Skip to main content

Posts

Showing posts with the label biologi

Victor Wirawan Dorong Masyarakat Gunakan Energi Terbarukan

Tak ada yang salah dengan mimpi, yang salah adalah punya cita-cita tapi tidak melakukan apa pun untuk meraihnya. Hal di atas sejalan dengan mimpi-mimpi kita yang selalu ingin segalanya terlihat baik-baik saja, udara bersih, tidak macet, tidak ada polusi, sumber daya selalu ada, punya karir yang bagus, bahan makanan selalu sehat, tubuh prima sepanjang hari, dan lain-lain. Dari sebagian besar mimpi yang kita inginkan jika tidak ada pergerakan, kehidupan kita akan biasa-biasa saja, berjalan seperti biasanya, mungkin akan tetap melarat dan dikelilingi oleh pencemaran. Slogan-slogan di papan pengumuman sampai di media sosial dielu-elukan, “Jangan buang sampah sembarangan!”, “”Hemat energi!”, “Hentikan eksploitasi hutan!”, “Bahan bakar fosil tingkatkan emisi gas rumah kaca!”, dan lain-lain. Memang banyak orang yang lantang suarakan kepedulian terhadap lingkungan, tapi tidak semua dari mereka mau bergerak lebih keras lagi untuk menciptakan itu semua (termasuk saya). Sebagian memi

Bioenergi, Solusi Manis Tanpa Menangis

Di Belanda, 50% listriknya berasal dari sumber energi terbarukan, hasil pengolahan limbah organik. Sampah-sampah sudah berubah jadi energi listrik. Cara itu efektif untuk menekan pencemaran lingkungan, baik di udara maupun tanah. Dari segi ekonomi, penggunaan limbah organik itu sangat menarik karena sumbernya bisa didapat langsung di berbagai tempat, termasuk di sudut kota. Setiap rumah dan gedung pasti menghasilkan sampah. Apalagi jumlah 50% yang termasuk energi terbarukan memberikan banyak manfaat di banyak aspek, termasuk dari segi kebersihan kota. Bebagai alternatif sumber energi terbarukan Limbah organik sebenarnya adalah biomassa, di mana tergolong sumber energi serbaguna yang bisa disimpan dan diubah menjadi energi panas dan listrik. Beruntunglah Belanda melakukan hal tersebut sehingga kebutuhan energi listrik tidak selalu mengandalkan bahan bakar fosil. Bahan organik tidak hanya bisa diubah menjadi listrik, tetapi menjadi bahan bakar pengganti bahan bakar minyak

Ichitan Yen Yen Bikin Nyes Nyes

Ngomong-ngomong masalah cemilan sehat, saya suka sekali ke pasar tradisional. Jadi ingat bulan puasa waktu masih kecil selalu ikut ibu ke pasar. Tahu jajanan favorit saya? Cenil (entah apa nama lain di daerahmu) dan kawan-kawan. Itu lo yang biasanya ditaburi parutan kelapa dan gula cair. Biasanya sih begitu buka puasa, ibu selalu menghidangkan minuman dingin. Jarang sekali hanya mengidangkan minuman berupa teh saja. Kalau tidak ditambah dengan serutan blewah ya cincau. Nah, paling suka sih kalau ibu membuat teh cincau. Setelah seharian menahan lapar dan haus, perut jadi terasa lebih dingin. Cincau banyak manfaatnya untuk kesehatan (kredit: thebalance.mx) Begitu mencari tahu, ternyata cincau banyak sekali manfaatnya. Kandungan klorofilnya sebagai antiinflamasi, meredakan peradangan yang diakibatkan bakteri. Kandungan saponin dan antioksidannnya meredakan demam juga keracunan akibat terlalu banyak konsumsi seafood . Kalau sedang mengalami radanh lambung, konsumsilah cincau, se

Jamur Blotong, Nikmatnya Tak Terkira

Sejuknya embun pagi selalu terhidang Pagi itu (akhir November 2016) PG Wringin Anom sudah tak beroperasi lagi, artnya masa giling sudah habis, Hujan beberapa kali menerobos masuk  Kota Situbondo. Langit tampak cerah, matahari tersenyum menyeruakkan sinarnya. Kaki-kakiku berjalan beriringan dengan embun-embun yang masih bertengger di atas rerumputan. Hari itu pertama kalinya saya berjalan menyusuri rel-rel kereta api yang biasanya digunakan sebagai jalur kereta diesel untuk angkut tebu. Sudah sekian lama saya kembali ke kota kecil itu, tapi lebih banyak waktu dihabiskan di dalam rumah. Tumpukan blotong, sebagai substrak jamur blotong Selalu saya genggam smartphone kesayangan. Tak hanya untuk mendegarkan lagu kesukaan, tapi juga untuk memperoleh gambar-gambar nuansa sawah dan beberapa objek lain. Kaki saya berhenti pada tumpukan blotong, tepat di belakang pabrik gula (PG). Beberapa tumpukan besar sudah terlihat jelas kelezatannya. Maksudnya bukan blotong yang tampak lezat,

Mengilhami Dinding Sel Supermini

Pohon mangga ( Mangifera indica ) setinggi 4 m berdiri kokoh di halaman kantor saya. Daunnya rimbun membentuk payung hidup. Saat berdiri di bawah naungannya, angin sejuk dapat saya rasakan. Tentu saja, oksigen sebagai hasil metabolisme tanaman anggota family Anacardiaceae itu membersihkan karbondioksioda di udara dan digantikan oleh unsur yang bersifat oksidator. Pantas jika setiap orang yang ternaungi, tak hanya terlindung dari terik matahari, tetapi juga merasa segar. Pohon mangga (kredit: irwantoshut.net )        Tanaman itu sangat kokoh dan konsisten berdiri bertahun-tahun bahkan kian tinggi. Meski tidak memiliki rangka seperti hewan dan manusia, tanaman (tak hanya mangga) memiliki rangka-rangka dalam berukuran mikroskopis. Rangka-rangka itu dapat disebut dinding sel. Sebenarnya tidak tepat jika saya mengatakan bahwa dinding sel adalah rangka dalam (endoskeleton) tanaman, tetapi fungsinya mirip dengan sistem rangka pada tubuh hewan. Itu terbukti pada fungsinya yang memberi be