Skip to main content

Posts

Showing posts with the label hobi

Hobimu Beragam? Berbahagialah!

Postingan kali ini sengaja mau menyapa "hobi" dan tentu saja tulisan ini bersifat subjektif. Segala bentuk ketidaksetujuan, keriya'-an,  dan pelencengan terhadap apa yang ada di pikiran orang umum janganlah terlalu dipusingkan. Ambil manfatnya saja. 😂. Pusing masalah calon gubernur yang debat sana-sini dan yang rempong itu kita sudah cukup ribet . Urusan politik jangan memengaruhi kehidupan sehari-harilah. Halah , malah ngomongin politik. Oke lanjut. Selfie bersama teman-teman itu jadi hobi juga lo. Saya percaya setiap orang punya hobi, entah itu foto selfie , mancing keributan, bergosip dengan tetangga sebelah, tidur dengan kebo , eh kok yang ini faedahnya dikit banget ya? Hmmm... ganti jenis hobi, misalnya kamu suka main sepakbola, biola, gitar, menggambar, menulis, atau berpidato, nah percaya atau tidak saat dewasa nanti (ini yang baca kalau masih usia anak-anak), hobi-hobi yang kamu sukai perlahan akan terabaikan. Tidak semua sih, tapi kebanyakan oran

Yuk Belajar Decoupage Barang Lama

Belajar itu keharusan. Tidak penting itu siapa dan di mana, selama ada kesempatan kenapa harus dilewatkan. Ada workshop kecil bersama ibu-ibu pecinta fotografi di Hotel Rukotel, Surabaya. Saya mah mau bareng siapa saja hayuk, tidak mengenal jenis kelamin. Mau bersama bapak-bapak atau bersama ibu-ibu selama asyik, mengapa harus tidur? Eh. Nah, kebetulan Mama Adhe mengajari cara membuat decoupage dari talenan dan botol bekas. Nah lo, talenan yang biasa dipakai di dapur juga bisa untuk hiasan di rumah. Juga botol bekas yang kita anggap tidak berguna, bukannya lebih baik dibuang ya? Nah, salah. Bukan dibuang, tetapi kudu dimanfaatkan dengan baik. Benda tak berharga bisa dibuat jadi terkesan mahal dan punya nilai jual lo . Kenapa sih, setiap benda di rumah yang bekas-bekas harus dibuang? Manfaatkan saja kenapa? Itung-itung mempercantik ruang tamu, kamar tidur, atau ruang bersantai bisa dong pakai barang-barang tak terpakai di rumah. Tisu bermotif Nah, untuk decoupage

Snorkeling di Laut Pahawang, Anjir, Bagus!

"Besok kudu bangun pagi," celetuk Arisman, salah satu teman blogger. "Ah, boleh bangun jam 10 gak sih?" tanyaku menawar. Tak ada jawaban. Artinya mau tidak mau, bisa tidak bisa akan dan kudu bangun. Bisa dibayangkan kalau saya bangun pukul 10.00 WIB, mungkin akan digantung di tiang bendera. Aku tersenyum-senyum sendiri saat mengingat malam itu, 20 Januari 2016. Rasanya ingin kembali ke Lampung dan menambah hari berlibur, menikmati lampu-lampu benderang dan udara yang baru kutapak. Keesokan harinya itu jadwal kami snorkeling di laut sekitar Pulau Pahawang.  Snorkeling ? Euh , membayangkan laut di sepanjang mata memandang itu seram. Kalau disuruh memilih hutan atau laut, pilihanku jatuh pada hutan. Meski cukup seram juga sih. Ahahah ... Alasannya sih sederhana, tidak bisa berenang . Takut tapi bersemangat, karena ini kesempatan langka dan kebanyakan teman-teman Blogger Cihuy tidak bisa berenang. Juga karena ada pemandunya. Meski sudah diberitahu

Tabloidku Cerdaskan Keluarga

Keluarga memang tak pernah lepas dari peran ayah dan ibu. Ayah sebagai kepala rumah tangga dan ibu sebagai pengayom dan penghangat suasana. Menjadi orang tua harus cerdas apalagi zaman sekarang sudah berbeda dengan beberapa puluh tahun silam. Anak-anak harus dibekali dengan kasih sayang dan ilmu. Ayah dan ibu punya peran penting dalam keluarga (kredit: Malika) Beberapa kasus menyebutkan bahwa anak yang tidak mendapatkan kehangatan ayah dan ibunya akan menjadi lebih brutal dan sulit dikontrol. Apalagi untuk orangtua yang sibuk dengan pekerjaannya, sehingga jarang ada di rumah. Tentu hal itu berpengaruh pada perkembangan anak. Jadi kenapa sih orangtua dan anak harus cerdas? Ada hubungan yang cukup erat jika keduanya saling mengisi. Di dalam keluarga, kecerdasan sangat penting agar anggota keluarga tidak melewati batas norma yang disepakati, baik oleh keluarga, lingkungan, atau pun dalam lingkup yang lebih luas lagi. Banyak hal yang kudu diperhatikan oleh orangtua un

Ke Muncak Arungi Tujuh Provinsi

Beberapa bulan lalu saya sempat mendapat tawaran jadi tim buzzer sebuah kegiatan di perusahaan. "Bayarannya untuk trip ke Lampung. Yang tidak bisa ikut silakan cancel ." Begitu pesan yang saya terima. Trip ke Lampung? Ah, saya mah cukup optimis untuk bisa ikut dan langsung setuju. Pertimbangan saya yang lain, jika tidak bisa ikut, toh saya sudah ikut meramaikan media sosial. Aktivitas media sosial buat saya itu sangat penting, apalagi saya sudah terlalu larut untuk menyebut diri sebagai blogger. Blogger gak update di timeline masing-masing adalah hal yang tidak wajar. Buat pekerja online , media sosial yang sepi itu mengurangi nilai. Semakin tidak aktif semakin buruk. Pernah tahu kan klout.com ? Orang media sosial pasti tahu klout score . Klout score menentukan pengaruh seseorang di media sosial baik dari Facebook. Instagram, Twitter, Flickr, dan Youtube. Beberapa teman sengaja me- link -an semua medsosnya demi menaikkan skor klout . Seberapa penting memang? Penting bang

Pavilion Resto & Cafe Kekinian

Kafe saat ini dapat menjadi pilihan untuk berkumpul bersama teman dan menepi dari kesibukan kantor. Di mana pun sekarang, mau di kota mana pun, kafe berdiri dan punya konsep khusus. Beruntungnya saat maen ke Lampung, saya dan teman-teman makan di Pavilion Resto & Cafe. Setelah cukup lelah menjelajah di Muncak. Perutku lapar dan tanpa basa-basi kami, blogger cihuy, langsung meluncur ke  Jalan KH Ahmad Dahlan Nomor 70, Telukbetung, Bandar Lampung.  Parkiran cukup luas untuk menampung banyak mobil tentu bisa menjadi alternatif untuk wisatawan seperti saya. Bus pun akan muat dalam ruang itu. Begitu masuk, kami disambut hangat oleh waiters. Senyum mereka tentu memberikan semangat. Konsep modern ditawarkan oleh resto dan cafe ini. Begitu masuk, saya menemukam ruang terbuka dengan meja kursi yang disediakan khusus untuk mereka yang ingin duduk di antara hijaunya rumput. Area ini tanpa penutup atap, sehingga saat malam hari konsumen akan merasa candle light dinner bersama tem

Beberapa Karakter Pengguna Instagram

Ting ting ting. Jangan merasa aneh, saya hanya membunyikan gelas dengan ujung pensil tiga kali kok. Iseng . Ngomong-ngomong, saya tidak bisa lepas dari satu akun media sosial yang satu ini, Instagram. Kenapa? Saya banyak belajar dari medsos itu, mulai dari foto, membaca karakter orang, melihat inspirasi, hiburan, dan lain-lain. Untung saja mantan-mantan tidak punya akun (atau saya tidak tahu ya? Ahaha). Ah lebih baik tidak tahu. Sebagai pengguna Instagram yang udah berada di level ' addict ', saya coba kelompokkan mereka-mereka yang juga punya akun Instagram. Saya yakin kamu ada dalam salah satu kelompok berikut. Artis Orang ini sudah jadi seleb beneran. Hmmm Hmmm. Abaikan artis-artis benerannya ya, seperti Luna Maya, Jedar, Raisa, dll. Mereka sudah artis sih. Jadi yang saya maksud artis ya, mereka yang bukan artis tapi punya follower lebih dari 10K. Buat saya, akun yang followernya masih di bawah itu belum bisa dibilang artis. Meskipun saya tahu perjuan