Skip to main content

Posts

Showing posts with the label profil

Gilang Gumilang Setra : Acukla2ki Tumbuh dari Ketidaktahuan tentang Fesyen

Dua jam sebelum azan magrib berkumandang, Gilang Gumilang Setra, pria yang baru putuskan berhenti dari pekerjaannya menangis di tepi jalan, menenteng tiga kresek besar berisi kain. "Stres banget, baru mau melangkah untuk membangun bisnis sudah ditipu," ujarnya. Gilang Gumilang Setra tertatih-tatih membangun Acukla2ki Tukang ojek online menjadi pembuka jalan Acukla2ki Saat itu Gilang berada di titik terendah sebab tak punya penghasilan. Bulatnya tekat tuk pergi dari perusahaan yang selama ini menghidupinya tahun 2017. Ia jenuh karena harus masuk kerja pukul delapan pagi dan pulang pukul lima sore. Ia seolah tak dapat berkembang, ditambah gairah muda meletup-letup ingin bebaskan diri. Renjana, koleksi batik premium karya Gilang Gumilang Setra Gilang pun kalap membeli berbagai jenis kain kemudian diserahkan ke penjahit langganan untuk disulap jadi kemeja dan outer pria. Berkali-kali ia menghubungi penjahit itu tapi tak mendapatkan hasil. Begitu didatangi, penjahit itu tidak me

Apakah Dapur Freelancer Selalu Menyenangkan?

Pilih berkarier sebagai karyawan di sebuah perusahaan atau jadi pekerja lepas (freelancer)? Banyak pekerja kantoran menganggap pekerja lepas lebih meriangkan, sebab ada banyak aturan ketat di perusahaan dengan anggapan gaji minim. Sebaliknya, tenaga kerja lepas yang sedang mengalami masa-masa sulit berpikir beruntung bila bekerja di sebuah perusahaan karena punya upah pasti tiap bulan. Finansial freelancer bisa pailit sewaktu-waktu Langit Amaravati bersama buah hatinya (Kredit : Langit Amaravati) Langit Amaravati adalah salah satu orang yang putuskan jadi pekerja lepas sejak 2012. Berpenampilan rapi, berdandan, berangkat ke kantor pagi-pagi, terkena macet, dan pulang sore atau bahkan lembur bukanlah hal krusial lagi. "Jadi  freelance enak, bangun tidur langsung kerja, bisa sambil jaga anak," katanya. Sebagai single parent , ia mesti pastikan menjaga dan merawat anaknya. Sudah sembilan tahun Langit menjalani profesi sebagai web developer dan graphic designer. Ia bisa bekerj

Yopi Saputra : Berkat SKSD Bisa Kerjasama dengan Desainer dan Brand besar

"Kalau pengen berusaha dan mimpinya terwujud, harus buka peluang. Jangan mau orang yang dateng ke kita tapi kitanya diem aja,” ungkap Yopi Saputra, stylist yang merangkap sebagai konten kreator. Sebagai fashion stylist dan wardrobe , Yopi sudah pernah bekerjasama dengan beberapa fashion brands dan desainer Indonesia, salah satunya, yaitu Elzatta Hijab. Pada awal Maret-April 2021 lalu, ia bersama #Markamarie, agregator modest fashion Asia Tenggara yang berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Indonesia di Ankara, Turki mengerjakan proyek fashion show bertajuk “ Introducing Indonesia ”, di mana dalam acara itu menampilkan tujuh brand lokal modest dan non modest meliputi Elzatta, Wearing Klamby, Jawhara Syari, Tethuna, Medina Zein, Restu Pratiwi, dan Hwan Eco Ethnic.  Hasil karya Yopi Saputra bekerjasama dengan Elzata Tak hanya itu, Pria kelahiran Pariaman, 19 Oktober 1993 itu juga menjadi fashion stylist untuk acara Jakarta Sweet Ramadan yang diadakan oleh Bitersweet by Najla dan

Laras Anggraini Tak Menyangka Peningkatan Omzetnya mencapai enam kali lipat

Laras Anggraini, pendiri Smitter by Pattern, salah satu bisnis fashion Indonesia, awalnya hanya pekerja kantoran biasa. Kemudian ia sambil membuat desain sekaligus mengembangkannya menjadi busana siap pakai. Hanya jadi pekerjaan sampingan mulanya, tapi akhirnya ia tinggalkan pekerjaan tetapnya, fokus berkarir menciptakan desain pola dan pattern karakter unik. Sekarang peningkatan omzet mencapai enam kali lipat. Laras Anggraini sediakan lapangan kerja baru Tidak heran, perempuan yang semula adalah karyawan di sebuah perbankan memang punya kegemaran mendesain, crafting , dll. Melalui Smitten by Pattern ia membuat desain dan pola unik. Gaya desainnya sangat kontemporer. Terlihat dari penggunaan warna-warna pastel dalam setiap desainnya. Kemudian ia mengembangkan desain itu menjadi busana siap pakai. Pola seperti itu jarang sekali ditemui di Indonesia. Bekerja berdua bersama temannya, ia memasarkan produk-produknya di media sosial. Peminatnya pun adalah anak-anak muda sek

Gulaliku Raih Omzet Mendekati 20juta Per Bulan

“Modal saya dulu hanya Rp200.000,” kata Faishal Azmi begitu saya tanya bagaimana awalnya berbisnis. Mulanya dia hanya mengerjakan bisnis itu bersama pacarnya sebagai bagian dari hobi, hobi yang menghasilkan. Berfoto bersama Mas Faishal, founder Gulaliku Bermula dari bisnis costumize gift Tahun 2014 Faishal berpartner dengan pacarnya (Ameylia Kania) yang kini sudah menikah, saat menjalani hubungan jarak jauh (LDR). Faishal berdomisili di Yogyakarta, sementara itu Ameylia di Nganjuk. Karena memiliki hobi sama, mereka membangun Gulaliku, brand art and craft yang   berlokasi di Yogyakarta. Nama Gulaliku terinspirasi dari nama makanan tradisional Indonesia, gulali. Gulaliku sendiri bermakna sesuatu yang manis, dan hal manis tersebut akan didapatkan dari sebuah proses yang berliku. “Modal 200ribu saya peroleh dari hasil kerja sampingan,” kata Faishal, ronanya menatap ke atas seperti sedang mengenang masa-masa perjuangan itu. Waktu itu, ia memulai bisnisnya dengan menjual