Skip to main content

Posts

Showing posts with the label review

Subwow Hostel, Tempat Menginap Ekonomis dan Strategis di Bandung

Halo-halo Bandung ibukota periangan. Halo-halo Bandung, kota kenang-kenangan. Sudah lama beta, tidak berjumpa dengan kau. Sekarang telah menjadi lautan api. Mari Bung rebut kembali. Jadi ceritanya saya ke Bandung minggu kedua bulan November 2018. Selama tiga hari di Bandung saya harus mencari tempat menginap. Kebetulan saya harus berhemat agar kehidupan selama di Bandung berjalan lancar, bisa ke beberapa tempa wisata dan makan enak. Hehe... Setelah bingung mencari-cari akhirnya saya mendapatkan satu rekomendasi penginapan bagus dan murah di Bandung, yaitu Subwow Hostel. Letaknya di Jalan R.E. Martadinata (Jalan Riau) no. 207. Setelah itu saya langsung booking saja tanpa banyak pikir. Fasilitas Subwow Hostel Dari Stasiun Bandung saya sengaja pesa ojek mobil online, selain hujan, saya juga bersama teman. Sekitar 30 menit kemudian saya berada di Jalan Martadinata dna kebingungan. Supirnya sempat kebingungan karena di map menunjukkab bahwa kami sudah tiba di lokasi t

Baran Power, Sumber Energi Listrik Masa Depan

  Ketersediaan bahan bakar fosil saat ini makin menipis. Salah satu penyebabnya adalah tingginya pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk transportasi. Pemerintah juga sudah berupaya mengatasi masalah-masalah itu dengan beberapa cara termasuk mencari energi yang bisa diperbarui. Tak hanya untuk trasportasi, bahan bakar fosil juga digunakan oleh pembangkit tenaga listrik untuk menghasilkan listrik skala besar, misalnya pembalngkit listrik tenaga uap (PLTU). Listrik-listrik itu dialirkan ke rumah-rumah penduduk dari berbagai wilayah. PLTU mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan listrik. PLTU menggunakan berbagai macam bahan bakar   terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal. Salah satu PLTU terbesar adalah PLTU Paiton yang terletak di perbatasan Probolinggo dan Situbondo. Penggunaan bahan bakar fosil yang terus-menerus akan menghabiskan persediaan sumber daya alam yang tersedia. Jika bahan bakar fosil habis, keberlanjutan pembangkit

Film 3 Dara 2, Film Ringan yang Menghibur

Salah satu hiburan di ibukota selain nongkrong itu apa ya? Nonton. Yes, saya akhir-akhir ini suka menonton film di bioskop. Saat hati sedang gundah gulana, saya biasanya selalu memilih untuk menyendiri. Lari dari hiruk pikuk selama beberapa waktu, tapi pekerjaan saya akhir-akhir ini tidak memungkinkan untuk melakukan itu. Saya tidak bisa terus-menerus lari dari masalah atau menghilang dari peradaban. “Jangan lari! Hadapi dan ikhlas!” kata teman. Memang berat sih. Kadang saya harus berusaha terlihat baik-baik saja meski di dalam hati terasa rapuh. Halah, kok jadi curhat? Hahaha... Saya sudah tidak galau kok, serius! (Diam-diam lari ke pojokan lalu menangis). Saya sedang menghabiskan sisa-sisa kegalauan akibat patah hati beberapa waktu lalu dan harus menghadapi kesedihan dengan bertemu banyak orang, lama-lama terasa menyenangkan saja. Kegalauan saya perlahan hilang, sebenarnya tidak hilang sih. Lebih ke ikhlas, tidak membiarkannya hilang, tapi membiasakan masalah itu datang