Skip to main content

Posts

Showing posts with the label kisah

Tokoh Inspiratif Ada di Sekitar Kita

Setiap orang menjalani kehidupan berbeda. Ada yang sukses lebih dahulu, ada yang tertunda karena harus banyak belajar dari pendahulu. Paling sederhana adalah Bob Sadino yang meraih kesuksesan tanpa mengenyam pendidikan tinggi. Bob Sadino merupakan tokoh inspiratif bagi sebagian orang, tapi tidak untuk sebagian yang lain. Beberapa lebih mengidolakan Syahrini atau Agnez Mo sebagai tokoh inspiratif menurut mereka. Ada juga yang mengidolakan Afandi dengan lukisan-lukisannya sebagai panutan. Beberapa orang yang cukup fanatik akan agama kemungkinan akan menyebut Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh panutannya. Setiap orang bebas menentukan tokoh inspiratif agar mendapatkan semangat yang sama menuju kesuksesan.  Saya rasa tidak ada seorang pun dari kamu yang tidak punya tokoh panutan. Minimal mengagumi diri sendirilah. Tidak apa-apa dong egois sedikit. Haha... Namun, benar loh, punya tokoh panutan itu memberi semangat. Kita akan berjuang dengan cara yang minimal sama dengan tokoh ya

Serunya Walking Tour di Pasar Baru, Jakarta

Siang itu langit cerah, awan-awan putih bergelombang diterpa sinar mentari, angin berembus lembut di pipi. Daun-daun palem bergerak-gerak seperti penari-penari tradisional memainkan tangan gemulainya. Saya tersenyum sambil memastikan perjalanan beberapa menit lagi sangat menyenangkan. Walking tour , istilah yang masih cukup asing di telinga. Meski saya sering melakukannya sendiri, biasanya, untuk mengunjungi tempat-tempat tertentu, walking tour dengan dipandu tour guide sebagai fasilitas tambahan dari hotel IBIS Tamarin, Jakarta, adalah tawaran menggiurkan yang tak boleh dilewatkan. Pasar Baru menjadi tujuan wisata kami berempat, saya dan Imawan Anshari, teman bloger; Gracia Vega Setiawan, Assistant Sales Manager IBIS Tamarin; serta Erik, guide kami dari meetcation.com. Mobil melaju dengan mantap, jalanan cukup lengang untuk dilalui, dan saya terlena dalam perbincangan-perbincangan kecil di dalam mobil. Beberapa saat hening, lalu kami sibuk dengan pikiran masing-masing, sepe

Memanfaatkan THR Usai Lebaran

Momen kebersamaan lebaran masih belum cukup lama berlalu. Orang-orang sudah mulai kembali menjalani kehidupan seperti sediakala. Ada yang menjadi karyawan di kantor pemerintah atau swasta, ada yang bekerja paruh waktu, dan ada yang sedang berjuang mencari pekerjaan. Kamu yang bekerja sebagai karyawan, tentu saja dapat tunjangan hari raya (THR). Ada yang masih utuh, ada juga yang sebagian ditabung, atau apakah kamu termasuk yang menghabiskan THR sekaligus? Yang terakhir adalah pilihan buruk menurut saya, meski kebutuhan tak terduga setiap orang kadang mengharuskan kosongkan tabungan. Saya tidak akan membahas tentang kamu yang sudah tidak punya sisa tabungan setelah hari raya. Hehe...   dan kebetulan saya termasuk orang yang memikirkan masa depan setelah lebaran. Biasanya setelah lebaran, ada saja kebutuhan yang mau tidak mau harus dipenuhi. Barang yang paling sering saya keluhkan adalah smartphone . Barang elektronik yang dipakai terus-menerus tentunya kualitasnya dan

Karena Berbeda Kita Kaya

Ada haru yang kemudian mengepul saat melihat lima tokoh lintas agama saling genggam. Tokoh lintas agama itu berjumlah lima orang dari perwakilan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. Tersebutlah Pendeta Datulon Sembiring, Biksu Syailendra Virya, Romo RD Aloysius Tri Harjono, Pedande (Gede Nyenengin), dan H Muhammad Ali yang menganggat tangan mereka di hadapan perwakilan masyarakat di Gedung Promotor, Kapolda Metro Jaya. Begitulah Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika seharusnya, meski berbeda tapi tetap satu, saling toleransi, saling menyayangi, saling membantu, dan saling melindungi. Bhineka Tunggal Ika berasal dari Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Indonesia dengan banyak keragaman suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain-lain sudah menjadi satu kesatuan. Hal itu ditandai dengan bendera merah putih, lagu kebangsaan, mata uang, dan bahasa. Bhineka Tunggal Ika juga ditunjukkan dalam lambang negara Indonesia di kaki Burung Garuda Pancasila.

Berburu Kudapan Menggiurkan di Semarang

Indonesia mengonsumsi 2.037 kilokalori dan 56,67 gram protein setiap harinya berdasarkan data survei nasional tahun 2016. Angka tersebut bertolak belakang dengan jumlah pasokan makanan, di mana Indonesia menghasilkan sumber energi dan protein dua kali lipat lebih banyak dari asupan gizi harian yang direkomendasikan. Artinya, produksi pangan di Indonesia sebenarnya berlebih tapi distribusinya tidak merata. Lontong cap go meh Masalah ini terlihat sepele, tetapi justru cukup serius. Mengingat terdapat kehilangan dan pemborosan pangan yang membuat kesenjangan antara pasokan dan asupan makanan. Dampaknya, terdapat peningkatan penggunaan sumber daya pertanian, kian buruknya masalah lingkungan, dan upaya penyediaan pangan yang cukup untuk seluruh masyarakat Indonesia terhambat. Bisa dibayangkan ada wilayah-wilayah tertentu di Indonesia yang mengalami kelebihan pasokan pangan, sementara di daerah lain kekurangan. Sisa makanan Menurut data dari Organisasi Pangan dan Pertanian