di beberapa mall, aku jadi punya ide untuk menuliskannya di blog ini. Penasaran aku datang ke mall mana saja, yuk langsung simak. Tangerang City Kebetulan awal bulan Desember 2019 main-main ke Tangerang City. Tidak lama sih dan belum sempat benar-benar berkeliling di dalam. Yang kutemukan adalah semuah panggung dengan hiasan belakang berupa rumah Suku Eskimo,

Eloknya Petunia Pancarkan Pesona Taman Bunga Balai Pustaka

Taman bunga di gedung PT Balai Pustaka tampak semarak pagi itu. Rumput-rumput menghijau dan aneka macam tanaman yang menghias taman itu saling sokong. Ada bangku-bangku panjang berwarna putih, menjadi kontras di anatara hijaunya pancaran warna klorofil yang memantul ke dalam indera penglihatan. Namun, di antara itu, ada yang menarik perhatianku. Ada bunga warna-warni dengan motif beragam membuatku tergelitik ingin tahu siapa gerangan namanya. Semula kupikir morning glory Semula kukira tanaman cantik di taman bunga itu adalah morning glory , tapi setelah kuperhatikan ternyata berbeda, daunnya. Daunnya bentuknya tidak sama seperti daun-daun kangkung yang kutahu. Iya, morning glory adalah saudara dekatnya kangkung. Tergolong dalam genus yang sama, Ipomoea , morning glory dan kangkung kekerabatannya cukup dekat. Jadi aku pastinya tahu sedikit banyak ciri-cirinya dan itu jelas bukan . Berbekal punya teman wartawan pertanian yang liputannya gak jauh-jauh dari bunga,