Skip to main content

Posts

Showing posts with the label keuangan

Pilih Menabung Uang atau Investasi Saham?

  Sekitar tahun 1993 harga permen masih Rp25. Punya uang Rp100 sudah bisa beli empat buah permen dan beli sebungkus krupuk. Tahun 2022, iya sekarang, harga permen Rp100 per biji, itu pun tida semua warung yang menjual per biji. Harga krupuk yang tahun 1993 seharga Rp100 sekarang jadi Rp500. Belum lagi harga barang-barang lain. Sekarang sih kita bisa berpikir bahwa zaman dulu ternyata murah sekali ya, tapi nyatanya tidak. meski nilai harga barang kecil, tapi cara mendapatkan uang dari zaman ke zaman tida berubah, sama-sama susah dan butuh kerja keras.   Harga barang dan jasa akan selalu naik Nah, kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu itu namanya inflasi. Inflasi termasuk gejala ekonomi yang tida bisa dihilangkan secara tuntas. Inflasi disebabkan oleh tinggnya permintaan sementara ketersediaan barang tidak cukup, biaya produksi meningkat, dan jumlah uang yang beredar tinggi. Inflasi tak hanya berpengaruh pada kenaikan harga baran

Tips Aman Pinjam Uang di Aplikasi Pinjaman Online cuma Modal KTP

Suatu hari smartphone yang biasa kupakai untuk bekerja mendadak mati. Panik? Tentu saja. Tanpa hape aku tidak bisa menyelesaikan pekerjaan-pekerjaanku. Aku putar otak dan sampaikan keluhanku pada teman. Teman bersedia membantu untuk pinjamkan smartphone yang tidak ia pakai. Meski kalut, aku masih bisa lega karena ada orang baik di sekelilingku. Aku tidak akan pernah lupa kebaikan-kebaikan mereka. Bisa dibayangkan gawai yang bisa dipakai untuk bekerja mendadak mati? Beneran panik euyy... Bagi kamu yang belum tahu, perkenalkan aku Uwan Urwan , konten kreator di blog ini dan di media sosialku, baik di Twitter, Fanpage, dan Instagram. Aku menghasilkan uang melalui kerjasama dengan brand-brand dan kepemeritahan. Hape adalah senjata penting karena bisa melakukan pekerjaanku dalam sekali duduk. Sementara pakai hape teman, aku coba ke service centre untuk reparasi hape . Begitu tahu biaya untuk pembetulan cukup mahal, sebulan kemudian kuputuskan untuk meminjam uang di aplikasi pinjaman onl

Raih Hadiah Total 5juta dalam Lomba Blog #FinantierForBetterFuture

Pernah dengar Open Finance? Belum? Hem, tenang, aku juga baru-baru ini tahu. Open finance adalah pertukaran data keuangan konsumen yang disetujui dan diamankan antara lembaga keuangan guna menghubungkan kumpulan data tersebut dengan kumpulan data lainnya. Jadi kita punya data pribadi nih di sebuah platform, nah fintech platform dan lembaga keuangan lain bisa diproses yang tujuannya memudahkan kita dan lembaga pengakses, terutama bagi kita yang tidak punya rekening bank di Indonesia. Data-data kita bisa dikumpulkan setiap detik saat ita terhubung dengan internet dari preferensi pembelian di marketplace sampai ke jejak pencarian di search engine. Finantier sebagai start up pengembang layanan open finance, memungkinkan perusahaan finansial menggunakan sambungan API (Application Programming Interface) untuk mengefisiensikan beberapa proses. Di mana ada tiga kapabilitas utama yang ditawarkan, yaitu melakukan verifikasi identitas melalui data yang dimasukkan pengguna/data bank yang dimiliki,

Program Literasi Keuangan dari Prudential Indonesia Jangkau 27.000 Perempuan

Data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2015 sebutkan bahwa ada 52 juta pelaku UKM dan 60% dijalankan oleh perempuan. Bisnis yang dijalankan biasanya seputar makanan, kerajinan, dan pakaian. Data selanjutnya dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2016 oleh OJK mengatakan bahwa kurang dari 30% orang Indonesia yang melek keuangan. Artinya, tingkat pemahaman masyarakat Indonesia terhadap berbagai produk dan jasa keuangan masih cukup rendah. Namun, sedihnya tingkat literasi keuangan perempuan hanya 25,5%, jauh lebih rendah dibandingkan pria yang sudah 33,2%. Angka tersebut termasuk meningkat jika dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya. Tahun 2013, pemahaman keuangan perempuan hanya sebesar 18,84% dan laki-laki sebesar 24,87%. Namun untuk penggunaan uang secara tepat, perempuan dinilai lebih bisa paham ketimbang laki-laki. Sedangkan dari sisi pemahaman produk perbankan, laki-laki lebih banyak paham tentang itu dibandingkan laki-laki. Jika dibandingkan

Community Investment Inisisasikan Pemberdayaan Indonesia Timur

Papua dikenal sebagai provinsi yang letaknya di ujung timur Indonesia. Potensi alam dan budayanya sering diekspos dan dibangga-banggakan, tetapi sarana dan prasarana untuk banyak bidang masih rendah. Masih ingat dengan kasus gizi buruk di Asmat? Coba bandingkan dengan di kota besar, apakah ada yang sampai mengalami gizi buruk dan terjadi tidak hanya 10-20 anak, tapi lebih dari itu. Tenaga medis sampai didatangkan dari berbagai wilayah dan bantuan berdatangan. Saya rasanya penyebabnya bukan hanya dari satu bidang, tapi dari banyak hal, salah satunya pendidikan. Sebenarnya gizi buruk bisa terjadi pada siapa, tapi biasanya rentan pada balita dan anak-anak, sebab usia 0-2 tahun termasuk masa tumbuh kembang optimal. Pemenuhan gizi seimbang harus diberikan. Jika terjadi gangguan, ketidakmampuan memenuhi kebutuhan gizi balita dan anak berpengaruh pada perkembangannya sampai dewasa. Penyebab utama gizi buruk adalah akses transportasi yang sulit dan budaya makan. Akses transporta

Waw, Bonus PRUprime Healthcare Syariah Bisa Sampai 50% lo

Beberapa kali saya mengunjungi rumah sakit. Entah sakit sendiri atau mengunjungi orang yang dirawat inap. Rumah sakit selalu ramai pengunjung bahkan kadang harus antri berjam-jam. Bisa kebayang kalau ada yang sakitnya tak bisa ditahan, tapi harus menunggu antrian usai. Saya pernah ke rumah sakit dan antri di rumah sakit besar untuk bertemu dokter spesialis penyakit dalam. Sudah antri hingga tiga jam, begitu bertemu dokternya, saya dialihkan ke dokter spesialis lain dengan catatan saya harus membayar biaya konsultasi sekian ratus ribu. Padahal hanya 5-10 menit saya berbincang-bincang dengan dokternya sambil menahan sakit. . Karena sudah terlalu larut dan kalau saya harus antri untuk bertemu dokter spesialis yang sebenarnya ruangannya berdekatan, sangat tidak memungkinkan. Dokter juga manusia, mereka harus pulang. Akhirnya saya diminta menebus obat sementara yang harganya juga ratusan ribu rupiah. Besoknya saya bertemu dokter spesialis lain. Pun saya harus membayar biaya konsu